Maggot menjadi trend usaha rumahan karena mudah dilakukan dan biaya yang murah. Selain bernilai ekonomis, usaha maggot memiliki dampak yang baik bagi lingkungan, khususnya pada penanganan masalah sampah organik terhadap lingkungan. Potensi utama dari budidaya maggot adalah ketersediaan sumber pakan dan permintaan pakan ternak dari maggot. Adapun salah satu usaha budidaya maggot dilakukan oleh Magot Mulia Mandiri di Desa Pematang Johar. Dalam menjalankan usahanya, Magot Mulia Mandiri menggunakan sampah organik pasar dan rumahan yang dicincang secara manual dengan pisau untuk pakan maggot. Hasil pakan yang diperoleh dari sampah organik ini bersifat kasar dan keras sehingga sulit dikonsumi dan dicerna oleh maggot. Dampaknya, maggot yang dihasilkan berukuran relatif kecil karena penyerapan nutrisi yang tidak optimal dan nafsu makan yang menurun. Sifat makan Maggot dilakukan dengan cara menghisap sehingga diperlukan pakan yang lembut. Pakan yang lembut dapat diperoleh dengan menggiling sampah organik menggunakan mesin pembubur, namun hal ini belum dilakukan oleh pembudidaya maggot. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih mitra dalam memproduksi pakan mandiri maggot menggunakan mesin pembubur agar diperoleh pakan yang lembut. Metode pelaksanaan menggunakan Teknik presentasi, tanya-jawab, diskusi, demonstrasi, dan unjuk kerja. Hasil kegiatan diperoleh pakan maggot yang lembut sesuai kebutuhan, sehingga dapat diberikan tanpa harus melalui proses fermentasi. Pada aspek hasil pelatihan terhadap kualitas kegiatan pelatihan diperoleh nilai rata-rata 3,77 dan tingkat pengetahuan mitra memperoleh nilai rata-rata 3,80 dari nilai maksimum 4,00. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kegiatan dapat dikatakan baik dan terdapat peningkatan pengetahuan mitra dalam budidaya maggot. Terjadi peningkatan juga pada aspek keterampilan peserta berdasarkan hasil observasi dan produk yang dihasilkan, dimana peserta dapat memproduksi pakan menggunakan mesin pembubur.