Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Penguatan Karakter Diri Sebagai Kunci Mengatasi Perundungan Di Lingkungan SMAN 7 Lhokseumawe Mardhiah, Ainol; Anismar, Anismar; Husniati, Ade Muana; Andyna, Cut; Mukhlis, Mukhlis; Puspasari, Cindenia
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 2, No 2 (2023): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v2i2.13349

Abstract

Perundungan/Bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap seseorang yang lebih lemah atau rentan oleh orang yang lebih kuat atau berkuasa. Tindakan perundungan dapat terjadi di berbagai lingkungan, seperti di sekolah, tempat kerja, dan bahkan dimedia sosial. Perilaku ini lebih sering terjadi pada remaja karena memiliki emosi yang cenderung belum stabil, dan masih mudah dipengaruhi oleh lingkungan. Kendati demikian, perundungan tidak boleh diremehkan dan dianggap normal karena beresiko menimbulkan dampak negatif jangka panjang. Artikel ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang telah dijalankan oleh tim dosen dalam mengedukasi para remaja tentang penguatan karakter diri guna mencegah terjadinya perundungan pada diri sendiri dan lingkungan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada kalangan remaja pelajar di  SMA N 7 Lhokseumawe, dengan menggunakan metode penyampaian materi pembelajaran Joyfull Learning berbasis ice breaking.
Analisis Makna Simbolik Pakaian Adat Perkawinan Masyarakat Aceh Singkil turrahmi, rafika; Hasan, Kamaruddin; Anismar, Anismar; M.Ali, M.Ali; Husna, Asmaul; Zulfadli, Zulfadli
Jurnal Komunikasi Pemberdayaan Vol 3 No 2 (2024): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47431/jkp.v3i2.432

Abstract

Kabupaten Aceh Singkil merupakan salah satu daerah dari Provinsi Aceh yang memiliki kekayaan budaya cukup kuat. Salah satunya adalah pakaian adat yang dipakai dalam pesta perkawinan Suku Singkil. Makna simbolik pakaian adat Suku Singkil tidak lepas kaitanya dengan nilai agama, norma, dan nilai kehidupan. Untuk itu perlu dikaji bagaimana makna simbolik pakaian adat dalam pesta perkawinan Suku Singkil di Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pakaian adat asli dan makna simbolik pakaian adat dalam pesta perkawinan di Suku Singkil. Penelitian ini menggunakan metode  penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pakaian adat khas Suku Singkil berbentuk jubah berwarna merah dan memiliki kemiripan dengan pakaian orang Arab. Pakaian ini lazim dipakai masyarakat Suku Singkil daerah aliran sungai yaitu Simpang Kanan dan Simpang Kiri. Pakaian untuk mempelai laki-laki disebut dengan pakaian Mempule dan untuk perempuan disebut dengan pakaian Sanggul. Terdapat Jujung Naga dan Bunga Mekhaleh di bagian kepala pengantin pria dimaknai sebagai pelindung dan melambangkan keluarga. Pakaian pengantin perempuan terdiri dari baju kurung dan rok merah, dihiasi emas melambangkan keindahan dan kehormatan. Pakaian adat Batabu dipakai masyarakat Singkil Pesisir dalam acara pernikahan, mirip pakaian adat Sumatera Barat. Pakaian pengantin pria  disebut dengan pakaian Batabu dan pakaian untuk pengantin perempuan disebut dengan pakaian Goyang-goyang. Makna simbolik yang terdapat pada pakaian Batabu dan goyang-goyang memiliki makna keindahan dan kemewahan, kebijaksanaan, dan memiliki jiwa tanggung jawab dalam melindungi. Masyarakat Singkil percaya penggunaan banyak perhiasan berarti mendoakan  kedua pengantin memiliki rezeki berlimpah, layaknya seperti Datuk yang kaya raya.
Film Miracle in Cell: Analisis Pesan Moral Melalui Pendekatan Semiotika Rolland Barthes Ayuni, Putri; Fitri, Dwi; Anismar, Anismar; Hasan, Kamaruddin
Aceh Anthropological Journal Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Department of Anthropology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aaj.v8i2.18287

Abstract

Mass communication is communication that involves the production and distribution of messages continuously (continuously) which are widespread so that they are accepted by individuals in society, based on existing technology and institutions. One of the mass communication forms of production and distribution that is most accepted by society is film. . Films are loved by all ages, in Indonesia films are currently experiencing quite rapid progress, one of which is the drama genre film, namely the film Miracle In Cell No.7. The film Miracle In Cell No.7 is a family film that contains many moral messages that can be used as life lessons for viewers, especially parents and children. Therefore, the focus of the research is to analyze the meaning of denotation, connotation and myth through the moral messages implied by the scenes, settings and characters presented in the film Miracle In Cell No.7. This research uses descriptive qualitative research. The object in this research is a scene that contains a moral message between children and their parents and the surrounding environment in the film Miracle in Cell 7. The results of this research can be concluded that in the film Miracle in Cell 7, which lasts 2 hours 25 minutes, using Indonesian, 12 scenes were found. there are 12 denotation sentences, 12 connotation sentences, 11 myth sentences and 12 moral message contents.Abstrak: Komunikasi massa adalah komunikasi yang melibatkan produksi dan distribusi pada pesan secara terus menerus (kontiniyu) yang bersifat meluas sehingga diterima oleh individu dalam masyarakat, berdasarkan teknologi dan lembaga yang ada, salah satu komunikasi massa yang bersifat produksi dan distribusi yang paling diterima oleh masyarakat adalah film. Film sangat banyak disukai oleh seluruh usia, di Indonesia saat ini film sedang mengalami kemajuan yang cukup pesat, salah satunya adalah film yang bergenre drama yaitu film Miracle In Cell No.7. film Miracle In Cell No.7 merupakan film keluarga yang terdapat banyak pesan moral yang bisa dijadikan pelajaran hidup bagi para penonton terutama bagi orang tua dan anak. Oleh sebab itu, fokus penelitiannya adalah menganalisis pemaknaan denotasi, konotasi dan mitos melalui pesan moral yang tersirat dari adegan, latar, serta tokoh yang disuguhkan dalam film Miracle In Cell No.7. Penelitian ini menggunakan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Objek dalam penelitian ini merupakan adegan atau Scene yang terdapat pesan moral anak dengan orang tua dan lingkungan sekitarnya film Miracle in Cell 7. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan pada film Miracle in Cell 7 yang berdurasi 2 jam 25 menit detik menggunakan bahasa Indonesia ditemukan 12 scene tersebut yang terdapat 12 kalimat denotatsi, 13 kalimat konotasi, 11 kalimat mitos dan 12 isi pesan moral.
Evaluation of Lhokseumawe City Government Policy in Providing Capital Participation to Regional Company Ie Beusaree Rata Oktavian Agma, Teuku Fachkri; Alfian, Alfian; Anismar, Anismar; Fazil, Muhammad; A. Rahman, Dahlan
Jurnal Transparansi Publik (JTP) Vol 4, No 2 (2024): Jurnal Transparansi Publik (JTP) - November 2024
Publisher : Program Magister Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtp.v4i2.19306

Abstract

PDAM Ie Beusare Rata Lhokseumawe City has not yet carried out an optimal evaluation of the Lhokseumawe City Government's policy in providing capital participation to regional drinking water companies (PDAM). This can be seen from human resources and budgets which are still not optimal. This thesis discusses the Evaluation of Lhokseumawe City Government Policy in Providing Capital Investment to Regional Drinking Water Companies (PDAM) using Dun's theory with indicators of Effectiveness, Efficiency, Adequacy, Equity, Responsiveness and Accuracy. The type of research used is descriptive qualitative with data collection techniques in the form of interviews, documentation and observation. The sampling technique was carried out using purposive sampling. Data sources use primary data, secondary data. Data analysis techniques using data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research show that the Lhokseumawe City Government's policy evaluation in providing capital participation to regional drinking water companies (PDAM) is still not optimal. This is caused by inadequate human resources and a budget that is not in accordance with the Lhokseumawe City Government Policy in Providing Capital Participation to Regional Drinking Water Companies (PDAM). Recommendations for PDAM Ie Beusare Rata, Lhokseumawe City must improve quality human resources so that performance in providing services to the people of Lhokseumawe City will be more optimal.
MARKETING TOURISM BASED COMMUNITY BASED TOURISM (CBT) IN ACEH SELATAN Anismar, Anismar; Akmal, Saiful; Radma, Radma
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol. 11 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v11i1.10868

Abstract

This article discusses community-based tourism marketing (CBT) in South Aceh Regency. The objective of this research is to explore the concept of community-based tourism marketing and its potential for future development. These include marketing to both domestic and international travelers, to attract investors interested in the professional management of tourist attractions. This research discusses the role of the community in creating and developing tourist attractions by promoting them in their own way, without relying on assistance from the government. This research discusses the role of the community in creating/developing tourist attractions by promoting them in their way, without relying on assistance from the government. Data was analyzed using content analysis. This research uses a Community-Based Tourism (CBT) approach. This approach is very appropriate to use for developing community-based tourism programs. The findings in this research show the role of communities in South Aceh in developing tourist attractions in their environment so that they can generate economic income to support the general economy of the community and their businesses in the tourism sector without expecting assistance from the government.
Training Of Trainers (Tot) Pelatihan Kue Pala Pada Pemuda Kota Lhokseumawe Anismar, Anismar; Mardhiah, Ainol; Nursanjaya, Nursanjaya; Husniati, Ade Muana
Jurnal Vokasi Vol 9, No 2 (2025): Juli
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v9i2.6470

Abstract

Judul pengabdian ini adalah Pelatihan TOT Kue Pala Untuk di Pantai Pulau Seumadu Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe. Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya pemuda di Kecamatan Muara Satu  yang menganggur dan tidak ada  pekerjaan tetap, karena  para pemuda tidak ada skill yang mereka miliki, sementara kawasan tempat pelatihan, sangat potensial untuk dikembangkan industri rumah tangga seperti membuat kue pala. Permasalahan utama pada mitra pada pelatihan ini adalah, mitra tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup tentang pelatihan kue pala, sehingga memerlukan pelatihan tambahan, mitra tidak memiliki sumber daya yang cukup, seperti peralatan dan bahan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan dan mitra tidak memiliki keterlibatan yang cukup dengan masyarakat setempat, sehingga memerlukan strategi untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat. Adapun tujuan spesifik kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan pemuda Pantai Pulau Seumadu dalam membuat kue pala yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomis, dapat meningkatkan pengetahuan pemuda tentang teknologi pengolahan kue pala, penggunaan bahan baku yang tepat, dan pengemasan yang baik, serta dapat meningkatkan keterlibatan pemuda kawasan ini dalam kegiatan ekonomi kreatif dan pengembangan potensi lokal. Pelatihan ini menggunakan metode: pendekatan praktis, teori dan pengenalan bahan, pendekatan step-by-step, evaluasi dan pendekatan tanya jawab. Hasil yang dicapai pada pelatihan ini adalah peserta dapat memahami pengetahuan tentang kue pala, peserta mengerti keterampilan teknis membuat kue pala, peserta pelatihan berkemampuan mengatasi tantangan dalam proses pembuatan kue pala, dan peserta berkemampuan menjadi tutor pada pelatihan di tempat lain. Pada akhir pelatihan peserta dapat meningkatkan kreativitas, kesiapan sebagai trainer, dapat mengembangkan modul pelatihan, berkemampuan mengajarkan pembuatan kue pala dan menguasai teknik pembuatan kue pala.
Analisis Konten Instagram @Erickthohir Sebagai Ketua Pssi Dalam Membangun Citra Tim Nasional Sepak Bola Indonesia Ardianysah, Farhan; Satria, Deddy; Arifin, Awaluddin; Anismar, Anismar; Zahari, Zahari
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 5: Agustus 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i5.11277

Abstract

Penelitian ini mengkaji pemanfaatan akun Instagram @erickthohir dalam membentuk citra positif Tim Nasional Sepak Bola Indonesia di ruang publik digital. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode dokumentasi, penelitian ini menganalisis konten-konten unggahan berupa foto, video, caption, simbol, dan tagar dalam periode tertentu. Analisis dilakukan melalui model pembentukan citra yang mencakup empat elemen utama: stimulus, kognisi, motivasi, dan sikap. Hasil kajian menunjukkan bahwa setiap konten tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, melainkan juga sebagai sarana komunikasi simbolik yang menggugah emosi publik. Identitas Timnas sebagai tim yang kuat, profesional, dan layak didukung diperkuat melalui narasi visual dan verbal yang konsisten. Temuan ini menegaskan bahwa media sosial, khususnya Instagram, memiliki peran signifikan dalam strategi komunikasi citra, terutama dalam konteks penguatan reputasi institusi olahraga nasional.
Gaya Komunikasi Sales Promotion Girl Suzuya Mall Bireuen Thursina, Sitti; Anismar, Anismar; Candrasari, Ratri
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jsu.v15i1.21292

Abstract

The purpose of this study is to describe verbal and nonverbal communication styles as well as obstacles in the communication process carried out by SPG. This study uses a qualitative approach. Data collection techniques are passive participant observation, in-depth interviews, and documentation. Informants were determined using a purposive technique. Data analysis was carried out through several stages, namely data reduction, data presentation, conclusion drawing, and verification. The results of this study indicate that the communication style used by SPGs is more dominated by nonverbal communication such as showing friendly facial expressions, eye contact with consumers, ideal body posture, matching clothes and make-up, managing physical closeness with consumers, and using time as good as possible.AbstrakTujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan gaya komunikasi verbal dan nonverbal serta hambatan-hambatan dalam proses komunikasi yang dilakukan oleh seorang SPG. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa observasi partisipan pasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Cara penentuan informan menggunakan teknik purposive. Dalam menganalisis data peneliti melalui beberapa tahap yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya komunikasi yang dilakukan oleh para SPG lebih didominasi oleh komunikasi nonverbal seperti menunjukkan ekspresi wajah yang ramah, kontak mata dengan konsumen, postur tubuh yang ideal, pakaian dan riasan yang senada, mengatur kedekatan fisik dengan konsumen, dan penggunaan waktu sebaik mungkin.
Pamer Kemewahan: Kajian Teori Konsumsi Thorstein Veblen Bakti, Indra Setia; Anismar, Anismar; Amin, Khairul
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 14, No 1 (2020)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jsu.v14i1.18109

Abstract

This article aims to discuss Thorstein Veblen's perspective about the behavior of waste or excessive consumption by the leisure class. This article uses the library researchto understanding the perspective of Veblen's theory of consumption. We review Veblen's work, The Theory of the Leisure Class, as the main note complemented by relevant books and journals to support this study. The leisure class in this regard act deliberately to display their wealth. The newly rich group flaunted the luxury of their life with a motive to accommodate their desire for social respect and social status. The leisure class realizes their social actions through conspicuous leisure time consumption and conspicuous consumption of goods characterized by imitative and emulative behavior among the actors involved in it. The conspicuous consumption behavior produces lite taste which in turn has a social impact that affects the class behavior of the lower strata.AbstrakArtikel ini bertujuan untuk mendiskusikan sudut pandang Thorstein Veblen dalam melihat perilaku konsumsi berlebihan yang dilakukan oleh kelas sosial tertentu dalam masyarakat. Studi ini menggunakan metode kajian pustaka dalam memahami perspektif teori konsumsi Veblen. Data dalam artikel ini bersumber dari karya-larya Veblen sendiri, The Theory of the Leisure Class, serta buku-buku dan jurnal-jurnal yang relevan dalam mendukung artikel ini. Perilaku ini rupanya lahir dari sebuah konteks sosial dimana kelompok orang kaya baru mencoba mengakomodasi hasrat mereka akan penghargaan sosial dan status sosial. Hal ini diwujudkan melalui konsumsi waktu luang mencolok dan konsumsi barang mencolok yang ditandai dengan perilaku imitatif dan emulatif diantara aktor-aktor yang terlibat di dalamnya. Perilaku konsumsi mencolok menghasilkan selera elite yang selanjutnya meluas dan berdampak secara sosial dimana mempengaruhi perilaku kelas dari strata yang lebih rendah