Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Peran Tpq Wijaya Kusuma Dalam Pembinaan Akhlak Anak Di Kampung Srambatan Kota Surakarta Novenna Citrasari Muria Wijaya; Sukari
Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 1 No. 1 (2024): Pendidikan Agama Islam
Publisher : Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of a child's morals cannot be separated from the role of education, both formal education at school and non-formal. Al-Quran Education Park (TPQ) is one of the non-formal educational institutions for children that helps children understand and practice Islamic teachings, including aqidah, worship, and morals. As a non-formal institution that has a role, TPQ certainly requires good management and human resources. As a non-formal institution that has an important role in the education process, in addition there are still many parents who have not been able to educate their children comprehensively with many limitations such as time, knowledge, teaching methods and others. TPQ is expected to take a role in the process of developing children's potential in forming attitudes, knowledge and also skills about religion by using an approach that can adapt to the child's development process based on the Qur'an and AsSunnah. TPQ Wijaya Kusuma in Kampung Srambatan, Surakarta City is a TPQ that is in an environment that is not conducive and risky (High Risk) for children's moral growth. The purpose of this study is to describe the role of TPQ in the formation of children's morals. This study uses a comparative approach with a qualitative type. Data collection techniques are carried out by direct observation to the target TPQ and also open interviews with several research subjects. The results of the study obtained are that there are similarities in both TPQs, namely the personal approach method, giving advice, exemplary behavior and also behavioral habits. While the difference lies in the provision of rewards and punishments in the learning process. Abstrak Pembinaan akhlak seorang anak tidak terlepas dari peran pendidikan, baik pendidikan formal disekolah maupun non formal. Taman Pendidikan Al-qur’an (TPQ) merupakan salah satu wadah pendidikan non formal bagi anak yang membantu anak dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama islam, diantaranya aqidah, ibadah, akhlak. Sebagai lembaga non formal yang memiliki peran, TPQ tentu memerlukan manajamen dan sumber daya manusia yang baik. Sebagai lembaga non formal yang memiliki peran penting dalam proses pendidikan, selain itu masih banyak orang tua yang belum mampu mendidik anak secara menyeluruh dengan banyaknya keterbatasan seperti waktu, ilmu pengetahuan, metode mengajar dan lainnya. TPQ diharapkan mengambil peran dalam proses pengembangan potensi anak dalam pembentukan sikap, pengetahuan dan juga keterampilan tentang keagamaan dengan menggunakan pendekatan yang bisa menyesuaikan dengan proses perkembangan anak berlandaskan Al-Qur’an dan AsSunnah. TPQ Wijaya Kusuma di Kampung Srambatan Kota Surakarta adalah TPQ yang berada di lingkungan yang tidak kondusif dan risti (Resiko Tinggi) untuk pertumbuhan ahlak anak. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran TPQ terhadap pembentukan akhlakul karimah anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan komparatif dengan jenis kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung ke TPQ sasaran dan juga wawancara terbuka terhadap beberapa subjek penelitian. Hasil penelitian yang didapat ialah terdapat kesamaan pada kedua TPQ yaitu metode pendekatan personal, pemberian nasihat, keteladanan dan juga pembiasaan perilaku. Sedangkan perbedaanya terdapat pada pemberian hadiah dan hukuman dalam proses pembelajaran.
Transformasi Pendidikan Islam Di Era Globalisasi Dan Teknologi: Tantangan Dan Solusi Muhammad Ilyas; Sukari
Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 1 No. 2 (2024): Pendidikan Agama Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/sbxme815

Abstract

The transformation of Islamic education in the era of globalization and the development of information technology has become an urgent need to remain relevant to changing times. Globalization brings challenges such as information transparency, cultural plurality, and increasingly fierce global competition. Meanwhile, information technology presents significant opportunities to expand access to education, improve the quality of learning, and introduce innovation in teaching methods. Islamic education serves not only as a means of transmitting religious values ​​but also as a strategic medium for shaping a generation with faith, noble character, and 21st-century skills. Integrating technology into the learning process is a key step, where technology acts as an interactive medium that can increase learning effectiveness while enriching students' learning experiences. The study revealed that the main challenges in the transformation of Islamic education include the gap in technology access between educational institutions, low digital literacy among both educators and students, limited supporting infrastructure, and a curriculum that is not yet fully adapted to global needs. However, on the other hand, emerging opportunities include the ability to utilize technology for online learning, the development of digital literacy, and the strengthening of multicultural education relevant to the context of a pluralistic global society. As a solution, concrete strategies are needed in the form of formulating an adaptive curriculum, intensive training for educators in the use of technology, providing adequate digital infrastructure, and internalizing multicultural values ​​based on Islamic teachings. Abstrak Transformasi pendidikan Islam di era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi menjadi suatu kebutuhan mendesak agar tetap relevan dengan perubahan zaman. Globalisasi membawa tantangan berupa keterbukaan informasi, pluralitas budaya, serta kompetisi global yang semakin ketat. Sementara itu, teknologi informasi menghadirkan peluang besar dalam memperluas akses pendidikan, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan menghadirkan inovasi dalam metode pengajaran. Pendidikan Islam tidak hanya berfungsi sebagai sarana pewarisan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga sebagai media strategis untuk membentuk generasi yang beriman, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan abad ke-21. Integrasi teknologi dalam proses pembelajaran menjadi langkah utama, di mana teknologi berperan sebagai medium interaktif yang mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran sekaligus memperkaya pengalaman belajar peserta didik. Hasil kajian menunjukkan bahwa tantangan utama dalam transformasi pendidikan Islam mencakup kesenjangan akses teknologi antara lembaga pendidikan, rendahnya literasi digital di kalangan pendidik maupun peserta didik, keterbatasan infrastruktur pendukung, serta kurikulum yang belum sepenuhnya adaptif dengan kebutuhan global. Namun, di sisi lain, peluang yang muncul antara lain kemampuan memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran daring, pengembangan literasi digital, serta penguatan pendidikan multikultural yang relevan dengan konteks masyarakat global yang plural. Sebagai solusi, dibutuhkan strategi konkret berupa perumusan kurikulum adaptif, pelatihan intensif bagi pendidik dalam pemanfaatan teknologi, penyediaan infrastruktur digital yang memadai, serta internalisasi nilai multikultural yang berpijak pada ajaran Islam.
Kebangkitan Nasional Landasan Penting Dalam Pendidikan Islam di Indonesia Ismail Triyanto; Sukari
Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 1 No. 3 (2024): Pendidikan Agama Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/py1nq633

Abstract

Abstract This research is a library research that aims to strengthen the understanding of the strategic role of education in building and maintaining the spirit of nationalism that has been instilled since the National Awakening era. The methodology in this research is to collect data from articles, books, and journals, as well as information from other internet sources originating from credible sources. After the data is collected, it is reduced by reading the abstract, if it is not relevant to the topic of discussion, it is eliminated. And if after reading the abstract, it is relevant to the topic of discussion, it is read in its entirety and compiled in a reference manager to facilitate the management of reference sources. The results of this study indicate that the National Awakening is an important historical milestone for Indonesia that marks the spirit of struggle and awareness of national identity. This study explores how the spirit of National Awakening influences and shapes the education system in Indonesia. Through historical studies and contemporary analysis, this study highlights the role of education in strengthening the spirit of nationalism as well as the challenges and opportunities faced in the context of globalization.  Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang bertujuan memperkuat pemahaman tentang peran strategis pendidikan dalam membangun dan mempertahankan semangat Kebangsaan yang telah ditanamkan sejak masa Kebangkitan Nasional. Metodologi dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data-data dari artikel, buku-buku, dan jurnal, serta informasi dari internet lainnya yang berasal dari sumber yang kredibel. Setelah data terkumpul direduksi dengan cara dibaca pada abstraknya, bila tidak relevan dengan topik pembahasan maka dieliminasi. Dan apabila setelah dibaca pada abstraknya ada relevansinya dengan topik pembahasan maka dibaca secara keseluruhan dan dihimpun dalam reference manager untuk mempermudah dalam mengelola sumber-sumber referensi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebangkitan nasional merupakan tonggak sejarah penting bagi Indonesia yang menandai semangat perjuangan dan kesadaran akan identitas kebangsaan. Penenlitian ini mengeksplorasi bagaimana semangat kebangkitan nasional mempengaruhi dan membentuk sistem pendidikan di Indonesia. Melalui kajian historis dan analisis kontemporer, penelitian ini menyoroti peran pendidikan dalam memperkuat semangat kebangsaan serta tantangan dan peluang yang dihadapi dalam konteks globalisasi.
Prespektif Pendidikan Karakter Siswa Pada Sekolah Dasar Negeri 1 Taji Dan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Gumantar Juwiring Kabupaten Klaten Arbety Wulantika; Sukari
Al-Abshor : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 1 No. 3 (2024): Pendidikan Agama Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/zvnse582

Abstract

Success in the character formation process leads children to achieve a desired goal, resulting in character formation from the strategies used in character education. The aim of this research is to determine the implementation of character education in the learning process and extracurricular activities and the evaluation model for character education in Muhammadiyah Elementary Schools and Madrasah Ibtidaiyah in Juwiring District, Klaten Regency. This research was conducted with a field study using qualitative descriptive methods. Data collection techniques are carried out through interviews, observation and documentation. The results of the research show that regarding the implementation of character education in learning, the two institutions both implement it by integrating the indicators and learning objectives of each subject. Then, to implement character education in extracurricular activities, MIM Gumantar Juwiring Klaten places greater emphasis on honesty and discipline. Evaluation of character education at MIM Gumantar Juwiring Klaten and SDN 1 Taji Juwiring Klaten uses an integrated model of indicators of achievement of learning outcomes in each subject. From the indicators of achievement of learning outcomes, it is hoped that the character values ​​developed at the two educational institutions will be able to reflect the students' personalities as superior people. The core character values ​​developed at MIM Gumantar Juwiring Klaten and SDN 1 Taji Juwiring Klaten have several differences, namely MIM Gumantar Juwiring Klaten applies the character values ​​of religious, honest, disciplined, independent, love of the homeland, respect for achievement, love of peace, and care for the environment. Meanwhile, the core character values ​​developed at SDN 1 Taji Juwiring Klaten are honesty, discipline, hard work, love of the country, respect for achievement, love of peace, social care. Abstrak Keberhasilan dalam proses pembentukan karakter mengantarkan anak untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, sehingga dalam pembentukan karakter dari strategi yang digunakan dalam Pendidikan karakter. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter dalam proses pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler dan model evaluasi pendidikan karakter di Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah di Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten. Penelitian ini dilakukan dengan studi lapangan yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adapun implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran, kedua lembaga tersebut sama-sama menerapkannya dengan cara mengintegrasikan pada indikator dan tujuan pembelajaran masing-masing mata pelajaran. Kemudian untuk implementasi pendidikan karakter pada kegiatan ekstrakurikuler, MIM Gumantar Juwiring Klaten lebih menekankan sikap religius dan peduli lingkungan, sedangkan SDN 1 Taji Juwiring Klaten lebih menekankan pada sikap jujur dan disiplin. Evaluasi pendidikan karakter di MIM Gumantar Juwiring Klaten dan SDN 1 Taji Juwiring Klaten menggunakan model terintegrasi pada indikator pencapaian hasil belajar pada masing-masing mata pelajaran. Dari indikator pencapaian hasil belajar tersebut, diharapkan nilai-nilai karakter yang dikembangkan pada kedua lembaga pendidikan tersebut mampu mencerminkan pribadi peserta didik sebagai insan yang unggul. Nilai karakter inti yang dikembangkan di MIM Gumantar Juwiring Klaten dan SDN 1 Taji Juwiring Klaten memiliki beberapa perbedaan, yakni MIM Gumantar Juwiring Klaten menerapkan nilai karakter religius, jujur, disiplin, mandiri, cinta tanah air, menghargai prestasi, cinta damai, dan peduli lingkungan. Sedangkan nilai karakter inti yang dikembangkan di SDN 1 Taji Juwiring Klaten adalah jujur, disiplin, kerja keras, cinta tanah air, menghargai prestasi, cinta damai, peduli sosial.
Tantangan Pendidikan Islam di MI Tempursari Anggraini, Nur Fitria; Sukari
Indonesian Journal of Islamic Educational Review Vol. 1 No. 3 (2024): Volume 1 Nomor 3 Oktober 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/ijier.v1i3.126

Abstract

Pendidikan Islam di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tempursari memiliki tantangan tersendiri dalam upaya memberikan pendidikan agama yang berkualitas dan relevan dengan zaman. Tulisan ini membahas beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh MI Tempursari, termasuk kurangnya sumber daya, perubahan dalam paradigma pendidikan, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Diskusi ini juga menyoroti upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut, seperti peningkatan kualifikasi guru, integrasi kurikulum yang berbasis teknologi, dan penguatan nilai-nilai keislaman dalam pendidikan. Kata kunci: Tantangan pendidikan Islam
PELATIHAN MANAJEMEN CLASSROOM BAGI GURU TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN DI DESA DUWET WONOSARI KLATEN Sukari; Abdullah Khoir, Mulyanto; Fajrul Kautsar Rifai
Jurnal Al Basirah Vol. 4 No. 2 (2024): Al Basirah
Publisher : LPPM STAIMAS WONOGIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58326/jab.v4i2.213

Abstract

Latar belakang pengabdian ini dilatarbelakangi oleh tantangan yang dihadapi oleh guru-guru di TPQ Al-Hidayah Duwet Wonosari Klaten dalam pengelolaan kelas. Meskipun antusiasme masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar mengaji, banyak guru yang belum memiliki pengalaman dan keterampilan yang memadai dalam manajemen kelas. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru TPQ dalam mengelola kelas secara efektif melalui pelatihan manajemen classroom yang berbasis partisipasi masyarakat. Metode yang digunakan adalah Community Based Research (CBR), di mana para guru terlibat aktif dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan pelatihan ini dipimpin oleh narasumber berpengalaman dan dibantu oleh mahasiswa sebagai tenaga lapangan. Hasil dari pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan manajemen kelas guru TPQ, yang tercermin dalam suasana belajar yang lebih kondusif dan efektif. Dengan penerapan metode pengajaran yang lebih bervariasi, pembelajaran Al-Qur'an di TPQ Al-Hidayah juga menjadi lebih menarik dan interaktif bagi siswa. Diharapkan, keberhasilan program ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan di TPQ Al-Hidayah, tetapi juga menjadi model bagi TPQ lain di Kabupaten Klaten.
ISU KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN MADRASAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM Sukari; Kholil
JIP: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 3 No. 2 (2025): Februari
Publisher : CV. Adiba Aisha Amira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Madrasahs play a strategic role in Indonesia's Islamic education system, particularly in aligning religious and general education. This study aims to explore policy issues and management practices affecting the development of Islamic education in madrasahs. The research employs a qualitative method with a library research approach. Data were gathered from various literatures, scientific journals, and official documents related to madrasah policy and management. The findings reveal that madrasahs face numerous challenges, including limited funding, inadequate facilities, and gaps in teacher quality. Islamic education policies integrating religious and general curricula require greater government support, particularly in terms of regulations and funding. Effective madrasah management is also crucial to achieving Islamic education goals, such as character building, academic excellence, and preserving Islamic values. This study underscores the importance of collaboration among the government, community, and madrasahs in addressing these challenges. With proper management and supportive policies, madrasahs can play a strategic role in shaping academically competent and spiritually faithful generations.
Kontribusi Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kualitas Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP AL-Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2022/2023 Muhammad Raihan AL-Firdaus; Sukari; Sugiyat
Edusifa: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 9 No. 1 (2023): Edusifa:  Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : STIT Sirojul Falah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56146/edusifa.v9i1.124

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahyui Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kualiatas guru mata Pelajaran Pendidikan agama islam di SMP AL-Islam 1 Surakarta Pada Tahun Pelajaran 2022/2023, 2) untuk mengetahui kendala apa saja yang dialam kepala dalam meningkatkan kualitas guru mata pelajaran pendidikaan agama islam di SMP AL-Islam 1 surakarta pada tahun Pelajaran 2022/2023. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data menggunakan meningkatkan ketekunan, triagulasi. Adapun dalm teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi kepala sekolah dalam peningkatan kualitas guru mata Pelajaran Pendidikan agama islam sangat baik. 1) Kepala sekolah melakukan pembinaan dan pelatihan kepada seluruh guru-guru di SMP AL-Islam 1 Surakarta. 2) Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada seluruh guru untuk mengikuti workshop dan IHT. 3) Kepala sekolah mengadakan pelatihan dan seminar keguruan guna untuk meningkatkan kualitas guru – guru di SMP AL-Islam. 4)Kepala sekolah selalu memberikan arahan dan pengawasan kepada seluruh guru di SMP Al-Islam. 5) Kepala sekolah melakukan evaluasi dan penilaian terhadap guru-guru di SMP AL-Islam 1 Surakarta. Kendala yang dialami kepala sekolah dalam peningkatan kualitas guru PAI Di SMP AL-Islam 1 Surakarta. Yang menghambat dalam meningkatkan kualitas guru PAI itu Ketika kita sedang melakukan kegiatan workshop ataupun IHT yang sudah diprogramkan kebetulan bapak ibu guru PAI tidak dapat hadir dalam artian ada kegiatan yang bebarengan dengan kegiatan lain yang tidak dapat ditinggalkan sehingga yang harusnya bapak ibu guru ini tau dengan ilmu yang baru yang disampaikan oleh pemateri. Dengan hambatan yang ada kepala sekolah tidak tidak tinggal diam beliau memberikan solusi untuk hambatan itu sendiri dengan memberikan kesempatan menyampaikan perihal apa yang menjadi kendala saat kegian KBM di waktu Rakor ( Rapat koordinasi) detiap bulannya disana kepala sekolah juga memberikan arahan dan gambaran mengenai tata cara mengajar yang baik dan benar.
Isu Pendidikan Di Luar Sekolah (Keluarga Dan Masyakarat) Sukari; Sabila Nurul Azizah; Nur Ali Rahmatullah
AL-Ikhtiar : Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 2 (2025): AL-Ikhtiar : Jurnal Studi Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/0jhw4b07

Abstract

Pendidikan di luar sekolah, terutama dalam konteks keluarga dan masyarakat, memiliki peranan yang sangat signifikan dalam pembentukan karakter serta peningkatan kompetensi individu. Selain pendidikan formal yang diperoleh di sekolah, keluarga bertindak sebagai lingkungan pertama yang membentuk nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan sosial anak-anak. Peranan orang tua sebagai pendidik utama memiliki dampak yang krusial terhadap perkembangan intelektual dan emosional anak. Di sisi lain, masyarakat juga memberikan kontribusi dalam mendukung proses pendidikan melalui berbagai aktivitas sosial, budaya, dan teknologi yang dapat memperkaya pengalaman belajar. Namun, terdapat sejumlah isu yang dihadapi dalam pendidikan di luar sekolah, di antaranya kurangnya perhatian orang tua dalam mendampingi anak-anak, keterbatasan akses terhadap sumber daya pendidikan di komunitas tertentu, serta dampak negatif dari perkembangan teknologi dan lingkungan sosial yang mungkin tidak mendukung. Oleh karena itu, diperlukan sinergi yang baik antara keluarga, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan berkelanjutan, demi mendukung perkembangan anak secara optimal. Penelitian ini bertujuan membahas tentang isu pendidikan di luar sekolah yang terdapat pada keluarga dan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research). AbstractOut-of-school education, especially in the context of family and community, plays a very important role in building character and enhancing individual competencies. In addition to the formal education received at school, the family is the first environment that shapes children's moral values, ethics and social skills. The role of parents as primary educators has a crucial impact on the intellectual and emotional development of children. On the other hand, the community also contributes to the educational process through various social, cultural and technological activities that can enrich the learning experience. However, there are a number of problems in out-of-school education, including lack of parental attention in accompanying children, limited access to educational resources in certain communities, as well as the negative impact of technological developments and social environments that may not be supportive. Therefore, a good synergy between families, communities and educational institutions is needed to create an effective and sustainable learning environment to support the optimal development of children. This research aims to discuss the issue of out-of-school education in families and communities. The method used in this research is a qualitative approach with the type of library research.
Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Akhlak Siswa Pada Era Globalisasi di Madrasah Ibtidaiyah Tempursari Azizah, Nailan Aqidatul; Sukari
Indonesian Journal of Islamic Educational Review Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 1 Nomor 2 Juni 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/ijier.v1i2.127

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan karakter siswa di MI Tempursari, program kegiatan yang dilakukan untuk pembinaan karakter siswa, implementasi program yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan karakter siswa, serta faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan karakter siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan deskriptif, yaitu mendeskripsikan secara mendalam secara obyektif berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru pendidikan agama Islam dalam pengembangan akhlak adalah guru Pendidikan Agama Islam telah berperan aktif dalam pengembangan akhlak siswa di MI Tempursari. Hal ini terlihat dari upaya yang dilakukan oleh para guru di MI Tempursari khususnya guru Pendidikan Agama Islam yang dilakukan secara intensif setiap hari dan setiap minggunya. Kewajiban menyapa guru di pagi hari adalah dengan mencium tangan, merapikan pakaian, memungut sampah yang terlihat, dan memasukkannya ke dalam kantong plastik. Kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat duha. Saat memulai pembelajaran, berdoa lalu menghafalkan ayat-ayat Alquran yang harus dihafal siswa sesuai dengan tingkat kelasnya. Saat waktunya pulang, siswa diwajibkan membacakan doa penutup dan berjabat tangan dengan guru. Kendala yang dialami guru pendidikan agama Islam MI Tempursari dalam mengembangkan karakter siswa berdasarkan observasi adalah menurunnya akhlak anak yang disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor eksternal yang mempengaruhi anak terkontaminasi media sosial, seperti handphone, internet, game, dll. Faktor internal Pendekatan metodologi sebagian guru pendidikan agama Islam masih terfokus pada orientasi tradisional, sehingga belum mampu menarik minat siswa. dalam pelajaran pendidikan agama islam. Kata Kunci: Peran Guru, Karakter, Siswa