Claim Missing Document
Check
Articles

RANCANG BANGUN MODULASI AM DSB SC DAN PEMBANGKIT GELOMBANG SI5351 SEBAGAI KIT PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI Ngurah Made Mecky Iswaranto; Dedy Suryadi; Neilcy Tjahjamooniarsih; Syaifurrahman -; Jannus Marpaung
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 1: Januari 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i1.52682

Abstract

Modulasi AM DSB SC diperuntukan dalam memenuhi keperluan praktikum. Mahasiswa perlu melakukan kegiatan praktikum elektronika telekomunikasi untuk mengoperasikan modulator AM DSB SC agar dapat memahami cara kerja alat dan karakteristik sinyal yang ditunjukkan dari alat tersebut. Ketersediaan alat di laboratorium sangat minim dan banyak kondisi alat praktikum yang rusak atau tidak berfungsi secara normal lagi. Untuk melakukan pengadaannya dibutuhkan proses yang sangat panjang untuk mendapatkan alat praktikum yang baru. Dengan adanya modulator ini mahasiswa dapat menggunakan KIT praktikum ini untuk percobaan di Lab dengan baik. Dalam penelitian ini di mana analisis dilakukan pada dua alat yang terpisah yaitu Pembangkit Gelombang SI5351 dan Balanced Modulator MC1496 kemudian dikombinasikan menjadi satu alat yang akan menghasilkan modulasi Double Sideband Suppressed Carrier (DSB SC). Untuk Pembangkit Gelombang SI5351 didapatkan hasil output sinyal yang cukup akurat dengan error rata-rata sebesar 0,16% pada 15 kali percobaan dengan frekuensi sebesar 1MHz – 15MHz pada tiap pengukuran. Untuk balanced Modulator MC1496 didapatkan hasil output berupa Modulasi DSB SC, Pengujian ini dilakukan dengan variabel frekuensi carrier dan informasi yang bernilai tetap pada setiap percobaan, variabel yang diubah-ubah pada pengujian ini hanya amplitudo dari Function Generator untuk menghitung indeks modulasi beserta spektrum yang dihasilkan oleh modulasi DSB SC. Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa modulasi yang dihasilkan terlihat cukup baik dan dapat teridentifikasi sebagai modulasi DSB SC. Dari KIT praktikum ini mahasiswa diharapkan bisa Mengetahui dan memahami karakteristik sinyal carrier, sinyal informasi, dan sinyal termodulasi, Mengetahui dan memahami proses modulasi amplitudo, dan Mampu menghitung indeks modulasi amplitudo.
Rancang Bangun Inverter Satu Fasa 7-Tingkat Menggunakan Filter Pasif L-C Abdul Rosyid Al-Ubaedah Lubis; Ayong Hiendro; Syaifurrahman -; Dedy Suryadi; Managam Rajagukguk
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 11, No 1: Januari 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v11i1.62997

Abstract

Energi listrik merupakan salah satu komponen terpenting dalam perkembangan ekonomi suatu daerah. banyak penelitian menciptakan inovasi baru tentang energi terbarukan, sebagian besar energi terbarukan memiliki hasil energi listrik yang sifatnya variabel, sehingga diperlukan peralatan penyimpanan energi listrik. Penyimpanan energi listrik di dalam reaksi kimia baterai berbentuk tegangan DC,  sehingga perlu alat untuk mengonversi tegangan DC menjadi tegangan AC. Inverter adalah salah satu komponen penting catu daya yang berfungsi mengubah sumber tegangan masukan DC ke bentuk sumber tegangan keluaran AC. Oleh karena itu, dirancang  suatu multilevel inverter Satu Fasa 7-Tingkat Menggunakan Filter Pasif L-C pada sisi keluaran inverter yang menggunakan Teknik Selektif Harmonik Elimination PWM (SHEPWM) untuk merancang switching yang digunakan untuk mengontrol sakelar di inverter. Pengontrolan sakelar menggunakan mikrokontroler Arduino dengan menggunakan 10 pin out ada di dalam mikrokontroler, Hasil pengukuran menunjukkan bahwa persentase galat pada frekuensi 16,66% dan mengalami drop tegangan sebesar 63,9% .
STUDI KEBUTUHAN DAN PENENTUAN LOKASI BASE TRANSCEIVER STATION DALAM PENERAPAN MENARA BERSAMA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN SAMBAS MENGGUNAKAN WEIGHTED PRODUCT METHOD (WPM) Azi Amarul; Neilcy Tjahjamooniarsih; Dedy Suryadi
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 1: Januari 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i1.52530

Abstract

Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan telekomunikasi membuat operator seluler berlomba-lomba untuk meningkatkan layanan, agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Pembangunan sarana dan infrastruktur telekomunikasi berupa menara BTS merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan layanan telekomunikasi. Namun, pembangunan yang dilakukan secara terus menerus akan menimbulkan permasalahan baru dari segi efektifitas penggunaan lahan, perangkat, dan estetika ruang. Permasalahan tersebut dapat diselesikan dengan melakukan perecanaan pembangunan menara BTS bersama serta menentukan daerah prioritas untuk dibangun menara BTS bersama di Kabupaten Sambas dalam jangka waktu 5 tahun. Perencanaan menara BTS dilakukan dengan memprediksi jumlah penduduk, prediksi jumlah pelanggan seluler, menghitung kebutuhan BTS dan menghitung  kebutuha menara BTS bersama pada 19 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sambas. Daerah prioritas pembangunan menara BTS bersama ditentukan dengan implementasi Weighted Product Method, yang merupakan sistem pendukung keputusan (SPK) yang dapat menyelesaikan permasalahan pengambilan keputusan dengan banyak atribut dengan kriteria yang dipilih yaitu kepadatan penduduk, BTS eksisting dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Berdasarkan perhitungan jumlah menara BTS di Kabupaten Sambas, dibutuhkan 121 menara BTS bersama yang akan menopang 359 BTS yang ada di Kabupaten Sambas sampai dengan tahun 2026. Daerah yang menjadi prioritas untuk dibangun menara bersama adalah Kecamatan Pemangkat, sedangkan Kecamatan Sajingan Besar merupakan daerah yang tidak diprioritaskan untuk dibangun menara BTS bersama.
IDENTIFIKASI PENGARUH LOSS DAYA SALURAN SERAT OPTIK TERHADAP KUALITAS LAYANAN INTERNET Jemi Ristiawan; Fitri Imansyah; Dedy Suryadi
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 9, No 2: Juli 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v9i2.48649

Abstract

Serat optik merupakan media transmisi yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk dapat mentransfer data lebih cepat karena menggunakan cahaya sebagai penghantarnya. Adanya permasalahan redaman pada serat optik, perlu diakomodasi sehingga dapat meminimalisir terjadinya loss daya pada serat optik. Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui besarnya nilai dari suatu redaman transmisi serat optik melalui metode pengukuran menggunakan OPM, mengidentifikasi loss daya saluran serat optik, mengetahui korelasi nilai redaman terhadap loss daya pada transmisi serat optik, serta mengetahui perbandingan nilai hasil pengukuran OPM dengan pembacaan data ONT. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif analitik dimana penelitian akan menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel yang diolah, serta gejala dan keadaan yang akan diidentifikasi. Maka dapat diperoleh hasil penelitian yaitu, besarnya daya optik yang terukur di rumah pelanggan dipengaruhi oleh daya optik yang terukur pada ODP. Daya optik pada ODP bernilai kecil dengan nilai daya optik rata-rata -19.87 dB, hal ini membuat daya optik pada rumah pelanggan yaitu ONT cenderung semakin kecil dengan nilai daya optik rata-rata -20.82 dB. Terjadi penambahan nilai -0.95 dB per transmisi. terdapat perbedaan antara data pengukuran dengan data pembacaan ONT rata-rata senilai 1 dB dimana data pengukuran cenderung bernilai lebih besar dari pada data pembacaan ONT. Dilakukanlah suatu perhitungan untuk mengidentifikasi penyebab dari besarnya nilai redaman pada kabel serat optik. Sehingga diketahui bahwa semakin panjang kabel yang digunakan untuk transmisi serat optik maka redaman yang dihasilkan akan semakin besar sehingga daya optik yang dipancarkan oleh pengirim akan semakin melemah seiring dengan panjangnya kabel. Hal inilah yang akan mempengaruhi kualitas dari layanan internet.
PRAPENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN FILTER GABOR BERBASIS GRAPHICAL USER INTERFACE (GUI) UNTUK PENGENALAN WAJAH Nadia Arista; Redi Ratiandi Yacoub; Dedy Suryadi; Fitri Imansyah; Jannus Marpaung
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 1: Januari 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i1.52586

Abstract

Pengenalan wajah manusia merupakan cara untuk mengidentifikasi dan mengenali identitas seseorang, karena setiap manusia memiliki struktur wajah yang berbeda-beda. Filter gabor sangat baik untuk menghilangkan noise yang bersifat sebaran nomal, yang banyak di jumpai pada sebaran citra hasil proses digitasi menggunakan kamera karena merupakan fenomena alamiah akibat sifat pantulan cahaya dan kepekaan sensor cahaya pada kamera itu sendiri. Filter gabor adalah Filter blur yang menempatkan warna transisi yang signifikan dalam sebuah image, kemudian membuat warna-warna pertengahan untuk menciptakan efek lembut pada sisi-sisi sebuah image. Sehingga dalam penelitian dilakukan prapengolahan citra mengunakan filter gabor pada citra RGB yang terkontaminasi noise dengan tujuan untuk menghilangkan noise, memberikan efek halus dan blur agar citra dapat dikenali. Hasil penelitian yaitu filter gabor dapat menghilangkan noise, memberikan efek halus dan blur, namun filter ini dipengaruhi oleh banyaknya cahaya yang terdapat pada citra wajah tersebut. Persentase hasil citra baik sebesar 12,5%, persentase hasil citra sedang sebesar 75% dan persentase hasil citra buruk sebesar 25% data citra wajah.
MONITORING DAN KENDALI ON/OFF PERALATAN LISTRIK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE NATURAL LANGUANGE PROCESSING (NLP) DAN WIT.AI - Hanssen; Muhammad Saleh; Dedy Suryadi
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 11, No 1: Januari 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v11i1.62276

Abstract

Pengendalian on/off peralatan listrik rumah tangga saat ini secara umum masih dikendalikan secara manual. Kerap kali ketika bepergian keluar rumah terjadi keragu-raguan akan peralatan listrik yang digunakan sebelumnya apakah sudah dimatikan atau belum dimatikan. Dampak dari kecerobohan ini mengakibatkan kerugian akan kebutuhan energi dibayarkan meningkat. Oleh sebab itu dalam tugas akhir ini dirancang sebuah alat berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat memonitoring dan mengendalikan on/off peralatan listrik dari jarak jauh secara realtime dengan menggunakan Smartphone. Sistem pada alat ini memperpadukan dua aplikasi yaitu ESP RainMaker dan Google Home. Monitoring serta pengendalian on/off dilakukan pada aplikasi ESP RainMaker sedangkan Google Home berperan memberikan fitur pengendalian berbasis suara. Sistem ini dirancang menggunakan Mikrokontoler ESP32, sensor arus PZEM-004T, modul relay Solid State Relay (SSR) dan modul relay 2 channel. Sistem ini dilengkapi proteksi apabila beban yang digunakan melebihi 2 Ampere maka sistem akan otomatis melakukan cut off pada beban. Pengujian sistem dilakukan pada variable jarak, kebisingan lingkungan, persentase galat antara sensor dengan alat ukur dan respon waktu alat ketika diberi beban melebihi 2 Ampere. Alat dapat bekerja pada jarak perintah 0,5 - 1,5 Meter pada kondisi lingkungan 58 dB, Alat dapat merespon pada jarak 1 Meter dari intensitas suara 59 – 75 dB, rata-rata kecepatan respon alat 11574 milidetik, rata-rata persentase galat yang didapat antara sensor arus dan alat ukur arus yaitu 0,472% dan respon waktu pengujian ketika diberi beban melebihi 2 Ampere adalah 3 sampai dengan 4 milidetik beban otomatis di-cut off.
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN FREKUENSI RADIO FM MENGGUNAKAN SOFTWARE ARGUS PADA DAERAH LAYANAN KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KUBU RAYA Supratman Andi; Fitri Imansyah; Dedy Suryadi
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 9, No 1: Januari 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v9i1.46781

Abstract

Di Indonesia pengelolaan dan pengawasan spektrum radio dan orbit satelit diatur dalam undang-undang nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit. Radio FM masih menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu media penyedia dan penyiar informasi bagi masyarakat luas, dimana sifat komunikasi ini termasuk sistem komunikasi tidak bergerak. Oleh karena itu, sumber daya alam ini perlu dikelola dan diatur pengalokasian spektrumnya. Banyaknya jumlah stasiun radio FM dan keterbatasan alokasi frekuensi radio FM mengharuskan penggunaan alokasi frekuensi radio FM haruslah sesuai dengan aturan yang berlaku. Diprediksi adanya penggunaan frekuensi radio FM yang tidak memiliki Izin Siaran Radio sehingga mengakibatkan interferensi dan gangguan komunikasi bagi pengguna frekeunsi radio FM lainnya, untuk itu diperlukan identifikasi supaya penggunaan frekuensi radio FM lebih tertata dan terdata. Dari hasil pengukuran dan identifikasi frekuensi radio FM menggunakan software argus pada daerah layanan didapat sebanyak 10 frekuensi radio FM legal pada daerah layanan Kota Pontianak dan 3 frekuensi radio FM legal pada daerah layanan Kabupaten Kubu Raya. Semua frekuensi radio FM tersebut tidak ada yang berdiri illegal, kadaluarsa atau tidak sesuai dengan database Sistem Informasi Manajemen  Spektrum (SIMS) wilayah Kota Pontianak.Sinyal tertinggi yang diterima pada saat melakukan pengukuran pada daerah layanan Kota Pontianak adalah 38,9 dBµV/m dengan hasil identifikasi 104,200 MHz radio FM RRI Pro 1 dan sinyal terendah adalah 13,6 dBµV/m dengan hasil identifikasi 105,800 MHz radio FM PT. Radio Swara Mas Mujahidin Madani sedangkan, sinyal tertinggi yang diterima pada saat melakukan pengukuran pada daerah layanan Kabupaten Kubu Raya adalah 80,1 dBµV/m dengan hasil identifikasi 97,900 MHz radio FM PT. Radio Samaria dan sinyal terendah adalah 41,1 dBµV/m dengan hasil identifikasi 94,700 MHz radio FM PT. Radio Swara Rodja dan pada pengukuran spektrum frekuensi radio FM pada daerah layanan Kabupaten Kubu Raya terdapat 3 frekuensi radio FM yang tidak sesuai dengan database SIMS dan tidak dapat diidentifikasi, yaitu 97.000 MHz, 100.700 MHz, 105.500 MHz.
RANCANG BANGUN PEMBANGKIT SINYAL TIGA KELUARAN DENGAN MODUL SI5351 BERBASIS ARDUINO Ahmad Rizal; Dedy Suryadi; Abqori Aula; Jannus Marpaung; Syaifurrahman -
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 9, No 2: Juli 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v9i2.50296

Abstract

Function generator atau pembangkit sinyal merupakan alat yang dapat menghasilkan gelombang baik gelombang sinus, persegi, ataupun gigi gergaji, dengan frekuensi dan amplitudo yang dapat diubah. Pembangkit sinyal yang terdapat di laboratorium umumnya hanya memiliki satu keluaran. Hal ini menyebabkan pelaksanaan praktikum tidak maksimal. Dalam tugas akhir ini dirancang pembangkit sinyal dengan tiga keluaran menggunakan rangkaian modul SI5351 yang dikendalikan oleh mikroprosesor Arduino. Pembangkit sinyal tiga keluaran ini di harapkan dapat membantu praktikum. Menggunakan Arduino Nano, modul SI5351 dapat menghasilkan tiga keluaran dengan mengendalikan moda dan frekuensi pada CLK0, CLK1 dan CLK2. < Prototype yang dirancang kemudian diuji di laboratorium Elektronika Dasar. Keluaran CLK0 digunakan untuk membangkitkan sinyal sinus, CLK1 untuk menghasilkan sinyal persegi, dan CLK2 untuk membangkitkan sinyal gigi gergaji. Keluaran CLK0 memiliki galat rata-rata 329 KHz sampai dengan 7 MHz, keluaran CLK1 memiliki galat rata-rata 359 KHz sampai dengan 7 MHz, dan keluaran CLK2 memiliki galat rata-rata 403 KHz sampai dengan 8 MHz, Hasil ini menunjukkan bahwa pembangkit sinyal yang dirancang mampu menghasilkan keluaran yang diinginkan, dengan rentang galat antara 363 KHz hingga 7 MHz. >
ANALISIS DC LINE FILTER PADA CATU DAYA Willy Pindra; Dedy Suryadi; Ayong Hiendro
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.42616

Abstract

Dewasa ini, perkembangan teknologi terus mengalami kemajuan, hal ini terlihat semakin banyaknya peralatan elektronika yang digunakan dalam keperluan sehari - hari, salah satunya dalam ranah ilmu konversi energi listrik, yaitu DC line filter pada catu daya. Filter catu daya merupakan alat perubahan tegangan listrik yang dapat merubah listrik AC menjadi listrik DC yang dilengkapai dengan filter sehingga menghasilkan tegangan DC yang lebih baik. Telah banyak penelitan – penelitan yang dilakukan dalam rangka mendapatkan tegangan DC yang baik dengan memperkecil faktor riak yang dihasilkan. Namun teknik baru dilakukan dengan membuat alat yang dapat membandingkan berbagai jenis filter catu daya yang ada antara lain catu daya tanpa filter, catu daya dengan filter C dan catu daya dengan filter RC.
IDENTIFIKASI PENERIMAAN SINYAL ANTENA DIGITAL UNTUK TELEVISI MENGGUNAKAN METODE SINPO - Martripagelardo; Dedy Suryadi; F. Trias Pontia W; Fitri Imansyah; Jannus Marpaung
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 1: Januari 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i1.52589

Abstract

Antena Televisi digital merupakan perangkat yang digunakan untuk menangkap sinyal digital. Siaran televisi digital mampu memancarkan sinyal gambar dan suara dengan kualitas penerimaan yang lebih jernih dilayar televisi dibandingkan siaran analog. Saat ini di Indonesia masih dalam tahap proses migrasi dari siaran televisi analog kesiaran televisi digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perolehan hasil kualitas gambar, suara serta sinyal yang dihasilkan oleh siaran televisi digital. SINPO merupakan kode angka untuk menilai kekuatan sinyal, gangguan,derau dari atmosfer, kondisi propagasi, dan kesan umum penerimaan. Penilaian dilakukan dengan angka mulai dari 5 (sangat baik) sampai 1 (sangat buruk). Hasil pengamatan kualitas gambar, suara serta sinyal yang dihasilkan siaran televisi digital memiliki kualitas yang sangat bagus.