Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Hubungan Family Support Dengan Kenakalan Anak Binaan Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang Ayu Antiny, Putri; Anwar, Umar; Sylviani Biafri, Vivi; Edi Tando, Cahyoko
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja (adolescence) merupakan tahap perkembangan yang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada masa remaja mereka memiliki energi yang lengkap dan aktif dalam hal apapun. namun energi yang berlebihan dapat menimbulkan anak dapat melakukan hal negatif yang dapat melanggar hukum maupun norma. Kenakalan remaja dapat terjadi jika hal tersebut dibiarkan dan didukung dengan lingkungan yang tidak kondusif. Banyak faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja salah satu diantaranya yaitu family support. Maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mencari hubungan antara dukungan keluarga dengan kenakalan remaja pada anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana hubungan dukungan keluarga dengan kenakalan anak binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu Teori Dukungan Keluarga (Friedman, 2013) dan Teori Kenakalan Remaja (Jensen, 1985). Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tipe penelitian korelasional. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan Uji Normalitas, Uji Linearitas dan Uji Korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian membuktikan bahwa nilai koefisien korelasi -0,321 dengan nilai p = 0,04 dimana p < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kenakalan remaja pada anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang.
Identifikasi Kebutuhan Kriminogenik Narapidana Kasus Pencurian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Surabaya A, Muhammad Zahniar; Anwar, Umar; Muhammad, Ali; Priyatmono, Budi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 2 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i2.15942

Abstract

Kriminologi menjadi faktor yang mendasari suatu individu melakukan tindak kejahatan dan mengakibatkan kerugian bagi masyarakat karena melibatkan korban dan pola perilaku yang dapat memunculkan respon dari masyarakat. Untuk mengetahui identifikasi kebutuhan kriminogenik narapidana kasus pencurian, beserta faktor-faktor yang mendasarinya, maka dilakukan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengumpulkan data primer dan sekunder. Data primer berupa hasil wawancara dan observasi dengan narasumber dan informan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya, sedangkan data sekunder adalah dokumentasi yang dilakukan penulis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari beberapa faktor kriminogenik, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor dominan pada narapidana residivus kasus pencurian yaitu faktor manajemen keuangan dan faktor lingkungan atau hubungan social yang terjalin. Namun, dalam ilmu kriminologi banyak teori yang menjelasakan terkait penyebab seseorang melakukan kejahatan, sehingga sulit untuk menentukan penyebab kriminalitas karena bukan hanya dari satu faktor tunggal saja.
HAMBATAN PEMBIMBING KEMASYARAKATAN DALAM PROGRAM ASIMILASI RUMAH BAGI NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB KUALA KAPUAS Hotman, Holida; Anwar, Umar
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 7 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i7.2022.2454-2463

Abstract

Pembimbing Kemasyarakatan merupakan salah satu faktor kunci dalam keberhasilan program asimilasi rumah bagi narapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatam (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan). Dalam melaksanakan tugas tersebut terdapat beberapa faktor yang menghambat seperti kurangnya data dalam mengurus proses asimilasi dan dana dalam proses kepengurusan asimilasi tersebut. Rumusan masalahnya yang pertama yaitu mengenai apa saja hambatan PK dalam pelaksanaan program asimilasi di rumah selama pandemi Covid-19 kemudian bagaimana upaya untuk meminimalisir hambatan yang dihadapi PK selama program bimbingan dan pengawasan dalam masa pandemi Covid-19 di Rutan Kelas IIB Kuala Kapuas ini dilaksanakan. Metode penilitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus yaitu meneliti kasus-kasus asimilasi rumah selama pandemi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hambatan PK selama melakukan Litmas yaitu, keterbatasan pemahaman petugas mengenai betapa pentingnya akan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan kurang efisien sebab rendahnya ketertiban klien, dan keterbatasan data pembuatan asesmen. Kesimpulan dari permasalahan hambatan PK ini yaitu perlu adanya peningkatan koordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH), perlu dilakukan kenaikan SDM Pembimbing Kemasyarakatan, meningkatkan koordinasi dengan APH, kemudian meningkatkan intensitas bimbingan konseling secara daring (e-konseling).
MODEL PEMBINAAN BELA NEGARA DAN CINTA TANAH AIR BAGI ANAK PELAKU AKSI ORGANISASI PAPUA MERDEKA (OPM) Valencia F.W, Grisca; Anwar, Umar
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 12 (2024): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i12.2024.5268-5273

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi anak-anak yang terlibat dalam aksi Organisasi Papua Merdeka (OPM) melakukan tindak pidana, serta merumuskan upaya yang efektif agar mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut. Dengan menggunakan teori Differential Association dan Konsep pembinaan, penelitian ini meneliti bagaimana interaksi sosial dan lingkungan membentuk perilaku kriminal pada anak-anak dalam tindak pidana. Selain itu, penelitian ini mengusulkan model pembinaan yang menekankan pada pendidikan bela negara dan cinta tanah air sebagai langkah preventif. Program pembinaan yang melibatkan pendidikan nilai-nilai kebangsaan, penguatan karakter dan dukungan komunitas diidentifikasi sebagai strategi efektif untuk mengurangi risiko pengulangan tindak pidana. Dengan adanya pendekatan ini, anak-anak dapat lebih memahami pentingnya peran mereka dalam masyarakat dan mengembangkan rasa nasionalisme yang kuat.
STRATEGI PEMASARAN HASIL KARYA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I BANDAR LAMPUNG Ridwan, M. Sabichis; Anwar, Umar
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 7 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i7.2022.2521-2531

Abstract

Pemasaran hasil karya warga binaan pemasyarakatan tidaklah maksimal dikarenakan daya saing dan banyaknya competitor. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidetifikasi factor internal dan eskternal Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Bandar Lampung dalam pemasran hasil warga binaan, (2) Memformulasikan strategi yang dapat dilakukan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Bandar Lampung untuk meningkatkan pemasaran hasil warga binaan, (3) Memberikan rekomendasi strategi dari berbagai alternatif yang dirumuskan. Metode yang digunakan adalah metode Kualitatif dengan pendekatan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa rumusan alternatif pemasaran yang diperoleh dari factor eksternal dan internal dari bekerja sama dengan patner (MOU), promosi edukatif. Berdasarkan analisis SWOT-ANP bahwa penjualan baik secara online dan promosi edukatif sangatlah direkomendasikan.
IMPLEMENTASI ASSESSMENT RISK AND NEEDS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM PEMBINAAN KEMANDIRIAN NARAPIDANA DI LAPAS KELAS IIB CIANJUR Maulana, Raihan Irsad; Muhammad, Ali; Anwar, Umar; Priyatmono, Budi
Law Journal (LAJOUR) Vol 6 No 2 (2025): Law Journal (LAJOUR) Oktober 2025
Publisher : LPPM Universitas Bina Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/lajour.v6i2.313

Abstract

Abstrak Sistem Sistem pemasyarakatan Indonesia menghadapi tantangan residivisme dan kelebihan kapasitas Lapas di Indonesia, salah satunya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cianjur menghadapi tantangan internal yang signifikan, tercermin dari angka residivisme yang mencapai 11,2% dan disparitas partisipasi program, di mana hanya 52 dari 713 narapidana mengikuti program kemandirian. Fakta ini mengindikasikan adanya kesenjangan antara program yang ditawarkan dengan kebutuhan riil narapidana untuk reintegrasi. Landasan untuk menjembatani kesenjangan ini adalah implementasi Assessment Risk and Needs (R/NA) yang efektif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis secara mendalam implementasi assement risk and needs dalam meningkatkan kualitas program pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIB Cianjur, beserta faktor pendukung dan penghambatnya. Metode yang digunalan Penelitian kualitatif berdesain studi kasus ini mengumpulkan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen kepada petugas dan narapidana. Teori yang digunakan adalah Teori Kognitif Sosial dari Albert Bandura, menggunakan konsep efikasi diri (self-efficacy) untuk mengetahui mekanisme psikologis dari Prinsip Responsivitas dalam pembinaan. Hasil penelitian menunjukkan implementasi assement risk and needs secara prosedural telah berjalan baik dan terbukti mampu meningkatkan efikasi diri narapidana, yang termanifestasi melalui penguatan motivasi untuk menguasai keterampilan teknis. Namun, program pembinaan tidak terealisasi maksimal akibat hambatan struktural seperti keterbatasan SDM, fasilitas, dan variasi program. Akibat adanya kehambatan SDM, fasilitas,dan variasi mengakibatkan program pembinaan kemandirian di lapas Cianjur tidak berjalan dengan optimal . Kesimpulannya implementasi assement risk and needs secara prosedural telah berjalan baik namun adanya hambatan seperti SDM, fasilitas, serta kurangnya variasi program pembinaan kemandirian mengakibatkan kurangnya kualitas program pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIB Cianjur. Novelty dalam penulisan ini Berbeda dari penelitian sebelumnya yang cenderung berhenti pada evaluasi prosedural, studi ini membuktikan bahwa meskipun assesment telah dilaksanakan dengan baik, hal tersebut tidak secara otomatis menjamin kualitas output pembinaan. Temuan utamanya adalah identifikasi "kesenjangan kapabilitas" antara hasil assesment dengan program pembinaan yang di berikan.Dengan mengaitkan kesenjangan ini secara langsung pada keterbatasan dalam proses R/NA dalam memetakan kebutuhan non-teknis narapidana, penelitian ini memberikan kontribusi orisinal terhadap pemahaman mengapa program pembinaan seringkali gagal menghasilkan kemandirian yang berkelanjutan. Kata kunci: Implementasi, Assessment Risk and Needs, Pembinaan Kemandirian, Efikasi Diri, Lembaga Pemasyarakatan
DINAMIKA PROSES PEMBELAJARAN KRIMINAL ANAK DARI ORANG DEWASA: STUDI KASUS ANAK DI RUTAN KELAS I DEPOK DAN BALAI PEMASYARAKATAN KELAS II BOGOR Nur Saidi, Ahmad Ali; Muhammad, Ali; Anwar, Umar; Priyatmono, Budi
Judge : Jurnal Hukum Vol. 6 No. 05 (2025): Judge : Jurnal Hukum
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/judge.v6i05.1680

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, anak yang terlibat dalam tindak kriminal sering kali dipengaruhi oleh lingkungan sosial, terutama interaksi dengan orang dewasa dan teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika proses pembelajaran kriminal pada anak yang terlibat dalam sistem peradilan pidana, khususnya di Rutan Kelas I Depok dan Balai Pemasyarakatan Kelas II Bogor. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran orang dewasa baik dari lingkungan keluarga ataupun teman sepergaulan anak memiliki peran dalam membentuk pembelajaran kriminal pada anak dan apa dampak yang terjadi dari adanya peran tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data dari informan yang terdiri dari pembimbing kemasyarakatan, wali anak, petugas pemasyarakatan, tahanan anak, dan klien anak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Teori Peran - Biddle dan Thomas (1966) dan Teori Asosiasi Diferensial - Edwin H. Sutherland (1939). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika proses pembelajaran kriminal anak dari orang dewasa memiliki peran signifikan khususnya dari orang dewasa yang berasal dari lingkungan pergaulan anak. Sedangkan, peran orang dewasa dari lingkungan keluarga berusaha untuk memberikan pengaruh positif kepada anak. Sementara itu, peran orang dewasa tidak hanya sebagai pengarah dan pengawas, tetapi juga sebagai figur yang memberikan nilai-nilai moral dan sosial yang penting dalam proses perubahan perilaku anak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah anak mendapat pengaruh signifikan dari orang dewasa di lingkungan pergaulannya dalam pembelajaran tindak kriminal, dan peran orang dewasa ini menjadikan figur otoritatif bagi anak sehingga anak terdorong dan termotivasi melakukan tindakan kriminal.
Sosialisasi Konsep Reintegrasi Sosial melalui Kegiatan Barista bagi Klien Pemasyarakatan kepada Komunitas Masyarakat Siallagan, Antony Surya Johan; Pahlevi, Muhammad Naufal Andika; Hasibuan, Samuel Alexander; Anwar, Umar; Butar-Butar, Herry Fernandes
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mentari Vol. 2 No. 5 (2025): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmm.v2i4.177

Abstract

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman klien tentang tugas dan fungsi Balai Pemasyarakatan (Bapas) serta program integrasi sosial yang dilaksanakan. Balai Pemasyarakatan berperan penting dalam memberikan pembimbingan dan pengawasan kepada klien pemasyarakatan agar dapat kembali ke masyarakat dengan baik. Program integrasi sosial bertujuan untuk membantu klien dalam proses adaptasi dan reintegrasi ke dalam lingkungan masyarakat. Dalam sosialisasi ini, disampaikan informasi mengenai peran Bapas dalam rehabilitasi dan reintegrasi klien, prosedur serta tahapan yang harus dilalui oleh klien, dan berbagai program pendukung yang tersedia. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung program pemasyarakatan serta memperkuat jaringan kerjasama antara Bapas dan klien. Pada dasarnya seseorang yang melakukan kejahatan dapat disebabkan pada ketidaktahuan seseorang akan hukum yang berlaku. Oleh karena itu, diperlukan untuk menumbuhkan kebiasaan sadar hukum budaya sadar dan taat hukum yang di mulai dari lingkup terdekat yakni lingkungan masyarakat.