Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan

Analisis Risiko Gangguan Saluran Pernafasan Pada Pekerja Industri Sabut Kelapa Resti, Afriza; Riviwanto, Muchsin; Wijayantono, Wijayantono
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 17 No. 3 (2023)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v17i3.4129

Abstract

Kegiatan industri sabut kelapa berupa proses pencacahan, pengayakan, penjemuran dan pengepressan menghasilkan debu sabut kelapa yang termasuk Total Suspended Partikulat (TSP). Pencemaran TSP berdampak pada gangguan saluran pernafasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko gangguan saluran pernafasan pada pekerja industri sabut kelapa di PT. Makanya Agri Utama. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL). Sampel penelitian ini adalah sampel udara parameter TSP di dua titik yaitu bagian pencacahan pengayakan dan pengepressan pejemuran. Sampel pekerja yaitu sebanyak 13 pekerja. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat HVAS metode gravimetri, timbangan, dan kuesioner. Bahaya yang ditemukan berupa banyaknya debu sabut kelapa yang menempel di pakaian pekerja, kondisi tempat produksi yang memiliki atap, namun  tidak ada sekat, bahaya operasional mesin, kebisingan, masih ada pekerja yang tidak menggunakan APD, dan belum adanya pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu. Konsentrasi TSP titik pencacahan pengayakan yaitu 5,494 mg/m3, titik pengepressan penjemuran yaitu 2,109 mg/m3. Hasil pengukuran konsentrasi TSP kedua titik tersebut melebihi nilai baku mutu yaitu 0,23 mg/m3 menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.2 tahun 2023. Sebanyak 46,2% pekerja mengalami gangguan saluran pernafasan dan semua pekerja berisiko (RQ>1) pada masa kerja realtime maupun lifetime.
Hubungan Intensitas Radiasi Ultraviolet, Jarak Pengelasan, dan Karakteristik Pekerja Dengan Gejala Konjungtivitis Fotoelektrik Pada Pekerja Bengkel Las di Kota Bukittinggi Zhafira, Zetta; Riviwanto, Muchsin; Gusti, Awalia
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 18 No. 1 (2024)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v18i1.4130

Abstract

Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva yang disebabkan oleh virus, bakteri dan radiasi sinar ultraviolet (biasa disebut konjungtivitis fotoelektrik). Salah satu pekerjaan yang berhubungan dengan radiasi ultraviolet dan berisiko tinggi menyebabkan konjungtivitis fotoelektrik adalah pengelasan, khususnya pengelasan listrik. Penelitian bertujuan untuk menganalisis risiko konjungtivitis fotoelektrik pada pekerja bengkel las. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan responden 49 orang, dilaksanakan di Kota Bukittinggi pada bulan Desember-Mei 2023. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan pengukuran. Keseluruhan data dianalisis dengan Fisher’s Exact test, pada tingkat kepercayaan 95%. Penelitian menemukan bahwa sebagian besar responden mengalami gejala konjungtivitis fotolistrik berat (87,8%), dan terpapar intensitas radiasi ultraviolet yang tinggi (53,1%). Mayoritas responden berada pada kelompok usia muda (71,4%), terpapar lebih dari 2 jam sehari (85,7%), telah bekerja lebih dari 5 tahun (71,4%), dan bekerja pada jarak pengelasan yang dekat (59,2%). Penelitian juga menemukan hubungan yang signifikan antara gejala konjungtivitis fotolistrik dengan intensitas radiasi ultraviolet (P= 0.007), jarak pengelasan (P= 0.035), lama paparan (p= 0.002), dan masa kerja (P= 0.048). Penggunaan pelindung diri dan pemeriksaan kesehatan mata sangat disarankan dalam pekerjaan.