Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Workplace Exercise terhadap Neck Pain pada Perajin Batik Tulis Putri, Gabriella Anindita; Ayu, Warih Anjari Dyah Kusumaning; Awanis, Almas
FISIO MU: Physiotherapy Evidences Vol 4, No.2 Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v4i2.4981

Abstract

Latar Belakang: Perajin batik tulis merupakan salah satu pekerjaan yang rentan mengalami gangguan muskuloskeletal, salah satu gangguan yang paling umum adalah neck pain, dikarenakan posisi yang salah saat bekerja, posisi yang dimaksud adalah membungkuk, menunduk, dan duduk dalam waktu yang lama. Neck pain memiliki beberapa tingkatan yang dilihat dari keterbatasan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, nyeri yang dirasakan oleh perajin dapat dikurangi dengan melakukan exercise. Untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian workplace exercise terhadap neck pain pada perajin batik tulis di Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Metode Penelitian: Quasi eksperimen dengan one groups pretest-posttest. Pengambilan sampel dari 24 populasi perajin dilakukan dengan purposive random sampling didapatkan 19 perajin. Instrumen yang digunakan untuk mengkategorikan neck pain adalah Neck Pain Disability Index Questionnaire (NDI) yang dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan, untuk mengurangi neck pain dapat melakukan gerakan workplace exercise. Hasil Penelitian: Berdasarkan uji statistik diperoleh hasil p value =0,000 dimana <0,05 berarti terdapat pengaruh pemberian workplace exercise terhadap penurunan tingkat neck pain yang dipengaruhi oleh jenis kelamin dan usia. Kesimpulan: Adapun kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil analisa data bahwa terdapat pengaruh pemberian workplace exercise terhadap neck pain pada perajin batik tulis.
Hubungan Durasi Penggunaan Gadget Terhadap Gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Naufal, Adnan Faris; Safitri, Eri Fersiana; Nurulinsani, Atikah; Darojati, Hafizhah Putri Ilma; Pristianto, Arif; Susilo, Taufik Eko; Awanis, Almas
FISIO MU: Physiotherapy Evidences Vol 4, No.2 Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v4i2.5036

Abstract

Latar Belakang: Durasi penggunaan gadget yang disarankan untuk anak usia 4-6 tahun oleh American Academy of Pediatrics adalah tidak lebih dari 1 jam per hari. Menggunakan gadget dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan masalah bagi anak, seperti meningkatkan risiko gejala ADHD. Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) didefinisikan sebagai gangguan perkembangan yang ditandai dengan kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama penggunaan gadget dengan gejala ADHD pada anak usia 4-6 tahun. Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah 73 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Kuesioner yang digunakan adalah ADHD RS-5 dan kuesioner durasi penggunaan gadget. Pengolahan data menggunakan analisis bivariat dan univariat. Hasil Penelitian: Hasil korelasi menggunakan uji Spearman rho diperoleh nilai r sebesar 0,427 dengan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Sehingga dapat diartikan bahwa ada hubungan antara lama penggunaan gadget dengan gejala ADHD pada anak usia 4-6 tahun dan memiliki hubungan yang sedang karena koefisien korelasinya sebesar 0,427.
The Pengaruh cervical stabilization exercise terhadap nyeri leher pada penjahit konveksi Fatmawati, Sabrina Aulia; Kusumaningayu, Warih Anjari Dyah; Awanis, Almas
Journal Physical Therapy UNISA Vol. 4 No. 2 (2024): November
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jitu.3796

Abstract

Penjahit merupakan pekerjaan yang membutuhkan durasi waktu yang lama dan beban kerja yang besar, dimana penjahit memiliki beberapa keluhan salah satunya yaitu nyeri leher. Adapun beberapa faktor individu yang mempengaruhi nyeri leher yaitu jenis kelamin, usia, dan sikap kerja penjahit. Upaya untuk mengatasi nyeri leher pada penjahit dapat diberikan beberapa latihan yaitu cervical stabilization exercise yang merupakan salah satu latihan stabilisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dari otot deep fleksor dan meningkatkan daya tahan sehingga dapat mengurangi nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian cervical stabilization exercise terhadap nyeri leher pada penjahit konveksi. Jenis penelitian ini quasi experimental dengan model two group pre and post test yang dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2023 pada penjahit konveksi di Konveksi Wirun Plesungan dan Konveksi Niks Fashion Banyuanyar. Dalam penelitian ini, subyek penelitian diberikan cervical stabilization exercise dengan frekuensi 3 kali seminggu selama 4 minggu. Jumlah sampel yang didapat dalam penelitian ini sebanyak 34 orang, yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama diberikan cervical stabilization exercise dan kelompok II kelompok adalah kontrol. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan Visual Analog Scale (VAS). Hasil Analisis statistik uji beda pada post-test kelompok I dan II menggunakan uji independent sample t test. Uji pengaruh nilai nyeri leher dengan independent samples test diperloleh p<0,05 sehingga dinyatakan ada pengaruh secara bermakna. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian cervical stabilization exercise dalam menurunkan nyeri leher pada penjahit konveksi.
Effectiveness Of Rhythmic Gymnastics For The Development Of Gross Motor In Preschool Age Children Awanis, Almas; Larasati, Nandang; Ariyanti, Lilik
FISIO MU: Physiotherapy Evidences Vol. 6 No. 2 (2025): Integrating Local Wisdom into Sustainable Physiotherapy Practices
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v6i2.6060

Abstract

Introduction: Gross motor skills are complex motor skills involving the large muscles of the arms, leg muscles, and most require coordination of all four limbs in children. Optimization is needed for gross motor development, one of which is by providing external stimulus, namely rhythmic gymnastics. Rhythmic gymnastics is a physical activity carried out with rhythmic accompaniment with complex movements and involving all body parts. The aim of this research is to determine the effectiveness of rhythmic gymnastics for the development of gross motor skills in preschool children. Methods: The type of research used in this research is quasi experimental, with a purposive technique sampling. The research sample was preschool aged children (5-6 years) with a total of 22 samples who were treated with rhythmic exercise 12 times for 4 weeks, with 3 times each week and 22 samples as the control group. The examination instrument in this study used TGMD-2 (Test of Gross Motor Development). Results: Based on statistical testers, it was found that rhythmic exercise was effective for the gross motor development of preschool children with p 0.00 < 0.05, which means that Ho was rejected and Ha was accepted. Conclusion: In this study was that whether rhythmic exercise was given or not, children still experienced an increase in gross motor development in both groups with a significant difference of 0.01 in the control group and 0.00 in the intervention group.
Modul Edukasi Untuk Peningkatan Pengetahuan Orang Tua dalam Melatih Anak Cerebral Palsy di Yogyakarta Awanis, Almas; Astriyana, Sevy
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol. 7 No. 1 (2018): Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy), October 2018
Publisher : Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In Indonesia, children with cerebral palsy (CP) are classified into groups of Children whit special needs with a low prevalence of occurance. From the prefalence of low incidence does not mean without problems for parents in taking care of children with cerebral palsy. Support for children with special needs is proven by Yogyakarta being designated as a Child-Friendly City in 2016. However, in the preliminary study carried out there was still a rare exercise program carryout at home for supporting the achievement of training program for children with cerebral palsy. So, there needs to be education in form of modules that can help parent do the home program of exercise. This research was quantitative research with one group pre and posttest design. The study was conducted on Forty parents (biological relatives or babysitters) who accompanied children with CP sisorders during therapy session at the Rehabilitasi Medik RSA UGM, RSUD Yogyakarta and Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP) community. Bivariable analysis uses the paired t-test to find out the differenceinfluence before and after being given an educational module. Bivariable analysis showed that have an influence of education module distribution on the improvement of competence with the mean difference of 1.6 (p < 0,001). The result showed was an increase in parental knowledge of providing education module to perform home program for their children with cerebral palsy disorders.
Pemberian Metode Progressive Muscle Relaxation Exercise Terhadap Kadar Hemoglobin (Hb) pada Remaja Putri Amarseto, Binuko; Ariyanti, Lilik; Awanis, Almas
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol. 8 No. 1 (2019): Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy), October 2019
Publisher : Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teenage age is a transition from childhood to adulthood. In adolescence many changes occur, namely physical changes due to increased muscle mass, increased fat tissue in the body, hormonal changes also occur. Adolescent girls are one of the groups who are prone to suffering from iron nutritional anemia due to menstruation or periodic periods that release iron every month. One technique for relaxation is PMR Jacobson's technique. PMR according to Jacobson is a skill that is learned and used to reduce or eliminate tension and cause a sense of comfort without depending on the subject outside himself. PMR is used to reduce anxiety, stress, or tension.This study aims to determine the effect of the provision of progressive muscle relaxation exercise methods on hemoglobin (Hb) levels in young women. This research is a pre-experimental study using a one group pretest-posstest design. Data collection was carried out using a questionnaire. The research sample is adolescents, amounting to 90 people using simple random sampling technique. Data analysis using the Wilcoxon test with a significance level of 5%.The results of the study found that the highest number of respondents was the 10 study groups with 32 respondents (35.6%) while the number of respondents in the 11 study groups was 30 respondents (33.3%) and the most 12 study groups consisted of 28 respondents (31.1%) . showed that there was an effect of the administration of progressive muscle relaxation exercise methods to hemoglobin (Hb) levels in adolescent girls (p <0.05). From the results of this study it can be concluded that progressive muscle relaxation exercise can increase the influence of hemoglobin (Hb) levels in adolescent girls. Physical activity can affect hemoglobin levels because the nutrients consumed enter the body are assisted by the process for the formation of hemoglobin (Hb).
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 4-5 TAHUN Divani, Erezza Rizki; Awanis, Almas; Ayu, Warih Anjari Dyah Kusumaning
Physio Journal Vol. 5 No. 2 (2025): SEPTEMBER
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/phy.jou.v5i2.1617

Abstract

Latar belakang: Permainan engklek adalah sebuah game lompatan pada bidang datar yang digambar ditanah berbentuk kotak – kotak anak lompat dari satu kotak ke kotak lainnya dengan satu kaki permainan biasanya dimainkan dan dilakukan oleh 2-5 anak. Permainan engklek ternyata memiliki banyak manfaat salah satunya dapat mengembangkan aspek motorik kasar anak yang dimana motorik kasar anak ini sangat berpengaruh pada perkembangan. Sehingga, semakin dini pemberian stimulasi maka semakin bagus untuk kognitif anak kedepannya. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan engklek terhadap perkembangan motorik kasar pada anak usia 4-5 tahun. Metode: penelitian dengan desain pretest-posttest with control group. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 17 anak yang diberikan perlakuan permainan engklek dengan frekuensi latihan 3 kali dalam seminggu selama 4 minggu, dengan intensitas ringan durasi 30-40 menit. Instrumen penelitian menggunakan Test of Gross Motor Development (TGMD) untuk menilai perkembangan fungsi motorik anak. Hasil: adanya pengaruh pemberian permainan engklek dengan p=0.00 (p<0.05). Kesimpulan: terdapat peningkatan motorik kasar pada anak usia 4-5 tahun setelah pemberian permainan engklek.
Kompetensi Motorik Anak Usia Dini dengan Prestasi Belajar Di Taman Kanak-Kanak (Tk) Aisyiyah 5 Semanggi Awanis, Almas; Amarseto, Binuko; Diyono, Diyono
FISIO MU: Physiotherapy Evidences Vol.3,No.2 Juli 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v3i2.5012

Abstract

Pendahuluan: Pendidikan awal anak usia dini merupakan bagian terpenting sebagai pondasi pembangun bangsa. Dianggap sebagai pendidikan usia dini karena mereka berada pada usia dimana individu mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Usia ini juga disebut dengan usia emas. Masa pra sekolah apabila diberikan stimulasi seluruh aspek perkembangan, maka berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya, dimana 80 % perkembangan kognitif anak telah tercapai pada usia prasekolah. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan dari kompetensi motorik anak usia dini dengan prestasi belajar di taman kanak-kanak (TK) aisyiyah 5 semanggi. Metode: Penelitian ini akan dilakukan pada Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah 5 Semanggi pada bulan juli 2020. Data hasil penelitian akan dianalisis dengan uji univariable dan bivariable untuk mengetahui bagaimana hubungan dari kompetensi motorik anak usia dini dengan prestasi belajar di taman kanak-kanak (TK) aisyiyah 5 Semanggi. Hasil: Terdapat peningkatan dari proses pembelajaran yang telah diberikan oleh pihak TK. Peningkatan dari aspek motorik anak berpengaruh terhadap aspek kognitif, peningkatan ini mengarah ke positif. Sehingga semakin baik perkembangan motorik kasar anak maka semakin baik pula perkembangan motorik halusnya. Kesimpulan: Terdapat hubungan dari kompetensi motorik anak usia dini dengan prestasi belajar di taman kanak-kanak (TK) aisyiyah 5 semanggi.