Claim Missing Document
Check
Articles

Stabilitas Statis Kapal Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat Bangka belitung Rio Nopandri; Fauziyah .; Rozirwan .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 2, No 1 (2011): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.43 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v2i1.1195

Abstract

Penelitian stabilitas statis kapal Bottom gillnet ini dilaksanakan pada bulan November 2009 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat Provinsi Bangka Belitung. Sampel kapal yang diukur adalah sebanyak 8 unit kapal yang diambil 10% dari jumlah keseluruhan kapal bottom gillnet yang ada di pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas statis kapal Bottom gillnet yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan demersal di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Hasil penelitian menunjukkan hasil perhitungan delapan kapal yang diteliti menunjukkan nilai GM yang berbeda. Nilai GM wl1 berkisar antara -0.01-0.33, sedangkan pada wl4 kisaran nilai GM adalah 0.13-0,62. Secara umum kapal yang digunakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat telah memenuhi kriteria kapal perikanan menurut The Fishing Vessels (Safety Provision) Rules, 1975   ABSTRAK Penelitian stabilitas statis kapal Bottom gillnet ini dilaksanakan pada bulan November 2009 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat Provinsi Bangka Belitung. Sampel kapal yang diukur adalah sebanyak 8 unit kapal yang diambil 10% dari jumlah keseluruhan kapal bottom gillnet yang ada di pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas statis kapal Bottom gillnet yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap ikan demersal di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat. Hasil penelitian menunjukkan hasil perhitungan delapan kapal yang diteliti menunjukkan nilai GM yang berbeda. Nilai GM wl1 berkisar antara -0.01-0.33, sedangkan pada wl4 kisaran nilai GM adalah 0.13-0,62. Secara umum kapal yang digunakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat telah memenuhi kriteria kapal perikanan menurut The Fishing Vessels (Safety Provision) Rules, 1975
LAJU PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii (Kappaphycus alvarezi) DENGAN BOBOT BIBIT AWAL BERBEDA MENGGUNAKAN METODE RAKIT APUNG DAN LONG LINE DI PERAIRAN TELUK HURUN, LAMPUNG Tri Damayanti; Riris Aryawaty; Fauziyah Fauziyah
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.863 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v11i1.8582

Abstract

Rumput laut Eucheuma cottonii (Kappaphycus alvarezi) merupakan salah satu komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Teknik budidaya dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain metode rakit apung dan long line. Tujuan penelitian ini untuk megetahui pengaruh laju pertumbuhan rumput laut E.cottonii dengan bobot bibit berbeda (50 gr, 100 gr, dan 150 gr) dengan menggunakan metode rakit apung dan long line. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2017 di Teluk Hurun Lampung. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang dilanjutkan dengan one way ANOVA. Pengukuran pertumbuhan dilakukan setiap satu minggu sekali selama 42 hari. Parameter perairan yang diukur antara lain DO, pH, salinitas, kecerahan, nitrat, fosfat, suhu dan kecepatan arus. Hasil penelitian menunjukkan bobot bibit 50 gr memiliki pertumbuhan tertinggi dengan rata-rata pertumbuhan harian 2,15 %, pertumbuhan mingguan 72 gr dan pertumbuhan mutlak 72 gr. Sedangkan untuk metode pananaman, metode rakit apung memberikan hasil lebih baik dibanding long line.
Pola Sebaran Salinitas dengan Model Numerik Dua Dimensi di Muara Sungai Musi Christie Indah Sari; Heron Surbakti; Fauziyah .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 5, No 2 (2013): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.572 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v5i2.2503

Abstract

The aim of this research is to describe the spread salinity with two dimensions numerical model at the Musi River’s estuary, and also to determined relationship of spread salinity with hydrodynamic unsure in water. The research has been done at Juli – Agustus 2011 at Musi River’s estuary, South Sumatra. Determination of sampling points is done by using purposive sampling method. The sample is measured by in-situ method and the data is proceed using Surface Water Modelling System (SMS 8.1) software, then verified with field measurement. The result of this research indicated that when the condition of sea-water tidal waters not too far into the river, the concentration of salinity in the surface layer (0.2 D) ranged between 6 - 28o/oo, in the water column (0.5 D) between 6 - 27o/oo, and in the deep waters (0.8 D) between 5 - 27o/oo. In other hand, at low tide condition, the influence of river moved farther out to the sea, with the concentration of salinity in the surface layer (0.2 D) ranged between 5 - 26o/oo, the salinity in the water column (0.5 D) and in the deep waters (0.8 D) between 4 - 27 o/oo. The result of spread salinity of the model simulation shows that the salinity distribution patterns follow the formed of the flow so that it can be said that the flow will affect the distribution of salinity in the waters. Based on the results of the flow simulation and salinity with or without the effects of wind’s flow and salinity patterns are the same, in the range 0.9 to 23.9o/oo. The verified average error result of measurement and simulation the model (MRE) with or without wind is 3,163 E-11%. So, factor of the wind did not significantly affect the movement of flow on the research.Keywords: Salinity distribution, Numerical models, SMS, Estuary
PENGKAJIAN STOK SUMBERDAYA CAKALANG (Katsuwonus pelamis) YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN MENGGUNAKAN FAO-ICLARM STOCK ASSESSMENT TOOLS Yeshi Aristiantin; Anna Ida Sunaryo Purwiyanto; Fauziyah .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 9, No 1 (2017): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800.359 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v9i1.4225

Abstract

Cakalang adalah salah satu ikan penghasil devisa negara terbesar ketiga dalam bidang perikanan setelah udang dan tuna. Hasil tangkapan Cakalang yang didaratkan di PPS Nizam Zachman mengalami peningkatan yang cukup drastis selama 10 tahun terakhir. Peningkatan tersebutdisebabkan jumlah kapal penangkap ikan (trip penangkapan) yang juga semakin meningkat setiap tahunnya. Peningkatan trip penangkapan yang cukup besar dikhawatirkan dapat menyebabkan overfishing sehingga perlu diketahui tingkat pemanfaatan dan stoksumberdayanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis upaya tangkapan, tingkat pemanfaatan, potensi lestari maksimum dengan menggunakan metode Schaefer dan laju eksploitasi Cakalang menggunakan FAO-ICLARM Stock Assessment Tools (FISAT). Data yang digunakan adalah data statistik pelabuhan selama 10 tahun terakhir (2004-2013) dan data panjang Cakalang yang diukur selama 7 hari pengukuran. Data panjang ikan kemudian diolah menggunakan FISAT dengan menggunakan tools ELEFAN untuk mendapatkan nilai L∞ (panjang) dan k (koefesien). Hasil penelitian dengan menggunakan metode Schaefer didapat upaya penangkapan Cakalang selama 10 tahun terakhir yang didaratkan di PPS Nizam Zachman adalahsebanyak 6.413,4550 Ton/Unit dan nilai potensi lestari atau Maximum Sustainable Yield Cakalang adalah 109.535,302 Ton. Tingkat pemanfaatan maksimum Cakalang yaitu 26,336%. Tingkat pemanfaatan yang masih rendah tersebut mengindikasikan bahwa belum terjadi overfishing. Hasil penelitian dengan menggunakan FISAT didapat nilai L∞ yaitu 66,30 cm dan nilai k yaitu 0,370. Nilai laju eksploitasi Cakalang adalah 0,33 yang mengindikasikan penangkapan belumoverfishing. Data tersebut adalah data hanya untuk bulan Juli 2014, hasil akan berbeda tergantungkecukupan data.KATA KUNCI: Cakalang, FISAT, laju eksploitasi, pengkajian stok, PPS Nizam Zachman.
Analisis Potensi Lestari Sumberdaya Perikanan Tuna Longline di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Onolawe Prima Sibagariang; Fauziyah .; Fitri Agustriani
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 3, No 2 (2011): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.344 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v3i2.1314

Abstract

Maximum sustainable yield of tuna long line fisheries in Cilacap district was motivated by the large potential of tuna fisheries resources which are owned 26% of the total fish production in Cilacap, or 1225 tons per year. The aim of this research is to calculate maximum sustainable yield (MSY) value from tuna fisheries resources using statistic method. Calculation results obtained using the Schaefer model, maximum sustainable yields (MSY) of 1439.86 tons / year and the optimum effort was 155 units / year. Tuna fisheries resources utilities in Cilacap of 85.12%, Its mean that status of utilization tuna fisheries resources is over fishing. Keywords: Cilacap District, MSY, Schaefer, Tuna fisheries ABSTRAK Analisis potensi lestari perikanan tuna longline di Kabupaten Cilacap dilatarbelakangi oleh besarnya potensi sumberdaya perikanan tuna yang dimiliki yaitu 26 % dari seluruh jumlah produksi ikan di Cilacap atau 1225 ton per tahun. Tujuan penelitian ini untuk menghitung nilai potensi lestari sumberdaya perikanan tuna menggunakan metode statistika sehingga pengembangan perikanan tuna dapat dilakukan secara optimal.  Hasil perhitungan dengan menggunakan model Schaefer didapatkan potensi lestari (MSY) sebesar 1439,86 ton/tahun dan upaya optimumnya adalah 155 unit/tahun. Adapun tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan tuna di perairan Cilacap sebesar 85,12 %, dapat dikatakan status pemanfaatannya dalam kondisi tangkap lebih (overfishing) . Kata kunci : Cilacap, MSY, Schaefer, Perikanan tuna
Karakteristik Pasang Surut di Alur Pelayaran Sungai Musi Menggunakan Metode Admiralty Nanda Nurisman; Fauziyah .; Heron Surbakti
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 4, No 1 (2012): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.045 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v4i1.1435

Abstract

Research the characteristics using data on 5 (five) stations tidal observations, namely: Boombaru, Lais River, Jaran Strait, Upang and Tanjung Buyut. Tidal data were obtained from observations Pelindo II branch Palembang. The research was conducted at the Computer Laboratory of Marine Science Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sriwijaya, and starts from March to April 2011. The goal of research is to analyze of the tidal propagation from outside the threshold (Tanjung Buyut) to in the threshold (Boombaru), and knowing the type of tide. The methodology used in research is descriptive comparative time series of oceanographic data, the tidal data from 2000 to 2010. Tidal analyzing used Admiralty method. The average difference longest ebb and flow between stations located in Tanjung Buyut with Boombaru, which is about 4 hours and 30 minutes for the conditions of high and 5 hours and 20 minutes for low tide conditions. Type tides result of Admiralty analysis at all stations are diurnal tide. Key words: Characteristics of Tidal, Musi River, Admiralty, Least Square ABSTRAK Penelitian ini menggunakan data pasang surut di 5 (lima) stasiun pengamatan pasang surut, yaitu: Boombaru, Sungai Lais, Selat Jaran, Upang dan Tanjung Buyut. Data pasang surut tersebut diperoleh dari hasil pengamatan Pelindo II Cabang Palembang. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komputer Program Studi Imu Kelautan Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya, dan dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan April tahun 2011. Tujuan dilaksanakannya penelitian adalah menganalisis pola perambatan pasang surut dan mengetahui tipe pasang. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komperatif terhadap time series data oseanografi, yaitu data pasang surut mulai dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2010. Adapun dalam menganalisis data pasang surut digunakan metode Admiralty. Adapun rata-rata perbedaan pasang dan surut terlama terdapat diantara stasiun Tanjung Buyut dengan Boombaru, yaitu sekitar 4 jam 30 menit untuk kondisi pasang dan 5 jam 20 menit untuk kondisi surut. Tipe pasang surut yang dihasilkan dari analisis komponen harmonik pasang surut Admiralty di semua stasiun pengamatan bersifat pasang surut tunggal.   Kata Kunci: Karakteristik Pasang Surut, Sungai Musi, Admiralty, Least Square
ANALISIS USAHA BUDIDAYA KEPITING SOKA (Scylla serrata) DI KABUPATEN PEMALANG JAWA TENGAH Ria Kusnul Khotimah; Isnaini .; Fauziyah .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 1 (2018): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.508 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i1.5780

Abstract

Permintaan kepiting soka yang meningkat membawa daya tarik tersendiri terhadap upayamemproduksi kepiting soka melalui usaha budidaya. Usaha budidaya yang ada diKabupaten Pemalang Jawa Tengah yang akan dijadikan pedoman bagi pelaku usahabudidaya yang tertarik pada usaha ini mengatahui analisis finansial usaha budidayakepiting soka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keuntungan dan kelayakanusaha budidaya kepiting soka (Scylla serrata). Penelitian ini telah dilaksanaan pada bulanSeptember 2014. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara menggunakankuesioner, jumlah sampel 11 pemilik tambak. Hasil analisis kelayakan usaha menunjukkanbahwa keuntungan usaha budidaya kepiting soka (Scylla serrata) di Kabupaten PemalangJawa Tengah yaitu Rp 251.487.664 pertahun, nilai R/C sebesar 1,4, nilai PP selama 0,893atau 10 bulan 21 hari dan nilai ROI sebesar 111,98% sedangkan hasil kelayakan investasiyaitu nilai NPV sebesar Rp 437.900.099,64. Net B/C yaitu 2,65 dan nilai IRR di dapat 80%,maka nilai NPV>0, Net B/C?1, dan IRR>discount rate, sehingga usaha budidaya kepiting soka(Scylla serrata) di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah mendapat keuntungan dan layakdilaksanakan. Hasil perhitungan analisis sensitivitas menunjukkan nilai maksimumperubahan yang didapatkan untuk kenaikan harga bahan baku (benih kepiting soka)sebesar 11,26%, penurunan produksi Grade I sebesar 12,12 %, penurunan produksi GradeII sebesar 29,99%.Kata Kunci: Analisis Finansial, Budidaya, Kabupaten Pemalang, Kepiting Soka,Sensitivitas
ESTIMASI KELIMPAHAN PLANKTON MENGGUNAKAN METODE HIDROAKUSTIK DI SEBAGIAN PERAIRAN ESTUARI PESISIR TIMUR BANYUASIN Winanda Muhammad Hasan; Fauziyah .; Riris Aryawati
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/maspari.v13i1.15770

Abstract

Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, memiliki potensi sumber daya perikanan dan kelautan yang besar, potensi sumber daya perikanan Kabupaten Banyuasin mencakup perikanan tangkap (laut dan perairan umum). Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jenis – jenis plankton di sebagian perairan Pesisir Timur Banyuasin dan mendeteksi sebaran dan densitas plankton di sebagian perairan Pesisir Timur Banyuasin dengan metode hidroakustik.  Pengambilan dan analisis data telah dilaksanakan pada bulan September 2017. Metode hidroakustik menggunakan instrumen Scientific Echosounder SIMRAD EK15 single beam single frekuensi 200 kHz dan  sampling menggunakan Plankton net 20 . Pengolahan data menggunakan perangkat lunak echoview 5.0, ArcGIS 10.1, dan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukan terdapat 20 genus fitoplankton dan 5 genus zooplankton yang ditemukan, genus yang memiliki kelimpahan tertinggi pada fitoplankton yaitu Chaetoceros sp, dan untuk genus pada zooplankton tertinggi kelimpahannya yaitu Acartia sp, Densitas area pada estimasi kelimpahan plankton berkisar 0-8100 ind/nmi2 dan untuk densitas volume pada estimasi kelimpahan plankton berkisar 0-400 ind/m3. Kata Kunci : Hidroakustik, Pesisir Timur Banyuasin, Plankton
EVALUASI STATUS KESESUAIAN LAHAN TAMBAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI TAMBAK BUMI PRATAMA MANDIRA KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR, SUMATERA SELATAN Muharom Ikbal; Andi Agussalim; Fauziyah Fauziyah
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 2 (2019): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.906 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v11i2.9473

Abstract

Bumi Pratama Mandira Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan memiliki suatu usaha budidaya tambak udang vaname (Litopenaeus vannamei). Selama tahun 2016 sampai 2018 hasil panen udang vaname di Bumi Pratama Mandira mengalami penurunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis parameter lingkungan pada tambak udang vaname dan mengevaluasi status kesesuaian lahan budidaya tambak udang vaname menggunakan sistem informasi geografis (SIG) di tambak Bumi Pratama Mandira. Pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober 2018 dengan 12 titik stasiun. Data yang ditelah didapat diolah menggunakan aplikasi ArcGis 10.5. Metode analisis yang digunakan adalah skoring sedangkan analisis spasial dengan metode overlay dengan menggabungkan jumlah nilai skor dari seluruh parameter. Penggabungan seluruh peta hasil interpolasi untuk membuat informasi baru mengenai kesesuaian lahan tambak udang vaname. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa parameter lingkungan pada tambak masih sesuai untuk budidaya udang vaname dan status kesesuaian  lahan tambak udang vaname masuk kategori kelas sesuai (S2) dengan luasan 406,5 Ha (68%) dan kelas sangat sesuai (S1) dengan luasan 190,5 Ha (32%).
Karakteristik Shoaling Ikan Pelagis Menggunakan Data Akustik Split Beam di Perairan Selat Bangka Pada Musim Timur Fauziyah Fauziyah; Hartoni Hartoni; A Agussalim
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 15, No 1 (2010): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1436.856 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.15.1.17-22

Abstract

Cruise track hidroakustik di perairan Selat Bangka, Bangka Belitung dilaksanakan pada bulan Agustus 2007 dan Juli 2008 menggunakan scientic echosounder split beam SIMRAD EK 60. Data akustik (echogram) memiliki keterbatasan dalam membedakan echo spesies yang ada, sehingga sulit menentukan jenis dan gerombolan (shoal) ikan, terutama pada ikan-ikan multispesies. Untuk itu, metode hidroakustik yang digunakan adalah metode deskriptor akustik. Karakteristik shoaling ikan pelagis kecil di Perairan Selat Bangka pada musim timur adalah sebagai berikut : Kelompok pertama, berbentuk elips dengan ukuran panjang 4.3 m, berada pada kedalaman 8,9 m dan posisi shoaling ikan pada kedalaman 25.2% dari dasar perairan. Energi akustik rata-rata (-46,4) dB. Kelompok kedua, berbentuk elips dengan ukuran panjang 6,2 m, berada pada kedalaman 5,5 m dan posisi shoaling ikan pada kedalaman 66,4% dari dasar perairan. Energi akustik rata-rata (-44,7) dB.Kata kunci : gerombolan, hidroakustik, ikan pelagis, Selat Bangka A series of hydroacoustic surveys conducted in Bangka Strait in August 2007 and July 2008 to collect acoustic data (echogram) of pelagic fish shoals using SIMRAD EK 60 split beam scientific echosounder system. Echogram have limited by an inability to distinguish between the echoes of co-occurring species then incorrect to determine the species composition and shoaling of fishes.  Particularly in multi species environments. Small pelagic fish shoal characteristics can be described as follows: First group, The fish shoals were in ellipsoidal shape with length 4.3m. Mean depth of the fish shoals were in 8.9 m and relative altitude 25.2% from sea bottom. Average acoustic energy was -46.4 dB.  Second group, The fish shoals were in ellipsoidal shape with length 6.2m. Mean depth of the fish shoals were in 5.5 m and relative altitude 66.4% from sea bottom. Average acoustic energy was -44.7 dB. Keywords : shoal, Bangka Strait, hydroacoustic, pelagic fish.
Co-Authors . Hadi ., Hadi A Agussalim AGUNG SETIAWAN Amanda Astri Pratiwi Febrianti Andi Agussalim Ani Haryati Anna Ida S Purwiyanto Anna Ida S Purwiyanto, Anna Ida S Anna Ida Sunaryo Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo, Anna Ida Anna IS Purwiyanto Apon Zaenal Mustopa Apriansyah Putra Aristiantin, Yeshi Asia Afriyani Bakti Satria Christie Indah Sari Christie Indah Sari, Christie Indah Delas Yuniardi Delas Yuniardi, Delas Desi Melda Situmorang Dian Rahmat Dian Rahmat, Dian Dika Ardila Dilah Zulhaniarta Dilah Zulhaniarta, Dilah Dina Permata Wijaya Eddy Ibrahim Elfita . Eriyana Yulistia Fatimah Fatimah Fatmalina Febry Fauzi Ananda Yudistira Fitri Agustriani Fitri Agustriani Freddy Supriyadi Freddy Supriyadi Freddy Supriyadi Gugik Gustaman Gustaman, Gugik Hadi Hadi hartoni . Hartoni ., Hartoni Hartoni Hartoni Hartoni Hartoni Hasan, Winanda Muhammad heriansyah hidayat Hermansyah Heron Surbakti hidayat, heriansyah Hidayattullah, Adietya Ramadhan Hidayatullah, Adietya Ramadhan Indra Jaya Isnaini ., Isnaini Jaya A Jaya A Khairul Saleh Khotimah, Ria Kusnul Komang Suryati Kurniawan . Kurniawan . Langgeng Priyanto Lilik Maslukah M AK Pirazuni Mardasin, Wahyudi Mazidah Mazidah Muhammad Hendri Muharom Ikbal Nanda Nurisman Ngudiantoro . Ningsih, Ellis Nurjuliasti Nita Puspita Sari Novi Angraini Nurhayati . Nurisman, Nanda Onolawe Prima Sibagariang Putri, Ika Juniawati Ratih Wijayanti Redho Yoga Nugroho Remi Akbarimansyah Ria Kusnul Khotimah Riana Pasaribu Riana Pasaribu Rika Dwi Susmiarni, Rika Dwi Rio Nopandri Rio Nopandri Riris Aryawati Riris Aryawaty Riska Eka Putri Robiyanto H Soesanto Rozirwan . Rujito Agus Suwignyo Sarno . Sibagariang, Onolawe Prima Siti Masreah Bernas Situmorang, Desi Melda Sutan Barita S Tambunan Tengku Zia Ulqodry Tri Damayanti Tuti Afridanelly Tuti Afridanelly Tuti Afridanelly, Tuti TZ Ulqodry Vina Fitriana Welly Nailis Wijopriono Wijopriono Wike AE Putri Wike Ayu Eka Putri Winanda Muhammad Hasan Yeshi Aristiantin Yulianto Suteja Yulifa Handayani Yundari, Yundari