Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Hubungan Faktor Risiko dan Kejadian Mioma Uteri di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang Lilyani, Devy Isella; Sudiat, Muhammad; Basuki, Rochman
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 1 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos uterus yang terdiri dari sel-sel jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dankolagen. Kejadian mioma uteri di Indonesia sebesar 2,39%-11,70% pada semua penderita ginekologi yang dirawat. Faktor-faktor risikoseperti umur, paritas, umur menarche dan status haid dapat menyebabkan terjadinya mioma uteri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan kejadian mioma uteri di RSUD Tugurejo Semarang.Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitic dengan pendekatan retrospective. Waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober hingga Desember 2011. Berdasarkan perhitungan, besar sampel minimal dalam penelitian ini adalah 68 orang yang diambil menggunakan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Analisis yang digunakan adalah uji statistik Chi Square/ Fisher’s Exact Test.Hasil: Terdapat hubungan bermakna antara umur dengan kejadian mioma uteri (p = 0,007), tidak terdapat hubungan bermakna antara paritasdengan kejadian mioma uteri (p = 0,186), terdapat hubungan bermakna antara umur menarche dengan kejadian mioma uteri (p = 0,007) danterdapat hubungan bermakna antara status haid dengan kejadian mioma uteri (p = 0,004).Kesimpulan: Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor-faktor risiko seperti umur ≥40 tahun, umur menarche normal (≥10 tahun) danjuga wanita yang masih haid merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya mioma uteri.Kata kunci: Mioma Uteri, Faktor Risiko
Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Balita di Posyandu Mawar RW 05 Kelurahan Wonodri Darmono SS, -; Basuki, Rochman; Fakhrurijal, Dadan
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 2 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Status gizi balita dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat kompleks dan dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung seperti konsumsi makanan dan penyakit infeksi, sedangkan faktor tidak langsung seperti pola asuh,tingkat pendidikan ibu, tingkat pendapatan keluarga, aktivitas ibu, jumlah anggota keluarga dan budaya pantangan makanan, jarak kelahiran anak yang terlalu rapat, sanitasi lingkungan, pelayanan kesehatan, dan stabilitas rumah tangga. Tujuan Penelitian : Untuk menganalisis beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi pada balita di Posyandu Mawar RW 05 Kelurahan Wonodri. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini  menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional, dengan sampel sebanyak 51 balita. Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dengan panduan kuesioner dan observasi. Analisis data dengan menggunakan korelasi spearman dan chi-square.Hasil Penelitian : Pada penelitian ini didapatkan ada hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan dengan status gizi sedangkan untuk hubungan antara penyakit infeksi dengan status gizi tidak ditemukan hubungan yang signifikan.Kata Kunci : Konsumsi makanan, penyakit infeksi, status gizi.
Faktor Pengetahuan dan Pemakaian Botol Susu Steril yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Batita di Wilayah Puskesmas Wedung 1 Setiawan, Bela Bagus; Basuki, Rochman
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 2 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang :Diare hingga saat ini masih merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian hampir di seluruh daerah geografis di dunia dan semua kelompok usia bisa diserang oleh diare, tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi terutama terjadi pada bayi dan anak balita. Pengetahun ibu tentang diare yang tepat dapat mengurangi atau mengatasi terjadinya diare pada anak usia 0-3 tahun, dimana ibu mengetahui gejala dan tanda diare maka dengan baik pula ibu dapat melakukan penanganan diare,begitupun juga sebaliknya. Pada pemakaian botol susu steril Jika cara pembuatan susunya salah dan kurang bersih, bayi menjadi kurus dan mencret.Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan dari pengetahuan dan pemakaian botol susu steril yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita di wilayah puskesmas Wedung 1Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian  deskriptif–analitik dengan pendekatan cross sectional, jumlah populasi 300 batita dan didapatkan  sampel sebanyak 71 batita dengan variabel  bebas kejadian diare dan variabel terikat pengetahuan ibu tentang diare dan pemakaian botolsusu steril melalui pengkajian hipotesis dan uji statistik chi square.Hasil Penelitian :Responden yang berpengetahuan rendah sebanyak 21 (35.5%), tidak memberikan ASI ekslusif sebanyak  21 (33,9%), tidak melakukan sterilisasi pada botol susu sebanyak 14 (22.6%), mengalami diare sebanyak 49 (79.0%), hubungan pengetahuan ibu tentang diare yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita (p=0.23), hubungan pemakaian botol susu steril yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita (p=0.29).Kesimpulan :ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita,  serta ada hubungan antara pemakaian botol susu steril yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita. Kata Kunci :Pengetahuan mengenai diare,  ASI ekslusif, pemakaian botol susu steril, kejadian diare.
PENGARUH PEMBERIAN ETANOL SECARA AKUT TERHADAP MEMORI KERJA PADA TIKUS (Rattus norvegicus) Basuki, Rochman; Anggraini, Merry Tiyas
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Pemberian etanol secara akut dapat menyebabkan gangguan neurologis, diantaranya cortexprefrontalis (CPF) karena etanol bersifat neurotoksik. Salah satu gangguannya berupa penurunan fungsi memori.Tujuan Penelitian : Penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian etanol secara akut terhadap memorikerja spasial pada tikus.Metode Penelitian : Penelitian eksperimen dengan desain posttest-only-randomized control ini melibatkan 20 tikus(Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 4 kelompok (K, P1, P2 dan P3) masing-masing 5 ekor. Kelompok P1, P2 danP3 secara berurutan diberikan etanol 15% intra peritoneal dengan dosis 1, 2 dan 3 g/kgbb/hr selama 20 hari. Kinerjamemori diukur dengan maze radial 8 lengan dengan parameter Number of Error yaitu angka kesalahan tipe A dibagijumlah lengan yang dimasuki.Hasil Penelitian : Setelah pemberian etanol selama 20 hari, memori kerja spasial antar kelompok diuji dengan KruskalWallis. Hasil tidak ada perbedaan yang bermakna, yaitu 0,070 (p>0,05).Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang bermakna memori kerja spasial pada tikus setelah pemberian etanol secaraakut.Kata kunci : etanol, cortex prefrontalis, memori kerja spasial.
HUBUNGAN ANTARA EKSPRESI PROTEIN Her-2/Neudengan DERAJAT DIFERENSIASI PENDERITA KARSINOMA PAYUDARA JENIS DUKTUS INVASIF Nurul Aini; Kasno -; Rochman Basuki
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2, No 1 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang :Karsinoma payudara merupakan penyakit yang sering diderita oleh kelompok wanita. Tahun2008 kasus karsinoma payudara telah menjadi penyebab utama dan menyumbang 7,6% kematian (sekitar 13% dari seluruh penyebab kematian) di dunia dengan jumlah kasus 1,38 juta. Penelitian Dwi Jayanti (2007) dan Kartika dkk (2009) terbukti ditemukanprotein Her-2/neu pada penderita karsinoma payudara. Ekspresi yang berlebihan protein HER-2/neu penderita karsinoma payudara berhubungan dengan jumlah mitosis yang tinggi dan prognosis yang buruk serta angka kekambuhan yang tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ekspresi protein HER-2/neu dengan derajat diferensiasi penderita karsinoma payudara jenis duktus invasif di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2012.Metode :Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional, menggunakandata sekunder dengan total sampel 120penderita karsinoma payudara. Analisis data bivariat dengan menggunakan korelasi kendalldengan nilaisignifikansip<0,05.Hasil : Dari seluruh sampel, frekuensiyang paling banyak adalah derajat diferensiasi II (66,7 %), dan ekspresi protein HER-2/neu positif 3 (40,8%). Ekspresi protein HER-2/neu positif 3 paling banyak dijumpai pada derajat diferesiensi II (28,3%). Nilaip padakorelasi kendall sebesar 0,158.Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang bermakna antara ekspresi protein HER-2/neu dengan derajat diferesiensipenderita karsinoma payudara jenis duktus invasif.Kata kunci: HER-2/neu, derajat diferensiasi, karsinoma payudara.
HUBUNGAN MASA PAPARAN DEBU DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL ANTIK LHO DI JEPARA Amalia Isnaini; Setyoko -; Rochman Basuki
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2, No 1 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Salah satu dampak yang dihasilkan oleh industri mebel adalah tenaga kerja industri terpajan debu. Debu dapat menghasilkan respon biologis baik morbiditas maupun mortalitas yang dipengaruhi oleh besarnya polusi yang masuk paru, jenis bahan pencemar, intensitas, lama paparan serta pada pekerja yang perokok dapat menyebabkan gangguan fungsi paru.Metode : Jenis penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel dengan cara total sampling sebanyak 46 pekerja. Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan uji chi square. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer.Hasil : Hasil analisis bivariat dari 46 pekerja mebel, variabel masa paparan p = 0,000 yang berarti ada hubungan antara masa paparan debu dengan fungsi paru pekerja mebel. Dan variabel kebiasaan merokok p =0,223 yang berarti tidak ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan fungsi paru pekerja mebel.Kesimpulan : Adanya hubungan antara masa paparan debu dengan fungsi paru pada pekerja mebel. Dan tidak adanya hubungan kebiasaan merokok dengan fungsi paru pada pekerja mebel.Kata kunci : debu kayu, gangguan fungsi paru, industri mebel.
Pengaruh Depresi Terhadap Kepatuhan Minum OAT pada Penderita TB Rochman Basuki; Rihadini -; Eko Budhiarti
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 3, No 2 (2014): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.525 KB)

Abstract

Latar belakang: Depresi merupakan salah satu gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih, hilangnya minat dan kesenangan, adanya perasaan bersalah, rendah diri, gangguan tidur dan gangguan makan. Penderita biasanya mengalami kelelahan yang menerus meskipun tidak melakukan aktivitas, konsentrasi berkurang sampai adanya keinginan untuk bunuh diri. Depresi yang dialami oleh penderita TB (tuberkulosis) sering kali menyebabkan halangan dalam proses pengobatan. Salah satu kunci keberhasilan pengobatan TB adalah adanya kepatuhan minum obat. TB merupakan penyakit menular dan kronis sehingga ketidak patuhan penderita terhadap pengobatan dapat meningkatkan risiko morbiditas, mortalitas dan resistensi obat pada penderita.Tujuan : menganalisis pengaruh depresi dengan kepatuhan minum obat penderita TB.Metode:Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimen dengan metode korelasional dan menggunakan pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner zung self depression rating scale dan kuesioner morisky medication adherence scale 8-items. tehnik pengambilan sampel didapat secara purposive sampling. Seluruh proses pengolahan dan analisis data menggunakan program komputer. Statistik univariat , bivariat dengan uji korelasi rank spearman untuk analisis data penelitian.Hasil:Total sampel yang diambil yaitu sebanyak 60 responden. Berdasarkan 60 sampel yang diteliti, terdapat 2 responden dengan depresi berat dengan prosentase 3,3% ,4 responden dengan depresi sedang dengan prosentase 6,7%, 34 responden dengan depresi ringan dengan prosentase 56,7% dan terdapat 20 responden yang tidak mengalami depresi dengan prosentase 33,3%. Pada tingkat kepatuhan minum obat, terdapat 17 responden dengan kepatuhan minum obat yang rendah dengan prosentase 28,3% , 24 responden dengan kepatuhan minum obat yang sedang dengan prosentase 40%, dan 19 responden dengan kepatuhan minum obat yang tinggi dengan prosentase 31,7%. Hasil uji statistik menggunakan uji korelasi rank spearman p <0,05 dengan koefisien korelasi (r) didapat 0,752 yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kepatuhan minum obat penderita TB dan berpola linier positif yaitu semakin tinggi tingkat depresi maka akan semakin tinggi ketidakpatuhan minum obat penderita TB.Kesimpulan: Ada hubungaan pengaruh depresi terhadap kepatuhan minum obat penderita TB.Kata kunci: depresi, TB, kepatuhan minum obat
Hubungan Faktor Risiko dan Kejadian Mioma Uteri di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang Devy Isella Lilyani; Muhammad Sudiat; Rochman Basuki
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 1 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.592 KB)

Abstract

Latar belakang: Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos uterus yang terdiri dari sel-sel jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dankolagen. Kejadian mioma uteri di Indonesia sebesar 2,39%-11,70% pada semua penderita ginekologi yang dirawat. Faktor-faktor risikoseperti umur, paritas, umur menarche dan status haid dapat menyebabkan terjadinya mioma uteri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan kejadian mioma uteri di RSUD Tugurejo Semarang.Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitic dengan pendekatan retrospective. Waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober hingga Desember 2011. Berdasarkan perhitungan, besar sampel minimal dalam penelitian ini adalah 68 orang yang diambil menggunakan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Analisis yang digunakan adalah uji statistik Chi Square/ Fisher’s Exact Test.Hasil: Terdapat hubungan bermakna antara umur dengan kejadian mioma uteri (p = 0,007), tidak terdapat hubungan bermakna antara paritasdengan kejadian mioma uteri (p = 0,186), terdapat hubungan bermakna antara umur menarche dengan kejadian mioma uteri (p = 0,007) danterdapat hubungan bermakna antara status haid dengan kejadian mioma uteri (p = 0,004).Kesimpulan: Hasil penelitian membuktikan bahwa faktor-faktor risiko seperti umur ≥40 tahun, umur menarche normal (≥10 tahun) danjuga wanita yang masih haid merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya mioma uteri.Kata kunci: Mioma Uteri, Faktor Risiko
ASI Eksklusif Menurunkan Kejadian ISPA pada Bayi Usia 0-6 Bulan Rochman Basuki; Lilia Dewiyanti; Yunita Elfia
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 3, No 1 (2014): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.735 KB)

Abstract

Latar Belakang: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit menular yang angka morbiditas dan mortalitasnya masih tinggi.Di Indonesia kasus kematian karena penyakit ISPA masih cukup tinggi yaitu sekitar 4 dari 15 juta perkiraan kematian (usia < 5 tahun) setiaptahunnya, dua pertiganya terjadi pada bayi. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan utama dan satu-satunya makanan yang sempurna dan terbaikuntuk bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa ASI Eksklusif dapat menurunkan kejadian ISPA pada bayi usia 0-6 bulan.Metode : Penelitan ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain korelasi, retrospektif, dan pendekatan cross sectional.Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bayi berusia 0-6 bulan. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling dan diperoleh48 pasien yang memenuhi kriteria penelitian. Instrumen penelitian yang di gunakan adalah lembar kuesioner.Hasil : Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariat, sedangkan uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasilpenelitian dengan uji chi square didapatkan p value = 0,024.Kesimpulan : Ada hubungan yang bermakna bahwa ASI Eksklusif dapat menurunkan kejadian ISPA pada bayi usia 0-6 bulan.Kata kunci : ISPA, ASI Eksklusif, bayi usia 0-6 bulan
Faktor Pengetahuan dan Pemakaian Botol Susu Steril yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Batita di Wilayah Puskesmas Wedung 1 Bela Bagus Setiawan; Rochman Basuki
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 2 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.004 KB)

Abstract

Latar Belakang :Diare hingga saat ini masih merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian hampir di seluruh daerah geografis di dunia dan semua kelompok usia bisa diserang oleh diare, tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi terutama terjadi pada bayi dan anak balita. Pengetahun ibu tentang diare yang tepat dapat mengurangi atau mengatasi terjadinya diare pada anak usia 0-3 tahun, dimana ibu mengetahui gejala dan tanda diare maka dengan baik pula ibu dapat melakukan penanganan diare,begitupun juga sebaliknya. Pada pemakaian botol susu steril Jika cara pembuatan susunya salah dan kurang bersih, bayi menjadi kurus dan mencret.Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan dari pengetahuan dan pemakaian botol susu steril yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita di wilayah puskesmas Wedung 1Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian  deskriptif–analitik dengan pendekatan cross sectional, jumlah populasi 300 batita dan didapatkan  sampel sebanyak 71 batita dengan variabel  bebas kejadian diare dan variabel terikat pengetahuan ibu tentang diare dan pemakaian botolsusu steril melalui pengkajian hipotesis dan uji statistik chi square.Hasil Penelitian :Responden yang berpengetahuan rendah sebanyak 21 (35.5%), tidak memberikan ASI ekslusif sebanyak  21 (33,9%), tidak melakukan sterilisasi pada botol susu sebanyak 14 (22.6%), mengalami diare sebanyak 49 (79.0%), hubungan pengetahuan ibu tentang diare yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita (p=0.23), hubungan pemakaian botol susu steril yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita (p=0.29).Kesimpulan :ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita,  serta ada hubungan antara pemakaian botol susu steril yang berhubungan dengan kejadian diare studi pada batita. Kata Kunci :Pengetahuan mengenai diare,  ASI ekslusif, pemakaian botol susu steril, kejadian diare.