Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

IRISAN MOTIF ANCAMAN TERORISME: STUDI KASUS PENEGAKAN HUKUM DENSUS 88 ANTI TEROR DI YOGYAKARTA, SURABAYA DAN MAKASSAR TAHUN 2021 Wachid Ridwan; Ma'mun Murod
Independen Vol 3, No 1 (2022): INDEPENDEN: Jurnal Politik Indonesia dan Global
Publisher : Independen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/independen.3.1.15-24

Abstract

Sepanjang tahun 2021, Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Repubik Indonsia telah melakukan operasi penegakan hukum terkait ancaman tindak kekerasan terorisme sebagai amanat Undang-Undang Nomor 5 tahun 2018 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2oo3 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2oo2 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi Undang-Undang. Jurnal ini menganalisa irisan motif para tersangka pelanggaran Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme di Makassar, Surabaya dan Yogyakarta. Metode penelitian dilaksanakan dengan observasi dan wawancara mendalam terhadap para tersangka yang masih mendekam dalam tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Motif ideologi yakni percepatan praktek Syariat Islam di Indonesia menjadi temuan variabel penting yang ditafsirkan beririsan dengan dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar di Persyarikatan Muhammadiyah. Temuan variabel lain adalah euphoria munculnya Negara Islam di Suriah yang menjadi daya tarik warga muda Muhammadiyah untuk bergabung dengan Front Pembela Islam yang menurut mereka lebih nyata dalam nahi mungkar terhadap hegemoni Amerika Serikat dan sikap anti Syiah. Sementara variabel terakhir adalah figur pendakwah diluar Persyarikatan Muhammadiyah yang dianggap lebih sesuai dengan tingkat pemahaman keagamaan dan rendahnya pengetahuan Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Tiga irisan motif ini melatar belakangi aktifitas para tersangka dalam jangka waktu yang telah cukup lama. Namun aktifitas-aktifitas tersebut tidak tergolong pelanggaran undang-undang, sampai dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018. Pengakuan para tersangka mengungkapkan bahwa mereka tidak mempunyai niatan untuk berbuat kekerasan apalagi tindak pidana terorisme, namun demikian mereka berada dalam sebuah kelompok dan lingkungan yang sangat rentan terhadap munculnya tindak ekstremisme dan terorisme. Oleh karena itu, perlu ada garis pembatas jelas yang membelah irisan motif amar makruf nahi mungkar dan tafsir praktek Syariah Islam dan Negara Islam serta tranparansi dan keadilan dalam penegakan hukum. 
POLICING TERRORISM: PENDEKATAN PENCEGAHAN EKSTREMISME AGAMA DAN TERORISME Wachid Ridwan
Independen Vol 2, No 1 (2021): INDEPENDEN: Jurnal Politik Indonesia dan Global
Publisher : Independen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.585 KB) | DOI: 10.24853/independen.2.1.41-50

Abstract

Ancaman terorisme terhadap keamanan manusia tetap merupakan sebuah misteri baik bagi lembaga negara maupun non-negara dalam mencegah insiden mematikan. Bukan karena intelijen negara tidak memiliki kemampuan untuk mendeteksi terjadinya peristiwa-peristiwa berbahaya seperti itu, tetapi terorisme adalah gerakan klandestin yang cukup sulit untuk dikenali taktiknya. Aparat keamanan negara baik Tentara Nasional Indonesia maupun Kepolisian Negara Republik Indonesia perlu mendapat pelatihan khusus secara terus menerus tentang penanggulangan terorisme dalam melindungi seluruh warga negara dari ancaman teror. Negara harus membangun kapasitas terampil aparat keamanannya sedini mungkin untuk menyelamatkan kehidupan masyarakatnya. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam penanggulangan terorisme sangat signifikan karena mereka dapat menjadi sumber informasi utama dalam menggali fakta tindakan disekitar lingkungan tempat mereka tinggal. Para teroris tinggal ditengah-tengah masyarakat majemuk meski belum tentu berbaur karena tingkah laku mereka yang aneh dibandingkan warga biasa pada umumnya. Pemerintah perlu giat menggandeng masyarakat dalam menangani penanggulangan terorisme. Partisipasi ini dapat berupa intensifikasi kesadaran publik tentang bahaya ekstremisme agama dan terorisme serta bagaimana mencegah bahaya tersebut agar tidak memberi ruang pada segala macam kegiatan di masyarakat. Selain itu, aparat khusus penanggulangan terorisme harus benar-benar menjadi mitra sejati dengan bergotong royong dan saling percaya dengan masyarakat untuk bersama-sama mencegah segala upaya terorisme, inilah pemolisian terorisme (policing terorism). Pemolisian terorisme menunjukkan profesionalisme aparat kepolisian kontraterorisme dan partisipasi masyarakat dalam setiap langkah penanggulangan pelanggaran ekstremisme agama dan terorisme. Komunitas adalah mitra yang baik untuk informasi yang komprehensif, sementara personel polisi akan bertindak profesional dalam penegakan hukum. Perpaduan kedua pihak ini akan mampu menumbuhkan kerja efektif dalam penanganan kasus kontraterorisme di Indonesia.
Interfaced Motive of the Terrorism Threat in the Case of Policing by Densus 88 Anti-Terror Wachid Ridwan; Makmun Murod
Jurnal Hubungan Internasional Vol 12, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jhi.v12i2.18024

Abstract

Throughout 2021, the Special Detachment (Densus) 88 Anti-Terror of the National Police of the Republic of Indonesia carried out firm policing regarding the threat of violence as mandated by Law No. 5 of 2018 concerning the Eradication of Criminal Acts of Terrorism. This study aims to unveil the interfaced motive of violating the mentioned law by suspects having proximity to Muhammadiyah family members in Yogyakarta, Makassar, and Surabaya. This study also revealed factors of the interfaced motive of the terrorism threat by conducting both observation and in-depth interviews with three suspects held in the custody of the Regional Police Jakarta. The ideological motive, the desire to fasten the practice of Islamic Sharia in Indonesia, became a crucial finding holding similarities with da’wah promoting good and preventing vice (amar makruf nahi munkar) in Muhammadiyah. The euphoria of the new emergence of the Islamic State in Iraq and Syria came as the subsequent finding, followed by the figure of preachers outside Muhammadiyah. These three interfaced motives emerged as the etiquette background of the suspects for a long period. The confessions of the suspects revealed that they had no intention of committing crimes. However, they were in a group and strongly prone to extremism and terrorism.
Diplomasi HAM Bantuan Kemanusiaan Muhammadiyah Agency For International Development untuk Rohingya di Myanmar Tahun 2017-2020 Surya, Dian Ariyani; Andriyani, Lusi; Ridwan, Wachid; Usni, Usni
JURNAL LANSKAP POLITIK Vol 1 No 3 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unwahas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jlp.2023.1.3.9328

Abstract

ABSTRAKPimpinan Pusat Muhammadiyah bersama dengan majelis dan lembaga tingkat pusat menginisiasi terbentuknya Muhammadiyah Agency For International Development atau (MuhammadiyahAID) sebagai salah satu wadah bagi Muhammadiyah dalam menjalankan misi-misi bantuan kemanusiaan internasional. MuhammadiyahAID sendiri merupakan program kemanusiaan Persyarikatan Muhammadiyah untuk lingkup internasional yang berlandaskan pada sistem gerakan dan jaringan. Sistem gerakan dengan menyusun dan memproduksi konsep/pemikiran strategi dalam menghadapi isu, masalah dan tantangan umat bangsa dan kemanusian global sebagai bingkai dan kerangka konseptual bagi seluruh institusi dan anggota Muhammadiyah dalam menghadapi perkembangan zaman. Pendidikan adalah kunci untuk mengamankan masa depan yang lebih baik bagi siapapun dan dari kalangan manapun terutama untuk etnis Rohingya. Etnis Rohingya sendiri tidak memiliki akses untuk program pendidikan yang sama sekali dari negara mereka hal tersebut tentu saja dapat merugikan perkembangan masyarakat dan masuk ke dalam kategori pelanggaran berat hak anak atas pendidikan yang dapat menempatkan mereka pada risiko generasi yang hilang. Maka dari itu pada tahun 2017 silam sampai dengan Tahun 2020 MuhammadiyahAID memberikan bantuan kemanusiaan internasional untuk etnis Muslim Rohingya di Myanmar karena etnis ini mendapatkan pelanggaran hak asasi manusia terutama dalam bidang pendidikan dan etnis ini juga tidak ada yang bisa untuk melanjutkan pendidikan ditingkat Universitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data sendiri menggunakan teknik wawancara yang mendalam kepada pihak MuhammadiyahAID. Penelitian ini juga menggunakan data yang sekunder dengan melalui studi literatur dari sebuah jurnal serta media online yang dijadikan sebagai bahan referensi. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa etnis Rohingya mendapat pelanggaran hak asasi manusia dari negaranya sendiri dan tidak ada etnis Muslim Rohingya di Myanmar yang bisa untuk naik ke atas namun pada Tahun 2020 MuhammadiyahAID berhasil memberikan bantuan kemanusiaan internasional dalam bidang pendidikan untuk etnis Rohingya serta bisa memberikan hak-hak- hak mereka sebagai manusia.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH NANGGROE ACEH DARUSSALAM TERHADAP PENGUNGSI ROHINGNYA TAHUN 2020-2022 Andriyani, Lusi; Islamy, Putri Raisa; Ridwan, Wachid; B, Jauchar
Journal Social Politica Vol 4 No 1 (2023)
Publisher : Jurnal Sosial-Politika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54144/jsp.v4i1.63

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kebijakan yang dilakukan dalam menangani pengungsi Rohingnya di Aceh dan mengetahui upaya Pemda NAD dalam penanganan pengungsi Rohingya di Aceh. Bentuk penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data-data mengenai perkembangan pengungsi Rohingya. Dalam hal ini bentuk penjelasan data tidak disertai dengan angka-angka. Melainkan dijelaskan mengenai bentuk kebijakan Pemda NAD terhadap pengungsi dan bentuk penanganan serta upayanya terhadap pengungsi Rohingya. Bentuk kebijakan bersama-sama dengan masyarakat lokal untuk menyediakan makanan dan minuman serta sandang. Bentuk tindakan Pemerintah Daerah NAD yaitu menyediakan penampungan sementara, mengirimkan relawan-relawan untuk membantu pengungsi Rohingya, membantu penyediaan bantuan kemanusiaan mencapai 7000 orang. Disamping itu Pemerintah juga membangun rumah Detensi Imigrasi untuk masyarakat Rohingya. Pemerintah Daerah NAD juga bekerja sama dengan UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) yaitu membangun tentang non-refoulment, non penalization dan non discrimination. Bentuk bantuan IOM (Organisasi Internasional untuk Migrasi) memberikan perawatan medis di rumah-rumah sakit yang ada di Aceh. Dengan hal ini Human Trafficking yaitu pemerintah daerah selalu berusaha dan menjaga agar Human Trafficking tidak terjadi.
DIPLOMASI BUDAYA INDONESIA KE THAILAND Zaman, Ali Noer; Effendi, Cecep; Ridwan, Wachid; Pahlevi, Reza
Kajian Ilmu Sosial (KAIS) Vol. 4 No. 1 (2023): KAIS : Kajian Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/kais.4.1.1-12

Abstract

Riset ini tentang kebijakan, strategi dan kegiatan diplomasi budaya Indonesia di Thailand. Indonesia dan Thailand sebagai negara yang terletak di wilayah yang sama, yaitu Asia Tenggara, dan memiliki hubungan bilateral di kedua belah pihak, baik bidang sosial, ekonomi ataupun kebudayaan, termasuk berkontribusi dalam keanggotaan ASEAN. Thailand merupakan salah satu negara di wilayah Asia Tenggara yang menarik untuk dikaji sebagai fenomena hubungan internasional. Kebudayaan dalam seni tari terutama menjadikan Thailand menjadi penting sebagi patner kerjasama bilateral dengan Indonesia, terlihat dari beberapa event yang diadakan oleh Indonesia dan Thailand yang berlangsung baik. Riset ini bertujuan mendokumentasikan kebijakan, strategi dan upaya diplomasi budaya yang telah dilakuka oleh pemerintah Indonesia. Untuk mencapai target tersebut, maka data diperoleh dari dokumen pemerintah seperti dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kantor Presiden. Data lain diperoleh dari sektor swasta yang membantu kegiatan diplomasi budaya Indonesia di Thailand seperti para agensi budaya dan pendidikan, organisasi masyarakat, serta para pengusaha yang mensponsori kegiatan diplomasi tersebut. Data-data yang ada kemudian dikonfirmasi dengan data lain, seperti data pemberitaan dan pandangan para ahli. Teori yang digunakan adalah teori diplomasi yang mencakup diplomasi bilateral antar pemerintah dan diplomasi dengan sector non pemerintah. Riset ini berkesimpulan bahwa diplomasi budaya Indonesia di Thailand telah dilakukan secara aktif melalui berbagai bentuk kerjasama seperti pameran, beasiswa pendidikan, dan pertunjukan seni.
Dampak Konflik Palestina – Israel Terhadap Pendidikan Tinggi Di Gaza: Analisa Bantuan Muhammadiyah Ke Gaza Tahun 2022 Ramandita, Muhammad Rijaluddin; Ridwan, Wachid
HUMANUS : Jurnal Sosiohumaniora Nusantara Vol. 2 No. 1 (2024): HUMANUS (Jurnal Sosiohumaniora Nusantara)
Publisher : Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62180/gmmfyr91

Abstract

Konflik Palestina – Israel yang telah berlangsung selama beberapa dekade membawa dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan di Gaza termasuk dalam sektor pendidikan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak konflik tersebut terhadap pendidikan tinggi di Gaza serta mengevaluasi peran dan kontribusi bantuan yang diberikan oleh Muhammadiyah ke Gaza pada tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, serta analisis dokumen terkait bantuan Muhammadiyah. Konsep Hak Atas Pendidikan, Konsep Ekonomi Pendidikan dan Konsep Aksi Kemanusiaan digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian ini. Konflik berkepanjangan mengakibatkan kerusakan infrastruktur pendidikan, gangguan proses belajar – mengajar serta tekanan psikologis terhadap mahasiswa dan staff akademik. Bantuan yang diberikan oleh Muhammadiyah berupa dana yang dikonversikan menjadi program beasiswa untuk pelajar di Gaza berkontribusi signifikan dalam mendukung keberlanjutan pendidikan tinggi di Gaza. Hasil penelitian ini menunjukkan bantuan yang terarah dan berkelanjutan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap keberlangsungan dan kualitas pendidikan serta membantu mengurangi penderitaan mahasiswa – mahasiswi di Gaza akibat konflik. Kata Kunci: Krisis Pendidikan, Muhammadiyah, Muhammadiyah Scholarship,  Pendidikan, Pendidikan Tinggi  
Mediation of Affective Commitment: The Impact of Work Flexibility and Organizational Support on Community Information Performance Dewi, Asfita; Herlambang, Toni; Martini, Ni Nyoman Putu; Qomariah, Nurul; Ridwan, Wachid
Ilomata International Journal of Social Science Vol. 6 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : Yayasan Ilomata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61194/ijss.v6i2.1676

Abstract

With the development of information technology, the need for fast information becomes crucial for government attention. The formation of the Community Information Group (KIM) is a solution to increase public knowledge. This study aims to determine and analyze the influence and support of the organization on the performance of the management of the Community Information Group (KIM) in Jember Regency through affective commitment. This study uses descriptive and verification methods with a quantitative approach. The research sample was 168 respondents selected using purposive sampling techniques from a total population of 672 KIM managers. Data was collected through questionnaires, observations, documentation, and interviews. Data were analyzed using the Structural Equation Model (SEM) with the WarpPLS 8.0 program. The results showed that the minimum work and organizational support significantly affected KIM members' performance and affective commitment. Work flexibility allows members to manage their time and work methods more efficiently, increasing productivity and emotional commitment to the organization. Organizational support improves performance by providing the necessary resources and strengthening members' emotional ties to common goals. Both factors, both directly and through affective commitment, encourage KIM members to work optimally and effectively. The practical implications of this study emphasize the importance of implementing more adaptive work policies to increase alertness and strengthen organizational support through adequate training, resource provision, and rewards. This will create a supportive and empowering work environment, resulting in members who are not only high performers but also have loyalty and dedication to achieving common goals.
Mediation of Entrepreneurial Motivation: The Role of Entrepreneur Learning, Self-Efficacy and Family Environment in Increasing Interest in Entrepreneurship Martini, Ida Ayu Oka; Sari, Desak Made Febri Purnama; Sarmawa, I Wayan Gde; Qomariah, Nurul; Ridwan, Wachid
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 22 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Brawijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jam.2024.022.02.02

Abstract

The recovery period from the COVID-19 pandemic has stimulated the acceleration of economic recovery in Indonesia, but the availability of job opportunities is still not optimal. In response, students' entrepreneurial interests must always be improved. The aim of this research is to analyze the influence of entrepreneurial learning, self-efficacy, and family environment, motivation and entrepreneurial interest. This research was designed as quantitative research with a causal type of research. The population in this research was all Denpasar Bali Private University students, with a sample of 250 students. The sampling technique uses purposive random sampling. The data in this research was obtained through a survey method using a questionnaire. The data analysis technique uses partial least squares. The research results show that entrepreneurial learning, self-efficacy, and family environment have a significant effect on entrepreneurial motivation. Likewise, self-efficacy, family environment, and entrepreneurial motivation also have a significant influence on entrepreneurial interest. However, entrepreneurial learning does not have a significant influence. Entrepreneurial motivation can act as a mediator in the influence of family environment on entrepreneurial interest but not on entrepreneurial learning and self-efficacy. It is hoped that this research can become a reference for the Government to develop strategies to fulfill the target of an entrepreneurial ratio of at least 4% of the population in order to accelerate Indonesia to become a developed country by 2045.
Tantangan Asean Institute for Peace and Reconciliation (AIPR) dalam Penyelesaian Konflik di Asia Tenggara Tahun 2018-2023: Studi Kasus Penanganan Konflik di Myanmar Nisa Anggraeni; Wachid Ridwan
Jurnal Cakrawala Akademika Vol. 1 No. 6 (2025): Edisi April
Publisher : PT. Pustaka Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70182/jca.v1i6.336

Abstract

Kawasan Asia Tenggara menghadapi berbagai konflik kompleks yang melibatkan aktor negara maupun non-negara, khususnya konflik internal di Myanmar selama periode 2018-2023. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan yang dihadapi oleh ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (AIPR) dalam upaya penyelesaian konflik tersebut. Populasi pada penelitian adalah berbagai artikel ilmiah yang tersaji diinterntet. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis digunakan untuk mengkaji artikel yang didapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan mandat AIPR serta hambatan struktural internal dan eksternal menjadi kendala utama dalam efektivitas penyelesaian konflik di Myanmar. Studi ini memberikan kontribusi pada pemahaman peran institusi regional dalam manajemen konflik serta menawarkan rekomendasi strategis untuk memperkuat kapasitas AIPR ke depan.