Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Gambaran Stigma Masyarakat pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Gabriel Mane; Herni Sulastien; Maria K. Ringgi Kuwa
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 10, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.10.1.2022.185-192

Abstract

Gangguan jiwa sebagai suatu kondisi dimana seseorang mengalami gangguan dalam perilaku, pikiran, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalani fungsi orang sebagai manusia. Di tengah masyarakat, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) masih mendapatkan perlakuan diskriminatif, stigma dan tersingkir dari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Stigma Masyarakat Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kuantitatif dengan sampel sebanyak 75 orang.  Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampel, yakni dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas oleh peneliti sebelumnya.Hasil penelitian diperoleh dengan distribusi frekuensi yaitu dari 75 responden terdapat 68 orang dengan jumlah presentase (91%) yang memberikan pandangan positif terhadap ODGJ.
Kepuasan Pasien Terhadap Penerapan Komunikasi Terapeutik Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Santa Elisabeth Lela Gabriel Mane'; Sania Natalia Dhana; Sisilia Imelda Welem
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.746 KB) | DOI: 10.52774/jkfn.v3i1.52

Abstract

Komunikasi adalah bagian integral dalam kehidupan manusia dan mencirikan keberadaan manusia sebagai makhluk sosial. Setiap orang pasti membangun relasi dan komunikasi dengan sesama di sekitarnya, termasuk para medis yang menangani para pasien. Komunikasi dalam dunia medis disebut komunikasi terapeutik yaitu suatu proses komunikasi dengan tujuan untuk membina hubungan perawat dan pasien guna memperoleh kesembuahn. Komunikasi terapeutik yang baik memerlukan keterampilan perawat dalam berkomunikasi dan melakukan asuhan keperawatan melalui 4 tahap yaitu prainteraksi, orentasi, kerja dan terminasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data. Adapun sampel yang digunakan adalah sampling tunggal dengan menggunakan teknik sampling aksidental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12 dari 23 pasien puas (52%) terhadap penerapan komunikasi terapeutik pada tahap prainteraksi dan orientasi, 15 orang (65%) merasa sangat puas pada tahap kerja atau interaksi dan 12 orang (52%) merasa puas pada tahap terminasi. Kepuasan pasien terhadap penerapan komunikasi terpeutik oleh Perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Santa Elisabeth Lela adalah 79,47% kategori Puas.
Pendampingan Kader Jumantik Untuk Menurunkan Kejadian DBD Di Desa Magepanda Kabupaten Sikka Gabriel Mane; Maria K. Ringgi Kuwa; Yustina Wela; Petronela Lito; Laurentina Nona Eda
Empowerment: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): MEI 2022
Publisher : Pusat Riset Manajemen dan Publikasi Ilmiah Serta Pengembangan Sumber Daya Manusia Sinergi Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55983/empjcs.v1i3.150

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever is one of the infectious diseases that still exist every year. The most appropriate prevention of dengue fever is to eliminate the vector of dengue disease, namely mosquitoes. The duties of jumantik cadres are not only as larvae monitors but also as community educators. Educated communities are expected to be actively involved as independent jumantik in their respective homes. Dengue disease in Sikka Regency continues to increase from year to year. In 2019 there were 392 cases and in 2020, rising to 1772 cases with 16 deaths. The large increase made DBD cases in Sikka Regency included in the Extraordinary Event. A low ABJ indicates that the community's PHBS is low, this also shows that people's behavior about PHBS is still low. Magepanda District is one of the sub-districts in Sikka Regency which has 5 villages. One of the villages in Magepanda District is Magepanda Village with 4 hamlets and 21 RT. This Community activity aims to provide learning experiences or create conditions for individuals, groups, families, by opening lines of communication, information, and education to increase knowledge, attitudes, and behavior so that people are aware, willing, and able to practice clean and healthy living behaviors. healthy through a leadership approach, social development, and community empowerment.  
Rintangan Menjadi Manusia Pancasila Di Indonesia Gabriel Manek Amteme
Jurnal Salvation Vol. 1 No. 1 (2018): Salvation
Publisher : STT Bala Keselamatan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.433 KB) | DOI: 10.56175/salvation.v1i1.3

Abstract

Tidak ada helikopter teologis yang dapat membantu kita untuk terbang melayang-layang di atas agama-agama lain dan memandang ke bawah dengan penuh keangkuhan. Allah sangat membenci keangkuhan! Allah mendekati kita dengan cinta, supaya kita pun saling mendekati dengan cinta. Dan hanya dengan cinta kita mampu membangun kerukunan antarumat beragama. Orang yang beradab dan berbudi pekerti luhur selalu rukun meski tidak sama, orang yang biadab dan rendah budinya meski sama tetap saja tidak rukun. Orang yang fanatis selalu muak akan prinsip hidup utuh dalam kepelbagaian, supaya atas nama agama mencabik orang lain yang beragama lain dengan etika taring mencakar. Maka fanatisme bisa menjadi bahaya laten yang mengancam kebhinnekaan di Indonesia. Orang yang beradab tangannya pasti tidak membunuh sambil mulutnya berdoa. Tidak ada tempat di Indonesia bagi sebuah perumpamaan Afrika yang berbunyi: “Sesudah membunuh 900 ekor tikus, si kucing pergi ziarah.”
Metode Pemicuan Jamban Sehat Keluarga Sebagai Solusi Menurunkan Angka Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Pada Masyarakat Di Dusun Wolomage Desa Wolodhesa Kecamatan Mego Kabupaten Sikka Tahun 2022 Maria K. Ringgi Kuwa; Gabriel Mane; Santi Gaharpung
TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Vol. 5 No. 1 (2022): TRIDARMA: Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka Kejadian penyakit akibat sanitasi yang buruk di Kabupaten Sikka masih tinggi, dimana berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka tahun 2020, terdapat sebanyak 1.532 kasus Diare, dan terbanyak diderita oleh yaitu balita sebanyak 943 kasus (61.55%). Data yang diperoleh sampai dengan bulan Maret 2021 terdapat 493 kasus Diare , dengan 324 kasus terjadi pada kelompok usia Balita. Kejadian penyakit akibat sanitasi yang buruk tersebut dapat berpotensi memperburuk terjadinya masalah kesehatan pada anak termasuk kejadian stunting. Berdasarkan data yang diperoleh di Dusun Wolomage Desa Wolodhesa Kecamatan Mego, jumlah rumah di Dusun Wolomage adalah 68 rumah, dari data kepemilikan jamban sehat keluarga, masih terdapat 12 rumah (17,6%) yang tidak memiliki jamban, hal ini menimbulkan masalah tingginya prevelensi masyarakat yang tidak mempunyai jamban keluarga dan beresiko terkena dampak penyakit yang disebabkan oleh perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Mengingat dampak kondisi sanitasi yang buruk dimaksud maka ditegaskankan beberapa hal sebagai strategi Percepatan Pencapaian Sikka Stop BABS/ODF Tahun 2022. Metode pemicuan dilaksanakan dengan tujuan mengubah perilaku buang air besar sembarangan menjadi stop buang air besar sembarangan. Metode pemicuan tentang kesadaran stop buang air besar sembarangan yang dilaksanakan secara bertahap agar terjadi perubahan perilaku masyarakat.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Melatih Stimulasi Sensori; Bermain Ular Tangga Bersama Warga Disabilitas Mental Di Desa Du Gabriel Mane; Maria Kornelia Ringgi Kuwa; Antonia Rensiana Reong; Maria Yosephina Ekarista; Paulus Lambertus; Frederikus Vinsensius; Veronika F. A. D Sareng
Empowerment: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 6 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Pusat Riset Manajemen dan Publikasi Ilmiah Serta Pengembangan Sumber Daya Manusia Sinergi Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55983/empjcs.v1i6.308

Abstract

Upaya-upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan jiwa telah dilakukan oleh tenaga keperawatan, dengan melakukan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK). Masalah-masalah keperawatan jiwa yang dapat diatasi melalui TAK adalah klien dengan isolasi sosial, halusinasi, menarik diri dan harga diri rendah. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan guna meningkatkan stimulasi internal dan eksternal. Serta meningkatkan rasa peduli, solidaritas, dan kebersamaan bersama warga kaum disabilitas mental. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat menggunakan metode intervensi pendampingan pada mahasiswa bersama dengan mitra perawat Puskesmas Nanga memberikan Terapi Aktivitas Kelompok; stimulasi sensori bermain ular tangga bersama warga yang mengalami disabilitas mental. Dari hasil evaluasi pelaksanaan TAK setelah diberikan Terapi Aktivitas Kelompok diketahui dari 3 perserta yang mampu bersosialisasi dan mengikuti arahan leader sebanyak 3 orang (100%) dan tidak ada peserta yang tidak mampu kooperatif mengikuti kegiatan sesuai arahan leader (0%). Terdapat perbedaan respon perilaku kemampuan bersosialisasi sebelum dan setelah diberikan Terapi Aktivitas Kelompok
Pendampingan Rohani; Menstimulasi Konsentrasi Berdoa pada Warga Disabilitas Mental di Desa Du Marianus Oktavianus Wega; Gabriel Mane; Yustina Wela; Petronela Lito; Bernadetha Arisna; Laurensius Y. Da Lopez; Alex M. Putra da Rato
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i3.1389

Abstract

Manusia adalah suatu kesatuan jasmani dan rohani; dan secara umum gangguan kejiwaan adalah ketika dimensi rohani dari seorang manusia mengalami gangguan. Sehingga sejatinya, proses rehabilitasi para pasien penderita gangguan kejiwaan tidak hanya bergantung pada obat- obatan yang mereka konsumsi atau terapi yang mereka jalani. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan guna meningkatkan stimulasi internal dan eksternal. Serta meningkatkan rasa peduli, solidaritas, dan kebersamaan bersama warga kaum disabilitas mental. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat menggunakan metode intervensi pendampingan pada mahasiswa bersama dengan mitra perawat Puskesmas Nanga memberikan Pendampingan Rohani; menstimulasi konsentrasi berdoa bersama warga yang mengalami disabilitas mental. Dari hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan ini setelah diberikan stimulasi pendampingan rohani diketahui dari 8 perserta yang mampu berkonsentrasi berdoa dan mampu mengikuti arahan Pemuka agama dan pendamping kerohanian sebanyak 8 orang (100%) dan tidak ada peserta yang tidak mampu kooperatif dalam mengikuti kegiatan sesuai arahan pendamping (0%). Terdapat perbedaan respon perilaku kemampuan konsentrasi berdoa sebelum dan setelah diberikan stimulasi pendampingan rohani.
Gambaran Jenis Perilaku Bullying pada Anak Usia Sekolah Dasar Reong, Antonia Rensiana; Mane, Gabriel; Aga, Maria Sofia Anita; Mbola, Maria; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.2.2024.505-514

Abstract

Bullying adalah bentuk penganiayaan beraneka ragam, yang ditandai dengan kegiatan yang dilakukan berulang kali pada seseorang terhadap agresi fisik atau emosional termasuk menggoda, menyebut nama, mengejek, mengancam, melecehkan, mengejek, mengaburkan, pengucilan sosial atau rumor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran jenis perilaku Bullying pada anak usia sekolah dasar di SDK 078 Paipenga Desa Tuwa, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif, yang memanfaatkan data primer yang diperoleh melalui distribusi kuesioner kepada responden. Variabel yang diteliti adalah jenis perilaku bullying pada anak-anak di sekolah dasar di SDK 078 Paipenga, Desa Tuwa, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka. Dalam penelitian ini, populasi terdiri dari 40 responden, dan seluruh populasi tersebut dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan pendekatan univariat. Hasil Penelitian diketahui hasil penelitian berdasarkan kelompok umur responden dimana responden yang mengalami kasus bullying fisik,bulling verbal dan bullying relasional berada pada rentang usia 9-10 tahun sebanyak 31 responden (78%). Dan kelompok jenis kelamin responden, dimana dari 40 responden ditemukan 39 responden yang mengalami bullying fisik,verbal dan relasional yaitu berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang (70%), laki-laki 11 orang (28%). Dan berdasarkan kelompok jenis perilaku bullying, dari 40 responden hanya 1 orang (3%) yang tidak mengalami perilaku bullying; baik jenis bullying fisik,verbal maupun relasional. Yang mana mengalami jenis bullying fisik berjumlah 6 orang (15%), yang mengalami jenis bullying verbal berjumlah 8 orang (20%), yang mengalami jenis bullying fisik relasional berjumlah 11 orang (28%), yang mengalami jenis bullying fisik verbal berjumlah 1 orang (3%), yang mengalami jenis bullying verbal relasional berjumlah 1 orang (3%), dan responden yang mengalami ketiga jenis bullying sekaligus, bullying fisik, bullying verbal dan bullying relasional berjumlah 8 orang (20%). Dari 40 responen yang mengalami perilaku bullying 39 orang dari ketiga jensi bullying baik bullying fisik, bullying verbal dan bullying relasional. Sedangkan 1 orang (3%) tidak mengalami perilaku bullying. Dan kelompok jenis kelamin yang mengalami perilaku bullying yaitu berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang (70%), dan kelompok usia yang mengalami kasus bullying berada pada rentang usia 9-10 tahun sebanyak 31 orang (78%).  
Gambaran Perilaku Merokok pada Remaja Reong, Antonia Rensiana; Mane, Gabriel; Aga, Maria Sofia Anita; Mbola, Maria; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.641-650

Abstract

Merokok merupakan  masalah di masyarakat dan dapat menimbulkan banyak kerugian ekonomi dan kesehatan bahkan kematian. Tujuan penelitian mengetahui penjelasan perilaku merokok remaja. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan populasi seluruh remaja di SMK St. Besar sampel Fransiskus Xaverius Maumere adalah 100 orang. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slobinin dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang, dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Berdasarkan karakteristik  responden, mayoritas responden  berusia antara 17 dan 21 tahun (62,50%) dan berjenis kelamin  laki-laki (66,25%). Berdasarkan hasil survei perilaku merokok di kalangan remaja, 62 orang (77,5%) mempunyai pengetahuan baik tentang tembakau, dan sebagian besar mempunyai pengetahuan baik tentang sikap terhadap merokok. Sikap yaitu sebanyak 53 responden (66,25%) dan perilaku terkait merokok menunjukkan intensitas yang baik pada sebagian besar responden yaitu sebanyak 41 responden (51,25%). Gambaran perilaku merokok remaja yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pengetahuan, sikap, dan perilaku.
Gambaran Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Memiliki Riwayat Hipertensi di Ruangan Hemodialisa Aga, Maria Sofia Anita; Reong, Antonia Rensiana; Mane, Gabriel; Lukas, Caecillia Nadia Lolita Ira Lani; Irianto, Irni Dwiastiti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 3 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.3.2024.691-698

Abstract

Hipertensi dapat menyebabkan pembuluh darah pada ginjal menyempit sehingga aliran zat makanan ke ginjal terganggu dan mengakibatkan kerusakan sel ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran pasien gagal ginjal kronik yang mempunyai riwayat hipertensi di ruang Hemodialisis Maumere. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada responden dengan variabel yang diteliti yaitu lama menderita hipertensi sebelum terjadi gagal ginjal kronik, lama pengobatan hipertensi, dan keteraturan. pengobatan hipertensi di Unit Hemodialisis Maumere Kabupaten Sikka. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Gagal Ginjal Kronik yang mempunyai riwayat hipertensi dengan jumlah sampel sebanyak 44 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel ini adalah Non Probability Sampling dengan teknik Accidental Sampling. Analisis data menggunakan univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 44 responden penderita gagal ginjal kronik yang mempunyai riwayat hipertensi dan menjalani pengobatan hipertensi tidak teratur dengan jumlah responden terbanyak pada kelompok lanjut usia (usia 55 – 65 tahun) yaitu 19 orang. responden (44%), jenis kelamin 25 responden (58%) berjenis kelamin laki-laki, 19 responden (44%) berpendidikan sebagian besar SD, jumlah pekerjaan sama sebagai petani dan ibu rumah tangga sebanyak 14 responden (32%), lamanya waktu mereka pernah menderita hipertensi sebelum gagal ginjal kronik 1 – 5 tahun dan 6 – 10 tahun dengan jumlah yang sama yaitu 16 responden (36%), dan lama pengobatan hipertensi 1 – 5 tahun dan > 10 tahun yaitu 11 responden ( 26%). Dari hasil penelitian ini, penderita hipertensi harus menjalani pengobatan hipertensi secara rutin untuk mencegah gagal ginjal kronis.