Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID MATA PELAJARAN IPA UNTUK SISWA SMP Ibrahim, Nurwahyuningsih; Ishartiwi, Ishartiwi
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 8, No 1 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v8i1.1792

Abstract

This study aims to (1) produce learning media based on android mobile learning (2) to know the level of feasibility of learning media according to material experts, media experts, and users, (3) to know the effectiveness of learning media to improve the learning outcomes of junior high school students. This development study follows the steps developed by Alessi and Trollip consisting of three stages: planning, designing and development. Initial product validated by media expert and material expert then revised. The next stage is a small group beta test carried out to six prospective users, and tested to 32 users. Furthermore sumative test against 32 students. The results showed that (1) android-based mobile learning products packaged in android package format (apk) using helios eclips software. (2) mobile learning product is considered feasible as a learning media based on the assessment of media experts 3,8 and material experts 4.3 with the category of "very good". (3) the effectiveness of the product is evidenced by the increase of learning outcomes to reach the average score of pretest score 65.46 and posttest of 79.53
Analisis Perbedaan Pada Kurikulum KTSP Dan Kurikulum 2013 Terhadap Penyesuaian Alokasi Waktu Perminggu Untuk SDLB nugroho, harizki agung; Ishartiwi, Ishartiwi
PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran Volume 3 Nomor 1 April 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.496 KB) | DOI: 10.26858/pembelajar.v3i1.6387

Abstract

Abstrak:                Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan serta bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Menurut pandangan lama, sejak zaman Yunanni Kuno, kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran-mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari siswa. Pendidikan dalam sejarah peradaban anak manusia adalah salah satu komponen kehidupan yang paling urgent. Semenjak manusia berinteraksi dengan aktifitas pendidikan ini semenjak itulah manusia telah berhasil merealisasikan berbagai perkembangan dan kemajuan dalam segala lingkup kehidupan mereka. Bahkan pendidikan adalah suatu yang alami dalam perkembangan peradaban manusia. Kurikulum sering dibedakan antara kurikulum sebagai rencana (curriculum plan) dengan kurikulum yang fungsional (functioning curriculum). Kurikulum bukan hanya merupakan rencana tertulis bagi pengajaran, melainkan sesuatu yang fungsional yang beroperasi dalam kelas, yang memberi pedoman dan mengatur lingkungan dan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas.Kata Kunci:                                      konsep kurikulum.Abstract:         The concept of curriculum develops in line with the development of educational theory and practice and varies according to the flow or theory of education it embraces. According to the old view, since the time of the Ancient Yunanni, the curriculum is a collection of subjects to be submitted by teachers or studied by students. Education in the history of civilization of the human child is one of the most urgent components of life. Since humans have interacted with these educational activities ever since, humans have succeeded in realizing various developments and progress in all spheres of their lives. Even education is a natural in the development of human civilization. The curriculum is often distinguished between the curriculum as a plan (curriculum plan) with a functional curriculum. The curriculum is not just a written plan for teaching, but something functional that operates in the classroom, which guides and regulates the environment and activities that take place in the classroom.
Kondisi Pemenuhan Teknologi Asistif Bagi Anak Berkesulitan Belajar Spesifik (ABBS) di Sekolah Angga Damayanto; Ishartiwi Ishartiwi; Rendy Roos Handoyo; Ernisa Purwandari
Jurnal ORTOPEDAGOGIA Vol 7, No 1 (2021): July
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um031v7i12021p62-67

Abstract

Artikel ini membahas tentang kondisi pemenuhan teknologi asistif yang merupakan alat bantu yang dirancang agar sesuai dan dapat mempermudah Anak Berkesulitan Belajar Spesifik (ABBS) dalam meningkatkan kemandirian dan hasil belajar ABBS yang ditinjau dari (1) penerapan teknologi asistif; (2) jenis teknologi asistif yang sudah tersedia di sekolah; (3) teknologi asistif yang diharapkan dapat tersedia di sekolah. Subjek penelitian terdiri dari 415 guru yang mengajar ABBS, baik di sekolah luar biasa maupun inklusif. Data diperoleh melalui angket yang disebar secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) teknologi asistif belum diterapkan secara optimal karena pemahaman guru terkait teknologi asistif masih rendah; (2) teknologi asistif yang tersedia masih didominasi oleh teknologi asistif dengan tingkat yang rendah (low technology) (3) teknologi asistif yang diharapkan untuk ABBS di sekolah juga masih tergolong teknologi asistif dengan tingkat rendah (low technology).
IDENTIFIKASI BENTUKINTERVENSIPEMBELAJARAN DAN PERILAKU BELAJAR ANAK RETARD ASI MENTAL Ishartiwi Ishartiwi
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 3, No 1 (2010): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.847 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v0i0.4623

Abstract

The aim of the research is to identify the form of learning intervention and behavior of Grade III mental retardation students in Pembina Special School Yogyakarta. While the indicator of type of learning intervention is teacher' performance in educating students, the Indicator of student's learning behavior is student's responses. The information gathered in the research is collected by using in-depth observation using camera recorder. The information then analyzed by describing the fact of students' characteristics based learning process. The research indicates that: (I). There are variety types of learning intervention in the aspects of learning stimulants, materials packaging, the numbers of tasks, and teacher's positions; (2) There are variety types of student's learning behaviors in responding teachers' instruction in the aspects of learning attitudes, interests and task responses. Key words: Specific Learning Intervention, Learning Behaviour Of Mental Retarded Students, Mental Retardation.
ASESMEN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KHUSUS Ishartiwi Ishartiwi
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 5, No 2 (2012): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1220.528 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v5i2.4748

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kebutuhan pengembangan profesionalisme guru pendidikan khusus dari aspek: kondisi profesionalisme guru, kebutuhan pengembangan profesi, dan kendala yang dihadapi guru dalam pengembangan profesi. Desain penelitian adalah survei dengan populasi seluruh guru pendidikan khusus di 10 sekolah luar biasa dan 35 sekolah inklusif se Kota Yogyakarta. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, guru pendidikan khusus sebagian besar guru berstatus Pegawai Negeri Sipil, bertugas di sekolah inklusif karena jumlah sekolah luar biasa di Kota Yogyakarta juga lebih sedikit, telah memiliki pengalaman pelatihan, tetapi guru belum pernah menghasilkan karya tulis ilmiah pengembangan profesi dan juga tidak mengikuti perkembangan kebijakan pendidikan. Kedua, sebagian besar guru membutuhkan peningkatan kemampuan berkesinambungan, modifikasi kurikulum untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) dan buku ajar untuk ABK, jurnal ilmiah guru bidang pendidkan luar biasa (PLB), referensi untuk mengajar dan penulisan karya ilmiah serta sarana penunjang berupa komputer. Ketiga, kendala yang dihadapi guru dari segi eksternal berupa sarana prasarana aksesbilitas belum lengkap, dari segi internal berupa kurangnya pemahaman ABK dan layanananya, rendahnya motivasi, komitmen mengikuti informasi kebijakan layanan ABK, rendahnya pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran ABK dan Menulis karya ilmiah pengembangan profesi.   Kata Kunci: asesmen kebutuhan, profesionalisme guru, guru pendidikan khusus
Model Inklusif layanan Khusus Pembinaan Siswa Cerdas Istimewa/Berbakat Istimewa Berbasis Sumber Daya Daerah Ishartiwi Ishartiwi
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 4, No 3 (2009): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpk.v4i3.782

Abstract

Pengembangan potensi peserta didik melalui pendidikan secara optimal merupakan langkah nyata layanan pendidikan yang mengedepankan perbedaan individual. Salah satu bentuknya berupa layanan khusus bagi siswa cerdas istimewa/berbakat istimewa (CI/BI). Artikel ini mengungkap model inklusif layanan khusus pembinaan siswa CI/BI di sekolah umum dengan mempertimbangkan potensi akademik, personal sosial dan bakat khusus. Sasaran yang diharapkan dapat memberikan input kebijakan layanan siswa CI/BI berbasis sumber daya daerah.Tulisan ini diangkat dari suatu survai yang dilakukan di 17 kecamatan kabupaten Bantul tentang Potensi Sumber Daya Pendidikan Di Kabupaten Bantul Untuk Pengembangan Rintisan Layanan Pendidikan Khusus Siswa Cerdas Istimewa/Berbakat Istimewa. Survai ini melibatkan 224 responden meliputi unsur: pengambil kebijakan, pengawas pendidikan, kepala sekolah dan guru jenjang SD, SMP, SMA, SMK. Informasi digali melalui angket, observasi dan diskusi mendalam, dan dimaknai secara diskriptif kualitatif.Hasil penelitian salah satunya berupa prototipe model inklusif layanan model inklusif layanan khusus pembinaan siswa cerdas istimewa/berbakat istimewa berbasis sumber daya daerah. Model ini memiliki karakteristik: (1) siswa belajar bersama siswa lain di sekolah umum, (2) intervensi mencakup multi potensi siswa (akademik, personal sosial, bakat khusus), sekaligus berfungsi pengembangan generasi daerah berkualitas, dan (3) pemanfaatan bersama aset sarana prasarana daerah (efektifitas dan efisiensi).
Implementasi Pendidikan Inklusif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Sistem Persekolahan Nasional Ishartiwi Ishartiwi
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 6, No 2 (2010): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1769.347 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v6i2.6732

Abstract

Implementasi Pendidikan Inklusif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Sistem Persekolahan Nasional
Pengembangan Program Studi Pendidikan Luar Biasa Melalui Stake Holder Networking Dalam Kerangka Otonomi Daerah Ishartiwi Ishartiwi
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 3, No 1 (2007): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1426.728 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v3i1.6349

Abstract

Pengembangan Program Studi Pendidikan Luar Biasa Melalui Stake Holder Networking Dalam Kerangka Otonomi Daerah
Kompetensi Guru Pendidikan Khusus dan Model Pengembangannya Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Generasi Bangsa Penyandang Difabel Ishartiwi Ishartiwi
JPK (Jurnal Pendidikan Khusus) Vol 9, No 1 (2012): Jurnal Pendidikan Khusus
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1979.198 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v9i1.6724

Abstract

Kompetensi Guru Pendidikan Khusus dan Model Pengembangannya Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Generasi Bangsa Penyandang Difabel
Pemahaman Guru IPS Terhadap Pendekatan Saintifik dan Penilaian Autentik Dalam Kurikulum 2013 M. Samsul Hadi, Ishartiwi *
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 14, No 1 (2017): SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.373 KB) | DOI: 10.21831/socia.v14i1.15950

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pemahaman guru IPS terhadap pendekatan saintifik dan penilaian autentik dalam Kurikulum 2013 yang meliputi: 1) pemahaman guru terhadap pendekatan saintifik yang terdiri atas: (a) konsep  pembelajaran dengan pendekatan saintifik, (b) tujuan pembelajaran pendekatan saintifik, (c) prinsip pendekatan saintifik, dan (d) langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik. 2) pemahaman guru terhadap penilaian autentik yang terdiri atas: (a) konsep penilaian autentik, (b) penilaian autentik dalam istrumen penilaian kompetensi sikap, (c) penilaian autentik dalam istrumen penilaian kompetensi pengetahuan dan, (d) penilaian autentik dalam istrumen penilaian kompetensi keterampilan.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se Kecamatan Praya Timur dengan subyek penelitiannya semua guru mata pelajaran IPS berjumlah 18 orang guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah, angket, wawancara observasi. Wawancara digunakan untuk mengetahui pemahaman terhadap pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik. Sedangkan observasi digunakan untuk melihat pelaksanaan pendekatan saintifik dan penilaian autentik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemahaman guru mata pelajaran IPS terhadap pendekatan saintifik pada kategori sangat sesuai sebanyak 3 guru, kategori sesuai sebanyak 11 guru, kategori tidak sesuai sebanyak 4 guru. Menunjukkan pemahaman guru terhadap pendekatan saintifik sebagian besar dipahami oleh guru. (2) pemahaman guru mata IPS terhadap penilaian autentik pada kategori sangat sesuai sebanyak 2 guru, kategori sesuai sebanyak 7 guru, kategori tidak sesui sebanyak 9 guru.Kata Kunci : Pemahaman, Kurikulum 2013, Pendekatan Saintifik. Penilaian Autentik