Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

ANALYSIS OF THE CAUSES OF INDISCIPLINED NARCOTICS INMATES IN CLASS IIB BLITAR CORRECTIONAL INSTITUTION Sisfani, Dila; Anwar, Umar
Journal of Management Small and Medium Enterprises (SMEs) Vol 18 No 1 - May (2025): JOURNAL OF MANAGEMENT (Special Issue) - Correctional Management
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to analyze the causes of indiscipline behavior among narcotics prisoners at Class IIB Blitar Penitentiary and propose solutions to reduce the incidence of such behavior. Narcotics crimes are categorized as extraordinary crimes that significantly impact the stability within penitentiaries. Data shows that the majority of inmates in Blitar Penitentiary are narcotics offenders, who often engage in various forms of disciplinary violations such as smuggling contraband. The causes of indiscipline behavior are influenced by internal factors, such as psychological stress due to the deprivation of freedom, and external factors, such as overcrowding and a lack of social control from both families and the prison environment.The research employed a qualitative approach using a case study method. Data was collected through interviews with prisoners, prison officers, and correctional counselors, as well as direct observations in the field. The findings indicate that indiscipline violations are driven by weak social bonds between prisoners and their families or society, as well as a lack of inmate participation in constructive rehabilitation programs. The study recommends more intensive social rehabilitation programs, enhanced supervision, and inmate empowerment initiatives to reduce the risk of disciplinary violations. Consequently, narcotics prisoner rehabilitation is expected to be more effective, minimizing the rate of infractions within the penitentiary. Keywords: Narcotics Prisoners; Indiscipline Behavior; Social Control
Proses Menemukan Kebermaknaan Hidup Klien Anak Balai Pemasyarakatan Kelas II Bogor Aditya, Moch.; Ali Muhammad; Priyatmono, Budi; Anwar, Umar
Jurnal Administrasi Pemerintahan Desa Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/villages.v5i2.286

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi proses menemukan kebermaknaan hidup pada klien anak di Balai Pemasyarakatan Kelas II Bogor dengan studi kasus di UPTD Pusat Pelayanan Sosial Griya Bina Karsa Cileungsi. Latar belakang penelitian ini terkait dengan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan psikologis klien anak, khususnya dalam proses mereka menemukan makna hidup setelah berhadapan dengan hukum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif naratif untuk memahami pengalaman subjektif klien anak terkait dengan pencarian makna hidup mereka. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap tiga klien anak yang terlibat dalam proses rehabilitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses menemukan kebermaknaan hidup pada klien anak melalui beberapa tahap, yaitu identifikasi diri, penerimaan diri, pencarian makna hidup, realisasi tujuan hidup, dan pencapaian kehidupan yang bermakna. Hambatan utama dalam proses ini adalah stigma sosial yang melekat pada anak-anak tersebut dan kurangnya dukungan psikologis. Penelitian ini menyarankan pengembangan program rehabilitasi berbasis psikologi positif dan dukungan sosial yang melibatkan pelatihan keterampilan, bimbingan psikologis, serta penguatan hubungan sosial antar anak untuk membantu mereka menemukan kembali makna hidup mereka.
The Enforcement of Progressive Law in Indonesia: In the Treatment of Terrorist Convict Anwar, Umar; Priyatmono, Budi
Jurnal Ilmu Kepolisian Vol 19 No 2 (2025): Jurnal Ilmu Kepolisian Volume 19 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35879/jik.v19i2.657

Abstract

The treatment of terrorist inmates at the Nusakambangan Correctional Institution has not been running optimally. The impact is that there are still many terrorist prisoners who do not recognize Pancasila, the unitary state of the Republic of Indonesia and are unable to reduce their criminal risk. The purpose of his research is to explore the application of Progressive Law in improving the treatment of terrorist inmates in the Nusakambangan Super Maximum Security Correctional Institution (SMAX) in Indonesia. The research method with a Socio-legal approach, by conducting direct research on terrorist inmates in the Nusakambangan SMAX prison, data collection techniques conducted in-depth interviews and observation of the lives of inmates in the Nusakambangan correctional institution. The results of the analysis show that the implementation of personality treatment for terrorist inmates in SMAX Prison is not carried out in a well-directed manner in accordance with the goals of correction. Coaching is only carried out based on the concept that exists in correctional institution officers, community supervisors, at any time presented by Densus 88 Polri and the National Agency for Countering Terrorism. So that the coaching carried out with a progressive legal approach has not been optimally implemented because it emphasizes strict security based on existing regulations without paying attention to the maximum appropriate guidance for terrorist prisoners. It is hoped that the state can pay attention to the pattern of fostering legal awareness by involving all related elements to the maximum so that it can increase the awareness of the law of the nation and the state for terrorist prisoners.
Hubungan Psychological Well-Being dengan Pengasuhan Wali Pemasyarakatan dan Criminal Thinking Anak Binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Palembang Hammami, Nata Mulia; Anwar, Umar
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 5 No. 1 (2024): (JUNI 2024) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpjsre.v5i1.7818

Abstract

Permasalahan dalam hal kesejahteraan psikologis anak sangatlah beragam. Termasuk anak yang berada di dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Anak yang menjalankan masa pidana di LPKA akan memengaruhi proses kesejahteraan psikologis. Tujuan utama dalam penelitian ini yaitu melihat bagaimana hubungan psychological well-being dengan pengasuhan wali pemasyarakatan dan criminal thinking 60 anak yang berada di LPKA Kelas I Palembang. Psychological well being menurut Ryff  didefinisikan sebagai kondisi individu yang mencakup lebih dari sekadar bebas dari masalah atau tekanan mental. Criminal thinking atau pemikiran kriminal merupakan sebuah pemikiran serta proses yang mendorong seseorang untuk inisiasi dan pemeliharaan kebiasaan suatu tindakan yang melanggar hukum. pengasuhan menurut diartikan  sebagai pola interaksi untuk memengaruhi tindakan dan karakter anak yang bervariasi. Terdapat hubungan antara psichological well-being anak dengan criminal thinking  dengan nilai signifikasi korelasi product moment  0,01. Sedangkan tidak terdapat hubungan antara psychological well-being dengan pengasuhan yang diberikan wali pemasyarakatan dengan nilai signifikasi 0,64. Korelasi yang terjalin antara psychological well-being dengan criminal thinking yaitu korelasi positif. Artinya semakin baik psychological well-being anak maka semakin besar pola pemikiran kriminal anak tersebut.
ANALISIS PYGMALION EFFECT DALAM DINAMIKA PERILAKU KLIEN ANAK PADA PROSES REINTEGRASI SOSIAL DI BAPAS KELAS I TANGERANG Nugraha, Fajar Iman; Anwar, Umar
Jurnal Abdimas Berdaya : Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): Jurnal Abdimas Berdaya
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jab.v8i2.1146

Abstract

Penelitian ini mengkaji penerapan Pygmalion Effect dalam dinamika perilaku klien anak selama proses reintegrasi sosial di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Tangerang. Pygmalion Effect, sebagai fenomena psikologis, menekankan pentingnya ekspektasi positif dari pembimbing kemasyarakatan, penjamin, dan pihak pelatihan keterampilan kerja (Latker) dalam mendorong perubahan perilaku positif pada klien anak. Dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen, penelitian ini menganalisis bagaimana ekspektasi positif memengaruhi motivasi, kepercayaan diri, dan kepatuhan klien anak terhadap program reintegrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan emosional dan pujian dari pembimbing kemasyarakatan, seperti yang dialami klien R, S, dan K, berkontribusi pada perubahan perilaku positif, seperti peningkatan kepatuhan ibadah dan penghindaran pergaulan negatif. Namun, ekspektasi negatif dari lingkungan sosial dapat menghambat proses reintegrasi, memperkuat risiko Golem Effect. Penelitian ini merekomendasikan program ”HARAPAN POSITIF” untuk mengoptimalkan penerapan Pygmalion Effect melalui pelatihan sensitivitas dan penyuluhan kepada keluarga serta masyarakat, guna mencegah residivisme dan mendukung reintegrasi sosial yang efektif.Kata Kunci: Pygmalion Effect, Reintegrasi Sosial, Perilaku Klien Anak
Pemenuhan Hak Narapidana Hukuman Mati Dalam Program Pembinaan Kepribadian Bidang Kerohanian Panjaitan, Monica Astia Theresia; Priyatmono, Budi; Anwar, Umar; Muhammad, Ali
Asas Wa Tandhim: Jurnal Hukum, Pendidikan Dan Sosial Keagamaan Vol. 5 No. 1 (2026): In Progress
Publisher : Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/awtjhpsa.v5i1.3122

Abstract

This research is motivated by the psychological condition of death penalty inmates facing severe pressures due to their sentence and uncertainty about execution timing. The main problem concerns how death-row inmates’ rights are fulfilled through spiritual guidance programs and the factors influencing this fulfillment at Gunung Sindur Special Class IIA Correctional Institution. A qualitative case study approach was used, involving in-depth interviews, participant observations, and document analysis. Findings indicate that death-row inmates fulfill their spiritual needs through the search for life meaning, inner peace, social connectedness, spiritual existence, and moral and ethical integrity. Despite psychological pressure, inmates managed to find meaning through religious activities. In conclusion, spiritual programs in the correctional facility positively impact the inmates’ psychological conditions. This research recommends strengthening spiritual development programs more intensively to support the emotional well-being of death-row inmates.
Program Pembinaan Kemandirian dalam Meningkatkan Keterampilan Kerja bagi Narapidana Asimilasi dalam di Lapas Kelas IIB Biak Kawer, Panus Yuwono K; Anwar, Umar
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 4 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i4.1314

Abstract

Penelitian ini berjudul "Program Pembinaan Kemandirian dalam Meningkatkan Keterampilan Kerja bagi Narapidana Asimilasi di Lapas Kelas II B Biak". Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas program pembinaan kemandirian yang dilaksanakan di Lapas Kelas II B Biak dalam meningkatkan keterampilan kerja narapidana yang sedang menjalani proses asimilasi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pembinaan kemandirian memiliki dampak positif terhadap peningkatan keterampilan kerja narapidana. Pelatihan yang diberikan mencakup keterampilan teknis dan aspek psikososial, seperti peningkatan rasa percaya diri dan tanggung jawab. Namun, terdapat beberapa kendala dalam implementasi program, termasuk keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya tenaga pengajar yang berkualitas, serta perbedaan karakteristik narapidana yang mempengaruhi efektivitas pelatihan. Dari hasil analisis, disarankan agar pihak Lapas dan UPTD LLK UKM Biak meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk memperluas akses terhadap sumber daya dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Selain itu, penting untuk melibatkan masyarakat dalam proses pembinaan guna mengurangi stigma sosial terhadap narapidana. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan bahwa program pembinaan kemandirian tidak hanya berfungsi sebagai upaya rehabilitasi, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang dalam perbaikan sosial dan ekonomi bagi narapidana. Melalui pendekatan berbasis keterampilan, diharapkan narapidana dapat reintegrasi ke dalam masyarakat dengan lebih baik setelah menyelesaikan masa hukuman mereka.
Pengaruh Pemberian Edukasi Multimedia Linier terhadap Tingkat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Binaan di LPKA Kelas I Blitar Fauzi, Zaki Ahmad; Anwar, Umar
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak adalah amanah yang harus dilindungi dan dijamin haknya sesuai UUD 1945. Pemerintah bertanggung jawab melindungi anak dari kekerasan dan diskriminasi. Di era globalisasi, peran orang tua dalam mengawasi anak semakin penting agar terhindar dari perilaku menyimpang. Jumlah anak yang terlibat kriminalitas menunjukkan perlunya pendekatan rehabilitatif untuk menghindari dampak negatif sistem peradilan. Anak binaan di LPKA menghadapi tantangan kesehatan, seperti dermatitis dan ISPA, sehingga edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangat diperlukan. Penelitian di LPKA Kelas I Blitar melibatkan 88 responden, dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kontrol. Kelompok perlakuan menerima edukasi multimedia linier, sementara kelompok kontrol mendapat edukasi konvensional. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan, sikap, dan praktik PHBS pada kelompok perlakuan (P < 0,05). Metode multimedia efektif karena animasi dan visual menarik, meningkatkan pemahaman dan keterlibatan anak dalam pembelajaran.
Bimbingan Sosial Individu Dengan Pendekatan Teknik Parenting Sebagai Upaya Menurunkan Resiko Residivisme Anak Binaan (Studi Kasus Lpka Kelas I Tangerang) Kresti, Lorinda; Equatora, Muhammad Ali; Hamzah, Imaddudin; Anwar, Umar
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi berkembang pesat pada masa ini, dan globalisasi juga berdampak signifikan pada masyarakat dan generasi muda khususnya para remaja pada saat ini. Salah satu yang sangat mudah terpengaruh oleh pengaruh globalisasi terutama dampak negatifnya adalah remaja. Karena pada masautransisi atau peralihanudari masa kanak-kanak menuju dewasa. Banyak kejadian kenakalan remaja yang terjadi di berbagai daerah. Berbagai macam tindakan negatif atau perilaku menyimpang yang dilakukan oleh sebagian remaja meresahkan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan, perubahan perilaku dan mengetahui faktor penghambat dalam pelaksanaan bimbingan sosial individu dengan pendekatan teknik parenting. Data penelitian diambil dari metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Teknik analisis data adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ialah dengan pendekatan Teknik parenting memberikan perubahan perilaku terhadap anak binaan, yang sebelumnya cenderung berperilaku tidak sesuai selama menjalani pembinaan di LPKA seperti lebih banyak menutup diri, sehingga dengan adanya bimbingan sosial individu dengan pendekatan Teknik parenting sebagai Upaya menurukan resiko residivisme anak binaan. Kata Kunci: Bimbingan sosial individu, residivisme, teknik parenting.
Implementasi Islamic Religious Values Dalam Memperbaiki Karakter Narapidana Di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Temanggung Abdurrasyid, Akhmad; Anwar, Umar
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prinsip-prinsip pokok dari konsep pemasyarakatan sehingga bukan lagi sebagai system pembinaan narapidana dan sekaligus sebagai metodologi dibidang treatment of offenders. Melaksanakan pembinaan tehadap narapidana ialah pekerjaan yang tidak saja membutuhkan biaya yang besar tersitanya pikiran dan tenaga, serta kebutuhan akan fasilitas–fasilitas lainya juga dituntut adanya kemampuan menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai pihak., Departemen Agama, Departemen Sosial, dengan organisasi-organisasi lainnya yang ada dimasyarakat. Menurut Pasal 2 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, tujuan Pemasyarakatan adalah agar Narapidana menjadi manusia seutuhnya, sadar akan kesalahan, tidak mengulangi kesalahan, memperbaiki diri, berusaha diterima kembali dalam masyarakat, mampu berperan aktif dalam berkembang, dan menjalani kehidupan yang baik dan wajar sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Penelitian ini, Penulis memilih Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Temanggung sebagai lokus dilaksanakannya penelitian. Hal itu berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh Penulis di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Temanggung tentang adanya upaya yang nyata dalam pelaksanaan kegiatan memperbaiki keagamaan khususnya agama Islam.