Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

STUDI KASUS DAMPAK PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIS GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI 04 SUSUKAN Qodariah, Lelly; Armiyati, Laely
MAJALAH ILMIAH WIDYA 2012
Publisher : MAJALAH ILMIAH WIDYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.197 KB)

Abstract

A Learning quality is based on teacher’s quality. The teacher as a director of teaching should have a good pedagogical competencewhich the Indicators are able to implementation learning strategy and using media education. The purpose of this paper is to findout how the training can increase pedagogical competence of teacher’s elementary school in social studies. The method of thispaper is case study in SD Negeri Susukan 04 Pagi. The result showed that training can increase pedagogic competence of teacherof elementary school.
INDUSTRI PERAK KOTAGEDE YOGYAKARTA MELAWAN BADAI KRISIS Laely Armiyati
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2014): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.118 KB) | DOI: 10.17977/sb.v8i2.4768

Abstract

Abstrak. Pengusaha perak Kotagede Yogyakarta menghadapi tantangan utama dalam menjalankan usahanya yakni krisis 1997. Hal ini membuat mereka harus memutar otak untuk bertahan melalui usaha baru. Tulisan ini berusaha menelusuri tentang perkembangan industri kerajinan Perak Kotagede, dampak krisis 1997 bagi pelaku industri perak di Kotagede, dan strategi yang dilakukan pelaku industri untuk mempertahankan industrinya dari serangan krisis. Hasil kajian ini adalah permasalahan pengusaha Perak Kotagede Yogyakarta selama krisis berlangsung, berkutat seputar produksi dan pemasaran. Strategi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan “kombinasi” pencampuran perak dengan perak bekas atau bahan lainnya. Di bidang pemasaran yaitu memperbaharui desain, melakukan promosi, dan menjual produk dengan harga miring. Abstract. Metal enterprises of Kotagede face the major challenges in running their business which is the crisis of 1997. This leads people to think how to survive through making the new opportunities. This article tries to explore the development of metal industry of Kotagede; the impact of the 1997 crisis for metal producer, and strategies undertaken to maintain the business from crisis. The findings are the problems of the metal producer during the crisis considering the production and the marketing. They think to overcome this problem through doing a "combination" of mixing metal with metal scars or other materials. In regards of marketing is to renew the design, promotion, and selling products at low prices.
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Adat Kampung Naga Sebagai Alternatif Sumber Belajar Lelly Qodariah dan Laely Armiyati *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 10, No 1 (2013): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.393 KB) | DOI: 10.21831/socia.v10i1.5338

Abstract

Tujuan penelitian yaitu 1)Mengetahui sejarah dan karakteristik kearifan lokal masyarakat Kampung Naga; 2)Memperoleh nilai-nilai kearifan lokal yang dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran IPS; 3) Menjadikan kearifan lokal pada Masyarakat Kampung Naga sebagai alternatif sumber belajar IPS. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian yaitu 1) Masyarakat Kampung Naga memiliki kearifan lokal terkait dengan kepemimpinan, interaksi sosial, dan tata cara hidup; 2) nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya meliputi kepedulian lingkugan, kerjasama, konsisten, kreativitas, kemandirian, kebersamaan, kesederhanaan, dan tanggungjawab; 3) nilai-nilai kearifan lokal tersebut dapat diintegrasikan dalam materi mata pelajaran di kelas VII dan VIII, sehingga masyarakat Kampung Naga dapat menjadi alternatif sumber belajar IPS. Kata kunci: Pembelajaran IPS, Kearifan Lokal, Sumber Belajar
Eksplorasi Cagar Budaya Sebagai Upaya Pengembangan Pariwisata Dengan Konsep Integrated Tourism Di Kabupaten Cilacap Laely Armiyati *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 14, No 1 (2017): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.601 KB) | DOI: 10.21831/socia.v14i1.17848

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi dan mengidentifikasi cagar budaya yang ada di kawasan Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumen. Data yang diperoleh kemudian divalidasi dengan menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Analisis data menggunakan analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 84 cagar budaya yang telah diinventarisasi dan diteliti oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cilacap (Dulu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan), tetapi baru ada 6 cagar budaya yang telah masuk dalam registrasi nasional. Pemetaan dengan konsep integrated tourism mengacu pada karakteristik dan sejarah cagar budaya tersebut, sehingga cagar budaya dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis wisata yaitu wisata edukatif dan wisata religi. Untuk wisata edukatif sendiri dapat dikelompokkan ke dalam tiga zaman, yaitu periode Hindu-Budha, Islam, dan Kolonial. 
Survival Life TK 'Aisyiyah I Ambon: TK ABA Tertua di Provinsi Maluku Suswandari Suswandari; Laely Armiyati; Ummu Sa'idah
Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v13i22019p142-153

Abstract

‘Aisyiyah is an organization which has many contributions in early childhood education, one of them is building TK ‘Aisyiyah Busthanul Athfal (ABA). This research aims to find the first TK ABA (‘Aisyiyah kindergarten) in Maluku Province. The method of the research is historical methods which have four steps which are first, a heuristic is a process collecting data by using the interview and observation to school manager and Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Maluku. Secondly, Verification is a process of source criticism which evaluating the qualities of an information source using intern and extern criticism. Thirdly, interpretation is a process to analyze the source based on historical evidence. The last step is historiography is the process to develop a narrative exposition of the findings. The result shows that TK Islam (which was built in 1952) is the forerunner of the first ‘Aisyiyah kindergarten in Ambon City, namely TK ‘Aisyiyah I (1972). Despite being in a conflict area, TK ‘Aisyiyah I can maintain multicultural values in many ways, one of them is accepting students from other ethnicities and religions. ‘Aisyiyah adalah organisasi yang telah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan anak usia dini, salah satunya dengan mendirikan TK ‘Aisyiyah Busthanul Athfal (ABA). Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri TK ‘Aisyiyah tertua di Provinsi Maluku. Penelitian menggunakan metode sejarah yaitu pertama heuristik, yaitu pengumpulan data dengan menelusuri sumber melalui wawancara dengan pengurus TK dan PWA Maluku, serta penelusuran dokumen. Kedua Verifikasi yaitu proses mengevaluasi kualitas sumber informasi dengan menggunakan kritik intern dan ekstern. Ketiga interpretasi yaitu proses analisis data sejarah menggunakan pendekatan multidisiplines. Dan Keempat Historiografi yaitu penulisan data dari hasil interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TK Islam (berdiri tahun 1952) adalah cikal bakal TK ‘Aisyiyah pertama di Kota Ambon yaitu TK ‘Aisyiyah I (1972). Meskipun berada di daerah konflik, TK ‘Aisyiyah I berkembang menjadi TK yang multikultur karena murid TK ini berasal dari berbagai etnis dan agama.
Training of Health Protocol Agents at SMK Ma'arif NU Banjarsari to Prepare Face-To-Face Learning in the New Normal Era Dede Wahyu Firdaus; Laely Armiyati; Ilham Rohman Ramadhan; Miftahul Habib Fachrurozi
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.402 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i1.1715

Abstract

In 2021, the Ministry of Education and Culture had allowed face-to-face learning (PTM) in schools with various terms and conditions, including the zone and level of PPKM (Enforcement of Community Activity Restrictions) in the area. Some parents very well welcome this policy, but others are still hesitant to allow their children to join PTM. Observing this, school readiness in maintaining the implementation of the Health Protocol is the primary key to success in the new normal era. One of the efforts is to establish a health protocol agency consisting of teachers and student representatives. Health protocol agents are tasked with ensuring the implementation of health protocols in schools from the arrival to the return of all school residents.
Peran Syeikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin (Abah Anom) dalam Mengembangkan Pendidikan di Tanjungkerta, Pager Ageung, Tasikmalaya Nurmalia Kusuma Putri; Lelly Qodariah; Laely Armiyati
CHRONOLOGIA Vol 1 No 2 (2019): Chronologia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.05 KB) | DOI: 10.22236/jhe.v1i2.4722

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pendidikan, mengetahui peran Abah Anom dalam mengembangkan pendidikan, dan mengetahui kendala yang dialami Abah Anom dalam mengembangkan pendidikan di Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya melalui pondok pesantren Suryalaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan prosedur pengumpulan datanya adalah: 1) Observasi; 2) Wawancara; 3) Dokumentasi; 4) Tringulasi Data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Syeikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin dalam mengembangkan pendidikan di desa Tanjungkerta merupakan suatu wujud kesungguhannya untuk mengembangkan pendidikan keagamaan dan pendidikan formal di dalam lingkup Pondok Pesantren Suryalaya.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dengan Menggunakan Model Discovery Learning dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 55 Jakarta Adittyas Setiawan Yudha Prawira; Laely Armiyati; Hari Naredi
CHRONOLOGIA Vol 1 No 3 (2020): Chronologia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.686 KB) | DOI: 10.22236/jhe.v1i3.4729

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan model discovery learning dalam pembelajaran sejarah di Kelas XI IPS B SMA Negeri 55 Jakarta. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 55 Jakarta tahun ajaran 2018/2019. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini melibatkan siswa Kelas XI IPS B sebanyak 36 siswa. Hasil penelitian pada siklus I ini menunjukkan 13,89% siswa mencapai kategori baik dan siklus II mengalami peningkatan, yakni 88,89% siswa mencapai kategori baik. Nilai rata-rata siswa pada siklus I hanya 62,2 dan meningkat menjadi 84,1 pada siklus II. Artinya, pencapaian kemampuan berpikir kritis siswa melalui model discovery learning pada pembelajaran sejarah Kelas XI IPS B SMA Negeri 55 Jakarta mengalami peningkatan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan model discovery learning dalam pembelajaran sejarah Kelas XI IPS B SMA Negeri 55 Jakarta.
BELAJAR SEJARAH DI MUSEUM: OPTIMALISASI LAYANAN EDUKASI BERBASIS PENDEKATAN PARTISIPATORI Laely Armiyati; Dede Wahyu Firdaus
Jurnal Artefak Vol 7, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.14 KB) | DOI: 10.25157/ja.v7i2.3472

Abstract

Museum berperan penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran sejarah. Oleh karena itu, peningkatan layanan museum sebagai tempat edukasi harus terus dilakukan salah satunya dengan mengimplementasikan pendekatan partisipatori. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana implementasi layanan edukasi di museum dengan pendekatan partisipatori. Penelitian menggunakan metode studi kasus pada museum di bawah otoritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan museum di bawah otoritas Pemerintah Daerah di wilayah DKI Jakarta. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Wawancara dilakukan pada pengelola museum dan pengunjung, observasi dilakukan dengan melakukan kunjungan langsung, dan terakhir melalui analisis dokumen berupa arsip data pengunjung. Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua museum telah melakukan layanan edukasi dengan memberikan pelabelan pada koleksi, memberikan layanan kepemanduan, membuat situs daring berisi informasi koleksi tentang museum, mengadakan pameran dan festival. Implementasi layanan edukasi berbasis pendekatan partisipatori di museum dilakukan dengan dua cara yaitu mengadakan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada peran aktif pengunjung dan berkolaborasi dengan komunitas masyarakat untuk mengadakan kegiatan di museum.Museums play an important role in improving the quality of learning history. Therefore, improving museum services as a place of education must be done, one of which is by implementing a participatory approach. This study examines how the implementation of educational services in museums with a participatory approach. The research uses the case study method in the museum under the authority of the Ministry of Education and museum under the authority of the Regional Government in the DKI Jakarta area. Data were collected by interview, observation, and document analysis techniques. Interviews were conducted at museum managers and visitors, observations were carried out by direct visits, and document analysis was carried out at visitor data archives. This research shows that both museums have provided educational services by labeling collections, providing guiding services, creating online sites containing collection information about museums, holding exhibitions and festivals. The implementation of educational services based on participatory approaches in museums is done in two ways, namely holding activities that lead to the active role of visitors and collaborating with the community to hold activities in the museum.
PEMAHAMAN GURU SEJARAH TERHADAP PEMANFAATAN CAGAR BUDAYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI KABUPATEN CILACAP Acep Saepul Milah; Suswandari Suswandari; Laely Armiyati
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.89 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman guru dalam pemanfaatan cagar budaya serta mendeskripsikan strategi guru terhadap pemanfaatan cagar budaya. Penelitian ini menggunakan mixed method dengan model sequential explanatory yaitu proses pengumpulan data kuantitatif pada tahap pertama, melakukan pengumpulan data dan menganalisis data kualitatif pada tahap kedua, selanjutnya menganalisis data secara keseluruhan untuk kemudian diambil kesimpulan dari analisis data tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman terhadap konsep cagar budaya dalam pembelajaran sejarah sebesar 75%, sikap guru sejarah terhadap pemanfaatan cagar budaya dalam pembelajaran sejarah hasilnya sebesar 82,4 %, sedangkan guru yang memanfaatkan cagar budaya dalam pembelajaran sejarah sebesar 49,25 %. Penyebab dari minimnya pemanfaatan cagar budaya tersebut adalah 1) Banyaknya guru sejarah di Kabupaten Cilacap yang belum paham mengenai latar belakang sejarah cagar budaya tersebut, 2) Jarak antara sekolah dengan obyek cagar budaya cukup jauh.