Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Mengubah Sampah menjadi Peluang: Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Menjadi Barang Bernilai di Desa Woromarto, Kediri Firmansyah, Edo Prastiko Fredi; Prayoga, Reksa Nanda; Probojati, Rasyadan Taufiq; Nareswari, Aptika Hana Prastiwi; Supandji, Supandji; Saptorini, Saptorini; Sutiknjo, Tutut Dwi; Aji, Satriya Bayu; Rahardjo, Djoko
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): MAY
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v5i1.6470

Abstract

Plastic waste represents a significant global environmental challenge due to its resistance to natural degradation and its widespread pollution impact. In Indonesia, the management of household plastic waste remains inadequate, largely due to limited public awareness and engagement. To address this issue, a community-based initiative was developed to build local capacity for managing plastic waste by creatively repurposing used water gallons into functional trash bins. This approach involved direct, hands-on training and ongoing mentoring of residents in Bangi, Woromarto Village, Purwoasri District, Kediri Regency. The effectiveness of the program was evaluated through participatory observation and systematic documentation of the products created by community members. The findings revealed a significant increase in community participation in recycling activities and the strategic placement of the repurposed trash bins throughout the village, thereby improving local waste management practices. Beyond providing a practical solution for reducing plastic waste accumulation, this initiative fostered positive behavioral changes by encouraging residents to adopt more responsible and sustainable practices centered on environmental stewardship and maximizing the value of discarded materials. Permasalahan sampah plastik merupakan isu global yang memberikan dampak serius terhadap pencemaran lingkungan karena sifat plastik yang sangat sulit terurai secara alami. Di Indonesia, pengelolaan sampah rumah tangga terutama plastik, masih belum optimal akibat rendahnya tingkat kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengelola limbah tersebut. Untuk mengatasi permasalahan ini, kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah plastik melalui pemanfaatan galon bekas sebagai bahan utama pembuatan tempat sampah. Pendekatan yang digunakan adalah metode partisipatif melalui pelatihan dan pendampingan langsung kepada warga Dusun Bangi, Desa Woromarto, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan observasi partisipatif dan dokumentasi hasil karya warga. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan keterlibatan masyarakat dalam proses daur ulang serta tersebarnya tempat sampah hasil olahan di berbagai titik desa. Kegiatan ini tidak hanya memberikan solusi praktis dalam pengurangan sampah plastik, tetapi memicu perubahan perilaku masyarakat menuju pengelolaan lingkungan yang lebih bertanggung jawab, berkelanjutan, dan bernilai guna.
OPTIMALISASI GAWANGAN KOPI SEBAGAI LAHAN TUMPANGSARI DIKECAMATAN SENDANG, TULUNGAGUNG Nareswari, Aptika Hana Prastiwi; Anindita, Devina Cinantya; Ruhamak, Muhammad Dian
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2025
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v8i2.6768

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan gawangan kopi sebagai lahan tumpangsari di Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Latar belakang kegiatan ini berangkat dari permasalahan utama perkebunan kopi rakyat, yaitu serangan hama penggerek buah kopi (PBKo) akibat sanitasi kebun yang kurang optimal serta keterbatasan lahan untuk meningkatkan pendapatan petani. Program dilaksanakan melalui penyuluhan, praktik lapangan, serta pendampingan kepada kelompok tani binaan Omah Kopi Mandiri (OKM). Kegiatan mencakup pemanfaatan hasil sanitasi kebun sebagai bahan organik, pengolahan lahan gawangan, serta penanaman tanaman sela seperti cabai dan sayuran dataran tinggi. Hasil program menunjukkan bahwa petani memperoleh pengetahuan baru terkait pentingnya sanitasi kebun dan penerapan sistem polikultur yang mampu menekan serangan hama, meningkatkan kesuburan tanah, serta menambah pendapatan melalui panen tanaman sela. Selain manfaat ekonomi, penerapan tumpangsari juga mendukung keberlanjutan ekosistem, diversifikasi pendapatan, dan ketahanan terhadap perubahan iklim. Program ini menjadi model alternatif yang dapat direplikasi pada kebun kopi rakyat di wilayah lain