Cokorda Bagus Jaya Lesmana
Departemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar

Published : 36 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

KARAKTERISTIK DAN PROPORSI TRAUMA MASA KANAK PADA REMAJA DI KOTA DENPASAR Desak Nyoman Puriani; Ni Ketut Sri Diniari; Cokorda Bagus Jaya Lesmana; Desak Ketut Ernawati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i12.P06

Abstract

Trauma masa kanak dikaitkan dengan penganiayaan yang menimbulkan penderitaan bagi yang mengalaminya. Penganiayaan anak merupakan tantangan global yang mendesak. Di seluruh dunia banyak anak yang dihadapkan pada pengalaman yang melecehkan atau pengabaian yang melanggar hak-hak mereka dan konsekuensinya tidak hanya pada aspek biologis juga aspek kesehatan fisik, mental dan perilaku anak yang mengalaminya dan bisa bertahan hingga masa dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan proporsi trauma masa kanak pada siswa SMA di Denpasar. Sampel data tentang karakteristik demografi dan proporsi trauma masa kanak. Data diambil dengan kuesioner tentang demografi dan trauma masa kanak menggunakan Kuesioner Trauma Masa Kanak(Childhood Traumatic Questionairre). Sebanyak 104 siswa berpartisi dalam penelitian ini dengan usia paling banyak umur 17 tahun (63,5%), jenis kelamin perempuan (75%), tinggal di Denpasar (90,4%), status perkawinan orangtua menikah (85,6%), dan tinggal dengan orang tua utuh (85,6%). Disimpulkan proporsi trauma masa kanak yang dilaporkan yaitu kekerasan fisik 47,1%, sakit/terluka parah 41,3%, pengalaman perubahan tiba-tiba yang merubah kepribadian 36,5%, ditinggal orang terdekat 27,9%, pengabaian 27,9%, perubahan situasi orang tua 15,4%, dan pelecehan seksual 13,5%. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk pencegahan terjadinya trauma yang pada masa kanak sebelum terjadi dampak yang tidak diinginkan bagi generasi masa depan. Kata kunci : trauma masa kanak, remaja, karakteristik, proporsi.
HUBUNGAN ANTARA CEMAS DAN DEPRESI MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENGAN KEINGINAN DAN HARAPAN DARI KARIR KEDOKTERAN Putu Satya Pratiwi; Cokorda Bagus Jaya Lesmana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.105 KB)

Abstract

Medical education requires effort and hard work with high stress levels, and reported as a cause of burnout, anxiety, depression, and psychosocial problems. Settling on a course of study can not be separated from the underlying desires and expectations to be achieved. The aim of this study was to determine the relationship of anxiety and depression in medical students Udayana University with the desires and expectations of the medical career. This study used a cross-sectional study. The samples used were second and fourth semester students of academic year 2014/2015 in Medical Education Program, Faculty of Medicine, University of Udayana. Instruments in this study is the Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS). Questionnaire data obtained were analyzed by One-way Analysis of Variance (ANOVA), t-test and crosstab test. The results of descriptive study are the main reason for choosing the medical faculty are ideals to be a doctor, and the greatest expectation of medical education is job satisfaction. In the analysis, it was found that the desire in choosing medical school related to levels of anxiety, with p value = 0.000. Students who chose medical school because of pressure from the outside to have higher levels of anxiety. No relationship was found between the level of depression with variable desires (p=0,487). Expectation from choosing a medical school is not associated with the level of anxiety (p=0,799) and depression (p=0,660).[c1] [AA2] [c1]satya [AA2]
TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER DENGAN TERAPI PERILAKU DI YAYASAN MENTARI FAJAR JIMBARAN BADUNG Ida Ayu Putu Laksmi Esalini; Cokorda Bagus Jaya Lesmana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.551 KB)

Abstract

Perilaku yang mengkhawatirkan orang tua biasanya anak sulit menaruh perhatian atau sulit berkonsentrasi karena anak lambat dalam memahami pembelajaran atau instruksi dari guru, serta orang tua sulit mengawasi perkembangan anaknya. Kesulitan untuk memperhatikan dan perilaku berlebih tersebut diistilahkan sebagai Gangguan Pemusatan Perhatian disertai Hiperaktif (GPPH) atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemandirian terapi yang diberikan kepada anak dengan ADHD untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan crossectional yang dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2016. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Penelitian ini menggunakan analisis bivariat serta distribusi frekuensi tabulasi silang untuk menilai tingkat kemandirian anak ADHD. Dari hasil penelitian, terdapat 31 anak yang mengalami ADHD, diantaranya berjenis kelamin laki-laki 25 orang (80,4%), berusia rerata 6,8 tahun (SB = 1,8). Tingkat kemandirian anak memiliki hubungan dengan terapi yang diberikan Applied Behavioral Analysis, Sensori Integrasi, serta diberikan terapi tambahan berupa terapi wicara dan kognitif (p < 0,05). Dari hasil terapi yang dilakukan, tidak terdapat korelasi yang signifikan antara tingkat kemandirian terapi dengan terapi okupasi (p = 0,075). Tingkat kemandirian anak ADHD yaitu 75% dengan jenis kelamin laki-laki yang terbanyak. Dengan menggunakan terapi ABA, SI, wicara, dan kognitif memiliki hubungan dalam memperbaiki tingkat kemandirian anak dengan ADHD. Hasil penelitian ini sebaiknya mengoptimalkan pemantauan terapi yang diberikan kepada anak ADHD agar segera mandiri dan mencapai proses normalisasi. Kata kunci: ADHD, tingkat kemandirian, terapi perilaku
Prevalensi efek samping farmakoterapi terhadap penderita skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Bangli, Propinsi Bali Sharmadave Subramaniam; Ni Putu Suweni Sasmita; Cokorda Bagus Jaya Lesmana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.828 KB)

Abstract

Schizophrenia is persisting mental illness and need a long-life medication, with psychotic symptoms and loss of specific cognitive functions. This study aims to identify the prevalence of side effects of pharmachotherapy on schizophrenia patients in RSJ Bangli. Forty-two sample was taken from medical record in Asylum of Bali based on the report when patient is admitted to emergency department. The data then extracted into extraction form that is previously made and analyzed with software SPSS 20. The youngest patient is 21 years old. Gender comparison of man 92.9% and woman 7.1%. Patients with unmarried status 59.5%, married patients 35.7% and divorced 4.8%. No widowed and unknown patient found from the data. The side effect of pharmachotherapy includes extrapyramidal syndrome with 14 patients (33.3%), tardive dyskinesia and other tardive syndromes with 18 patients (42.9%), dyslipidemia with 2 patients (4.8%) and insulin resistance and hyperglycemia with 8 patients (19%). In this study, it is found that among 42 patients that is taken randomly, more than 40% has tardive dyskinesia and other tardive syndromes. Other side effects of pharmachotherapy are also varied. Risk factor of older age, greater adiposity, ethnicity could further contribute to the worsen effects of pharmachotherapy in schizophrenia.Keywords: schizophrenia, side effects, pharmachotherapy
GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN GANGGUAN BIPOLAR DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR, BALI Jourdan Wirasugianto; Cokorda Bagus Jaya Lesmana; Luh Nyoman Alit Aryani; Anak Ayu Sri Wahyuni
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i1.P06

Abstract

Gangguan bipolar merupakan gangguan kronis berulang ditandai dengan munculnya fluktuasi keadaan mood dan energi. Gangguan bipolar adalah salah satu penyebab kecacatan di kalangan anak muda, yang menyebabkan gangguan kognitif dan fungsional. Berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2013, prevalensi gangguan mental emosional yang ditandai dengan adanya gejala depresi serta kecemasan usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6% dari jumlah penduduk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien gangguan bipolar di RSUP Sanglah Denpasar, Bali. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif studi potong lintang. Sampel dipilih dari populasi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan software SPSS 25.0 untuk mendapatkan karakteristik gangguan bipolar. Hasil penelitian menunjukkan range usia 57 tahun dengan mean yaitu 32,75 tahun serta didominasi oleh jenis kelamin perempuan (53,5%). Pekerjaan sebagai pegawai swasta terbanyak ditemukan sebesar 56,3%. Sekolah Menengah Atas merupakan pendidikan terakhir yang paling banyak ditemukan dengan persentase 47,9% dan sebagian besar pasien berada dalam status belum menikah (76,1%). Tipe gangguan bipolar F31.2 mayoritas ditemukan yaitu sebanyak 45,1% dan pasien rawat inap dengan kunjungan pertama <7 hari (67,2%) didapatkan paling banyak. Secara keseluruhan, risperidone (17,2%) dan olanzapine (15,3%) merupakan obat yang paling sering digunakan untuk pasien gangguan bipolar. Penelitian ini bermanfaat guna memberikan wawasan mengenai gambaran karakteristik pasien gangguan bipolar. Kata Kunci: Gangguan Bipolar, Karakteristik, Klasifikasi
GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN GANGGUAN BIPOLAR DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR, BALI Jourdan Wirasugianto; Cokorda Bagus Jaya Lesmana; Luh Nyoman Alit Aryani; Anak Ayu Sri Wahyuni
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i11.P05

Abstract

Gangguan bipolar merupakan gangguan kronis berulang ditandai dengan munculnya fluktuasi keadaan mood dan energi. Gangguan bipolar adalah salah satu penyebab kecacatan di kalangan anak muda, yang menyebabkan gangguan kognitif dan fungsional. Berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2013, prevalensi gangguan mental emosional yang ditandai dengan adanya gejala depresi serta kecemasan usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6% dari jumlah penduduk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien gangguan bipolar di RSUP Sanglah Denpasar, Bali. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif studi potong lintang. Sampel dipilih dari populasi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan software SPSS 25.0 untuk mendapatkan karakteristik gangguan bipolar. Hasil penelitian menunjukkan range usia 57 tahun dengan mean yaitu 32,75 tahun serta didominasi oleh jenis kelamin perempuan (53,5%). Pekerjaan sebagai pegawai swasta terbanyak ditemukan sebesar 56,3%. Sekolah Menengah Atas merupakan pendidikan terakhir yang paling banyak ditemukan dengan persentase 47,9% dan sebagian besar pasien berada dalam status belum menikah (76,1%). Tipe gangguan bipolar F31.2 mayoritas ditemukan yaitu sebanyak 45,1% dan pasien rawat inap dengan kunjungan pertama <7 hari (67,2%) didapatkan paling banyak. Secara keseluruhan, risperidone (17,2%) dan olanzapine (15,3%) merupakan obat yang paling sering digunakan untuk pasien gangguan bipolar. Penelitian ini bermanfaat guna memberikan wawasan mengenai gambaran karakteristik pasien gangguan bipolar. Kata Kunci: Gangguan Bipolar, Karakteristik, Klasifikasi
Relationship of anxiety with emotional and behavioral problem in Madrasah Tsanawiyah Hidayatullah Islamic boarding school students, Denpasar Rabiatul Udawiyah; Cokorda Bagus Jaya Lesmana; Lely Setyawati
Journal of Clinical and Cultural Psychiatry Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Indoscholar Publication and the Indonesian Psychiatric Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.992 KB) | DOI: 10.36444/v1i1.004

Abstract

Background: Emotional and behavioral problem are persistent and recurring problem that observed in teenagers specifically students. Anxiety is the most common mental health problem found in Islamic boarding school students. This research aims to find out the relationship of anxiety with emotional and behavioral problem in Madrasah Tsanawiyah, Hidayatullah Islamic Boarding School Students, Denpasar. Patients and Methods: The study was an analytical cross-sectional study with 89 students met inclusion and exclusion criteria. This research used the Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ) to measure emotional and behavioral problems and Beck Anxiety Inventory (BAI) to measure the student’s anxiety level. The correlation was analyzed by using Spearman’s correlation test. Results: Forty-five (50.8%) students experience abnormal emotional and behavioral problems with 30 (30%) the students mostly had moderate level anxiety. The correlation between the anxiety with emotional and behavioral problems had an R value of 0.366 (p<0.001). Conclusion: There was a moderate positive relationship between anxiety with emotional and behavioral problems in Madrasah Tsanawiyah Islamic boarding school Hidayatullah students.
Association between anxiety and sleep quality in the General Surgery residents of Udayana University Ida Bagus Gede Wisnu Wardhana; Cokorda Bagus Jaya Lesmana; Luh Nyoman Alit Aryani; Wayan Westa; I Gusti Ayu Endah Ardjana; Ni Ketut Sri Diniari
Journal of Clinical and Cultural Psychiatry Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Indoscholar Publication and the Indonesian Psychiatric Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.281 KB) | DOI: 10.36444/v1i1.006

Abstract

Background: Sleep quality not only affects physical health but also on individual performance. Anxiety is thought to associate with poor sleep quality. This study aims to determine the association between anxiety and sleep quality in surgery residents of Faculty of Medicine, Udayana University. Methods: The subjects of the study were 48 surgery residents of Faculty of Medicine of Udayana University. The study used a cross sectional analytical method. Measurement of anxiety using the Beck Anxiety Inventory (BAI) and sleep quality questionnaire using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data were analyzed descriptively and used the chi square test with significance level p <0.05. Results: The results showed that 33.3% of surgery residents of Faculty of Medicine of Udayana University had anxiety and most had poor sleep quality (87.5%). There is an association between anxiety and sleep quality in surgery residents of Faculty of Medicine of Udayana University with PR 3.0 (95% CI 0,9-9,1; p <0.005). Conclusion: This study shows that there is a significant relationship between anxiety and sleep quality where surgery residents of Faculty of Medicine of Udayana University with anxiety 3 times at risk of developing poor sleep quality than those without anxiety. Therefore it is necessary to manage anxiety as well as the arrangement of night shift to improve sleep quality.
Association between family function and cigarette addiction in high school students Nyoman Widhyalestari Parwatha; Cokorda Bagus Jaya Lesmana; Luh Nyoman Alit Aryani; Wayan Westa; Lely Setyawati; Ni Ketut Sri Diniari
Journal of Clinical and Cultural Psychiatry Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Indoscholar Publication and the Indonesian Psychiatric Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.009 KB) | DOI: 10.36444/v1i1.007

Abstract

Background: Cigarette addiction not only affects physical health but also individual mental development. The family function is thought to influence the occurrence of cigarette addiction in adolescents. This study aims to determine the association between family function and cigarette addiction in high school students in Denpasar. Patients and Methods: The study participants were 138 high school students in Denpasar, aged 15-18 years. This study used an analytical cross-sectional method. Measurement of family functions using the Family Assessment Device (FAD) and cigarette addiction measured by the Fagerström Test for Nicotine Dependence (FTND) questionnaire. Data were analyzed descriptively and using the chi-square test with significance level p <0.05. Results: The results showed that high school students who smoked were 29.7%. Most high school students have a good family function (73.2%). There is an association between family function and cigarette addiction in high school students in Denpasar with OR 16.8 (95% CI 6.7-42.1; p <0.001). In this study, the most important dimension from the family function was the problem-solving dimension with OR 8.29 and 95% CI 3.4-20.30 (p <0.001). Conclusion: There is a positive association between family problem and cigarette addiction in high school students in Denpasar.
Correlation between perimenopausal syndromes and depression in nurses at Sanglah General Hospital Ni Wayan Dewi Putriny Asih; Ni Ketut Sri Diniari; Cokorda Bagus Jaya Lesmana; Luh Nyoman Alit Aryani; Anak Ayu Sri Wahyuni
Journal of Clinical and Cultural Psychiatry Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Indoscholar Publication and the Indonesian Psychiatric Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.574 KB) | DOI: 10.36444/vii1.008

Abstract

Background: Perimenopause covers the period immediately before the menopause and the first year after the last menstrual period. In addition to the changes in the menstrual cycle, women in the perimenopause phase often report a number of perimenopausal complaints and depressive disorders. This study aims to determine the prevalence of perimenopausal complaints and depression experienced in nurses at Sanglah General Hospital. Methods: The study uses a cross-sectional analytical. The measurement of perimenopause complaints uses the Menopause Rating Scale (MRS) questionnaire and the depression measurement uses the Beck Depression Inventory-II questionnaire (BDI-II). The data are analyzed descriptively, it uses the Fisher test and linear regression test with significance level p <0.05. Results: Nurses who have perimenopausal complaints are 62.7%. Besides, depression is experienced by 23.8% of nurses who have perimenopausal complaints. The complained somatic symptoms with a mild degree are 50% and moderate degree is 40%. While the urogenital sexual symptoms with a moderate degree are 60%, and mild and severe degrees are 20%. Conclusion: This study shows the relationship between perimenopausal complaints and the depression of the nurses in Sanglah General Hospital. Therefore, it is necessary to hold an early detection of depression prevention by screening perimenopausal complaints.