Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Journal of Comprehensive Science

Studi Pencampuran Batubara Beda Kualitas Untuk Memenuhi Permintaan Konsumen Pt. Multi Harapan Utama Riyan Pradika, Muhamad; Winarno, Agus; Trides, Tommy; Nugroh, Windhu; Juvensius Pontus, Albertus
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 8 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i8.500

Abstract

Multi Harapan Utama adalah salah satu perusahaan yang melakukan kegiatan blending batubara guna memenuhi permintaan konsumen, agar batubara yang dikirim sesuai dengan permintaan konsumen. Karena PT. Multi Harapan utama memiliki banyak lapisan (multi seam) sehingga kualitas batubaranya berbeda-beda, untuk itu perlu dilakukan sistem pencampuran yang terencana melalui presentase atas proporsi yang tepat agar dapat menghasilkan produk batubara yang sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk mendapatkan hasil kuantitas masing-masing produk batubara dalam perencanaan blending, penulis menggunakan metode pemrograman linear dengan fitur solver yang ada di microsoft excel. Adapun rumus blending yang digunakan adalah menggunakan rumus Weighting Factor untuk mendapat hasil kualitas ketersediaan batubara pada masing-masing port dan hasil akhir blending. Untuk mengetahui ketidaksesuaian peneliti melakukan analisa data rencana dan aktual dan analisa kelapangan. Hasil penelitian didapatkan hasil akhir rencana untuk permintaan konsumen dari pemrograman linear pada solver yaitu, 71.800 ton dengan kualitas TS 0,78 % (ad) dan CV 5580 kcal/kg (ar). Untuk hasil aktual yaitu, 71.864 ton dengan kualitas TS 0,72 % (ad) dan CV 5503 kcal/kg (ar). Hasil dari analisa ketidaksesuaian kualitas batubara yaitu terdapatnya genangan air di ROM yang mengakibatkan kenaikan total moisture, terbawa nya material kedalam feeder yang mengakibatkan kenaikan ash, ketidaksengajaan tercampurnya produk lain di ROM yang mengakibatkan ketidaksesuaian terhadap kualiatas (TM, Ash, TS dan CV), dan kenaikan TM yang berpengaruh terhadap nilai kalori.
Analisis Stand-Up Time Serta Penentuan Metode Penggalian Dan Sistem Penyangga Pada Area Pra-Perencanaan Terowongan Irvantoni Simbolon, Desron; Trides, Tommy; Oktaviani, Revia; Hasan, Harjuni; Juvensius Pontus , Albertus
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 9 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i9.509

Abstract

Studi karakterisasi massa batuan yang digunakan pada daerah penelitian ini yaitu dengan menggunkan klasifikasi Rock Mass Rating (RMR) dengan tujuan untuk mengetahui kualiatas massa batuan sehingga dapat ditentukan nilai Stand-up Time batuan serta metode penggalian dan jenis penyangga yang tepat di daerah perencanaan terowongan tersebut. Nilai RMR dan kualitas massa batuan pada lokasi penelitian yaitu pada lokasi I yaitu 50 (batuan sedang), lokasi II yaitu 57 (batuan sedang), lokasi III yaitu 52 (batuan sedang), dan lokasi IV yaitu 48 (batuan sedang). Dari Nilai RMR yang diperoleh singkapan I, II , III, dan IV termasuk dalam kelas kualitas massa batuan III (sedang) sehingga pada perencanaan terowongan tersebut menggunakan metode penggalian Top heading and bench, kemajuan 1.5- 3 meter di top heading, penyangga` dipasang setiap setelah dilakukan peledakan, penyanggaannya menggunakan penyangga lengkap yang dipasang 10m dari muka kerja. Metode Penyanggaan yang direkomendasikan dengan pemasangan rockbolts yang panjangnya 4 m secara sistematik, spasi antar bolt 1,5 – 2,00 m dibagian atap dinding serta ditambah wiremesh pada atap, tebal shotcrete yang direkomendasikan adalah 5,00 – 100,00 mm pada atap dan 30,00 mm pada dinding. Stand-up time dan span di setiap lokasi singkapan. singkapan I batuan dapat bertahan ± 48 jam atau sekitar 2 hari dengan batas span terowongan yaitu 10,3 m, singkapan II batuan dapat bertahan ± 177 jam atau sekitar 7 hari dengan batas span terowongan 13,6 m, singkapan III batuan dapat bertahan ± 64 jam atau sekitar 2 hari dengan batas span terowongan 11 m, singkapan IV batuan dapat bertahan ± 33 jam atau sekitar 1 hari dengan batas span terowongan yaitu 9,5 m
Analysis Of The Influence Of Blasting Geometry On Flyrock To Minimize The Safe Distance From Blasting Results At Pt. Bima Nusa International, Muara Komam Village, Paser Regency, East Kalimantan Sarambunna, Alexander; Trides, Tommy; Winarno , Agus
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 9 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i9.511

Abstract

Hasil uji faktor-faktor yang mempengaruhi flyrock memiliki hubungan korelasi yang positif dengan hasil yang diperoleh pada uji jarak burden= 71%, jarak antar spasing = 61,25%, burden awal= 95,50%, tinggi stemming= 97,73%, Powder factor= 24,27 %, kedalaman lubang isian = 26,70%. Hasil analisis perbandingan lemparan flyrock teori dan aktual dengan melihat perbandingan lemparan maksimum secara teoritis dan aktual menggunakan konstanta Richard and Moore dengan menggunakan konstanta A melihat nilai konstanta face burst 99,9 dan createring 8,79. Di dapatkan nilai lemparan flyrock terjauh faceburst 212 m dan cratering 192 m.
Analisis Penggunaan Pasir Campuran Lempung Sebagai Perkerasan Jalan Tambang Di Pt Belengkong Mineral Resources Rayhan Fhadillah, Muhammad; Winarno , Agus; Oktaviani , Revia; Trides, Tommy; Nugroho , Windhu
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 9 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i9.515

Abstract

Dalam proses penambangan di tambang terbuka, jalan angkut pasti akan diperlukan untuk mempermudah pada pengangkutan. Jalan angkut memegang peranan yang sangat penting dalam siklus operasi produksi penambangan. Kualitas jalan angkut akan menjadi faktor penentu dalam pencapaian target produksi, juga dipengaruhi oleh produktivitas alat. Untuk mengetahui daya dukung beban kendaraan yang melintas pada lapisan perkerasan dan pondasi perlu diperhatikan permukaan jalan dengan gesekan antara roda kendaraan yang melintas, permukaan jalan tidak mengalami penaikan dan penurunan permukaan jalan. Alat angkut terbesar yang melewati jalan berupa Hino FM 260 JD dengan total berat unit dan muatan 84000 lb atau 42 ton dan asumsi distribusi berat pada bagian front axle sebesar 30% dan rear axle sebesar 70%. Sehingga Hino FM 260 JD memiliki beban roda sebesar 14700 lb atau 7,35 ton. Berdasarkan hasil plotting pada grafik diperoleh ketebalan masing-masing struktur lapisan jalan maka rekomendasi perencanaan struktur menggunakan sampel Clay R30% dengan nilai CBR 36,87 % untuk lapisan permukaan pada tebal 8,5 inchi ; untuk lapisan pondasi atas menggunakan sampel Clay R40% dengan nilai CBR 32,11 % pada tebal 9 inchi dan untuk lapisan pondasi bawah menggunakan sampel Clay R50% dengan nilai CBR 29,31 % pada tebal 9,5 inchi.
Analisis Pengaruh Muatan Bahan Peledak Dan Delay Peledakan Terhadap Tingkat Getaran Tanah Pada Aktifitas Peledakan Kasbillah, Kasbillah; Winarno, Agus; Litha Respati, Lucia; Oktaviani, Revia; Trides, Tommy
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 9 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i9.516

Abstract

Kegiatan peledakan yang dilakukan pada aktivitas penambangan selalu menghasilkan efek yang akan berdampak bagi area sekitar dari lokasi peledakan, dari beberapa efek-efek peledakan yang ada salah satunya adalah getaran tanah, sehingga pada lokasi penelitian di Pit Jongkang yang dekat dengan perkampungan dengan jarak kurang lebih 300-400m sangat penting dilakukan pengukuran tingkat getaran yang mengarah ke perkampungan sehingga didapatkan hasil getaran yang ditimbulkan dari hasil proses peledakan yang dilakukan. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu diawali dengan studi literatur mengenai beberapa sumber yang membahas tentang tema yang akan diambil dalam penelitian dilanjutkan dengan observasi lapangan dengan tujuan untuk mengetahui lokasi mana yang cocok sebagai bahan penelitian dan pengambilan data selanjutnya yang dibutuhkan dalam pengolahan data nantinya. Data nilai PPV aktual yang di dapatkan dari hasil pengukuran getaran tanah adalah 1 mm/s, 1,5 mm/s, 1,66 mm/s, 0,71 mm/s, 1,44 mm/s, 0,91 mm/s, 1,7 mm/s, 0,46 mm/s, 1,1 mm/s, 0,7 mm/s, 0,54 mm/s, 1,7 mm/s, 0,48 mm/s, 0,6 mm/s, 1,3 mm/s, dan 1,56 mm/s. Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan bahwa pada lokasi penelitian tidak menumukan adanya getaran tanah yang melebihi ketetapan Perusahaan yaitu 2 mm/s, maka dari itu untuk jumlah muatan bahan peledak yang direkomendasikan yaitu jumlah muatan maksimim bahan peledak agar getaran yang di timbulkan tidak melebihi standar PPV. maka untuk jumlah isian maksimum bahan peledak yang sesuai dengan standar PPV tersebut adalah pada jarak 300 m, 400 m, dan 500 m sebesar 31 kg, 55 kg, dan 86 kg perlubangnya. Dengan penggunaan surface delay yang direkomendasikan yaitu pasangan surface delay 42 ms dan 67 ms pada pola rangkaian echelon cut, karena sedikit mengefisiensikan waktu dan PPV yang dihasilkan tidak melebihi dari 2 mm/s.
Studi Pendahuluan Analisis Potensi Baji Pada Rencana Bukaan Terowongan Jalan Sipil Di Daerah Gunung Manggah Satria Bekti, Nanda; Trides, Tommy; Dina Devy, Shalaho; Oktaviani, Revia; Juvensius Pontus, Albertus
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 10 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i10.521

Abstract

Ambrukan atau subsidence merupakan salah satu masalah yang kerap terjadi pada saat konstruksi pembangunan terowongan bisa disebabkan oleh kondisi geologi maupun kualitas batuan penyusunnya. Dengan metode analisis streografis ambrukan dapat ditentukan baik tipe, bentuk, bahkan volumenya. Selain itu nilai kualitas batuan juga menjadi salah satu parameter penting untuk mengetahui tingkat kekuatan batuan pada sekitar rencana bukaan terowongan tersebut. Hasil analisis streografis pada bukaan terowongan pada bukaan inlet dengan 5 joint set dan bukaan outlet dengan 3 joint set keduanya memiliki potensi terbentuknya baji. Untuk nilai kualitas batuan pada bukaan inlet memiliki nilai RQD 97,63% dan pada bukaan outlet memiliki nilai 99,82% dimana dari kedua nilai tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan bantuan perangkat lunak titik baji pada sisi geometri terowongan dapat dilihat dimana pada bukaan inlet terowongan baji yang terbentuk ada pada sisi kiri terowongan dengan FK stabil ; sisi kanan bawah terowongan dengan FK 1,73 ; sisi kanan atas terowongan dengan FK 0,00 ; sisi atas terowongan dengan FK 0,00 ; dan sisi bawah terowongan dengan FK 0,06. Pada bukaan outlet terowongan baji yang terbentuk ada pada sisi kiri atas terowongan dengan FK 1,43 ; pada sisi kanan bawah terowongan dengan FK stabil ; sisi kanan atas dengan FK 0,17. Setelah dikentahui titik mana baji terbentuk maka dilakukan perkuatan pada bukaan inlet bagian sisi atas terowongan dengan menggunakan rockbolt berjenis mechanical anchor. Pada inlet terowongan spesifikasi rockbolt yang digunakan pada sisi bawah (panjang 1,5 m, jarak vertikal 1,5 m, jarak horizontal 1,5 m, kapasitas rockbolt 15 ton, FK 2,25), sisi kanan bawah (panjang 1,5 m, jarak vertikal 1,5 m, jarak horizontal 1,5 m, kapasitas rockbolt 15 ton, FK 2,09), kanan atas (panjang 1 m, jarak vertikal 2 m, jarak horizontal 2 m, kapasitas rockbolt 5 ton, FK 2,00), sisi atas (panjang 1 m, jarak vertikal 1,5 m, jarak horizontal 2 m, kapasitas rockbolt 10 ton, FK 2,20), dan sisi kiri (panjang 0,5 m, jarak vertikal 2 m, jarak horizontal 2 m, kapasitas rockbolt 5 ton, FK stabil). Untuk outlet terowongan spesifikasi rockbolt yang digunakan pada sisi kiri (panjang 2 m, jarak vertikal 1 m, jarak horizontal 1 m, kapasitas rockbolt 20 ton dengan penambahan shotcrete 10 cm, FK 2,05), sisi kanan atas (shotcrete 10 m, FK 23), sisi kanan dan bawah (panjang 0,5 m, jarak vertikal 2 m, jarak horizontal 2 m, kapasitas rockbolt 5 ton, FK stabil).
Penentuan Tinggi Stemming Dan Crest Burden Berdasarkan Jarak Flyrock Di Pit Inul Middle Panel 3 Pt Kaltim Prima Coal Kalimantan Timur Nimsi, Yekeskiel; Nugroho, Windhu; Oktaviani, Revia; Trides, Tommy; Litha Respati, Lucia
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 10 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i10.526

Abstract

Peledakan merupakan salah satu metode pemberaian lapisan overburden yang digunakan PT Kaltim Prima Coal, proses pengupasan overburden menjadi salah satu hal yang sangat krusial untuk mencapai target produksi yang telah ditetapkan. Flyrock adalah lemparan batuan ke segala arah secara tidak terduga dari kegiatan peledakan yang berdampak paling berbahaya bagi keselamatan manusia, alat, dan bangunan. PT. Kaltim Prima Coal menetapkan radius aman pada kegiatan peledakan untuk alat 300 m dan 500 m untuk manusia. Namun pada radius ± 400 meter terdapat pemukiman warga dan jalan raya, sehingga perlu dilakukan blokade jalan dan evakuasi warga yang berada didalam radius peledakan. Dalam upaya mengurangi radius aman manusia dan alat di bawah 500 m dapat dilakukan dengan melakukan peledakan terkendali. Dengan menggunakan persamaan Richard dan Moore yang melibatkan burden dan stemming dalam memprediksi lemparan maksimum flyrock dan melakukan pendekatan terhadap nilai konstanta disesuaikan dengan kondisi di Pit Inul Middle. Hasil penelitian menunjukan rata-rata flyrock terlempar sejauh 11.58 m dan paling terjauh 39.74 m. Dengan diketahui prediksi lemparan maksimum flyrock, maka untuk mengurangi radius aman manusia dan alat di bawah 500 m serta mempertimbangkan safety factor, standar nilai variabel tinggi stemming dan face burden yaitu minimal 3.3 m dan jarak crest burden yaitu 1.03 m
Analisis Jarak Lemparan Flyrock Untuk Meminimalisir Radius Aman Alat Pada Panel L0-K1, Pt. Harmoni Panca Utama Jobsite Dta, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur Sokisha, Sokkia; Litha Respati, Lucia; Oktaviani, Revia; Trides, Tommy; Juvensius Pontus, Albertus
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 10 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i10.527

Abstract

Salah satu efek terhadap lingkungan dari kegiatan peledakan yaitu adanya flyrock. Flyrock adalah fragmentasi batuan yang terlempar akibat hasil peledakan. Fragmentasi batuan ini apabila terlempar melebihi radius aman dapat mengakibatkan kerusakan untuk alat mekanis dan dapat mengakibatkan cidera bahkan kematian untuk manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak lemparan maksimum flyrock aktual di lapangan serta faktor yang mempengaruhi terjadinya flyrock. Penelitian ini di lakukan pada panel L0-K1 PT. Harmoni Panca Utama Jobsite DTA, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Pengamatan jarak lemparan maksimum flyrock aktual di lakukan sebanyak 31 kali pengamatan dan di peroleh jarak lemparan maksimum flyrock aktual yaitu 119,53 m. Dari 31 kali pengamatan di lapangan, kegiatan peledakan yang dilakukan masuk kedalam kategori energi terkontrol dengan nilai rata-rata Scale Depth Of Burial yaitu 1,31 m/kg1/3. Untuk memprediksi flyrock secara teoritis di gunakan metode empirik Richard & Moore serta metode analisis dimensi Ebrahim Ghasemi. Dari kedua teori tersebut, teori Ebrahim Ghasemi merupakan teori yang paling mendekati dengan hasil aktual dilapangan dengan persentase kesalahan paling kecil yaitu 14,18 %. Dari hasil korelasi antara parameter peledakan terhadap flyrock aktual di lapangan di peroleh faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya flyrock adalah stemming. Maka dari itu di berikan rekomendasi berupa tinggi stemming untuk memperkecil jarak lemparan flyrock. Setelah di lakukan kegiatan trial dan error menggunakan data rekomendasi, radius aman alat dapat di minimalisir menjadi 230 m
Pengaruh Nilai Blastability Index Dan Geometri Peledakan Terhadap Fragmentasi Batuan Pada Pit 7 Pt Ansaf Inti Resources Rijal, M.; Oktaviani, Revia; Litha Respati, Lucia; Hasan, Harjuni; Trides, Tommy
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 10 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i10.531

Abstract

Dalam dunia pertambangan sering di didapat batuan yang relatif keras, sehingga tidak dapat digali secara langsung karena berpengaruh pada produktifitas alat gali muat tersebut. Dengan berkembangnya teknologi, ditemukan solusi untuk memberaikan batuan tersebut yaitu dengan proses peledakan. Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mencari nilai Blastability Index dan mendapatkan faktor batuan yang akan diledakkan dan prediksi fragmentasi menurut Kuz-Ram dan Split Dekstop pada PT. Ansaf Inti Resources Kabupaten kutai kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Metode penelitian kali ini yaitu metode kuantitatif dengan mengolah data Ketetapan Perusahaan perusahaan sesuai dengan literatur yang akan diambil. Nilai Blastability Index batuan sebesar 75, 75 dari Nilai Blastability Index batuan diatas di dapatkan factor batuan sebesar 9,09. dengan Teori geometri peledakan R.L.Ash maka didapatkan nilai geomeri peledakan yang di usulkan dengan burden 4,5 m, spacing 5,5 m, Stemming 2,5 m, Subdrilling 0 m (disesuaikan dengan ketetapan perusahaan), kedalaman lubang 6,5 m, Charger length 4 m dan tinggi jenjang 6,5 m. Perhitungan ukuran fragmentasi dengan menggunakan persamaan Kuzram diperoleh ukuran batuan 50 cm pada peledakan Ketetapan Perusahaan yang lolos sebesar 44,13% dengan tingkat boulder sebesar 55,87 % ,sedangkan pada peledakan usulan didapatkan lolos sebesar 53,83% dengan tingkat boulder sebesar 46,17% %. Sedangkan dengan menggunakan aplikasi split dekstop diperoleh ukuran batuan 50 cm pada peledakan Ketetapan Perusahaan yang boulder sebesar 49,63 % dengan tingkat Lolos sebesar 50,37 % ,sedangkan pada peledakan usulan didapatkan boulder sebesar 88,00% dengan tingkat boulder sebesar 12,00% .
Studi Korelasi Kekuatan Batulempung Dengan Uji Kuat Tekan Dan Point Load Index Formasi Pulaubalang Kota Samarinda Ronald Alvin Ifnie, Jones; Trides, Tommy; Nugroho, Windhu; Oktaviani, Revia; Juvensius Pontus , Albertus
Journal of Comprehensive Science Vol. 2 No. 10 (2023): Journal of Comprehensive Science (JCS)
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jcs.v2i10.534

Abstract

Uniaxial Compressive Strength (UCS) adalah kekuatan batuan utuh (intact rock) yang diperoleh dari hasil pengujian di laboratorium, satuan umumnya dinyatakan dalam Mpa. Nilai UCS yang dihasilkan dari pengujian laboratorium merupakan besar tekanan yang diberikan sehingga batuan tersebut pecah. Adapun perbedaan dangan uji point load index (PLI) adalah terletak pada permukaan sampel batuan yang akan diuji, yaitu pada pengujian PLI sampel yang ditekan pada satu titik. Hasil uji PLI merupakan salah satu metode yang cukup baik untuk mengestimasi nilai kuat tekan suatu batuan (UCS), khususnya dalam pekerjaan perancangan desain lereng tambang. Nilai densitas pada Formasi Pulaubalang sebesar 1,22 gr/cm3-1,36 gr/cm3. nilai kadar air Formasi Pulaubalang sebesar 14,23 % - 13,72%. Nilai porositas pada Formasi Pulaubalang sebesar 59,91%-51,58%. Nilai kuat tekan yang didapatkan pada Formasi Pulaubalang adalah 0,83MPa-2,43MPa. Nilai point load index yang didapatkan pada Formasi Pulaubalang adalah 0,0106-0,0222. Nilai korelasi PLI dan UCS pada Formasi Pulaubalang didapatkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,893 dan nilai persamaan regresi Y= 101,864-0,255