Claim Missing Document
Check
Articles

Studi Eksperimental Deposisi Lapisan TiO2 pada Permukaan Bulir Polipropilena dengan Metode Thermal Milling untuk Aplikasi Fotokatalis Thefany, Thefany; Asri, Asifa; Azwar, Azrul
PRISMA FISIKA Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v9i1.45551

Abstract

Telah dilakukan eksperimen deposisi lapisan titanium dioksida (TiO2) pada permukaan bulir polipropilena (PP) dengan metode thermal milling. Studi eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh besarnya kecepatan rotasi silinder dalam mesin thermal milling terhadap jumlah massa TiO2 yang terdeposisi pada permukaan PP. Proses milling dalam eksperimen ini dilakukan pada suhu konstan sebesar 175oC dengan waktu milling selama 30 menit agar PP tidak saling menempel dan membentuk gumpalan. Pemanfaatan material fotodegradasi berupa katalis titanium dioksida (TiO2) yang diimobilisasi pada suatu material penyangga berupa polimer polipropilena (PP) telah banyak diaplikasikan untuk pengolahan air limbah. Penelitian ini berfokus pada pengembangan proses pabrikasi material PP/TiO2 dengan menggunakan metode thermal milling. Pada penelitian telah dilakukan sebanyak lima variasi penggunaan kecepatan silinder thermal milling machine yakni 30 rpm, 20 rpm, 15 rpm, 10 rpm, dan 5 rpm untuk mengetahui pengaruhnya terhadap deposisi lapisan tipis TiO2 pada permukaan bulir PP. Berdasarkan hasil pabrikasi perolehan deposisi TiO2 optimum pada penggunaan kecepatan silinder thermal milling machine 10 rpm dengan massa TiO2 sebesar 1,1 gram.
Penerapan Metode Analisis Diskriminan terhadap Variasi Unsur Cuaca pada Kejadian Puting Beliung di Jawa Tengah Aliftha, Tita; Azwar, Azrul; Adriat, Riza
PRISMA FISIKA Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.227 KB) | DOI: 10.26418/pf.v8i1.40174

Abstract

Studi tentang penerapan metode analisis diskriminan terhadap unsur cuaca pada kejadian puting beliung di Jawa Tengah telah dilakukan. Daerah yang ditinjau dalam studi ini adalah empat kabupaten di Jawa Tengah yang sering mengalami kejadian puting beliung yaitu Banyumas, Boyolali, Cilacap dan Magelang. Dalam studi ini, unsur cuaca yang digunakan adalah suhu udara, tekanan udara, kecepatan angin, uap air, tutupan awan dan curah hujan. Hasil studi menunjukan bahwa secara umum terdapat dua unsur cuaca yang memiliki pengaruh signifikan yaitu kecepatan angin dan uap air. Khusus untuk Kabupaten Cilacap dan Boyolali, selain dua unsur cuaca tersebut, terdapat unsur cuaca lain yang berperan signifikan, yaitu tutupan awan untuk Kabupaten Cilacap dan tekanan udara untuk Kabupaten Boyolali. Nilai ketepatan prediksi dari fungsi diskriminan yang diperoleh daerah Cilacap sebesar 100%, Banyumas sebesar 100%, Magelang sebesar 100% dan Boyolali sebesar 96,3%
Respons Optik Nanopartikel Berbahan Paduan Logam Mulia Delai, Departus; Azwar, Azrul; Nugroho, Bintoro Siswo
PRISMA FISIKA Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v9i3.51325

Abstract

Telah dilakukan simulasi mengenai respons optik nanopartikel paduan logam mulia berdasarkan aproksimasi kuasi-statik elektromagnetika klasik. Penentuan spektrum serapan bahan logam (Qabs) digunakan untuk mengetahui efisiensi kinerja bahan logam. Logam yang digunakan diantaranya emas (Au), perak (Ag), tembaga (Cu) dan tungsten (W). kinerja bahan yang ditinjau meliputi logam murni, logam paduan Au-Ag, Au-Cu, Au-W, Ag-Cu, Ag-W dan Cu-W. Nilai logam murni yang paling tinggi adalah perak (Ag) sedangkan logam paduan bergantung dari jenis logam yang dipadukan diantaranya Au-Ag, Ag-Cu dan Ag-W kadar ketercampuran perak sangat mempengaruhi peningkatan kinerja bahan logam paduan, nilai kinerja tertinggi yaitu fraksi molar perak sama dengan 0,8; untuk logam paduan Au-Cu ketercampuran bahan hampir sama rata di mana nilai serapan berada pada fraksi molar 0,4 dan 0,6; untuk logam paduan Au-W ketercampuran bahan emas sangat mempengaruhi kinerja bahan di mana nilai kinerja tertinggi yaitu fraksi molar emas sama dengan 0,8; sedangkan untuk paduan Cu-W nilai ketercampuran tembaga memperngaruhi kinerja bahan logam di mana kinerja tertinggi yaitu fraksi molar tembaga sama dengan 0,8. Ukuran jari-jari logam juga sangat mempengaruhi peningkatan kinerja bahan logam. Hal ini membuktikan bahwa untuk simulasi logam murni Ag dan logam paduan Au-Ag yang dilakukan hampir sama dengan hasil eksperimen Rioux  dkk 2014. Kata Kunci : Nanopartikel, logam paduan, Spektrum serapan (Qabs), kinerja bahan.
Komputasi Numerik Persamaan Dinamika Nonlinier Untuk Pendulum Elastik dengan Massa Berubah Raditiya, Muhammad; Azwar, Azrul; Hasanuddin, Hasanuddin
PRISMA FISIKA Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v9i2.49387

Abstract

Gerak osilasi pada pendulum merupakan salah satu kajian dasar dari fisika. Pada beberapa kasus dari fenomena alam dapat dianalisa dengan pendekatan gerak osilasi pendulum. Berkurangnya massa dari pendulum elastik merupakan salah satu jenis kasus yang cukup menarik, dikarenakan pada kasus semacam ini penyederhanaan bentuk gaya F = ma tidak dapat digunakan dan dibutuhkan beberapa penyesuaian dalam penulisan bentuk persamaan. Penelitian yang dilakukan kali ini merupakan penelitian lanjutan dari Rodigues tentang analisis gerak osilasi massa berkurang, dengan menambahkan variasi sudut dan efek redaman. Pembentukan persamaan gerak dari sistem pendulum elastik teredam massa berkurang dibentuk oleh persamaan Lagrangian sistem yang ditentukan dari energi kinetik dan energi potensial sistem serta disipasi gaya pada sistem. Penyelesaian yang didapat dari Lagrangian diselesaikan secara numerik dengan metode Runge-Kutta orde 4. Dari hasil yang diproleh didapatkan kesimpulan bahwa Amplitudo osilasi berkurang seiring dengan berjalannya waktu, Bentuk pola gerak dari sistem dibentuk oleh superposisi keadaan osilasi sudut  dan keadaan osilasi perubahan , yang dimana perubahan  pada sistem dengan variasi  memberikan respon yang lebih sensitif pada pembentukan pola gerak sistem. Kata Kunci : Pendulum Elastik, Lagrangian, Disipasi gaya, Runge-Kutta Orde 4
Pendulum Fisis dengan Massa Berubah Herkulanus, Herkulanus; Azwar, Azrul; Nugroho, Bintoro Siswo
PRISMA FISIKA Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v9i2.49549

Abstract

Telah dilakukan kajian eksperimental osilasi pendulum fisis dengan massa berubah untuk menganalisis pengaruh perubahan massa pendulum fisis terhadap gerak pendulum tersebut. Pendulum fisis terbuat dari pipa PVC  yang ditutup di bagian bawahnya dan massanya dapat divariasikan dengan memasukkan sejumlah air ke dalam pipa tersebut. Analisis data dilakukan menggunakan bantuan perangkat lunak tracker. Laju air yang keluar dari pipa dapat dihitung menggunakan pendekatan yang diperoleh melalui bantuan perangkat lunak excel. Nilai momen inersia air pada pendulum dihitung menggunakan teorema sumbu sejajar dengan mensubstitusikan persamaan laju air yang keluar dari pendulum. Faktor redaman berbanding terbalik dengan pertambahan massa pendulum.Kata kunci : pendulum fisis, osilasi, tracker, momen inersia, teorema sumbu sejajar
Konduktivitas Termal Papan Komposit dari Sekam Padi dan Ampas Tebu Haisyah, Haisyah; Arman, Yudha; Azwar, Azrul
PRISMA FISIKA Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v9i3.49856

Abstract

Setiap tahun jumlah limbah sekam padi dan ampas tebu semakin meningkat sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Kedua limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku papan komposit. Papan komposit banyak dimanfaatkan sebagai bahan dinding bangunan bertingkat karena konduktivitas termalnya yang rendah dibanding batako. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis membuat dan menganalisis papan komposit berbasis sekam padi dan ampas tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai konduktivitas termal papan komposit terhadap berbagai perbandingan komposisi sekam padi dan ampas tebu serta untuk mengetahui perbandingan komposisi yang tepat agar nilai konduktivitas termalnya minimum. Pengukuran konduktivitas termal dilakukan menggunakan conductivy apparatus. Komposisi sekam padi dan ampas tebu yang digunakan memiliki perbandingan sebesar 100:0, 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50 dan 40:60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata konduktivitas termal yang didapat berkisar antara 0,029 W/m.K-0,069 W/m.K. Nilai ini jauh lebih rendah dibanding material bahan bangunan lain seperti beton, asbes dan kaca sehingga lebih nyaman digunakan sebagai bahan dinding bangunan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa semakin banyak ampas tebu yang digunakan maka semakin tinggi nilai konduktivitas termal papan komposit dan perbandingan komposisi yang tepat agar nilai konduktivitas termal bahan minimum  adalah pada papan komposit yang semuanya diisi oleh sekam padi. Nilai konduktivitas termal minimum tersebut diduga dipengaruhi oleh kerapatan dan papan komposit pada sampel ini paling rendah dibanding sampel yang lain sehingga lebih banyak mengandung pori-pori terisi udara yang diketahui buruk mengantarkan panas.
Multifractal Characterization of Pore Size Distributions of Peat Soil Joko Sampurno; Azrul Azwar; Fourier Dzar Eljabbar Latief; Wahyu Srigutomo
Journal of Mathematical and Fundamental Sciences Vol. 48 No. 2 (2016)
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM) ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.math.fund.sci.2016.48.2.2

Abstract

This paper discusses a multifractal analysis of the microscopic structure of peat soil. The aim of this study was to apply the multifractal technique to analyze the properties of five slices of peat soil (L1-L5). Binary images (220 x 220 pixels, with a conversion value of 9.41 μm/pixel) were made from the thin slices and then analyzed. This analysis was conducted to obtain the relationship between physical parameters and complexity parameters. The results showed that the spectrum of f(α) can describe well the pore size distribution and average size of pores correlated with the value of D(0). A high value of the average pore size is followed by a low D value and vice versa.
Invarian Kretschmann untuk Ruang-Waktu Kerr Maulana Febri Agung Wardana; Hasanuddin Hasanuddin; Azrul Azwar
PRISMA FISIKA Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v10i1.53567

Abstract

Telah dilakukan perhitungan invarian Kretschmann pada lubang hitam Kerr yang merupakan solusi persamaan medan gravitasi Einstein pada ruang-waktu vakum, berotasi dan bersumbu simetri aksial. Solusi ini didapatkan dengan melakukan perhitungan tensor metrik hingga tensor Riemann menggunakan perangkat lunak Maxima dan dilakukan penyederhanaan invarian Kretschmann secara analitik hingga mendapatkan singularitas nyata di  dan  serta singularitas semu di  untuk lubang hitam berotasi.
Konduktivitas termal papan komposit berlapis dari ampas tebu dan serat sabut kelapa dengan variasi perekat urea formaldehida Julia Bela Kart; Azrul Azwar; Yudha Arman
PRISMA FISIKA Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v10i1.53587

Abstract

Penelitian papan komposit berbasis ampas tebu dan serat sabut kelapa dengan variasi urea formaldehid telah berhasil dilakukan.Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh dari varisi perekat urea formaldehid terhadap konduktivitas termal pada papan komposit.Penelitian ini dilakukan menggunakan alat Thermal Conductivity Apparatus. Papan komposit dibuat struktur tiga lapis dengan perbandingan ampas tebu dan serat sabut kelapa 50:50 dengan tebunya sebagai face dan back sehingga perbandingan yang awalnya 50 dibagi menjadi dua. Variasi kadar perekat urea formladehida yang digunakan pada penelitian ini yaitu 6%,8%,10%,12%,dan 14%. Hasil penelitian menunjukan hasil konduktivitas termal dari setiap sampel berkisar antara 0,029 W/m.K. sampai dengan 0,069 W/m.K. Hasil nilai konduktivits termal dan kerapatan dari penelitian yang dilakukan bervariasi. Untuk nilai konduktivitas termal yang baik didapatkan pada sampel 3 dengan nilai 0,026 W/m.K. Untuk penambahan kadar perekat sangat berpengaruh terhadap nilai konduktivitas termal. Dan variasi dari hasil konduktivitas termal sampel Hal ini diduga pada proses pencampuran(blending) antara perekat dengan ampas tebu dan serat sabut kelapa  tidak tersebar secara rata pada seluruh bagian papan komposit dikarenakan proses pencampuran secara manual sehingga menyebabkan sebaran perekat pada serbuk tidak merata pada seluruh bagian papan komposit dan hanya terkonsentrasi hanya dibeberapa bagian.
Analisis Respon Optik Nanopartikel Berbentuk Bola Berlapis Non-Konsentris dengan aproksimasi Quasi-Static Riko Bintasa; Azrul Azwar; Bintoro Siswo Nugroho
PRISMA FISIKA Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v10i1.53433

Abstract

Telah dilakukan simulasi mengenai respons optik pada nanopartikel logam berbentuk bola berlapis dengan pendekatan quasi-static. Inti dari nanopartikel logam berlapis dianggap memiliki konstanta dielektrik yang sama dengan konstanta dielektrik lingkungan sehingga inti menjadi sebuah rongga di dalam nanopartikel berbentuk bola. Rongga di dalam nanopartikel berbentuk bola logam bisa diatur posisinya sehingga dapat menghasilkan bentuk nanopartikel logam berlapis dengan inti yang tidak konsentris terhadap lapisannya. Spektrum hamburan logam sangat dipengaruhi oleh pergeseran rongga di dalam nanopartikel. Ketika rongga berada pada posisi yang konsentris, spektrum yang hasilkan adalah spektrum dengan profil simetris atau profil Lorenztian, tetapi saat rongga berada pada posisi yang tidak konsentris, muncul spektrum baru yang memiliki bentuk asimetris atau dikenal dengan profil Fano. Kuat lemahnya spektral Fano yang dihasilkan juga sangat bergantung pada besarnya nilai pergeseran rongga didalam nanopartikel. Nilai pergeseran rongga yang semakin besar membuat spektral Fano semakin melemah.