Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pengalaman Keluarga dalam Upaya Penanganan Dini Merawat Anggota Keluarga dengan Gangguan Jiwa Reong, Antonia Rensiana; Mane, Gabriel; Wega, Marianus Oktavianus; Wa’a, Faleria A. S. Ruing; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1922

Abstract

Gangguan pemikiran, kognisi, dan perilaku yang menghalangi seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungannya, orang lain, masyarakat, atau dirinya sendiri dikenal sebagai gangguan jiwa. Peran keluarga sangat penting dalam setiap aspek keperawatan kesehatan anggota keluarganya, untuk itu keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlakukan oleh keluarga. Tujuan penelitian yaitu untuk menggali lebih dalam pengalaman keluarga dalam upaya penanganan dini merawat pasien dengan gangguan jiwadi Desa Lela Kecamatan Lela Kabupaten Sikka. Pada penelitian ini pendekatan yang dilakukan secara kualitatif menggunakan teknik wawancara mendalam (Indeepth Interview). Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang salah satu anggota keluarganya menderita gangguan jiwa yang mendapatkan perawatan di Puskesmas Nanga yaitu sebanyak 66 keluarga dari 68 orang dengan gangguan jiwa. Pada  penelitian ini sampel yang diambil adalah 10 anggota keluarga dengan menggunakan metode proposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya.Dari hasil penelitian ditemukan 2 tema yaitu (1) Pemahaman kognitif keluarga tentang gangguan jiwa, (2) Upaya dini merawat ODGJ.Pemahaman keluarga tentang gangguan jiwa (tema 1) dilihat dari dua sub tema yaitu yang pertama ciri dimana menurut informan adanya perubahan tingkah laku yang tidak sesuai dengan normal dimana ciri awal terbanyak yang ditunjukan 5 keluarga  (55,5%) dari 9 keluarga yaitu jalan sembarang, Selanjutnya pada sub tema kedua  faktor penyebab yang paling banyak ditemukan adalah faktor keturunan yaitu sebanyak 5 keluarga (55,5) dari 9 keluarga. Upaya dini dalam merawat Orang Dengan Gangguan JIwa dilihat dari dua sub tema yaitu yang pertama pengobatan modern terbanyak yang ditunjukan 2 keluarga (22,2%) dari 9  keluarga  yaitu  membawa pasien ke Rumah Sakit, Selanjutnya sub tema kedua  Pengobatan sendiri terbanyak yang ditunjukan  6 keluarga (66,6%) dari 9 keluarga yaitu membawa pasien ke Dukun.
Gambaran Perilaku Ibu dalam Pemenuhan Kebutuhan Gizi pada Balita Kuwa, Maria Kornelia Ringgi; Mane, Gabriel; Gaharpung, Mediatrix Santi; Vilatri, Gaudensia Cindi; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1928

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang masih tinggi di Indonesia adalah gizi pada balita. Gizi adalah salah satu elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Masalah gizi kurang ataupun gizi lebih masih menjadi tantangan dalam perbaikan kesehatan masyarakat Indonesia, hal ini disebabkan karena balita merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap kelainan gizi.. Dalam penelitian ini, menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dari balita di Posyandu Lowolabo berjumlah 36 orang dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria adalah 36 orang responden. Berdasarkan hasil pengisisan kuesioner dari 36 responden didapatkan ibu balita yang berpengetahuan baik berjumlah 35 responden (97, 2%),  sikap ibu balita yang positif berjumlah 33 responen (91, 7%) dan untuk tindakan ibu balita yang mendukung sebanyak 29 responden (80, 6%).Berdasarkan hasil penelitian didapatkan presentasi terbanyak adalah ibu di Posyandu Lowolabo yang memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebnayak 35 responden (97, 2%), sikap yang positif yaitu sebanyak 33 responden (91, 7%) dan tindakan yang mendukung sebanyak 29 responden (80, 6%). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diharapkan kepada tempat penelitian agar bisa mempertahankan kondisi yang telah dicapai berkaitan dengan pengetahuan sikap dan tindakan ibu dalam pemenuhan kebutuhan gizi pada anak balitanya, karena status gizi anak balita sangat bergantung cara ibu menyiapkan makanan gizi seimbang bagi anak balitanya.
Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien GGK yang Menjalani Terapi Hemodialisa Mane, Gabriel; Kuwa, Maria Kornelia Ringgi; Eda, Laurentina Nona; Bluden, Maria Nona Lili; Sulastien, Herni
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1929

Abstract

Pasien gagal ginjal kronik dengan laju filtrasi glomerulus <15 mL/ menit harus menjalani terapi hemodialisis untuk mengganti fungsi ginjal. Pasien yang menjalani terapi hemodialisa dapat mengalami masalah psikologis salah satunya adalah depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkatan depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Unit Hemodialisa Maumere Kabupaten Sikka Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif menggunakan data primer, yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada responden dengan variabel yang diteliti yaitu tingkat depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Unit Hemodialisa Maumere Kabupaten Sikka. Populasi pada penelitian ini 110 responden dengan sampel 86 responden.Teknik pengambilan sampel didalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Analisa data menggunakan univariat. Diketahui bahwa penelitian menunjukan  bahwa kelompok umur responden terbanyak berada di rentang usia 55-65 tahun sebanyak 34 responden (40%), jenis kelamin sebagian besar laki-laki sebanyak 50 responden (58%), pendidikan sebagian besar SMA sebanyak 26 responden (30%), jenis pekerjaan sebagaian besar IRT sebanyak 25 responden (29%), lama hemodialisa sebagian besar baru menjalani terapi hemodialisa sebanyak 38 responden (44%). Dari 86 responden, yang mengalami depresi dengan kategori paling banyak adalah depresi ringan sebanyak 52 responden (60%).
Kegiatan Donor Darah Akademi Keperawatan St. Elisabeth Lela Bersama Palang Merah Indonesia Kabupaten Sikka Mane, Gabriel; Kuwa, Maria Kornelia Ringgi; Gaharpung, Mediatrix Santi; Wega, Marianus Oktavianus; Reong, Antonia Rensiana; Sulastien, Herni
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 03 (2023): September
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v3i03.211

Abstract

Blood donation is an activity of donating blood, both for replacement blood needs and as a direct donor, which has an important function in various health services. The death rate due to the unavailability of blood reserves in developing countries is relatively high. This community service activity aims to assist the Indonesian Red Cross (PMI) in collecting and socializing blood donors to the public. The death rate due to the unavailability of blood reserves in developing countries is relatively high. In fact, the percentage of blood donors is still low which causes limitations in meeting the increasing need for blood. This limited number of blood donors can be caused by a lack of knowledge about blood donors, wrong assumptions or perceptions about blood donation, or fear of technical procedures for blood donation.
Pembinaan Rohani Bagi Orang Muda Katolik Di Akper St Elisabeth Lela Kabupaten Sikka Kota Maumere Marianus Oktavianus Wega; Gabriel Mane; Emirensiana Watu; Retno Susanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orang Muda Katolik adalah harapan dan masa depan Gereja dan masyarakat. Dengan kemampuan untuk meneropong jauh ke depan, orang muda diakui telah memberi pengaruh yang sangat besar terhadap dunia sekarang. Orang Muda Katolik merupakan sebuah kelompok dalam tahap perkembangan yang membutuhkan pendampingan. Orang muda Katolik berada di bawah naungan Komisi Kepemudaan yang merupakan perangkat Gereja dengan tugas khusus memberi perhatian pada pembinaan dan pendampingan orang muda. Salah satu cara yang tepat untuk membentuk karakter iman yang baik dan positif adalah melalui Pembinaan Rohani. Kegiatan Pengabdian Kepada masyarakat yang dilakukan adalah memberikan Pembinaan Rohani di AKPER St Elisabeth Lela, Kabupaten Sikka, Kota Maumere. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Pembinaan Rohani adalah memberikan pendalaman iman dan membentuk karakter iman katolik yang baik, positif, pantas dan layak menurut ajaran iman Katolik. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan Pembinaan Rohani ini adalah 115 orang. Hasil dari kegiatan Pembinaan Rohani ini adalah pembentukan karakter iman orang muda katolik yang hidup menurut cara hidup Kristus sesuai ajaran iman Katolik.
Penyuluhan Kesehatan Mengenal Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Di Dusun Woloone Desa Detusoko Barat Kecamatan Detusoko Antonia Rensiana Reong; Gabriel Mane; Mediatrix Santi Gaharpung; Laurentina Nona Eda; Siti Zuraida Muhsinin; Siti Aisyah; Lale Syifaun Nufus
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius dan harus segera ditanggulangi. Masih adanya sikap masyarakat yang negatif serta memiliki pengetahuan yang rendah tentang gangguan jiwa perlu mendapatkan perhatian. Salah satu cara yang tepat untuk merubah sikap dan meningkatkan pengetahuan masyarakat adalah melalui penyuluhan kesehatan Kegiatan Pengabdian Kepada masyarakat yang dilakukan adalah Penyuluhan kesehatan di Dusun Woloone Desa Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Penyuluhan kesehatan adalah tindakan preventif primer untuk mengetahui kondisi kesehatan Mental Masyarakat Dusun Woloone. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan Penyuluhan kesehatanini adalah 32 orang. Hasil dari kegiatan penyuluhan kesehatan ini adalah data-data status kesehatan mental peserta antara lain adanya persepsi masyarakat tentang Gangguan jiwa yang masih keliru, stigma masyarakat yang masih tinggi pada orang dengan gangguan jiwa, serta data salah satu pasien ODGJ yang masih dipasung.. Oleh sebab itu, melalui kegiatan Penyuluhan kesehatan ini, diharapkan terjadi peningkatan kesadaran untuk menjaga kesehatan mental diri sendiri serta melakukan general check up untuk mendeteksi adanya penyakit baik fisik dan mental secara dini.
Penyuluhan Kesehatan Tentang Pernikahan Dini Di Dusun Wolobudu, Desa Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko Gabriel Mane; Antonia Rensiana Reong; Marianus Oktavianus Wega; Mediatrix Santi Gaharpung; Irni Dwi Astiti Irianto; Musniati; Herni Sulastien
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan dini diartikan pernikahan yang pasangan masih muda dan belum memenuhi persyaratan untuk melakukan pernikahan. Usia Remaja yang melakukan pernikahan dini beresiko tidak dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan dan situasi barunya sehingga beresiko menimbulkan stres. Salah satu cara yang tepat untuk merubah sikap dan meningkatkan pengetahuan masyarakat adalah melalui penyuluhan kesehatan. Kegiatan Pengabdian Kepada masyarakat yang dilakukan adalah Penyuluhan kesehatan di Dusun Wolobudu Desa Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Penyuluhan kesehatan adalah tindakan preventif primer untuk mengetahui kondisi kesehatan dan tingkat pemahaman tentang pernikahan dini pada Masyarakat Dusun Wolobudu. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan Penyuluhan kesehatan ini adalah 45 orang. Hasil dari kegiatan penyuluhan kesehatan ini adalah Hasil dari kegiatan penyuluhan kesehatan ini adalah data-data terkait status pernikahan dini yang terjadi, serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dampak negatif yang terjadi akibat Pernikahan Dini. Oleh sebab itu, melalui kegiatan Penyuluhan kesehatan ini, diharapkan terjadi peningkatan kesadaran untuk menjaga kesehatan diri sendiri, khususnya bagi para remaja agar dapat lebih aktif terlibat dalam mengikuti kegiatan positif di masyarakat sehingga dapat terhindar atau mencegah terjadinya pernikahan dini.
Penyuluhan Dan Pemberian Makanan Tambahan Bagi Anak Yang Menderita Stunting Di Dusun Lambalena Desa Rengggarasi Kecamatan Tanawawo Kabupaten Sikka Maria Sofia Anita Aga; Gabriel Mane; Marianus Oktavianus Wega; Maria Silvana Titu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 6 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga periode awal kehidupan anak (1000 hari setelah lahir) Stunting patut mendapat perhatian lebih karena dapat berdampak bagi kehidupan anak sampai tumbuh besar. Beberapa faktor yang mengakibatkan kekurangan gizi kronis, Stunting dapat memberikan dampak buruk pada anak, baik dalam bentuk jangka pendek maupun jangka panjang Dampak jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan fisiknya, serta gangguan metabolisme.Sedangkan, dampak jangka panjang stunting yang tidak segera ditangani adalah penurunan kemampuan kognitif otak, kekebalan tubuh melemah sehingga mudah sakit, dan memiliki risiko tinggi terkena penyakit metabolik, seperti kegemukan, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh darah. Tujuan : memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa memberikan makanan tambahan bagi anak-anak stunting mempunyai manfaat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di Dusun Lambalena, Desa Renggarasi. Metode : metode yang digunakan melalui survey mawas diri dan observasi langsung serta proses persiapan planning of action. Hasil : penyuluhan tentang stunting dan pemberian makan tambahan sebanyak 2 kali pada tanggal, 01 diposyandu lambalena dan tanggal 04 mey 2024 di posyandu detuoja , makanan yang diberikan berupa bubur kacang hijo, dan bolu kukus. Bayi balita stunting yang hadir di posyandu lambalena sebanyak 2 orang anak yang mendapatkan makanan tambahan, dan posyandu detuoja sebanyak 4 orang anak stunting yang mendapatkan makan tambahan. Kesimpulan : Berdasarkan hasil kegiatan KKN/PKM 25 April -15 Mei tepatnya di Dusun Lambalena terdapat 6 anak yang stunting, berdasarkan hasil survei mawas diri yang dilakukan Faktor penyebabnya adalah yaitu pola asuh orang tua (80%), jarak fasilitas kesehatan yang jauh (80%) , kebiasaan jajan sembarang. (60%). Saran : Diharapkan keluarga mampu memahami stunting dan lebih memperhatikan pola makan anak, dan pola asuh,
Edukasi Pengetahuan Masyarakat Dan Senam Hipertensi Di RT 009/RW 005 Dusun Lambalena Marianus Oktavianus Wega; Maria K. Ringgi Kuwa; Gabriel Mane; Karolina Wea
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi secara umum di defenisikan sebagai tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 90 mmHg. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2020, diperkirakan penduduk dunia mengalami riwayat hipertensi sebanyak 1,31 miliar. Pravelensi penderita hipertensi di Indonesia tahun 2021 berusia 18-24 tahun sebanyak (13.22%), usia 25-34 tahun penderita hipertensi sebanyak (20,13%),usia 35-44 tahun penderita hipertensi sebanyak (31,61%),usia 45-54 tahun penderita hipertensi sebanyak (45.32%), usia 55-64 tahun penderita hipertensi sebanyak (55,22%),usia 65-74 tahun penderita hipertensi sebanyak (63,33%)dan mengalami peningkatan pada umur ≥75 tahun yaitu sebanyak (69,53% ) (Riskesdas 2021). Tujuan : Untuk Meningkatkan Pengetahuan tentang Hipertensi, Pencegahan, dan Pengobatan. Metode : Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan observasi langsung ke responden. Hasil : Sebanyak 11 lansia di wilayah Posyandu Lambalena yang mengikuti kegiatan penyuluhan hipertensi, pemeriksaan tekanan darah dan senam lansia, Sebanyak 30 lansia diwilayah Posyandu Detuoja yang mengikuti kegiatan penyuluhan hipertensi, pengukuran tekanan darah da senam lansia,Sebanyak 28 lansia di wilayah KBG Lambalena yang mengikuti kegiatan penyuluhan hipertensi yang tidak terkontrol dan pemeriksaan tekanan darah, Kesimpualan : Berdasarkan hasil kegiatan KKN/PKM oleh mahasiswa Akper Lela 25 April-15 Mei tepatnya di dusun Lambalena terdapat 7 dengan penyakit hipertensi yang tidak terkontrol,Saran: Diharapkan penderita hipertensi mampu memahami penyakit yang di derita, mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta upaya-upaya pencegahan dan pengobatan penyakit hipertensi,keluarga mampu memahami penyakit yang di derita anggota keluarga, lebih memperhatikan anggota keluarga yang sakit, menjaga pola makan/diet, dan membawah anggota keluarga yang sakit ke fasilitas Kesehatan terdekat.
Senam Lansia Dengan Hipertensi Di Dusun Wolofeo Desa Renggarasi Gabriel Mane; Antonia R. Reong; Mediatrix Santy Gaharpung; Carolin Putri Anggraini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Senam lansia merupakan serangkaian mobilitas nada yang teratur dan terarah serta terpola yang diikuti orang lanjut usia yang dilakukan menggunakan maksud menaikkan kemampuan fungsional raga buat mencapai tujuan tersebut. Selain aktivitas senam lansia, latihan nafas dalam juga bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan lansia. Tujuan primer pengaturan pernafasan merupakan buat menyuplai kebutuhan oksigen yang relatif buat memenuhi kebutuhan tubuh, contohnya waktu latihan fisik, infeksi, atau masa kehamilan. Pengaturan pernafasan menaikkan pengeluaran karbon dioksida, output proses metabolisme tubuh Pernafasan yang pelan, dalam serta teratur bisa menaikkan kegiatan parasimpatis. Peningkatan kegiatan parasimpatis bisa menurunkan curah jantung dan resistensi perifer total, yang nantinya juga mampu menurunkan tekanan darah . Tujuan : untuk meningkatan kualitas hidup lansia ditandai dengan lansia yang terlihat gembira dan aktif dalam senam, selain itu adanya peningkatan informasi tentang manfaat senam pada lansia, Metode : metode yang digunakan melalui survey pendahuluan dan observasi langsung serta proses persiapan planning of action. Hasil : Kegiatan senam lansia di Lingkungan Wolofeo dihadiri 17 orang; Lingkungan Detumage dihadiri oleh 39 orang dan Lingkungan Watuteke dihadiri oleh 33 orang. Kesimpulan : sebagian besar lansia Dusun Wolofeo tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang pentingnya senam lansia. Selain untuk mengembalikan fungsi kekuatan otot, lansia juga mulai mengerti pentingnya menjaga kesehatan dan didorong untuk melakukan pencegahan dini agar tidak terjadi komplikasi lanjutan. Jumlah lansia yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini sebanyak 90 orang.. Saran : Lansia diharapkan rutin melakukan gerakan senam secara mandiri agar dapat membantu meningkatkan kekuatan otot serta melancarkan peredaran darah dan tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan edukasi terkait menjaga fungsi kekuatan otot kepada lansia.