Claim Missing Document
Check
Articles

Model Kosmologi Brane dengan Parameter Perlambatan Ekspansi yang Gayut Linear terhadap Waktu Azrul Azwar
POSITRON Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.29 KB) | DOI: 10.26418/positron.v2i1.1998

Abstract

Telah dibangun model kosmologi brane dengan parameter perlambatan ekspansi yang gayut linear terhadap waktu. Dalam model ini telah diturunkan persaman untuk evolusi faktor skala, parameter Hubble, kerapatan materi-energi dan tekanan alam semesta.  Pada limit energi rendah seperti pada era alam semesta sekarang ini, yaitu pada saat rapat materi-energi jauh lebih kecil dibandingkan dengan tegangan brane, model yang di bangun ini akan kembali ke model Akarsu-Dereli.
Pemodelan Variasi Nilai Percepatan Gravitasi di Daerah Khatulistiwa dengan Menggunakan Metode Gauss-Newton Suwanti Suwanti; Joko Sampurno; Azrul Azwar
POSITRON Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.873 KB) | DOI: 10.26418/positron.v6i1.14419

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pemodelan variasi nilai percepatan gravitasi yang bertujuan untuk memberikan gambaran variasi nilai percepatan gravitasi terhadap waktu di daerah khatulistiwa dengan menggunakan metode Gauss-Newton. Dengan menggunakan data dari percobaan bandul sederhana di daerah pengamatan yang terletak pada koordinat 0°03¢30,61²LS dan 109°20¢44,09²BT, dihasilkan periodesitas data variasi nilai percepatan gravitasi sebesar 15 hari, yang merupakan setengah dari periodesitas data jarak bumi-bulan dan fase bulan. Korelasi antara variasi nilai percepatan gravitasi dengan jarak bumi-bulan sebesar 0,38. Korelasi antara variasi nilai percepatan gravitasi dengan fase bulan sebesar 0,11. Variasi nilai percepatan gravitasi hasil pengamatan dibuat model berupa sebuah persamaan dari fungsi deret Fourier orde 8, yang bergantung terhadap waktu.
Studi Pengaruh Penyinaran Lampu Ultraviolet pada Kinerja Fotodegradasi Metilen Biru Berfotokatalis TiO2 Angie Islammiyati; Azrul Azwar; Asifa Asri
PRISMA FISIKA Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v10i3.60647

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh penyinaran lampu ultraviolet pada kinerja fotodegradasi metilen biru menggunakan fotokatalis TiO2 yang dilapiskan pada Polipropilena (PP). Proses pabrikasi material PP/TiO2 dilakukan dengan teknik deposisi thermal milling. Temperatur kostan yang digunakan dalam proses milling adalah 175 selama 60 menit. Material PP/TiO2 digunakan sebagai material penyangga pada fotodegradasi metilen biru (MB). Proses fotokatalisis berlangsung selama 40 jam dengan sinar lampu UV sebagai suber foton dan penambahan bahan fotokatalis yang disinari UV dan tanpa disinari UV (kondisi gelap). Konsentrasi awal metilen biru yang digunakandengan perbandingan katalis PP/TiO2 sebanyak 14 g (1:1). Alat uji yang digunakan Spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan semikonduktor TiO2 yang dilapiskan dipermukaan butiran PP berpengaruh pada laju fotodegradasi larutan pewarna MB yang terlihat dari terjadinya perubahan warna secara gradual yang menandakan terjadinya proses fotodegradasi, serta adanya penurunan puncak spektrum absorbansi MB dan dengan adanya material fotokatalis yang disinari lampu UV jauh lebih efektif dibandingkan tanpa disinari UV. Pada proses ini tidak terlihat adanya residu dan laju fotodegradasi optimal pada lama penyinaran selama 32 jam yang menghasilkan penurunan konsetrasi MB sekitar 68% dari konsentrasi awalnya.  Kata Kunci : Metilen biru, lampu Ultraviolet, thermal milling, fotokatalis, PP, TiO2
Study on the Effects of Protective Layer on the Electron and Hole Transmission of Cadmium Sulfide (CdS) Photocatalyst Based on a Simple Quantum Mechanical Model Selly Alawiyah; Azrul Azwar; Fatimah Arofiati Noor
PRISMA FISIKA Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v10i3.60652

Abstract

Cadmium Sulfide (CdS) is a photocatalyst material with a low energy band gap, which exhibits a potential application for the visible light spectrum. However, the serious photo-corrosion of CdS inhibits its wide applications. To prevent photo-corrosion, one can coat the CdS surface coated with an insulating material. The addition of this insulating layer will produce a barrier potential on the surface of the CdS thereby blocking the transmission of electrons and holes. If the thickness of this protective layer is thin enough the electron and hole can be transmitted by the quantum tunneling effect. Using a simple quantum mechanical model, the phenomena of electron and hole transmission through potential barriers due to the presence of a protective layer on the CdS surface can be analyzed. Based on this model, the effects of variations in thickness and type of protective layer on the performance of CdS photocatalyst materials are studied by calculating the transmission coefficient and injection efficiency values. The protective coatings used in this study were Aluminum Oxide (Al2O3), Hafnium Dioxide (HfO2), and Silicon Dioxide (SiO2). The results show that transmission decreases as the thickness of the protective increases. Among the three types of protective coatings used, HfO2 material has the potential to be used because it has the best injection efficiency value.
Studi Model Penyebaran Droplet Pernapasan dari Penderita COVID-19 Nadia Nadia; Azrul Azwar; Yoga Satria Putra
PRISMA FISIKA Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v10i3.60698

Abstract

Telah dilakukan kajian terhadap penyebaran droplet dari penderita COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan distribusi droplet dari penderita COVID-19. Distribusi droplet dimodelkan menggunakan model Gaussian puff serta diselesaikan menggunakan metode Euler dan trapesium. Hasil analisis menunjukkan bahwa distribusi droplet dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kecepatan awal droplet ketika keluar dari mulut, ukuran droplet, suhu udara dan kelembapan relatif. Maka dari itu, sebagai bentuk upaya untuk mencegah penularan COVID-19, perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi droplet.
Analisis Kawasan Terbangun di Kota Pontianak Berdasarkan Dimensi Fraktal Adi Rahmad; Azrul Azwar; Zulfian Zulfian
PRISMA FISIKA Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v10i3.58311

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang signifikan di Kota Pontianak berbanding lurus dengan kebutuhan akan ruang yang semakin meningkat. Sebagai salah satu fenomena fisika kompleks, pertumbuhan kawasan terbangun dapat diamati menggunakan analisis fraktal. Penentuan nilai dimensi fraktal telah dilakukan pada citra digital Landsat 8 OLI TIRS+ tahun 2013, 2017 dan 2021. Prosesnya meliputi koreksi ToA (Top of Atmospheric), klasifikasi tutupan lahan berdasarkan nilai NDVI, dan penentuan dimensi fraktal secara komputasi menggunakan metode perhitungan kotak atau Box Counting. Penentuan dimensi fraktal dilakukan terhadap kawasan terbangun Kota Pontianak tahun 2013, 2017 dan 2021. Dimensi fraktal untuk Kota Pontianak selalu mengalami peningkatan tiap citra yang digunakan, masing-masing (2013 = 1,6934; 2017 = 1,7129; 2021 = 1,7664). Berdasarkan hasil tersebut dapat ditemukan bahwa kawasan terbangun Kota Pontianak yang diamati pada tahun 2013, 2017 dan 2021 mengalami perluasan kawasan terbangun.
Analysis of the Density Variation on Thermal Conductivity Wood Plastic Composite Made from Lamtoro Wood (Leucaena leucocephala) And Polypropylene Waste Hazlina Hazlina; Azrul Azwar; Asifa Asri
PRISMA FISIKA Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v10i1.62867

Abstract

The thermal conductivity of Wood Plastic Composite (WPC) made with lamtoro wood and polypropylene (PP) was studied by varying its density. The PP was obtained from 240 ml mineral plastic glasses, and the lamtoro wood particles were shieved in 6 mesh sizes. In this study, we considered the composition ratio between PP and wood particles to be 70:30, and the thermal conductivity was measured using a thermal conductivity apparatus. Based on the data analysis, we found that the density of WPC made with PP and lamtoro wood influenced its thermal conductivity. The results showed that the thermal conductivity of sample A is 0.2 W/mºC, sample B is 0.4 W/mºC, and sample C is 0.5 W/mºC, for the densities of 0.4 g/cm3, 0.5 g/cm3, 0.6 g/cm3, respectively. In conclusion, as the density increases, the thermal conductivity of WPC also increases. Thus, based on it thermal conductivity, the WPC made from PP and lamtoro wood is classified as an isolator.
Sifat Fisis dan Mekanis Wood Plastic Composite Berbahan Serbuk Kayu Lamtoro dan Limbah Plastik Cindy Ayu Lestary; Azrul Azwar; Asifa Asri
Wahana Fisika Vol 7, No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/wafi.v7i2.50587

Abstract

Wood plastic composite (WPC) berbahan serbuk kayu lamtoro dan polipropilena dari limbah gelas plastik telah berhasil dipabrikasi untuk ukuran partikel 6 mesh dan 12 mesh dengan variasi rasio komposisi serbuk kayu terhadap plastik 30:70, 40:60, 50:50, 60:40, dan 70:40. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa secara umum, sifat fisis dan mekanis sampel WPC tersebut telah memenuhi Japanese Industrial Standards (JIS) A 5908-2003. Peningkatan rasio plastik terhadap serbuk kayu akan menyebabkan nilai kerapatan, modulus of elasticity (MOE), modulus of rupture (MOR), internal bonding (IB), dan kuat pegang sekrup cenderung meningkat, namun pengembangan tebal, kadar air, dan daya serap air akan cenderung menurun. Dari sampel WPC yang telah dibuat dan dilakukan pengujian, WPC dengan perbandingan komposisi serbuk kayu lamtoro terhadap polipropilena sebesar 30:70 memiliki kualitas terbaik.      Kata Kunci   :  Komposit kayu plastik; Kayu lamtoro; Polipropilena; Limbah plastik;
Studi Relasi Titik Panas Terhadap Indeks Standar Pencemaran Udara Berdasarkan Konsentrasi Karbon Monoksida di Kalimantan Barat Galuh Utamia Dillayati; Dwiria Wahyuni; Riza Adriat; Azrul Azwar; Zulfian Zulfian
BULETIN FISIKA Vol 25 No 1 (2024): BULETIN FISIKA February Edition
Publisher : Departement of Physics Faculty of Mathematics and Natural Sciences, and Institute of Research and Community Services Udayana University, Kampus Bukit Jimbaran Badung Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/BF.2024.V25.i01.p11

Abstract

Hotspots, indicating active fires and potential sources of air pollution, are a major concern due to their impact on air quality in West Kalimantan. In this study, an analysis was carried out regarding the relationship of hotspots to the Air Pollution Standard Index (ISPU) based on the carbon monoxide (CO) parameter. This study aimed to determine the relationship between forest fires and air pollution levels. The data used in this study is in the form of monthly average CO concentration data and coordinates of hotspots in 2017-2021. To determine the effect of CO concentration, CO concentration was converted into ISPU and then mapped using the Inverse Distance Weighting (IDW) interpolation method. In addition, the overlay technique is also applied to the map and the correlation coefficient calculation between ISPU data and hotspot data. The study results show that the annual average number of hotspots ranges from 769 to 3,612, while the average ISPU ranges from 22.21 to 59.03. The highest average number of hotspots occurred in 2019, with 3,612 hotspots and the highest average ISPU value of 59.03, categorized as moderate. However, when examined monthly, the highest average number of hotspots is observed in August and September, with 8,505 and 8,321 hotspots, respectively, and average ISPU values of 55.36 and 88.32, categorized as moderate. Furthermore, the correlation coefficient between the average number of hotspots and the average ISPU per month is 0.91, and per year is 0.98, indicating a very high relationship. Spatially, clustered hotspot locations correspond to higher ISPU values. This implies that as the number of hotspots increases, the ISPU value based on CO concentration increases.
Identifikasi Sebaran Intrusi Air Laut di Sekitar Area Pelabuhan Internasional Kijing, Kabupaten Mempawah menggunakan Metode Resistivitas Muslim, Muslim; Azwar, Azrul; Muhardi, Muhardi
Jurnal Fisika Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jf.v11i1.29138

Abstract

Penelitian intrusi air laut di daerah pesisir Desa Sungai Kunyit Laut, Kabupaten Mempawah telah dilakukan dengan menggunakan metode resistivitas konfigurasi Wenner–Schlumberger. Lokasi penelitian merupakan area di sekitar Pelabuhan Internasional Kijing, Propinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan 4 lintasan dengan panjang masing-masing 114 m dan jarak antar leketroda sejauh 5 m. Keempat lintasan masing-masing mewakili area yang berbeda, yaitu kurang lebih 25 m, 150 m, 520 m, dan 1 km dari garis pantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai resistivitas sebesar 0,262 - 7,36 Ωm dengan kedalaman 1,25 m hingga lebih dari 28,7 m. Lapisan bawah permukaan di lokasi penelitian diinterpretasi tersusun atas 3 lapisan yaitu lapisan akuifer dangkal berupa pasir, lapisan lempung, dan lapisan setengah kedap air (akuitar) berupa lempung pasiran, pasir lempungan dan kerikil. Lapisan diduga sebagai akuifer dangkal dengan litologi berupa pasir telah terintrusi air laut dan menyebar hingga lebih dari 1 km dari garis pantai.