Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS QUALITY OF SERVICE SINYAL TERPANCAR JARAK JAUH MODUL TRANSCEIVER SX 1276 DENGAN DATA SERIAL MENGANDUNG INFORMASI KUALITAS GAS AMMONIA DAN HIDROGEN SULFIDA Nabila Dwi Laksono; Jannus Marpaung; Ade Elbani; Fitri Imansyah; Dedy Suryadi
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 10, No 1: Januari 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v10i1.55264

Abstract

Modul transceiver SX1276 memiliki kemampuan untuk komunikasi jarak jauh, kecepatan data yang rendah, konsumsi daya rendah, dan transmisi data yang aman. Karena kemampuannya, modul transceiver SX1276 sangat cocok digunakan untuk memonitoring keadaan dari jarak jauh. Penggunaan sistem komunikasi modul transceiver SX1276 diimplementaskan dalam sistem monitoring kualitas udara, khususnya gas Ammonia dan Hidrogen Sulfida pada pabrik karet. Pada penelitian ini menggunakan modul transceiver SX1276 untuk mengetahui kinerja telekomunikasi data optimal dengan parameter pengujian Receive Signal Streng Indicator (RSSI) dan Signal Noise Ratio (SNR). Pengujian juga menghitung Quality Of Service (QOS) pada sistem komunikasi modul transceiver SX1276 berupa delay, throughput, dan  packet loss. Pengujian dilakukan pada kondisi Line Of Sight (LOS) dan Non Line Of Sight (NLOS) terhadap perubahan jarak dengan 5 kali percobaan, yang mana setiapa percobaan melakukan 10 kali pengiriman data. Jarak yang diuji adalah 25m, 50m, 75m, 100m, dan 125m dengan ketinggian antena 1 meter. Pengujian ini menggunakan SF 12, Bandwidth 250 KHz, Coding Rate 4/5, frekuensi 915 Mhz, dan Syn Word 0xF4. Pada pengujian modul transceiver SX1276  ini terdapat perubahan performansi setiap perubahan jarak pada kondisi LOS dan NLOS. Pada kondisi LOS semakin jauhnya jarak maka nilai RSSI, SNR, dan throughput menurun, sedangkan nilai delay naik tanpa adanya data yang hilang dalam pengiriman data. Pada kondisi NLOS semakian jauhnya jarak dan banyaknya halangan maka nilai RSSI, SNR, dan throughput menurun, sedangkan nilai delay naik tanpa adanya data yang hilang dalam pengiriman data
IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI SHELTER BTS (SHELTER BASE TRANCEIVER SYSTEM) DI KOTA PONTIANAK BERBASIS GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM) Adytia Warman; Fitri Imansyah; Dedy Suryadi
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 7, No 2: Juli 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v7i2.35059

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan pendataan dan membuat letak titik sebaran setiap BTS (Geographic Information System) yang ada di Kota Pontianak dengan menggunakan aplikasi ArcGis/ ArcMap. Penelitian ini bertujuan dengan mengidentifikasi letak titik sebaran BTS (Base Transceiver Station) di Kota Pontianak dengan berbantuan menggunakan aplikasi ArcGis/ArcMap versi 10.3 yang hasilnya berupa peta. Hasil peta yang telah dibuat berfungsi dalam mengerjakan manajamen data khsususnya data koordinat sehingga perusahaan telekomunikasi dapat menggunakan dalam pengauditan dan menjadi inventaris data perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Berdasarkan identifikasi yang dapat diketahui Jumlah BTS (Base Transceiver Station) yang ada di Kota Pontianak berjumlah 276 titik koordinat. Setelah diidentifikasi data tabel koordinat beserta data base yang di dapat dari Balai Monitoring Kelas II Kalimantan Barat, data tersebut sesuai berada di dalam batas administrasi deliniasi/potongan Kota Pontianak di setiap kecamatan. Untuk Kecamatan Pontianak Selatan: 70 titik koordinat, Kecamatan Pontianak Tenggara: 24 titik koordinat, Kecamtan Pontianak Timur: 27 titik koordinat, Kecamatan Pontianak Kota: 74 titik koordinat, Kecamatan Pontianak Barat: 39 titik koordinat, Kecamatan Pontianak Utara: 42 titik koordinat.
STUDI PENENTUAN TITIK OPTIMUM LOKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOMASSA KELAPA SAWIT DITINJAU DARI BIAYA TRANSPORTASI DAN KEDEKATAN JARINGAN Muhammad Ridho Rezeki; Danial -; Dedy Suryadi
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 1: Januari 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i1.38980

Abstract

Pada paper ini  melakukan studi penentuan titik optimum lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) kelapa sawit ditinjau dari biaya transportasi dan kedekatan jaringan dengan bahan baku PLTBm berupa cangkang dan serabut kelapa sawit yang berasal dari PKS di Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang. Hasil penelitian untuk Titik Optimum Lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Kelapa Sawit Ditinjau Dari Biaya Transportasi dan Kedekatan Jaringan berada pada titik koordinat 1°20'34.0"LU 109°16'29.1"BT terletak di Saing Rambi, Kecamatan Sambas. Ditinjau dengan biaya transportasi dan kedekatan jaringan sehingga didapatkan pengeluaran optimum untuk biaya transportasi sebesar Rp. 428.064.000 dalam 1 tahun  sedangkan untuk biaya pembelian bahan baku paling optimum untuk PLTBm selama 1 tahun sebesar Rp. 21.840.000.000. Total biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pasokan bahan baku yang optimum sebesar Rp. 22.268.064.000 (Rp. 22,268 Milyar) dan untuk biaya JTM 20 kV sebesar Rp 636.762.253,-/km sehingga didapatkan total pengeluaran dalam 1 tahun sebesar Rp. 22.904.826.253 (Rp. 22,904 Milyar) dan hasil dari penjualan energi listrik yang dibangkitkan 5 MW perjam dalam 1 tahun sebesar Rp. 50.370.000.000 (Rp. 50,37 Milyar/thn). Sehingga didapatkan keuntungan dalam waktu 1 tahun sebesar Rp. 27.465.173.747 ,- /thn (Rp. 27,465 Milyar/thn).
PERAMALAN PENYEDIAAN JARINGAN TELELKOMUNIKASI BTS BERSAMA MENGGUNAKAN POLA TIME SERIES PADA DAERAH KABUPATEN KUBU RAYA Jaka Kuswara; Dedy Suryadi; Neilcy Tjahjamooniarsih
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 1: Januari 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i1.40267

Abstract

Meningkatnya jumlah pelanggan dan trafik maka kapasitas jaringan yang ada tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Untuk menentukan kapasitas layanan dimasa mendatang, maka suatu  provider akan menerapkan teori peramalan trafik yang akan terjadi pada bulan bahkan pada tahun mendatang. Jumlah vendor yang ada di Kabupaten Kubu Raya tahun 2014 sampai tahun 2019 sebanyak 24 BTS. adapun jumlah masing-masing BTS yang dimiliki oleh vendor  PT. Telkomsel sebanyak 8 BTS, PT. XL sebanyak 4 BTS, PT. Indosat sebanyak 5 BTS, PT. Tri sebanyak 5 BTS dan PT. Smartfren sebanyak 2 BTS. Metode Time Series  ini  didasarkan  pada  asumsi  bahwa,  data  memiliki  struktur  internal,  seperti autokorelasi dan trend. Data yang digunakan pada penelitian  adalah  data sekunder meliputi data jumlah provider di Kabupaten Kubu Raya, data jumlah luas dan kepadatan penduduk dari tahun 2017 sampai 2019. Berdasarkan perhitungan peramalan kebutuhan BTS pada 5 provider GSM di Kabupaten Kubu Raya untuk PT. Telkomsel penggunaan BTS pada tahun 2020 sampai 2025 berjumlah 6 BTS dengan rata-rata pembangunan sekitar 1 BTS pertahunnya menjadi 14 BTS sampai tahun 2025. Kebutuhan provider PT. XL terhadap penggunaan BTS pada tahun 2020 sampai 2025 berjumlah 4 BTS dengan rata-rata pembangunan sekitar 1 BTS pertahunnya menjadi 9 BTS sampai tahun 2025. Kebutuhan  provider PT. Indosat terhadap penggunaan BTS pada tahun 2020 sampai 2025 berjumlah 5 BTS dengan rata-rata pembangunan sekitar 0 BTS per tahunnya tidak ada peningkatan jadi 5 BTS sampai tahun 2025. Kebutuhan provider PT. Smartfren terhadap penggunaan BTS pada tahun 2020 sampai 2025 berjumlah 5 BTS dengan rata-rata pembangunan sekitar 1 BTS pertahunnya menjadi 6 BTS sampai tahun 2025.  Sedangkan kebutuhan provider PT. Tri terhadap penggunaan BTS pada tahun 2020 sampai 2025 berjumlah 5 BTS dengan rata-rata pembangunan sekitar 7 BTS pertahunnya  menjadi 12 BTS sampai tahun 2025. Kebutuhan jaringan BTS secara keseluruhan berjumlah 23 BTS dan rata-rata kebutuhan jaringan BTS yang dapat dibangun di Kabupaten Kubu Raya tahun 2020 sampai 2025 sebesar 2 BTS setiap tahunnya, maka kebutuhan terhadap pemakaian tower bersama sangat diperlukan.
MENINGKATKAN DAYA OUTPUT PANEL SURYA DENGAN SUN TRACKER BERBASIS WAKTU Agus Tianto Hendri Putra; Ayong Hiendro; Dedy Suryadi
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 7, No 2: Juli 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v7i2.35375

Abstract

Salah satu upaya teknologi untuk memanfaatkan energi matahari adalah dengan menggunakan panel surya. Panel surya merupakan peranti elektronik yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik. Untuk selalu mendapatkan efisiensi yang maksimum pada panel surya, maka posisi panel surya harus selalu mengikuti pergerakan matahari. Penggunaan panel surya yang terpasang kebanyakan masih bersifat statis sehingga menyebabkan energi matahari yang diterima kurang optimal. Untuk memaksimalkan penyerapan energi cahaya matahari dalam pembentukan sudut tegak lurus antara panel surya dengan arah datangnya cahaya matahari. Maka, penulis mencoba membuat suatu alat agar dapat membantu posisi panel surya dalam mengikuti arah pergerakan matahari berdasarkan perhitungan waktu edar matahari sehingga panel surya dapat menerima cahaya matahari secara maksimal. Penelitian ini menganalisis pergerakan panel surya 50 watt menggunakan sistem penjejak matahari (sun tracker) berbasis waktu, dengan mikrokontroler Arduino sebagai pusat kendali pada sistem yang dirancang dan dua buah motor servo yang menjadi penggerak untuk mengubah posisi panel surya. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan selama tiga hari dari jam 08.00 WIB hingga jam 16.00 WIB dengan pengambilan data dilakukan setiap satu jam. Selisih pada tegangan rata-rata yang dihasilkan panel surya pada pengujian hari pertama sebesar 0,7478 volt dengan persentase kenaikan nilai sebesar 4,3954%. Pada pengujian hari kedua sebesar 2,1011 volt dengan persentase kenaikan nilai sebesar 13,4151%. Pada pengujian hari ketiga sebesar 0,7989 volt dengan persentase kenaikan nilai sebesar 4,7037%. Diharapkan alat ini mampu mengoptimalkan penggunaan energi matahari serta mampu menjadikan suatu sistem kendali elektronik yang harganya terjangkau.
ANALISIS PERFORMANSI JARINGAN WIFI UNTAN DI AREA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA MENGGUNAKAN METODE WALK TEST - Padlillah; Fitri Imansyah; Dedy Suryadi
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 7, No 2: Juli 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v7i2.35422

Abstract

Dengan adanya kualitas internet yang bagus maka hal ini dapat membantu dan menunjang sarana prasarana dalam mengolah data dan bertukar informasi. Di Fakultas Teknik Univeritas Tanjungpura sendiri menggunakan layanan jaringan nirkabel (wireless) untuk menunjang sarana dan prasarana Akademik. Perlu di ketahui layanan berbasis nirkabel (wireless) merupakan jaringan dengan media berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar user karena menggunakan gelombang  elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar jaringan. Seperti yang kita ketahui Fakultas Teknik terdapat wifi Untan yang dapat digunakan pada area Fakultas Teknik saja dan disini diukur performansi dari wifi Untan dengan parameter yang meliputi RSSI (Received Signal Strength Indicator) dengan menggunakan metode walk test. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan data hasil pengkuran yang menunjukkan kualitas nilai RSSI yang bervariasi Pada rute 1 titik A – B nilai RSSI -48 dBm, berada pada skala yang sangat bagus dengan kualitas sinyal 100%. Titik B – C nilai RSSI -61 dBm berada  skala yang sedang dengan kualitas sinyal 78%. Titik C – D nilai RSSI -79 dBm berada pada skala yang buruk dengan kualitas sinyal 42%. Titik D – E nilai RSSI -73 dBm berada pada skala yang buruk dengan kualitas sinyal 54%. Titik E – F nilai RSSI -62 dBm berada pada skala sedang dengan kualitas sinyal 76%. Titik F – G nilai RSSI -61 dBm berada pada skala yang sedang dengan kualitas sinyal 78%. Pada rute 2 titik A – B nilai RSSI -69 dBm berada pada skala sedang dengan kualitas sinyal 62%. Titik B – C nilai RSSI -70 dBm berada pada skala yang buruk dengan kualitas sinyal 60%. Titik C – D nilai RSSI -61 dBm berada pada skala sedang dengan kualitas sinyal 78%. Pada rute 3 titik A – B ini nilai RSSI -70 dBm berada pada skala yang buruk dengan kualitas sinyal 70%. titik B – C nilai RSSI -68 dBm berada pada skala  sedang dengan kualitas sinyal 64%. Titik C – D nilai RSSI -62 dBm berada skala bagus dengan kualitas sinyal 76%. Berdasarkan hasil pengukuran data maka kualitas wifi Untan di area Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura berada pada skala sedang. Perlunya penambahan akses point pada rute 3, Titik A – B terdapat ruang kuliah yang tidak terlayani dengan baik karena tidak adanya akses point yang dapat melayani area tersebut. Pada titik tersebut juga sering berlangsung perkuliahan dan dengan adanya akses point diarea itu, tentunya juga dapat membantu proses perkuliahan.
DESIGN AND IMPLEMENTATION OF DIGITAL TV ANTENNA WITH RF AMPLIFICATION FOR CHANNELS 478-694 MHZ Putra Aditya Pitri; Dedy Suryadi; Fitri Imansyah
Telecommunications, Computers, and Electricals Engineering Journal (TELECTRICAL) Vol 2, No 1: June 2024
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/telectrical.v1i3.75950

Abstract

Digital television is a device used to capture digital TV broadcasts, this type of television uses digital modulation and compression systems to broadcast image, sound, and data signals to television sets. The need for this technology requires a device that can work to carry out the digital TV communication function. One very important communication device is the antenna. B iquad antenna is a loop antenna with a rectangular contour and is paralleled to get a smaller impedance. Wireless communication is inseparable from the existence of antenna devices. This research only focuses on analyzing signal reception on digital TV frequencies 478-694 MHz and on antenna design. This research discusses the design of a digital TV antenna with an RF amplifier and analyzes the parameters of the antenna design results and optimizes the antenna design to fit specifications. Simulation results on CST studio show that the biquad antenna has a VSWR value of 1.64, return loss of -12.26 dB, bandwidth of 114.44 MHz, gain of 9.080 dBi, and directivity of 9.253 dBi. These parameter values are obtained after performing an optimization process from previous simulations that still do not meet specifications. In the correlation of digital TV, antennas with RF amplifiers are able to capture very good signal strength and quality on each channel on the digital TV screen so that good image quality is obtained.
DESIGN OF AN INFORMATION SYSTEM FOR FORECASTING FABRIC DEMAND (CASE STUDY AT CAHAYA SANDANG) Geraldy Setiawan; Dedy Suryadi
International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR) Vol 8, No 2 (2024): IJEBAR, VOL. 08 ISSUE 02, JUNE 2024
Publisher : LPPM ITB AAS INDONESIA (d.h STIE AAS Surakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/ijebar.v8i2.13055

Abstract

In the course of weekly fabric procurement from suppliers, Cahaya Sandang frequently encounters challenges in determining the optimal quantity of fabrics to be ordered. The uncertainty surrounding order quantities has led to a loss of consumer confidence for Cahaya Sandang. To address this issue, a research initiative was undertaken, focusing on the development of an information system for forecasting fabric sales at the Cahaya Sandang Store. The fabric sales forecasting system was designed using Python, incorporating various forecasting methodologies such as moving average, exponential smoothing, linear regression, Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA), and Long Short Memory Term (LSTM). These designated forecasting methods are exclusively applied to predict cloth sales for the subsequent week. The determination of forecasting methods was based on the Mean Absolute Percentage Error (MAPE) values derived from the existing forecasting models. The findings affirm the efficacy of the five employed methods, demonstrating a maximum error value below 10% for the prediction of Cahaya Sandang fabric sales. By implementing this fabric sales forecasting system, the decision-making process regarding fabric orders from suppliers is expected to become more streamlined and targeted.
Income Tax Calculation Analysis At IBP Bandung Tax Consultant Office Pandu Adi Cakranegara; Ahmad Junaidi; Okevanrianus Okevanrianus; Dedy Suryadi; Rinjani Rinjani
Inisiatif: Jurnal Ekonomi, Akuntansi dan Manajemen Vol. 2 No. 3 (2023): Juli : Inisiatif: Jurnal Ekonomi, Akuntansi dan Manajemen
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/inisiatif.v2i3.1041

Abstract

In order to prepare corporate income tax at one of East Bandung's Accounting Services Offices, this research will look at the income tax article 21 computation using three ways (net, gross, and gross up). The study's focus is a business that offers services like bookkeeping, tax preparation, financial advice, and other related ones in Bandung. This study uses a qualitative approach method with additional quantitative information. The company's Article 21 PPh computation, salary information for permanent employees in 2022, and PPh regulations were all employed. The Gross Up method is the best and most effective method for business tax planning, according to the study's conclusions. The Gross Up strategy allows companies to offer tax incentives to their employees and can be used as a deduction from gross income, lowering the amount of corporate income tax owed. This study is only applicable to one company, and it can be developed by distributing questionnaires related to the article 21 income tax calculation calculation.
INOVASI 4.0 DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA/I SMK KARYA NASIONAL, KAB. KUNINGAN JAWA BARAT Rosedi; Mohammad Sigit Adi Nugraha; Dedy Suryadi; Efrinal; Enggun Gunawan
JURNAL ABDIMAS PLJ Vol. 4 No. 2 (2024): JURNAL ABDIMAS PLJ, Desember 2024
Publisher : POLITEKNIK LP3I JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34127/japlj.v4i2.1275

Abstract

This study aims to determine innovation 4.0 in accounting learning for students at SMK Karya Nasional, Kab. Kuningan West Java. The digital era is a time where everyone can communicate with each other very closely, even though they are far apart. We can find out certain information very quickly, even in real time. Globalization is a process of international integration that occurs as a result of exchange of world views, products, ideas and other cultural aspects caused by the development of telecommunications, transportation and internet infrastructure. The result of the industrial revolution era 4.0 were also marked by the development of the internet and digital technology as well as the emergence of supercomputers and artificial intelligence. The education needed to enter the era of the industrial revolution 4.0 is learning that empowers students to be able to think critically, creatively, innovatively, collaborate and have high self-confidence. Revision of current skills is highly recommended to ensure the profession’s relevance in industry 4.0. enabling future accounting graduates to be accepted in the labor market. Developing the skills of future accountants must be the main agenda in this era. Online and distance learning must be the rise of education 4.0