Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Sekolah Pada Siswa Sekolah Dasar Kartika Jaya XXI-1 Kota Manado Nelwan, Jeini Ester; Musa, Ester Candrawati; Sumampouw, Oksfriani Jufri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 9 (2023): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i9.472

Abstract

Promosi kesehatan di sekolah merupakan suatu upaya untuk menciptakan sekolah menjadi suatu komunitas yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekolah melalui 3 kegiatan utama yang dikenal dengan istilah TRIAS UKS yaitu menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, pemeliharaan dan pelayanan di sekolah serta upaya pendidikan yang berkesinambungan. Ketiga hal ini dijabarkan dalam suatu kegiatan yang disebut perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan sekolah. Observasi di lapangan ditemukan banyak masalah berhubungan dengan kesehatan siswa. Prioritas masalah dan solusi yang ditawarkan dalam kegiatan PKM ini yaitu banyak siswa yang mengalami sakit karena rendahnya pengetahuan tentang PHBS di sekolah khususnya dalam perilaku mencuci tangan dengan sabun. Berdasarkan hasil diskusi ditetapkan bahwa dalam kegiatan PKM saat ini akan melakukan kegiatan promosi dan pemeriksaan kesehatan. Target luaran yaitu meningkatnya tingkat pengetahuan siswa tentang PHBS dan adanya perubahan perilaku cuci tangan menggunakan sabun. Peningkatan tingkat pengetahuan ini dapat diukur melalui kuesioner pengetahuan yang akan disusun oleh pelaksana kegiatan. Kegiatan promosi kesehatan ini dilakukan pada 8 Juni 2023 yang diorganisir oleh 2 orang dosen dan 3 orang mahasiswa. Hasil kegiatan menunjukkan para siswa telah memiliki pengetahuan tentang PHBS di sekolah setelah dilakukan promosi kesehatan.
ANALISIS DETERMINAN OBESITAS PADA REMAJA DI KOTA TOMOHON Musa, Ester Candrawati; Adam, Hilman; Gerungan, Anastasia Emmy; Sanggelorang, Yulianty
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.36865

Abstract

Obesitas pada remaja merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat dan dapat berdampak jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan obesitas pada remaja di Kota Tomohon, dengan jumlah responden sebanyak 154 siswa dari SMA Katolik Karitas Tomohon dan SMK St. Familia Tomohon. Metode penelitian yang digunakan adalah survei cross-sectional, dengan pengumpulan data melalui kuesioner dan pengukuran antropometri. Analisis bivariat dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara variabel sosio-demografis, asupan energi, aktivitas fisik, dan pola konsumsi fast food dengan status obesitas. Hasil penelitian menunjukkan proporsi obesitas sebesar 9,7%. Variabel yang signifikan berhubungan dengan obesitas adalah asupan energi (p-value = 0,023) dan pola konsumsi fast food (p-value = 0,011). Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa pekerjaan ibu, pendidikan orang tua, dan aktivitas fisik tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan status obesitas pada populasi yang diteliti. Sehingga yang merupakan determinan obesitas pada remaja di Kota Tomohon yaitu asupan energi dan pola konsumsi fast food. Berdasarkan hasil ini, diperlukan adanya program edukasi yang difokuskan pada pengelolaan asupan energi dan kebiasaan makan sehat untuk mencegah obesitas di kalangan remaja.
PENYULUHAN LITERASI DIGITAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS) SISWA SMP DI MINAHASA UTARA Sebayang, F. Ari Anggraini; Rambing, Rosalina Rolany; Sanggelorang, Yulianty; Musa, Ester Candrawati
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 8 No 2 (2024): AGUSTUS - DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v8i2.4813

Abstract

Kemajuan teknologi digital dan internet telah memberi manfaat yang besar bagi siswa untuk mencari sumber belajar yang murah dan beragam untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam berbagai bidang ilmu. Salah strategi yang dapat meningkatkan penggunaan siswa dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran adalah dengan meningkatkan literasi digital siswa. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa remaja di SMP Advent Getsemani Wineru dan MTs Biharul Ulum, Kabupaten Minahasa Utara, terutama dalam peningkatan pembelajaran aktif dan mandiri sebagai salah satu langkah peningkatan kecakapan hidup (life skills). Peserta kegiatan ini meliputi siswa SMP Advent Getsemani Wineru dan MTs Biharul Ulum. Kegiatan PKM ini dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab untuk mendapatkan umpan balik dari siswa Pelaksanaan kegiatan PKM memberikan kontribusi yang positif dan signifikan dalam peningkatan pemahaman siswa mengenai pentingnya literasi digital dan pemanfaatan teknologi digital dan internet yang optimal dalam memfasilitasi pembelajaran. Peningkatan literasi digital dalam peningkatan kemampuan belajar siswa pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas siswa sebagai sumber daya manusia di masa mendatang.
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 Nelwan, Jeini Ester; Sumampouw, Oksfriani Jufri; Musa, Ester Candrawati
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v4i2.413

Abstract

Corona virus disease 2019 (Covid 19) sedang melanda dunia termasuk Indonesia dan kota Manado. Oleh karena itu diperlukan upaya promosi kesehatan tentang upaya pencegahan Covid-19 seperti pelaksanaan PHBS tatanan rumah tangga. Kegiatan ini dilakukan melalui ceramah dan menggunakan media leaflet pada ibu rumah tangga yang tergabung pada PKK Dasawisma 2 Lingkungan 6 Kelurahan Taas Kecamatan Tikala Kota Manado sebanyak 30 orang. Variabel yang diukur yaitu tingkat pengetahuan menggunakan kuesioner. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa berdasarkan pengukuran tingkat pengetahuan tentang PHBS tatanan rumah tangga semuanya masuk pada kategori baik. Namun ada beberapa indikator yang masih perlu ditingkatkan seperti mencuci tangan dengan benar dan beraktifitas fisik setiap hari minimal 30 menit. Corona virus disease (Covid 19) is currently sweeping the world, including Indonesia and the city of Manado. Therefore, health promotion efforts are needed regarding efforts to prevent Covid-19, such as implementing clean and healthy behavior in household. This activity was carried out through lectures and using leaflet media for 30 housewives who were members of the PKK Dasawisma 2 Lingkungan 6 Taas Subdistrict, Tikala District, Manado City. The variable measured is the level of knowledge using a questionnaire. The results of the activity show that based on the measurement of the level of knowledge about clean and healthy behavior in household into the good category. However, there are several indicators that still need to be improved, such as washing hands properly and doing physical activity every day for at least 30 minutes.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Terkait Gizi Seimbang dan Pemeriksaan Status Kesehatan pada Peserta Prolanis PRO-KITA Musa, Ester Candrawati; Rumayar, Adisti A; Tahulending, Jane
Jurnal Lentera Sehat Indonesia Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Lentera Sehat Indonesia
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/p6460n79

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, berkontribusi pada 71% kematian di dunia. Di Sulawesi Utara, PTM seperti kanker, diabetes, dan hipertensi mengalami peningkatan prevalensi. Salah satu strategi dalam manajemen PTM adalah Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), yang berfokus pada deteksi dini, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat. Klinik PRO-KITA di Manado merupakan bagian dari Prolanis yang bertujuan untuk mengurangi beban PTM di komunitas. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini dilaksanakan pada 28 September 2024, di Gedung Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi, Manado. Metode yang digunakan mencakup ceramah mengenai gizi seimbang dan PTM, diskusi interaktif, serta pemeriksaan kesehatan (lingkar pinggang, kadar asam urat, dan kadar gula darah). Evaluasi pengetahuan peserta dilakukan sesudah kegiatan. Dari 22 peserta yang berpartisipasi, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 36,4% berisiko mengalami sindrom metabolik, 45,5% mengalami hiperurisemia, dan 9,1% memiliki kadar gula darah yang mengindikasikan diabetes. Evaluasi pengetahuan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta memahami konsep gizi seimbang dan pentingnya pengelolaan gizi untuk pencegahan PTM. Kegiatan ini berkontribusi pada peningkatan pengetahuan peserta mengenai gizi seimbang dan manajemen PTM. Hasil pemeriksaan kesehatan juga memberikan kesadaran dini terhadap kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Program ini menunjukkan potensi yang kuat dalam memberdayakan masyarakat lansia untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melalui peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku.
HUBUNGAN FREKUENSI DAN KECUKUPAN ENERGI DALAM SARAPAN DENGAN KELEBIHAN GIZI PADA PESERTA DIDIK SMAN 1 TONDANO Hokky, Jessica Merlyn; Musa, Ester Candrawati; Punuh, Maureen Irinne
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48410

Abstract

Tiga beban masalah gizi pada remaja di Indonesia adalah kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan anemia. Asupan makanan yang salah satunya didapat dari sarapan memengaruhi status gizi. Penelitian yang dilakukan di negara-negara Asia-Pasifik, seseorang yang melewatkan sarapan memiliki risiko kelebihan gizi meningkat sebanyak 75% dibanding seseorang yang rutin melakukan sarapan. Di Indonesia, sebanyak 44,6% remaja usia 11-19 tahun tidak melakukan sarapan. Sarapan yang optimal terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat, lauk, sayur atau buah dan memenuhi 15-30% Angka Kecukupan Gizi (AKG). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik dan pendekatan case control serta teknik sampling menggunakan purposive sampling dan matching jenis kelamin dengan perbandingan 1:1 sehingga didapat 24 sampel pada masing-masing kelompok dengan total sampel sebanyak 48 sampel. Kuisioner frekuensi sarapan digunakan untuk mengetahui jumlah kejadian individu dalam mengonsumsi sarapan dalam satu minggu terakhir, IMT/U digunakan untuk mengukur status gizi, dan wawancara food recall 2x24 hours digunakan untuk menghitung jumlah rata-rata konsumsi sarapan dan jenis makanan. Uji Chi-Square digunakan untuk menganalisis hubungan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia didominasi 16 tahun. Ditemukan masih banyak remaja yang jarang sarapan dan kecukupan energi sarapan tidak sesuai. Hasil analisis bivariat terdapat hubungan frekuensi dan kecukupan energi sarapan dengan kelebihan gizi (nilai p masing-masing 0,020 dan 0,043 dan nilai OR masing-masing 7,857 dan 4,048). Kejadian kelebihan gizi berhubungan dengan frekuensi dan kecukupan energi sarapan.
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DENGAN OBESITAS PELAJAR DI SMA NEGERI 1 TONDANO Bukkang, Alfansia Agnes Surianti; Musa, Ester Candrawati; Malonda, Nancy S.H
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48326

Abstract

Masalah gizi pada remaja hingga sekarang masih cukup signifikan dan belum teratasi sepenuhnya adalah obesitas. Data Riskesdas menunjukkan prevelensi obesitas pada remaja khususnya pada kabupaten Minahasa berada pada angka tertinggi dari seluruh kabupaten di Sulawesi Utara yaitu 14,36%. Penelitian kuantitatif menggunakan desain atau rancangan penelitian yang digunakan yaitu case control memiliki populasi 330 remaja dan sampel penelitian sebanyak 50 remaja yang di ambil melalui metode teknik purposive sampling. Instrumen yang dilakukan pada penelitian ini berupa kuesioner dan skala ukur antropometri. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pelajar di SMA Negeri 1 Tondano yang obesitas (kelompok kasus), sebagian besar tidak aktif dalam melakukan aktivitas fisik (60,7%). Penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas pada pelajar di SMA Negeri 1 Tondano dengan nilai OR = 2,3 p-value = 0,007. Pelajar yang memiliki aktivitas fisik tidak aktif memiliki risiko 2,3 kali lebih besar untuk mengalami obesitas dibandingkan dengan pelajar yang memiliki aktifitas fisik aktif. Aktivitas fisik merupakan faktor risiko penyebab terjadinya obesitas
Hubungan ketahanan pangan rumah tangga dengan status gizi pada balita Safkaur, Thalia Chelsea Putri Wangloan; Sanggelorang, Yuliana; Musa, Ester Candrawati
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 6 (2025): Volume 19 Nomor 6
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i6.1197

Abstract

Background: Food security carries out a crucial role in meeting nutritional needs because the nutrients contained in food serve to maintain health and support growth, especially in toddlers. Low food security at the household level can result in a decline in the nutritional status of toddlers, thereby increasing the risk of medical problems in this vulnerable age group. Purpose: Analyzing the relationship between household food security and nutritional status of toddlers. Method: The study design was an observational study with a cross-sectional approach. The population was 560 toddlers aged 12-59 months with a sample size of 91 toddlers selected through probability sampling and simple random sampling techniques in the Remboken Community Health Center (Puskesmas) work area, Minahasa Regency. Data were collected using the US Household Food Security Survey Module (US-HFSSM) instrument to measure household food security levels and anthropometric measurements to evaluate nutritional status based on weight-for-age (BW/A), height-for-age (H/A), and weight-for-height (BW/H). Data analysis was carried out using the Chi-square test and Fisher's exact test. Results: There was a significant relationship between household food security and nutritional status of toddlers based on the weight/age index (p value = 0.021) and height/age index (p value = 0.001). However, no significant relationship was found between household food security and nutritional status based on the weight/age index (p value = 0.221). Conclusion: Household food security in Remboken Health Center shows a significant association with nutritional status based on the weight-for-age z-score (WAZ) and height-for-age z-score (HAZ) indices, but no meaningful association with the weight-for-height z-score (WHZ) index. Suggestion: Families with toddlers should be able to utilize local foods that are more affordable, readily available, and nutritious, such as corn and freshwater fish, which are readily available. The Remboken Community Health Center (Puskesmas) can collaborate with integrated health post (Posyandu) cadres to conduct outreach activities for the community on utilizing the area around their homes as a source of family food.                                                           Keywords: Food Security; Nutritional Status; Toddlers.   Pendahuluan: Ketahanan pangan memainkan peranan krusial dalam pemenuhan gizi sebab zat gizi yang terkandung dalam makanan berfungsi menjaga kesehatan dan mendukung pertumbuhan, terutama pada anak usia balita. Ketahanan pangan yang rendah di tingkat rumah tangga mampu berakibat pada penurunan status gizi balita, sehingga menghasilkan peningkatan risiko terjadinya permasalahan medis pada kelompok usia yang rentan ini. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan antara ketahanan pangan rumah tangga dan status gizi balita. Metode: Penelitian desain observasional dengan pendekatan potong lintang. Populasi yang ditetapkan sebanyak 560 balita berusia 12-59 bulan dengan jumlah sampel sebanyak 91 balita yang dipilih melalui metode probability sampling, teknik simple random sampling di wilayah kerja Puskesmas Remboken, Kabupaten Minahasa. Data dihimpun dengan memanfaatkan instrumen US Household Food Security Survey Module (US-HFSSM) dalam rangka mengukur tingkat ketahanan pangan rumah tangga dan pengukuran antropometri dalam mengevaluasi status gizi berdasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Analisis data dilakukan dengan pengujian Chi-square serta pengujian Fisher’s exact. Hasil: Adanya hubungan signifikan antara ketahanan pangan rumah tangga dan status gizi balita berdasarkan indeks BB/U (p value = 0.021) dan indeks TB/U (p value = 0.001). Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara ketahanan pangan rumah tangga dan status gizi berdasarkan indeks BB/TB (p value = 0.221). Simpulan: Ketahanan pangan rumah tangga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U serta PB/U atau TB/U. Namun, tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan indeks BB/PB atau BB/TB. Saran: Bagi keluarga balita, hendaknya dapat memanfaatkan pangan lokal yang lebih terjangkau, mudah untuk didapatkan dan memiliki nilai gizi seperti jagung dan ikan air tawar yang bisa didapatkan dengan mudah. Bagi instansi terkait, dapat membangun kerja sama bersama kader posyandu untuk mengadakan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan area di sekitar rumah sebagai salah satu sumber bahan makanan keluarga.   Kata Kunci: Balita; Ketahanan Pangan Rumah Tangga; Status Gizi.
Kebiasaan sarapan dan status gizi pelajar SMP Makanoneng, Gwyneth Gwendellyn; Musa, Ester Candrawati; Sanggelorang, Yulianty
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 7 (2025): Volume 19 Nomor 7
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i7.1245

Abstract

Background: According to the Global Nutrition Report, rates of malnutrition among adolescents have declined, but cases of obesity and overweight have increased significantly. In 2019, an estimated 15.1% of adolescents were obese, while 5.7% were classified as underweight. This situation creates a nutritional problem known as the "triple burden of malnutrition," a combination of undernutrition, overweight, and micronutrient deficiencies. Breakfast habits are one factor influencing nutritional status. Purpose: To determine the relationship between breakfast habits and nutritional status in junior high school students. Method: This quantitative, observational, and analytical study used a cross-sectional study design conducted at Pineleng 2 Public Junior High School, Minahasa Regency, involving 77 respondents. The variables in this study were breakfast habits and nutritional status. Data were collected through anthropometric measurements (weight and height) to determine BMI/A, followed by Z-scores and a non-sequential 2x24-hour breakfast habits and food recall questionnaire. Data analysis was performed univariately and bivariately using Fisher's exact test through the Statistical Program for Social Sciences to see the relationship between variables. Results: The majority of respondents (75.3%) had normal nutritional status, while 24.7% were categorized as abnormal (underweight, overweight, or obese). Ninety-four percent of students had frequent breakfast habits (≥4 times/week), and 5.2% had infrequent breakfast habits (<4 times/week). Students with good breakfast habits were mostly those with normal nutritional status (p=0.044) (p<0.05). Conclusion: There is a relationship between breakfast habits and nutritional status. Good breakfast habits are a determining factor in students' nutritional status. Regular and nutritious breakfasts help meet daily nutritional needs while maintaining ideal nutritional status according to body mass index and age. In addition to breakfast habits, other important factors influencing nutritional status include a balanced diet and general health. Suggestion: Future researchers are encouraged to conduct research on the factors influencing breakfast habits, macronutrient intake, and nutritional status of school students.   Keywords: Breakfast Habits; Lessons; Nutritional Status.   Pendahuluan: Berdasarkan laporan Global Nutrition Report, angka kekurangan gizi pada remaja memang menurun, tetapi kasus obesitas dan kelebihan berat badan justru mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2019, diperkirakan 15.1% remaja mengalami obesitas, sedangkan 5.7% tergolong kekurangan berat badan. Kondisi ini menimbulkan masalah gizi yang disebut "triple burden of malnutrition", yaitu kombinasi antara kurang gizi, kelebihan berat badan, dan defisiensi mikronutrien. Kebiasaan sarapan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi status gizi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi pada pelajar SMP. Metode: Penelitian kuantitaif yang bersifat observasional analitik dengan menggunakan desain atau rancangan cross sectional study yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Pineleng, Kabupaten Minahasa dengan melibatkan 77 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah kebiasaan sarapan dan status gizi. Data dikumpulkan melalui pengukuran antropometri (berat badan dan tinggi badan) untuk mengetahui IMT/U, dilanjutkan dengan Z-score serta kuesioner kebiasaan sarapan dan food recall 2x24 jam secara tidak berurutan. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Fisher’s exact test melalui program Statistical Program for Social Sciences untuk melihat hubungan antara variabel. Hasil: Sebagian besar responden 75.3% memiliki status gizi normal, sementara 24.7% termasuk dalam kategori tidak normal (kurus, gemuk, atau obesitas). Sebanyak 94.8% siswa memiliki kebiasaan sarapan yang sering (≥4 kali/minggu), dan sebanyak 5.2% siswa memiliki kebiasaan sarapan yang jarang (<4 kali/minggu). Siswa yang memiliki kebiasaan sarapan yang baik didominasi dengan status gizi normal (p=0.044) (p<0.05). Simpulan: Terdapat hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi. Kebiasaan sarapan yang baik merupakan salah satu faktor penentu status gizi siswa. Sarapan yang teratur dan bergizi membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian sekaligus mempertahankan status gizi ideal sesuai indeks massa tubuh dan kategori usia. Selain kebiasaan sarapan, faktor penting lain yang turut memengaruhi status gizi meliputi pola makan seimbang dan kondisi kesehatan secara umum. Saran: Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian terkait tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan sarapan pagi, asupan zat gizi makronutrien dan status gizi siswa di sekolah.   Kata Kunci: Kebiasaan Sarapan; Pelajaran; Status Gizi.
Asupan energi dan status gizi peserta didik Paendong, Nikita Ester; Punuh, Maureen Irinne; Musa, Ester Candrawati
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 7 (2025): Volume 19 Nomor 7
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i7.1242

Abstract

Background: Adolescence is a crucial life period in human development marked by significant biological, emotional, social, and cognitive changes as individuals transition from childhood to adulthood. Meeting nutritional needs during adolescence is absolutely essential. Deficiencies in energy and other nutrients can have negative effects that persist into adulthood. Both under nutrition and overnutrition often stem from imbalanced energy intake. Most Indonesians still have unstable energy intake, often exceeding the recommended dietary allowance, even though many adolescents in Indonesia have normal nutritional status. Purpose: To analyze the relationship between energy intake and nutritional status among students. Method: This study used a quantitative, analytical observational design with a cross-sectional approach. The sample consisted of 77 seventh and eighth-grade students selected through total sampling (entire population). The variables examined were energy intake and nutritional status. Energy intake data were collected using a 24-hour food recall form, while nutritional status was assessed using BMI-for-age (BMI/U) through anthropometric measurements, including height (measured using a SECA microtoise) and weight (measured using a SECA digital scale). The relationship between variables was analyzed using Spearman’s Rank Correlation test. Results: The results showed that the respondents' nutritional status was dominated by good nutritional status (75.3%), and normal energy intake (51.9%). A Spearman's Rank Correlation test showed a relationship between energy intake and nutritional status (p = 0.000; r = 0.388). Conclusion: That most respondents had good nutritional status and normal energy intake. There was a relationship between energy intake and nutritional status, with a positive r value indicating a unidirectional relationship. Suggestion: Future researchers can use these results as a reference but should add other methods or variables that were not included in this study.   Keywords: Adolescents; Energy Intake; Nutritional Status.   Pendahuluan: Masa remaja adalah fase krusial dalam hidup manusia yang ditandai dengan transformasi signifikan pada aspek biologis, emosional, sosial, dan kognitif selama transisi dari anak-anak ke dewasa. Status gizi yang kurang maupun lebih, sering kali berakar dari asupan energi yang tidak seimbang. Sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki asupan energi yang masih tidak stabil dan melebihi angka kecukupan energi meskipun sebagian besar remaja di Indonesia memiliki status gizi normal. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan antara asupan energi dengan status gizi pada peserta didik. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat observasional analitik dengan menggunakan desain atau rancangan penelitian yang dipakai yaitu studi potong lintang dengan sampel 77 siswa kelas VII-VIII yang dipilih secara total sampling/total populasi. Variabel dalam penelitian ini yaitu asupan energi dan status gizi. Data asupan energi dikumpulkan melalui formulir food recall 24 jam dan status gizi diukur dengan IMT/U melalui pengukuran antropometri terlebih dahulu menggunakan alat ukur tinggi badan dan berat badan yaitu mikrotoise dan timbangan digital merk SECA. Analisis hubungan menggunakan uji Spearman’s Rank Correlation. Hasil: Status gizi didominasi oleh status gizi baik (75.3%), asupan energi normal (51.9%), dan didapatkan adanya hubungan antara asupan energi dengan status gizi berdasarkan hasil uji Spearman’s Rank Correlation dengan nilai (p= 0.000; r = 0.388). Simpulan: Sebagian besar responden memiliki status gizi baik dan asupan energi normal, serta adanya hubungan antara asupan energi dengan status gizi dengan arah hubungan nilai r positif menunjukkan hubungan searah. Saran: Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan hasil ini sebagai referensi, namun dengan menambah metode lain atau dengan menambahkan variabel yang belum ada pada penelitian ini.   Kata Kunci: Asupan Energi; Remaja; Status Gizi.