Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH LATIHAN METODE SCHROTH TERHADAP SKOLIOSIS : LITERATURE REVIEW Danu Firmansyah; Tsabitah Ayu Nismara; Dini Nur Alpiah
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 1 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skoliosis terjadi ketika tulang belakang melengkung ke samping, membentuk kurva berbentuk S atau C dan dapat membuat pinggul serta bahu tidak sejajar. Skoliosis adalah masalah umum pada anak-anak dan remaja, karena mereka tumbuh dengan cepat. Skoliosis bisa disebabkan oleh cacat lahir, kejang otot, peradangan atau perbedaan panjang kaki. Skoliosis idiopatik remaja adalah deformitas struktural tulang belakang dengan deformasi 3 dimensi, termasuk pergeseran lateral dan rotasi vertebra yang mempengaruhi anak-anak pada masa pubertas. Pada populasi umum, prevalensi AIS adalah sekitar 2,5% dengan sudut Cobb >10 derajat. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui seberapa pengaruhnya latihan dengan metode Schroth terhadap skoliosis. Penelitian literature review dilakukan dengan menggunakan PICO di database seperti Google Scholar dan Pubmed. Didapat 5 jurnal yang memenuhi kriteria dan menyatakan bahwa intervensi berbasis Schroth Method menunjukan peningkatan terhadap fungsional tulang belakang dengan skoliosis. Dapat disimpulkan bahwa intervensi berbasis Schroth Method efektif dalam perbaikan postur tubuh dan mengurangi Sudut Cobb serta mencegah perkembangan kelainan
Efektifitas Terapi Latihan Massage Pada Kasus Bell’s Palsy: Literatur Review Danu Firmansyah; Cakra Dinata; Dini Nur Alpiah
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 1 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bell’s palsy adalah kondisi kelumpuhan wajah yang terjadi akibat disfungsi saraf wajah, menyebabkan gangguan pada fungsi motorik dan estetika. Terapi yang umum digunakan untuk mengatasi Bell’s palsy mencakup pendekatan farmakologis dan rehabilitasi fisik. Salah satu terapi yang mendapat perhatian adalah massage therapy, yang dianggap dapat meningkatkan fungsi wajah dan mempercepat pemulihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas terapi massage dalam rehabilitasi Bell’s palsy dengan mengkaji penelitian-penelitian terbaru antara tahun 2020 hingga 2024. Metode yang digunakan adalah literatur review dengan menganalisis studi kasus dan laporan penelitian yang menggunakan terapi massage pada pasien Bell’s palsy. Dari hasil 7 jurnal yang di dapatkan 6 signifikan yang menunjukkan bahwa terapi massage memberikan peningkatan signifikan pada fungsi wajah dan kekuatan otot, terutama bila dikombinasikan dengan modalitas lain seperti electrical stimulation dan latihan penguatan otot. Dan 1 jurnal tidak signifiikat dikerenakan perlu populasi ulang terhadap metode dan durasi terapi. Meskipun demikian, efektivitas terapi massage dapat bervariasi tergantung pada durasi, frekuensi, dan teknik yang digunakan, serta kondisi individu pasien. Terapi massage dapat menjadi alternatif yang efektif dalam rehabilitasi Bell’s palsy, namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mendapatkan hasil  yang optimal.
Evektivitas Pijat Refleksi Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur Pada Lansia Dengan Pasien  Insomnia Dini Nur Alpiah; , Krisna Wijaya; Maria Eno
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 1 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Insomnia adalah kesulitan tidur meskipun memiliki keinginan untuk tidur. Lansia lebih rentan mengalami gangguan tidur akibat berbagai faktor, seperti perubahan kehidupan sosial, masa pensiun, kehilangan pasangan atau teman dekat, konsumsi obat-obatan, penyakit yang diderita, gangguan suasana hati, kecemasan, sikap terhadap tidur, serta perasaan negatif akibat kematian orang terdekat. Penelitian berbasis tinjauan literatur dilakukan dengan pendekatan PICO melalui pencarian di database seperti Google Scholar, Science Direct, dan PubMed. Dari hasil pencarian, ditemukan lima jurnal yang memenuhi kriteria dan menunjukkan bahwa teknik pijat kaki atau massage memiliki efek signifikan dalam meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terapi pijat kaki berpengaruh terhadap penurunan tingkat insomnia pada lansia.
Keefektifan Terapi Air (Aquatic Therapy) pada Perkembangan Motorik Anak dengan Cerebral Palsy: Literatur Review Dini Nur Alpiah; Krisna Wijaya; Bunga Damayanti
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 1 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literatur review ini mengeksplorasi efektivitas terapi air (aquatic therapy) dan hidroterapi pada anak-anak dengan cerebral palsy tipe spastik berdasarkan tiga penelitian utama. Penelitian pertama menunjukkan bahwa program latihan air secara signifikan dapat mengurangi spastisitas otot dan meningkatkan kontrol motorik pada anak dengan cerebral palsy hemiplegik spastik. Hal ini diukur melalui H-reflex dan rasio H/M, dengan latihan yang dikombinasikan bersama terapi darat dan penggunaan ankle foot orthosis (AFO) sebagai rutinitas di rumah. Penelitian kedua menyoroti manfaat terapi berbasis konsep Halliwick yang meningkatkan fungsi motorik kasar, kekuatan otot, kontrol postur, serta mengurangi rasa sakit dan spastisitas. Pendekatan ini juga memberikan dampak positif pada kualitas hidup anak-anak dengan cerebral palsy, termasuk meningkatkan skor Physical Activity Enjoyment Scale. Penelitian ketiga mengkaji pengaruh hidroterapi terhadap kekuatan otot dan rentang gerak sendi anak dengan cerebral palsy tipe spastik. Hasilnya menunjukkan pengaruh yang terbatas, yang kemungkinan disebabkan oleh waktu pelatihan yang singkat dan kondisi kesehatan anak yang kurang stabil. Secara keseluruhan, terapi air dan hidroterapi terbukti memberikan manfaat fisiologis dan psikososial yang signifikan bagi anak-anak dengan cerebral palsy, meskipun hasilnya bervariasi tergantung pada desain intervensi dan kondisi subjek. Literatur review ini dilakukan menggunakan metode pencarian PICO pada database seperti Google Scholar dan PubMed, yang menghasilkan lima jurnal utama yang menyatakan bahwa hidroterapi menunjukkan efek yang signifikan.
MENURUNKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA GURU SMA MELALUI PELATIHAN PEREGANGAN OTOT DITEMPAT KERJA Dini Nur Alpiah; Firdausiyah Amallia; Bayu Febrianto; Hasya Khairina Afrida; Nyimas Najwa Putri RK
JOURNAL OF COMMUNITY DEDICATION Vol. 5 No. 2 (2025): MEI
Publisher : CV. ADIBA AISHA AMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Musculoskeletal disorders are often experienced by teachers due to non-ergonomic physical demands, static work positions, and repetitive activities. Long-term teaching activities and administrative tasks are the main risk factors. Community service aims to identify efforts to prevent and treat musculoskeletal disorders. The method used is quantitative descriptive to see the effects before and after muscle stretching. The results of Community Service activities for teachers showed a decrease in the average musculoskeletal complaints before 52.3 and after becoming 38.9, proven to be effective in overcoming the problem of musculoskeletal pain disorders.
Efek Terapi Massage Pada Kasus Bell's PalsyLiterature Review Dini Nur Alpiah; Mayer Naebod Donald
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 1 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bell's palsy merupakan suatu kondisi kelumpuhan wajah yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada satu atau lebih sisi wajah. Bell's Palsy Sinistra yaitu kiri wajah sisi dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan memperbaiki fungsi otot-otot wajah. Tujuan dari terapi fisik dengan menggunakan modalitas Inframerah, Stimulasi Listrik, dan Pijat adalah untuk meningkatkan fungsi motorik dan mengurangi nyeri pada tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas terapi fisik menggunakan Infra Red, Stimulasi Listrik, dan Pijat pada pasien Bell's Palsy Sinistra. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus pada pasien Bell's Palsy Sinistra yang menjalani pengobatan selama enam minggu. Metode Ugo Fisch Scale (UFS) dan Manual Muscle Testing (MMT) digunakan dalam evaluasi untuk mengetahui fungsi otot wajah sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kekuatan otot wajah setelah melakukan terapi. Sebelum intervensi, kekuatan otot wajah pasien diukur pada skala 0–1 menurut MMT, yang menunjukkan gerakan otot yang lebih rendah tanpa adanya resistensi. Setelah perawatan, otot kekuatan meningkat menjadi skala 3-5, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan otot kekuatan dengan kemampuan mempertahankan resistensi ringan hingga akhir. Kesimpulan: untuk meningkatkan fungsi otot wajah pasien menggunakan Bell's Palsy Sinistra dengan menggunakan pijat yang efektif, stimulasi listrik, dan teknik inframerah. Ini mungkin dianggap sebagai salah satu pilihan pengobatan paling efektif untuk kelumpuhan wajah terkait Bell's palsy
Manajemen Fisioterapi  Pemberian Exercise Untuk Meningkatkan Kemampuan BerjalanPada Congenintal Talipes Equino Varus (Ctev) Literature Review Dini Nur Alpiah; Muhamad Hibbanul Arief; Samuel Rolan Siregar
Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary Vol. 2 No. 1 (2025): Multidisciplinary Approach
Publisher : Hikamatzu | Journal of Multidisciplinary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) merupakan kelainan bawaan pada kaki dan pergelangan kaki yang ditandai dengan deformitas inversi, kontraktur jaringan di sisi medial kaki, serta perkembangan otot-otot eversi dan betis yang tidak optimal. Kondisi ini menyebabkan keterbatasan dalam fungsi berjalan dan keseimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi berbasis exercise dalam meningkatkan fungsional kaki pada pasien dengan CTEV. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review dengan pendekatan PICO, menggunakan sumber data dari Google Scholar, ScienceDirect, dan PubMed. Dari hasil pencarian, diperoleh lima jurnal yang memenuhi kriteria inklusi dan membahas efektivitas intervensi berbasis exercise terhadap peningkatan fungsional kaki dan rentang gerak pasien dengan CTEV. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa berbagai metode exercise, seperti French Functional Method, Ponseti Technique, stretching, dan strengthening, memberikan dampak signifikan terhadap perbaikan pola berjalan, keseimbangan, serta mobilitas pasien dengan CTEV. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa intervensi fisioterapi berbasis exercise efektif dalam meningkatkan fungsi berjalan dan rentang gerak individu dengan CTEV. Oleh karena itu, penerapan metode exercise yang tepat dapat menjadi strategi rehabilitasi yang direkomendasikan dalam manajemen fisioterapi untuk kondisi ini
The Effect of Prenatal Yoga on Stress Reduction in Pregnant Women Katon Galih Wicaksono; Safira Medya Rusdamayanti; Arzeti Felyanti; Tsabitah Ayu Nismara; Maria Eno Rahayu Wibawaningrum; Djenar Ayu Hanifah; Dini Nur Alpiah
International Journal of Health and Medicine Vol. 2 No. 3 (2025): July: International Journal of Health and Medicine
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijhm.v2i3.478

Abstract

Pregnancy is one of the most important stages in a woman's life, accompanied by various physiological, psychological, and social changes. This period not only affects the mother's health but also plays a crucial role in the growth and development of the fetus. To adapt to these changes, a holistic approach is needed to support the physical and mental health of pregnant women. One form of non-pharmacological intervention that is increasingly gaining popularity is prenatal yoga. Prenatal yoga is an adaptation of classical yoga tailored to the physical condition of pregnant women, with movements performed in a gentler and slower manner. The core principle of prenatal yoga is the application of breathing techniques performed with full awareness. Prenatal yoga exercises are known to improve the health of pregnant women. This study aims to examine the effects of prenatal yoga on reducing stress levels in pregnant women through an analysis of relevant literature. The results indicate that prenatal yoga is effective in reducing stress levels, improving posture, and providing relaxation benefits for the mental health of pregnant womenPrenatal Yoga
Penanganan Fisioterapi Kasus Delay Motor Development (DMD) Dengan Intervensi Stimulasi Dimas Nur Ivandi; Erica Nur Fitria; Indra Fadhilah Hakim; Rumthe Domitila; Dini Nur Alpiah
JOURNAL SAINS STUDENT RESEARCH Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Sains Student Research (JSSR) Agustus
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jssr.v3i4.5889

Abstract

Early detection and appropriate intervention, such as physiotherapy with stimulation, are crucial to optimizing a child's motor development potential. This study aims to analyze the physiotherapy management of a case of Developmental Motor Delay (DMD) using stimulation interventions. The research employs a descriptive qualitative case study design involving one child aged 10 to 18 months diagnosed with DMD at the Physiotherapy Room of the Tumbuh Kembang Sejahtera Clinic. Data were collected through initial and final assessments. Stimulation interventions were administered twice a week over a four-week period. Data analysis was conducted descriptively by comparing AIMS scores before and after the intervention, as well as by describing the therapeutic process and responses. The results showed that in the initial assessment, the subject experienced significant delays in gross motor development. After four weeks of stimulation intervention, there was a significant improvement in the subject's AIMS score. The subject demonstrated the ability to roll independently, sit without assistance, and began to show attempts at crawling, appearing more active and responsive.
Penanganan Fisioterapi Kasus Ispa Dengan Intervensi Massage Dan Clapping Fikma Ainun; Shava Intana Fernando; Anggun Wardani; Dini Nur Alpiah
JOURNAL SAINS STUDENT RESEARCH Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Sains Student Research (JSSR) Agustus
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jssr.v3i4.5920

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) is a major health issue among children and often leads to secretion accumulation that interferes with breathing. Chest physiotherapy, particularly massage and clapping techniques, is believed to be effective in clearing the airways. This study aims to examine the physiotherapy management of ARI cases using massage and clapping interventions. Methods: This research used a case series design with a qualitative descriptive approach involving three pediatric subjects (S, L, and M), aged 8–30 months, diagnosed with ARI. Physiotherapy interventions were conducted at the Physiotherapy Unit of Fatmawati Central General Hospital, consisting of massage and clapping administered twice daily for five days. Respiratory status was measured through respiratory rate, cough frequency, and degree of dyspnea using the Modified Respiratory Distress Assessment Scale (MRDAS), recorded before and after each session. Data were analyzed descriptively. Results: All three subjects showed improvement in respiratory status after the intervention. The respiratory rate of subject S decreased from an average of 55 breaths/min to 32 breaths/min, subject L from 60 to 36 breaths/min, and subject M from 48 to 29 breaths/min. Cough frequency also significantly decreased: S from 15 times/5 minutes to 2 times/5 minutes, L from 20 to 3 times/5 minutes, and M from 12 to 1 time/5 minutes. Dyspnea scores (MRDAS) in all subjects decreased to 0 (no dyspnea) by the end of the intervention (S from 5 to 0, L from 6 to 0, and M from 4 to 0). Subjective responses from parents also indicated that the children appeared more comfortable and had improved appetite. Conclusion: Physiotherapy management using massage and clapping interventions is effective in improving respiratory status (reducing respiratory rate, cough frequency, and dyspnea severity) in pediatric ARI cases. Personalized interventions play a crucial role in secretion mobilization and accelerating recovery.
Co-Authors , Krisna Wijaya Ade Muflih Aditya Nanda Anugrah Afifah Jasmine Yohan Putri Akmalkhan Athalah Suhara Al Ikhsan Ali Nuryono Amar Nur Ichsan Anggun Wardani Anugrah Perdana Arnold Hananya de Fretes Arzeti Felyanti Asifa Lasmi Aulia Hafitza Qolbu Bayu Febrianto Bunga Damayanti Cakra Dinata Condrovisoko Rochman Utomoputro Danendra Dachlan Danu Firmansyah Dewi Aprillya Sekararum Difto Restu Putra Hariono Dimas Nur Ivandi Disa Rades Amanda Dita Indah Diyya Awaliah Djenar Ayu Hanifah Eka Duwi Sridevi Erica Nur Fitria Fariz Ryan Maulana Farreline Kheysa Octaya Fatimatuzahroh Fatimatuzahroh Fatimatuzahroh, Fatimatuzahroh Fikma Ainun Firdausiyah Amallia Gerald Vico Ananda Ghibthah Iradah Amani Gibran Kemenangan Jihad Habil Mertageuna Hanifia Dwi Hapsari Hapzi Ali Hasya Khairina Afrida Ika Kurnia Indah Ika Maya Ningtyas Indra Fadhilah Hakim Indra Fadhillah Hakim Jihan Sarguma Arfendi Katon Galih Wicaksono Khaerunisah Indah Setiawan Kiasati Nur Amajida Krisna Wijaya Laelaputri, Laelaputri Lukman Hakim Maria Emilia Maria Eno Maria Eno Rahayu Wibawaningrum Mayer Naebod Donald Mozaky Ramadhan Putra Aria Muhamad Hibbanul Arief Muhammad Hibbanul Arief Nabila Khairiyah Putri Nur Fitri Farkhana Nyimas Najwa Putri Rahayu Khairunnisa Nyimas Najwa Putri RK Raihan Hibatullah Puring Raihan Hibatullah Puring2 Refki Sanjaya Pratama Regina Jeanette Jacqueline Rhona Agasti Rifka Novita Sari Rifqi Priatama Riyanto Rokhim Sunandi Rumthe Domitila Safira Medya Rusdamayanti Salsabila Fatihah Samuel Rolan Siregar Shabana Zarra Azmi Shava Intana Fernando Sheilla Maurie Arthamevia Sindy Aulia Slamet Soemarno Suci Salma Ismawati Syani Mustika Rehalat Syavina Nurameylia Tazkiyatun Nisa Attaufiq Lulu Desara Success Tsabitah Ayu Nismara Vally Priscillia Latuputty Yoel Prabuwinata Yone Frillyana Yuan Fyrraliany Yuni Crissa Sumbayak Yusuf Bachtiar Zeth Boroh