Claim Missing Document
Check
Articles

SEBARAN KONSENTRASI KLOROFIL-A TERHADAP NUTRIEN DI MUARA SUNGAI BANYUASIN KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Dilah Zulhaniarta; Fauziyah .; Anna Ida Sunaryo; Riris Aryawati
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 7, No 1 (2015): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.399 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v7i1.2488

Abstract

Muara S. Banyuasin menerima masukan nutrien dari berbagai aktifitas masyarakat di sekitar perairan dan secara tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton yang tercermin pada konsentrasi klorofil-a perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi klorofil-a dan kandungan nutrien (nitrat & fosfat) serta hubunganya dengan parameter lingkungan di perairan Muara S.Banyuasin. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2013 pada kondisi perairan pasang dan surut. Proses pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil sebaran klorofil-a, nutrien dan parameter lingungan diolah menggunakan software surfer 10.0 dan pengaruh parameter lingkungan terhadap klorofil-a diolah dengan metode PCA menggunakan software Statistica 8.0. Hasil penelitian pasang dan surut menunjukan bahwa konsentrasi Klorofil-a berkisar antara 4,41-55,01 mg/m3. Nitrat berkisar antara 0,94-34,44 mg/l. Fosfat berkisar antara 0,08-0,64 mg/l. Analisis Komponen Utama (PCA) menunjukkan bahwa nutrien (Nitrat & fosfat) mempengaruhi konsentrasi klorofil-a baik saat pasang pasang maupun surut, dengan nilai eigenvalue 3,04 (nitrat) dan 2,19 (fosfat) saat pasang serta 4,29 (nitrat) dan 1,27(pasang) saat surut. Secara umum konsentrasi klorofil-a dan nutrien semakin banyak ditemukan di daerah yang dekat dengan daratan yang memberi banyak masukan nutrien. Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi klorofil-a adalah nitrat, fosfat, kecerahan, suhu, DO, dan kecepatan arus.KATA KUNCI: Fitoplankton, klorofil-a, nutrien, perairan muara Sungai Banyuasin.
Efisiensi Teknis Unit Penangkapan Bottom gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat Tuti Afridanelly; Fauziyah .; Fitri Agustriani
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 2, No 1 (2011): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.039 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v2i1.1214

Abstract

Bottom Gillnet is one of fishing unit used to the advantage of resource demersal fishes.This examination in order to know useful of input(trip, GT ship, BBM, ABK, and the long of net size that used) and output(production) suitable until got maximal productivity technically. This examination was accomplished on November- December 2009 in Nusantara Fishery Port Sungailiat used interview method, cluster analysis, discriminate, and scoring. According to result of cluster analysis got 2 groups of Bottom Gillnet fishing unit consists of group 1 n 2. Group 1 divided by 1A, 1B, and 1C. The result of discriminate showed factor which has influence in forming the group is size of dimention ship (GT), amount of ABK and long of of net was used. Ship Bottom Gillnet which efficient technically those were, first KM Ratulangi with score 3,082, second KM Lingga with score 2,904, and third KM Pusara with score 2,774. The specification of efisien ship was were fishing trip 32 times in a year, the size of ship dimention 4-6 GT, the using of solar 150-210 liter/trip, used ABK 3-4 humans and long of net which used 45-50 pieces. Keywords : Bottom Gillnet, Efficiency, Nusantara Fishery Port Sungailiat. ABSTRAK Bottom Gillnet adalah salah satu alat tangkap yang digunakan untuk pemanfaatan sumberdaya ikan demersal di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat.Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan input (trip, GT kapal, BBM, ABK dan panjang ukuran jaring yang digunakan) dan output (produksi) yang sesuai sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang optimum secara teknis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November–Desember 2009 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat dengan menggunakan metode wawancara dan analisis cluster, diskriminan serta skoring. Berdasarkan hasil analisis cluster terdapat 2 kelompok unit penangkapan bottom gillnet yaitu kelompok 1 dan 2. Kelompok 1 terbagi menjadi 1A, 1B dan 1C. Hasil diskriminan menunjukan faktor yang berpengaruh dalam pembentukan kelompok adalah ukuran dimensi kapal, (GT), jumlah ABK dan panjang jaring yang digunakan. Kapal bottom gillnet yang efisien secara teknis yaitu pertama KM Ratulangi dengan skor  3,082, kedua KM Lingga 2,904 dan ketiga KM Pusaka skor 2,774. Kata kunci : Bottom gillnet, Efisiensi, Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat
ANALISIS PENENTUAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI (Scomberomorus sp.) YANG DIDARATKAN DI PPN SUNGAILIAT, BANGKA Desi Melda Situmorang; Fitri Agustriani; Fauziyah .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 1 (2018): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.961 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i1.5789

Abstract

Ikan tenggiri merupakan salah satu jenis ikan pelagis besar yang memiliki potensial yang tinggi.Keberlanjutan sumberdaya tenggiri dapat mengalami penurunan stok apabila terjadipenangkapan yang tidak terkendali. Musim memiliki variasi sepanjang tahun sehinggamempengaruhi kelimpahan produksi penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis status potensi lestari yang ditinjau dari tingkat MSY (Maximum Suistanable Yield)dan menganalisis musim penangkapan ikan dengan metode rata-rata bergerak. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Desember 2015 di PPN Sungailiat. Hasil penelitian menunjukkanbahwa produksi dan upaya pada tingkat MSY sebesar 400.115 kg/tahun dan 3979 trip/tahun.Berdasarkan hasil MSY, status ikan tenggiri yang didaratkan di PPN Sungailiat dalam kurunwaktu 11 tahun (2005-2015) sudah mengalami overfishing. IMP menunjukkan bahwa musimpuncak penangkapan ikan tenggiri terjadi pada bulan Maret dan musim paceklik pada bulanDesember. Penangkapan tidak dianjurkan pada musim paceklik untuk menjaga regenerasisumberdaya ikan tenggiri.Kata Kunci : IMP, MSY, Overfishing, PPN Sungailiat, Tenggiri
Pendeteksian Suara Ikan Badut (Amphiprion ocellaris) pada Periode Makan Skala Laboratorium Delas Yuniardi; Fauziyah .; Fitri Agustriani
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 7, No 1 (2015): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.761 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v7i1.2431

Abstract

Penelitian  mengenai  pendeteksian  suara  ikan  badut  (Amphiprion ocellaris) menggunakan  metode  hidroakustik  telah  dilaksanakan  pada  bulan Juni  2011  sampai Januari  2012  di  laboratorium  Inderaja,  Akustik,  dan Instrumentasi  Kelautan  dan laboratorium  Oseanografi  Program  Studi  Ilmu Kelautan.  Tujuan  dari  penelitian  adalah untuk  mendeteksi  karakteristik suara  ikan  badut  skala  laboratorium.  Metode  passive sounding digunakan untuk merekam suara ikan yang dihasilkan saat periode makan yakni sebelum makan,  saat  makan,  dan  sudah  makan  baik  pada  ikan  single, berpasangan,  dan bergerombol  (3-4  ekor).  Hasil  penelitian  menunjukkan Frekuensi  pulsa  ikan  badut  yang terdeteksi  pada  periode  makan  adalah 173  –  785  Hz.  Rentang  frekuensi  pulsa  paling panjang  dihasilkan  saat setelah  makan  yaitu  205  Hz  –  785  Hz.  Kisaran  frekuensi  pulsa paling pendek yang dihasilkan saat belum makan yaitu 173 Hz  –  668 Hz, dan saat makan menghasilkan  kisaran  antara  195  Hz  –  696  Hz.  Adapun karakteristik  suara  ikan  badut (Amphiprion  ocellaris)  adalah  memiliki rentang  intensitas  (-85)  –  (-31)  dB.  Rentang intensitas paling panjang dihasilkan saat makan pada 1 ekor ikan.KATA KUNCI: Ikan badut, karakteristik suara, passive sounding, periode pakan. 
Efektifitas Perbedaan Warna Cahaya Lampu terhadap Hasil Tangkapan Bagan Tancap di Perairan Sungsang Sumatera Selatan Gugik Gustaman; Fauziyah .; Isnaini .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 4, No 1 (2012): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.028 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v4i1.1433

Abstract

Sungsang  South  Sumatra  is  an  estuarine  waters  that  have  low  brightness,  muddy substrate,  and  the  currents  that  influenced  the  tidal  conditions.  Most  fishermen  do  fishing with the use of tidal currents. The research objective is to analyze the effectiveness of different color  lights  to  catch  and  analyze  the  effect  of  light  color  on  the  fish  species  caught.  The research  was  conducted  in  August  2010  with  Experimental  Fishing  methods  and  treatment light colors fishing (yellow, blue and white / control) on 3 Stationary Lift Net’s. The dominant species caught is anchovies (StolephorusSp) (56.6%), Prawn (Metapenaeus ensis)(18,4%) and squid  (Loligo sp)(12,5%).   Results  of  analysis  of  variance  showed  honestly  significantly different color lights to the total weight of the catch. On the operation of fishing gear, white light (control) and the yellow is more effective than blue light. Results of analysis of variance also showed that the color of light is effective for target species such as anchovies and squid are the white and yellow. As for catching predators such as while Longtail shad (Ilisha elongata), Rainbow  sardine  (Dussumieria acuta)  and  Ponyfishes  (Leiognatus Sp)  more  effective  use  of light blue. Key words: Stationary lift net, Sungsang estuary, light colorABSTRAK Karakteristik  Perairan  Sungsang  Sumatera  Selatan  merupakan  perairan  muara yang memiliki kecerahan yang rendah (keruh), substrat berlumpur dan arus yang dipengaruhi kondisi pasang surut. Sebagian besar nelayan bagan tancap melakukan penangkapan dengan memanfaatkan  arus  pasang  surut.  Tujuan  penelitian  adalah  menganalisis  efektifitas perbedaan warna lampu terhadap hasil tangkapan dan  menganalisis pengaruh warna lampu terhadap spesies ikan yang tertangkap. Penelitian ini dilaksanakan pada kondisi bulan gelap di bulan Agustus 2010 dengan metode Experimental  Fishingdan perlakuan warna cahaya lampu  petromak  (kuning,  biru  dan  putih/kontrol)  pad a  3  buah  bagan  tancap.  Spesies yang  dominan  tertangkap  adalah  Teri  (Stolephorus  Sp)  (56,6%),  Udang  pepe (Metapenaeus ensis)(18,4%) dan cumi-cumi(Loligo Sp)(12,5%). Hasil analisis sidik ragam menunjukan warna lampu berpengaruh sangat nyata terhadap berat totalhasil tangkapan. Lampu warna putih (kontrol),  kemudian  yang  kedua  lampu  kuning  lebih  efektif  penggunaanya  dibandingkan lampu warna biru pada pengoperasian alat tangkap bagan tancap. Hasil analisis sidik ragam juga  menunjukan  bahwa  warna  lampu  yang  efektif  terhadap  spesies target  seperti  teri  dan cumi-cumi  adalah  warna  putih  dan  kuning.  Sedangkan  untuk  penangkapan  ikan  predator seperti permato, japuh dan pepetek lebih efektif menggunakan lampu warna biru. Kata kunci : Bagan tancap, Perairan Sungsang, Warnalampu
Karakteristik Desain Kapal Perikanan Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, Bangka Belitung Riana Pasaribu; Fauziyah .; Fitri Agustriani
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 2, No 1 (2011): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.939 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v2i1.1174

Abstract

The aim of the research were to designed and knowed the characteristic of bottom gillnet ship design. The research was conducted in Nusantara Fishery Port SungaiLiat, Bangka Belitung on Desember which was achieved by measured bottom gilLnet ship directly. Table Data ground offset was processed using by corel draw  in order was achieved three pictures such as body plan, profile plan, and half breadth plan. Based of measuring showed that bottom gillnet ship design for body plan were round flat bottom and round bottom, for profile plan in ship’s stern esspecially in proppler side curved to the keel and for half breadt plan followed body plan. The main dimension charasteristic of bottom gillnet ship design had fulled the standar criteria of dimension rasio of main ship. The body shape ship construction were V bottom in bow side  and U in the middle ship. The material were achieved in the production of ship were meranti woods (Shorea acurinata) and ulin woods (Kusideroxylon zwageri).     Key words : Bottom Gillnet, design, Nusantara Fishery Port Sungailiat   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendesain dan mengetahui karakteristik desain kapal bottom gillnet. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, Bangka Belitung pada bulan Desember 2009. Data didapatkan melalaui pengukuran kapal bottom gillnet secara langsung di lapangan. Data pada tabel offset lapangan diolah dengan menggunakan corel draw sehingga didapatkan tiga buah gambar yaitu body plan, profile plan dan half breadth plan. Berdasarkan pengukuran menunjukkan bahwa desain kapal bottom gillnet untuk body plan yaitu round flat bottom dan round bottom, untuk profile plan bagian buritan tepatnya pada bagian propeller melengkung menuju ke lunas dan untuk half breadt plan mengikuti body plan. Karakteristik desain kapal bottom gillnet dimensi utamanya telah memenuhi kriteria standar rasio dimensi utama kapal. Konstruksi bentuk badan kapal adalah V bottom pada bagian haluan dan U pada bagian tengah kapal. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kapal adalah kayu meranti (Shorea acurinata) dan kayu ulin (Kusideroxylon zwageri).     Kata kunci : Bottom Gillnet, Desain, Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat
Respon Masyarakat Pesisir Terhadap Pentingnya Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Siap Pakai di Desa Sungsang III Banyuasin Sumatera Selatan fauziyah .; Tengku Zia Ulqodry; Fitri Agustriani; Rozirwan .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 4, No 1 (2012): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.792 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v4i1.1340

Abstract

Density residential and transportation activities contribute to the damage and declining water quality in the waters of Sungsang Banyuasin. But the community still use river water for their needs / daily consumption is prone to cause disease. The study was conducted in July 2010 in the Village Sungsang III, Banyuasin II South Sumatra. The method used is Cluster Sampling. Sampling unit is the coastal communities that follow the C model of community service activities (KKN-Thematic) to design the pre-test and post-test without a control treatment with t test. The results of t-test with p value <0.05 indicates that the C model of community service activities through counseling and demonstration of a simple water treatment providing community response to increased motivation to process river water into the water ready to use. The results of the feedback showed that this community service activity further increased knowledge and awareness of coastal communities to maintain the river and a healthy lifestyle. Keywords: response of coastal communities, community service, water treatment ABSTRAK Padatnya pemukiman dan aktivitas transportasi cukup menyumbang kerusakan dan menurunnya kualitas perairan. Namun masyarakat sekitar tetap memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan/konsumsi sehari-hari yang rawan menimbulkan penyakit. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2010 di Desa Sungsang III Kecamatan Banyuasin II Sumatera Selatan. Metode yang digunakan adalah Cluster Sampling. Sampling unitnya adalah kelompok masyarakat pesisir yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat model C (KKN-Tematik) dengan desain pre-test dan post-test tanpa perlakuan kontrol dengan uji t. Hasil uji t-test dengan nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat model C melalui penyuluhan dan alat peraga pengolahan air sederhana memberikan respon peningkatan motivasi masyarakat untuk mengolah air sungai menjadi air siap pakai. Hasil umpan balik menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian pada masyarakat ini semakin meningkatkan pengetahuan, kepedulian dan kesadaran masyarakat pesisir untuk menjaga sungai dan melakukan pola hidup sehat.   Kata kunci : respon, masyarakat pesisir, pengabdian masyarakat, pengolahan air
HUBUNGAN KONDISI TUTUPAN TERUMBU KARANG TERHADAP KELIMPAHAN IKAN FAMILI CHAETODONTIDAE DI PERAIRAN PULAU KETAWAI, BANGKA TENGAH, PROVINSI BANGKA BELITUNG heriansyah hidayat; hartoni .; fauziyah .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 2 (2018): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.15 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i2.8468

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi tutupan terumbu karang, kelimpahan ikan famili Chaetodontidae, dan menganalisis hubungan diantara keduanya. Penelitian ini dilakukan di Perairan Pulau Ketawai Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung pada kedalaman 3 m dan 5 m. Metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi tutupan terumbu karang yaitu metode Coral Reef Video Belt Transect (panjang 50 m, lebar 2 m) dan metode untuk mengetahui kondisi kelimpahan ikan famili Chaetodontidae yaitu metode Fish Video Belt Transect (panjang 50 m, lebar 2 m). Kondisi tutupan terumbu karang di perairan pulau ketawai dalam kategori sedang sampai baik sekali dengan persentase tutupan karang hidup 27,47% - 76,95%, dan kelimpahan ikan famili Chaetodontidae dari 1 ind/m² – 27 ind/m² dengan tiga spesies yang ditemukan yaitu spesies Chaetodon octofasciatus, Chelmon rostratus, dan Chaetodon decussatus, dan hubungan diantara keduanya dari hasil analisis regresi linier sederhana yaitu positif, hubungan positif tersebut menjelaskan jika semakin banyak ikan Chaetodontidae yang ditemukan menjadi indikator semakin banyak juga terumbu karang hidup yang ditemukan.
Pertumbuhan Semai Rhizophora apiculata di Area Restorasi Mangrove Taman Nasional Sembilang Sumatera Selatan Dian Rahmat; Fauziyah .; Sarno .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 7, No 2 (2015): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.374 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v7i2.2433

Abstract

Mangrove  merupakan  suatu  komunitas  vegetasi  pantai  yang  di  dominasi oleh  beberapa spesies  pohon  –  pohonan  yang  khas.  Salah  satu  kerusakan mangrove  disebabkan  oleh kegiatan manusia yaitu penebangan liar dan konversi lahan menjadi tambak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan semai  Rhizophora apiculata serta menentukan tingkat keberhasilan  semai  Rhizophora  apiculata  pada  usia  1,5  tahun  di  area restorasi Taman Nasional Sembilang, Banyuasin Sumatera Selatan. Metode yang digunakan adalah eksperimen lapangan dengan kombinasi perlakuan antara jarak tanam (4 x 4 dan 5 x 5) dengan  cara  tanam  polibag  dan propagul.  Hasil  analisis  sidik  ragam  ANOVA memperlihatkan,  tidak  ada pengaruh  nyata  pertumbuhan  semai  mangrove  Rhizhophora apiculata, yang ditunjukkan dengan pertumbuhan tinggi tunas, diameter tunas, dan jumlah akar pada setiap kombinasi perlakuan. Rata- rata laju pertumbuhan tinggi tunas adalah 16 cm,  diameter  tunas  adalah  1  cm,  dan  rata-rata  jumlah  akar adalah  10.  Akan  tetapi, Persentase  kelulusan  hidup  dengan  cara  tanam propagul  lebih  baik  yaitu  75%  di bandingkan dengan propagul yaitu 61,5 %.KATA KUNCI: Pertumbuhan, restorasi, Rhizophora apiculata, semai , TNS.
HUBUNGAN NITRAT, FOSFAT DAN AMMONIUM TERHADAP KEBERADAAN MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN MUARA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR SUMATERA SELATAN Kurniawan .; Anna Ida S Purwiyanto; Fauziyah .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 8, No 2 (2016): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.329 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v8i2.3486

Abstract

Perairan  Sungai  Lumpur   telah  banyak  dimanfaatkan  oleh  penduduk sekitar  untuk berbagai aktivitas yaitu daerah pemukiman, pertambakan, transportasi dan penangkapan ikan.  Selain  itu  di  hulu  sungai  terdapat industri  pengolahan  sawit.  Berbagai  bahan buangan yang berasal dari aktivitas tersebut menyebabkan terjadinya penurunan kualitas perairan  yang dapat  berdampak  langsung  pada  biota  perairan,  salah satunya makrozoobentos. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan nutrien (nitrat, fosfat, amonium) dan parameter lingkungan terhadap keberadaan makrozoobenthos. Penentuan titik sampling menggunakan metode purposive sampling  sebanyak 9 stasiun. Sampel air dan makrozoobentos diambil di dasar perairan menggunakan  water sampler  dan  ekman grab. Analisis  sampel  dilakukan  di  Laboratorium   Oseanografi  Program  Studi Ilmu Kelautan Universitas Sriwijaya.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan rata-rata nutrien di perairan Muara Sungai Lumpur berkisar antara 0,225 – 1,329 mg/L untuk nitrat (NO3-), fosfat (PO4+)  berkisar antara 0,007  –  0,029 mg/L, serta amonium (NH4+) berkisar antara  0,026  –  0,242 mg/L. Makrozoobentos  yang  ditemukan  pada  penelitian  ini  terdiri dari dua kelas yakni kelas Gastropoda terdiri atas  Nassarius  sp.;  Murex  sp.;  Tomlinia sp.; Cerithidea  sp.;  dan  kelas  Bivalvia  terdiri  atas  Mactra  sp.;  dan Anadara  sp.  dengan komposisi  tidak  ada  yang  mendominasi.  Berdasarkan hasil  Analisis  Komponen  Utama (AKU) menunjukkan bahwa nitrat (NO3-), fosfat (PO4+) dan amonium (NH4+) memiliki nilai korelasi/hubungan  yang sangat  rendah  terhadap  keberadaan   makrozoobentos. Berdasarkan   KEPMENLH  No.  51  Tahun  2004  kualitas  perairan  Muara  Sungai Lumpur ditinjau dari parameter diatas masih baik untuk kehidupan biota perairan.KATA KUNCI: Amonium, fosfat, makrozoobentos, nitrat, Sungai Lumpur.
Co-Authors . Hadi ., Hadi A Agussalim AGUNG SETIAWAN Amanda Astri Pratiwi Febrianti Andi Agussalim Ani Haryati Anna Ida S Purwiyanto Anna Ida S Purwiyanto, Anna Ida S Anna Ida Sunaryo Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo, Anna Ida Anna IS Purwiyanto Apon Zaenal Mustopa Apriansyah Putra Aristiantin, Yeshi Asia Afriyani Bakti Satria Christie Indah Sari Christie Indah Sari, Christie Indah Delas Yuniardi Delas Yuniardi, Delas Desi Melda Situmorang Dian Rahmat Dian Rahmat, Dian Dika Ardila Dilah Zulhaniarta Dilah Zulhaniarta, Dilah Dina Permata Wijaya Eddy Ibrahim Elfita . Eriyana Yulistia Fatimah Fatimah Fatmalina Febry Fauzi Ananda Yudistira Fitri Agustriani Fitri Agustriani Freddy Supriyadi Freddy Supriyadi Freddy Supriyadi Gugik Gustaman Gustaman, Gugik Hadi Hadi hartoni . Hartoni ., Hartoni Hartoni Hartoni Hartoni Hartoni Hasan, Winanda Muhammad heriansyah hidayat Hermansyah Heron Surbakti hidayat, heriansyah Hidayattullah, Adietya Ramadhan Hidayatullah, Adietya Ramadhan Indra Jaya Isnaini ., Isnaini Jaya A Jaya A Khairul Saleh Khotimah, Ria Kusnul Komang Suryati Kurniawan . Kurniawan . Langgeng Priyanto Lilik Maslukah M AK Pirazuni Mardasin, Wahyudi Mazidah Mazidah Muhammad Hendri Muharom Ikbal Nanda Nurisman Ngudiantoro . Ningsih, Ellis Nurjuliasti Nita Puspita Sari Novi Angraini Nurhayati . Nurisman, Nanda Onolawe Prima Sibagariang Putri, Ika Juniawati Ratih Wijayanti Redho Yoga Nugroho Remi Akbarimansyah Ria Kusnul Khotimah Riana Pasaribu Riana Pasaribu Rika Dwi Susmiarni, Rika Dwi Rio Nopandri Rio Nopandri Riris Aryawati Riris Aryawaty Riska Eka Putri Robiyanto H Soesanto Rozirwan . Rujito Agus Suwignyo Sarno . Sibagariang, Onolawe Prima Siti Masreah Bernas Situmorang, Desi Melda Sutan Barita S Tambunan Tengku Zia Ulqodry Tri Damayanti Tuti Afridanelly Tuti Afridanelly Tuti Afridanelly, Tuti TZ Ulqodry Vina Fitriana Welly Nailis Wijopriono Wijopriono Wike AE Putri Wike Ayu Eka Putri Winanda Muhammad Hasan Yeshi Aristiantin Yulianto Suteja Yulifa Handayani Yundari, Yundari