Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

KONSTRUKSI BAMBU PLESTER UNTUK RUMAH LAYAK HUNI DAN TAHAN GEMPA DI DESA REMBITAN KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Teti Handayani; Rini Srikus Saptaningtyas; Zaedar Gazalba; Jasmine C.U. Bachtiar; Fauza Hastati
Jurnal Pepadu Vol 3 No 4 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.186 KB) | DOI: 10.29303/pepadu.v3i4.2049

Abstract

Bambu sebagai material konstruksi bangunan sudah lama diketahui, tetapi konstruksi bambu plester belum banyak dikenal. Keberadaannya menjadi langka karena masyarakat banyak yang belum mengetahui kelebihan konstruksi ini. Padahal menurut hasil penelitian, konstruksi bambu plester selain harganya lebih murah, juga bertahan lama dan tahan gempa. Sementara itu, Desa Rembitan memiliki potensi besar sebagai penghasil tanaman bambu, tetapi belum termanfaatkan secara optimal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan membantu masyarakat di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, khususnya di Desa Rembitan agar dapat memanfaatkan bambu sebagai material konstruksi rumah layak huni yang murah, ramah lingkungan dan sekaligus lebih tahan gempa. Metode pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan mengenai karakteristik bambu, pengenalan bambu plester, dan proses perakitan rumah bambu plester. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di aula kantor Desa Rembitan dengan peserta yang hadir sebagian bermatapencaharian sebagai tukang bangunan. Pemaparan materi disertai contoh aplikasinya dalam bentuk gambar, foto dan peragaan langsung. Tahap pengkonstruksian rumah bambu plester disampaikan dengan berpedoman pada buku Modul Pelatihan Konstruksi Dinding Bambu Plester yang disusun oleh Dr. Ing Andry Widyowijatnoko, ST., MT. dan Mustakim, ST. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat cukup tinggi untuk memahami konstruksi dinding bambu plester, karena teknik pembuatannya agak berbeda dari yang biasa mereka ketahui dan lakukan. Hal yang menarik lainnya bagi peserta adalah tampilan akhir dari konstruksi bambu plester yang menyerupai bangunan berdinding bata, sehingga memunculkan keinginan masyarakat untuk mencoba mengaplikasikannya. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa, meskipun kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir, tapi kegiatan pengabdian ini telah berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan.
BAMBU SEBAGAI SOLUSI UNTUK RUMAH LAYAK HUNI BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DENGAN POLA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA SETANGGOR KABUPATEN LOMBOK TENGAH Jurnal Pepadu; Rini Srikus Saptaningtyas; Teti Handayani; Giska Ayu Pradana Putri K
Jurnal Pepadu Vol 2 No 2 (2021): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v2i2.2191

Abstract

ABSTRAKDesa Setanggor adalah satu satu desa dari sepuluh desa yang ada di Kecamatan Praya Barat. Desaini berjarak 10.6 kilometer dari ibukota kabupaten Lombok Tengah. Desa Setanggor terletak diKecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa ini punyapotensi bamboo yang cukup banyak sehingga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan rumah layak huni.Tujuan dari kegiatan ini adalah 1) Memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang manfaat bambu2) Memotivasi masyarakat untuk bisa membangun rumah sederhana dan layak huni , 3) Meningkatkankesadaran masyarakat akan arti pentingnya bamboo sebagai alternative bahan yang murah, kuat dantahan gempa serta ramah lingkungan.. Berdasarkan hasil kegiatan dan evaluasi yang dilakukan antaralain diperoleh bahwa Penyuluhan yang disampaikan dan dilanjutkan dengan diskusi ini memberimanfaat kepada masyarakat tentang pentingnya bamboo sebegai alternative pengganti baja yang biayapembangunannya relative jauh lebih murah dan ramah lingkungan. Sehingga perlu ada upaya untukmelakukan budidaya tanaman bamboo, khususnya bamboo tali. Karena jenis bamboo ini sangat cocokuntuk material bangunan. Melalui kegiatan ini disarankan antara lain kegiatan ini perlu dilanjutkandengan pelatihan dan uji coba membuat langsung rumah layak huni untuk salah satu rumah warga, yangnantinya akan menjadi lingkungan permukiman yang nyaman, layak dan ramah gempa. Diperlukandukungan dana dari pemerintah atau insta
Physical Measurement Analysis in Pre-Utility Covid-19 Isolation Room: A Case Study Universitas Mataram Teaching Hospital Eustachius Hagni Wardoyo; Ida Bagus Alit; Monalisa Nasrul; Didit Yudhanto; Prima Belia Fathana; Rini Srikus Saptaningtyas
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 7 No. 2 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v7i2.121

Abstract

Background: Negative pressure room is recommended for the treatment of COVID-19 patients. Aim this study to describe physical measurement analysis of isolation room Universitas Mataram Teaching Hospital. Methods: Newly developed negative pressure isolation room was physical measure using following instruments: anemometer, moisture meter, hygrometer and pressure gauge.  Results: This study showed physical measurement as follow: 1) ACH (air change per hour) 23.3 / hour [minimum: 12+ ACH]; 2) the difference in pressure gradient between the inpatient room and anteroom -30 Pa [minimum -15 Pa]; 3) the mean of air temperature 24.8°C [21-24]; 4) air humidity 58% [maximum 65%] and 5) concrete moisture 22.45%. Conclusion: The COVID-19 isolation room at the Universitas Mataram Teaching Hospital meets the standard criteria.
Perancangan Area Restoran di Arung Rinjani berbasis Nilai Lokal dan Tanggap Covid-19 Jasmine Chanifah Uzdah Bachtiar; Ni Ketut Ayu Intan Putri Mentari Indriani; Rini Srikus Saptaningtyas; Teti Handayani
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2023): SADE Oktober 2023
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sade.v2i2.51

Abstract

The North Lombok District has many fascinating and diverse tourist destination potentials. However, over the past two years, the tourism sector has experienced a decline in income due to the Covid-19 pandemic. Some tourism sectors have started to bounce back this year by designing new projects that can attract and ensure tourists form Covid-19 transmission. To develop that project, the new building attraction will be developed from local value and Covid-19 risk transmission. This research was conducted to find out how the criteria of restaurant area can be designed to support the bounce back of tourism in Arung Rinjani. This area is on the regional route of the Senaru Traditional Village. This region is predicted will be popular after the Covid-19 pandemic due to its traditional values and strategic location. Data were collected through field observations and data literature. All data will be analyzed by qualitative descriptive method to design an adaptive restaurant building criteria. The results show that the restaurant area can be designed by transforming local value and attributes to the physical form of buildings to elevate the value of locality. Meanwhile, responsive design for Covid-19 can be achieved by choosing the right furniture, changing the room layout, maintaining the adequate distance between dining areas, maximizing window openings for passive design, and educating visitors to follow health protocols during traveling. These results are expected to be design ideas and programs to design a restaurant area in Arung Rinjani.
ANALISIS KONDISI HIDROOCEANOGRAFI LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN BANDAR INTERNASIONAL KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA: Hidrooceanography Analysis of the Site Plan Development of Kayangan International Port at North Lombok District Rini Srikus Saptaningtyas; Tri Sulistyowati
Spektrum Sipil Vol 2 No 2 (2015): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selat Lombok terletak pada Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) memiliki posisi strategis, karena menjadi alternatif jalur pelayaran internasional setelah Selat Malaka yang saat ini sangat sibuk. Sebagian besar, yaitu 90% barang perdagangan antar negara diangkut dengan kapal laut. Lebih dari 40% melintasi perairan Indonesia. Rencana pembangunan Bandar Internasional Kayangan merupakan salah usaha untuk mendukung rencana pembangunan “Kota Bandar Dunia” di Kabupaten Lombok Utara. Bandar internasional Kayangan diharapkan dapat dilayari oleh kapal-kapal “extra large”, di atas 300 ribu DWT bahkan kapal-kapal yang mencapai 1,2 juta DWT dan diperlukan kedalaman minimal 50 meter. Analisis kondisi hidrooceanografi lokasi rencana pembangunan bandar internasional Kayangan dilakukan pada 2 (dua) lokasi yaitu Sedutan dan Sigundi. Data-data primer diperoleh melalui kegiatan survey pengukuran antara lain : (1). topografi dan bathimetri; (2). pasang surut; (3). arus; (4) angin dan gelombang. Sehingga dengan studi ini dapat diketahui kondisi lokasi rencana pembangunan bandar internasional Kayangan memenuhi persyaratan teknis yang diperlukan. Berdasarkan hasil survey pengukuran topografi dan bathimetri diketahui bahwa pada perairan kawasan Pantai Kayangan kearah laut lepas di lokasi Sedutan pada jarak dari pantai 300 m kedalamannya 60 m, sedangkan di lokasi Sigundi dengan jarak dari pantai 400 m, memiliki kedalaman mencapai 60 m. Dari pengamatan kondisi pasang surut diketahui bahwa gelombang pasang tertinggi 3,314 m. Angin dominan pada bulan Desember-Maret adalah dari arah utara dengan kecepatan dominan di atas 15 knot dan pada bulan April-November arah angin dominan dari arah Selatan dengan kecepatan dominan di atas 9-12 knot. Gelombang dominan adalah dari arah barat dengan tinggi gelombang dominan 0.2-0.4 m dan tinggi gelombang maksimum 1.78 m. Sehingga berdasarkan kondisi hidrooceanografis, lokasi rencana pembangunan bandar internasional Kayangan memenuhi persyaratan teknis untuk dilalui kapal-kapal besar berukuran 300 ribu – 1,2 juta DWT.
PELIBATAN MASYARAKAT DALAM MERANCANG GERBANG MASUK DI DESA SETANGGOR Jasmine Chanifah Uzdah Bachtiar; Ni Ketut Ayu Intan Putri Mentari Indriani; Rini Srikus Saptaningtyas; Liza Hani Saroya Wardi
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 4 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i4.1177

Abstract

Regional image-forming elements are needed to create a strong image to form branding of a region. These elements have been built in Setanggor Village, but the image you want to show and the impression of the village as a tourism destination is not visible. Village entrance gate designs are also designed with various shapes, designs and colors. This service was carried out as a forum for the community to voice their aspirations in developing the village through involvement in the design of the entrance gate to Setanggor Village. Community involvement was carried out through deliberation by presenting ideas and gate design concepts that had been created by the service team for village development. The results of the discussion showed that the Setanggor Village community agreed to the proposed third alternative (traditional concept) with several additions and changes in design. The addition of the Central Lombok Regency logo, the addition of the phrase 'cultural tourism village', and the beleq drum statue were carried out after the service activities were completed. The results of the third alternative design were sent back as discussion material for the Village Head and the community for budget planning. This service activity has a positive impact on residents because it can increase residents' knowledge about the importance of building an image, help residents discuss village development, and assist in planning the construction of village gates. Service activities in Setanggor Village can be carried out well with several directions from the community to perfect the selected gate design ideas. It is hoped that in the future, service activities like this can be carried out again in Setanggor Village to help the community in planning and developing a cultural tourism village.
STRATEGI RESILIENSI ARSITEKTUR TRADISIONAL YANG BERKELANJUTAN PADA PERMUKIMAN TRADISIONAL SADE KABUPATEN LOMBOK TENGAH Saptaningtyas, Rini Srikus; Handayani, Teti; Wardi, Liza Hani Saroya; Bachtiar, Jasmine Chanifah Uzdah; Putra, Pascaghana Jayatri; Pamungkas, Rizky Akbar Satrio; Rahmani, Azra Haedah
Jurnal Pepadu Vol 5 No 4 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i4.5888

Abstract

Dusun Sade sebagai desa wisata adalah bagian dari Desa Rembitan, dimana permukiman tradisional wajib untuk dilestarikan. Dusun Sade sebagai tempat tinggal masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang lekat dengan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal. Dimana lingkungan hidup yang bernuansa kearifan lokal memberi peran dalam menjaga kelestarian lingkungan. Seiring waktu, bagaimana budaya luar yang sudah mempengaruhi lingkungan Sade, baik budaya perkotaan, maupun budaya luar/ mancanegara karena arus globalisasi, yang berdampak pada degradasi nilai-nilai budaya daerah. Tetapi dari hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kearifan lokal pada hunian masih terjaga. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan program strategi demi peningkatan resiliensi hunian yang berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam pengabdian dengan cara memberi penyuluhan sekaligus FGD (Focus Group Discussion). Adapun hasil yang diharapkan adalah para pemangku adat, pokdarwis, dan masyarakat Dusun Sade bisa menerima materi dengan baik serta dapat memahami pentingnya resiliensi. Dimana strategi resiliensi pengembangan Dusun Sade di masa yang akan datang adalah dengan menggunakan SWOT analisis yang mengacu pada strategi SO (strength – opportunity). Harapan kedepan bisa dijalankan program – program tersebut agar Dusun Sade sebagai desa wisata semakin resiliens dan berkelanjutan
Pendekatan Arsitektur Hijau pada Perancangan Youth Creative Art Center di KEK Mandalika: Integrating Sustainable Design Principles in the Youth Creative Art Center at KEK Mandalika Putri, Baiq Adisty Tahira; Saptaningtyas, Rini Srikus; Anantama, Aldhi Nugraha; Gazalba, Zaedar; Kamase, Giska Ayu Pradana P; Wardi, Liza Hani Saroya; Puji, Lale Garjita Kusumaring
SADE : Jurnal Arsitektur, Planologi dan Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2024): SADE Oktober 2024
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/sade.v3i2.87

Abstract

Arsitektur hijau merupakan salah satu konsep yang cenderung memanfaatkan sumber daya alam dibanding sumber daya buatan. Hal ini menjadi acuan bagi pribadi terkait dengan kesadaran jika terus menerus menggunakan sumber energi buatan yang berdampak bagi manusia ataupun bangunan itu sendiri. Konsep arsitektur hijau kuat kaitannya dengan berkelanjutan. Berkelanjutan yang dimaksud yaitu adanya pengurangan pemakaian energi yang tidak dapat diperbarui agar tidak cepat habis pakai. Tujuan dari tulisan ini adalah merumuskan solusi untuk mengurangi dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan, mengembangkan dan memajukan generasi pemuda, pegiat seni, serta kebutuhan sarana pariwisata pada KEK Mandalika yang berskala internasional. Metode yang digunakan dalam penyusunan tulisan ini yaitu melakukan identifikasi potensi dan masalah serta melakukan studi literatur dan kajian terkait prinsip arsitektur hijau. Dengan menerapkan prinsip – prinsip arsitektur hijau, bangunan pusat seni Youth Creative Art Center diharapkan akan menjadi fasilitas dan sarana terpusat yang dapat menampung atau mewadahi segala jenis kegiatan kesenian dan budaya, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Pembuatan Produk Olahan Inovatif dari Daging Buah Nangka dan Biji Nangka di Desa Suranadi Istiqomah, Yuliana; Ramdhani, Zainul Hadi; Alamsyah, Ahmad; Cahyani, Baiq Ria Rizkia; Azizah, Fia Nur; Astuti, Lita; Iskandar, M. Sopiyan; Asgani, Muhammad Syafa; Nurjanah, Nining; Aprianti, Oktaria Evi; Saptaningtyas, Rini Srikus
Portal ABDIMAS Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v2i1.3995

Abstract

Desa Suranadi, Lombok Barat, memiliki potensi buah nangka yang dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk menghasilkan selai dan keripik. Kegiatan KKN PMD Desa Suranadi bertujuan menciptakan inovasi tersebut, melibatkan pelaku UMKM dan menggunakan metode eksperimen. Sosialisasi digital marketing memperkenalkan produk olahan biji dan daging nangka kepada 25 pelaku UMKM, fokus pada dodol nangka dan keripik biji nangka. Inovasi ini memberikan solusi kreatif dalam memanfaatkan biji nangka yang sebelumnya dianggap limbah. Selai nangka diperkenalkan sebagai alternatif inovatif untuk mengatasi penurunan permintaan produk tradisional. Melalui monitoring, 80% peserta menunjukkan minat dan kemampuan mandiri dalam mengolah buah nangka menjadi keripik biji nangka dan selai nangka. Pengenalan produk olahan buah nangka dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dan membuka peluang usaha.