Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Balita di Posyandu Mawar RW 05 Kelurahan Wonodri Dadan Fakhrurijal; - Darmono SS; Rochman Basuki
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 2 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.47 KB)

Abstract

Latar Belakang : Status gizi balita dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat kompleks dan dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung seperti konsumsi makanan dan penyakit infeksi, sedangkan faktor tidak langsung seperti pola asuh,tingkat pendidikan ibu, tingkat pendapatan keluarga, aktivitas ibu, jumlah anggota keluarga dan budaya pantangan makanan, jarak kelahiran anak yang terlalu rapat, sanitasi lingkungan, pelayanan kesehatan, dan stabilitas rumah tangga. Tujuan Penelitian : Untuk menganalisis beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi pada balita di Posyandu Mawar RW 05 Kelurahan Wonodri. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini  menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional, dengan sampel sebanyak 51 balita. Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dengan panduan kuesioner dan observasi. Analisis data dengan menggunakan korelasi spearman dan chi-square.Hasil Penelitian : Pada penelitian ini didapatkan ada hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan dengan status gizi sedangkan untuk hubungan antara penyakit infeksi dengan status gizi tidak ditemukan hubungan yang signifikan.Kata Kunci : Konsumsi makanan, penyakit infeksi, status gizi.
Faktor Prediktor Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pengrajin Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Rochman Basuki; M. Naharuddin Jenie; Zimamul Fikri
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 4 (2015): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.189 KB)

Abstract

Latar Belakang: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah disfungsi saraf medianus yang terjadi karena peninggian tekanan di dalam terowongan karpal. Faktor prediktor CTS adalah usia, jenis kelamin, lama kerja, masa kerja, beban kerja serta frekuensi gerakan repetitif yang terjadi dalam jangka waktu yang lama misalnya pekerja di bagian produksi kain tenun ATBM ( Alat Tenun Bukan Mesin). Menurut National Health Interview Study (NHIS) memperkirakan bahwa prevalensi CTS yang dilaporkan dengan populasi dewasa sebesar 1.55% (2,6 juta).Tujuan : Menganalisis faktor prediktor CTS yaitu : usia, lama kerja, masa kerja, beban kerja, gerakan repetitive.Metode: Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional ini menggunakan keseluruhan populasi sebanyak 60 orang pengrajin Tenun ATBM.. Variabel bebas adalah usia, jenis kelamin, lama kerja, masa kerja, beban kerja, gerakan berulang. Variabel terikat adalah Kejadian CTS. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil : Hubungan usia dengan CTS nilai p = 0,026, hubungan lama kerja dengan CTS nilai p = 0,000, hubungan masa kerja dengan CTS nilai p = 0,000, hubungan beban kerja dengan CTS nilai p = 0,000, dan hubungan gerakan berulang dengan CTSnilai p = 0,001:Kesimpulan : Ada hubungan antara usia, lama kerja, masa kerja, beban kerja, gerakan repetitive dengan kejadian CTS.Kata Kunci: Usia, Lama Kerja, Masa Kerja, Beban Kerja, Gerakan Berulang, Carpal Tunnel Syndrome(CTS)
Faktor Maternal yang Berpengaruh dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif 6 Bulan Pertama Kelahiran Gunadi -; Rochman Basuki; Dahlia Dwi Prasetyaningrum
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 4 (2015): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.458 KB)

Abstract

Latar Belakang : ASI eksklusif merupakan nutrisi terpenting yang dibutuhkan oleh bayi yang idealnya diberikan selama 6 bulan tanpa diberi makanan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor predisposisi yaitu pengetahuan tentang ASI eksklusif, pendidikan, intensitas menyusui pada ibu bekerja dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan.Metode : Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross sectional yang dianalisis dengan menggunakan uji chi square meliputi analisis univariat dan analisis bivariat terhadap variabel pengetahuan tentang ASI, pendidikan, dan intensitas menyusui pada ibu bekerja dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 87 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling.Hasil : Hasil analisis bivariat dari 87 responden yang menyusui dan mempunyai bayi usia 0-6 bulan. Pengetahuan tentang ASI eksklusif ( P- value 0,024), pendidikan (P- value 0,000), dan intensitas menyusui pada ibu bekerja (P-value 0,000), dari hasil di atas menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan tentang ASI eksklusif ( P- value 0,024 < ? 0,05), pendidikan (P- value 0,000 < ? 0,05) , dan intensitas menyusui pada ibu bekerja dengan perilaku pemberian ASI eksklusif (P-value 0,000 < ? 0,05).Kesimpulan : Ada hubungan antara pengetahuan tentang ASI eksklusif, pendidikan, dan intensitas menyusui pada ibu bekerja dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan.Kata kunci : ASI eksklusif, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku.
Hubungan Antara High Desity Lipoprotein Cholesterol (HDL-C) dengan Kejadian Stroke Rochman Basuki; M. Naharuddin Jenie; Reza Arnedi Syahrul Hakim
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.47 KB)

Abstract

Latar belakang : Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak yang disebabkan oleh tersumbatnya atau rupturnya (pecah) pembuluh darah dalam otak dimana kejadian strokehemoragik 0,004% dan stroke iskemik 0,13%. Salah satu faktor resiko terjadinya stroke adalah dislipidemia yang setiap tahun angka kejadian dislipidemia sendiri semakin meningkat. Dislipidemia meliputi total kolesterol, trigliserida, LDL-C, HDL-C.Tujuan Penelitian : mengetahui hubungan antara HDL-C dengan kejadian stroke Metode Penelitian : Penelitian ini berupa penelitian observasional deskriptif analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional yang bersifat retrospektif. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling didapatkan sebanyak 80 sampel. Pengolahan dan analisis data yang diperoleh menggunakan program di komputer.Hasil penelitian : Sebanyak 80 sampel yang diteliti rata-rata umur pasien 58,30 tahun dan banyak laki-laki 47 (60%).Karakteristik dislipidemia yang diambil meliputi total kolesterol tinggi 35 (43,8%), trigliserida tinggi 12 (15%), LDL-C tinggi 15 (18,8%), HDL-C rendah 20 (25%). Uji statistik dengan menggunakan uji chi square(? = 0,05) yang diperoleh hubungan yang bermakna dengan kejadian stroke, yaitu p=0,038. Kesimpulan : ada hubungan HDL-C dengan kejadian stroke. Kata kunci : HDL-C, kejadian stroke
Penggalakan Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Wonosari, Kota Semarang Yanuarita Tursinawati; Nina Anggraeni; Rochman Basuki; Dyah Mustika N; Tri Kartika S
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 3 (2020): Optimalisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Menuju Kemandirian di Tengah P
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat bertujuan mendorong kemandirianmasyarakat agar hidup sehat. Salah satu upaya tersebut adalah dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat(GERMAS). Kegiatan pengabdian masyarakat (pengabmas) ini bertujuan untuk menggalakkan kembali danmemberdayakan masyarakat untuk hidup sehat melalui GERMAS. Kegiatan pengabmas ini didahului dengansurvey kesehatan di wilayah kelurahan Wonosari, Kota Semarang yang dilakukan oleh mahasiswa Blok 21Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiayh Semarang (FK Unimus). Setelah permasalahan kesehatanditemukan, maka dilakukan pengabdian berupa memberikan penyuluhan kesehatan, senam sehat bersama danmakan buah bersama bagi masyarakat di wilayah tersebut. Hasil dari pengabdian didapatkan bahwapengetahuan dan pemahaman tentang bahaya merokok warga meningkat dari kondisi sebelumnya. Wargaberkomitmen untuk lebih rajin dalam beraktifitas fisik dan mengkonsumsi makanan sehat seperti sayur danbuah. Hal ini membuktikan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat melalui Germas telah berhasilmeningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.Kata Kunci : pemberdayaan masyarakat, GERMAS, senam sehat, penyuluhan, makan sayur dan buah
Hubungan Spiritual Quotient Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fk Unimus Rochman Basuki; Wijayanti Fuad; Nurul Ariani Rahmayanti Oimori
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 3 (2020): Optimalisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Menuju Kemandirian di Tengah P
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa sering kali menghadapi tekanan fisik dan psikis karena adanya tuntutan baik di kampus ataulingkungan tempat tinggal yang menimbulkan stres. Stres akan menimbulkan masalah bagi mahasiswa bilatidak dimanajemen dengan baik. Spiritual quotient (SQ) merupakan salah satu faktor yang berperan dalampengendalian stres. Spiritual quotient yang tinggi akan bisa mengendalikan segala tindakan yang bisamendatangkan kerugian. Metode penelitian ini berupa deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitianini mengambil sampel dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Unimus angkatan 2016 sebanyak 73 sampel.Analisis penelitian ini menggunakan analisis bivariat dengan uji korelasi Rank Spearman. Penelitian indilakukan setelah mendapat persetujuan etik. Hasil penelitian menunjukkan sebagian mahasiswa  FK UNIMUSyang memiliki spiritual quotient tinggi dalam keadaan stres normal (61,6%) dan sebagian mengalami stresringan (17,8%) , stres sedang (17,8%),  selain itu 2,7 % responden mengalami stres berat. Berdasarkan analisisdiketahui hubungan yang antara spiritual quotient dengan tingkat stres pada mahasiswa FK UNIMUS yangsiginifikan (p=0,008). Adanya signifikan hubungan antara spiritual quotient dengan tingkat stres padamahasiswa FK UNIMUS Kata Kunci:Spiritual Quotient, Tingkat Stres
Hubungan Puasa Senin Kamis Dengan Kualitas Hidup Lansia Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Kedung Rochman Basuki; Noor Yazid; A. Farhan Fian Mubarok
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Kualitas tidur dan pola sosial merupakan salah satu aspek dalam penentuan kualitas hidup lansia penderita diabetes melitus. Lansia di Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara mempunyai kultur keagamaan yang baik, rata-rata mempunyai kebiasaan melakukan ibadah puasa senin kamis dalam 3 bulanterakhir.  Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan puasa senin kamis dengan kualitas hidup lansia penderita diabetes melitus di Puskesmas Kedung. Metode : Penelitian ini ialah penelitian kuantitatif non eksperimen, menggunakan cross sectional. Populasi pada peneltian ini yaitu lansia penderita diabetes melitusdi Puskesmas Kedung. Sampelnya adalah 44 responden. Pengambilan jumlah sampel dengan  menggunakan rumus slovin. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan Uji Chi-Square. Hasil : Ada hubungan puasa sunah senin kamis dengan diabetes melitusberdasarkan pola tidur di Puskesmas Kedung dengan nilai p = 0,000. Ada hubungan puasa sunnah senin kamis dengan kualitas hidup lansia penderita diabetes melitus berdasarkan sosial di Puskesmas Kedung dengan nilai p = 0,000. Kesimpulan : Ada hubungan puasa senin kamis dengan kualitas hidup yang meliputi pola tidur danaktivitas sosial lansia penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Kedung..Kata Kunci : Puasa Senin Kamis, Kualitas Hidup, Lansia, Diabetes Melitus
PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN SISWI KELAS XII SMA MTA SURAKATA YANG MENGIKUTI PROGRAM KEAGAMAAN ASRAMA DAN NON ASRAMA Rizqi Animah; Mardiyan Hayati; Rochman Basuki
Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v6i2.182

Abstract

ABSTRAK Di Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 menunjukan bahwa gangguan kecemasan pada remaja di Indonesia memiliki prevalensi berkisar antara 65-78%. Perasaan cemas dapat dihindari dengan respon emosi positif dan salah satunya dengan upaya membangun kedekatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dimana hal tersebut dapat memberi kemantapan bathin, perasaan bahagia, terlindungi, dan rasa aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kecemasan siswi kelas XII SMA MTA Surakarta yang mengikuti program keagamaan asrama dan non asrama. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional, yaitu dengan mengumpulkan data dalam satu waktu. Berdasarkan data yang diperoleh terhadap 41 siswi asrama dan 26 siswi non asrama kelas XII SMA MTA Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswi yang mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 19 responden (28,4%) dan pada siswi yang mengikuti program keagamaan non asrama menunjukkan bahwa sebagian besar mengalami tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 9 responden (13,4%). Diketahui adanya perbandingan tingkat kecemasan siswi kelas XII SMA MTA Surakarta yang mengikuti program keagamaan asrama dan non asrama. Kesimpulan hasil uji Mann Whitney menunjukkan adanya perbandingan tingkat kecemasan siswi yang mengikuti program keagamaan asrama dan non asrama dengan p value = 0,000 (≤0,05). ABSTRACT Anxiety has the highest prevalence of mental disorders in general. In Indonesia, according to Basic Health Research in 2018, anxiety disorders among teenagers in Indonesia have a prevalence ranging from 65-78%. Feelings of anxiety can be avoided with a positive emotional response and one of them is by trying to build closeness to Allah Subhanahu Wa Ta'ala, which can provide inner stability, feelings of happiness, protection and a sense of security. Religion in an individual's life will be motivation and hope. The research aims to find out the comparison of anxiety levels of class. This research uses an analytical observational method with a cross sectional design. namely by collecting data at one time. Based on data obtained from research conducted on 41 female dormitory students and 26 non-dormitory female students in class XII SMA MTA Surakarta. The result show Most of the female students experienced moderate anxiety, namely 19 respondents (28.4%) and female students who took part in non-dormitory religious programs showed that the majority experienced severe levels of anxiety, namely 9 respondents (13.4%). It is known that there is a comparison of the anxiety levels of class. The results of the Mann Whitney test show that there is a comparison of the anxiety levels of female students who take part in dormitory and non-dormitory religious programs with p value = 0.000 (≤0.05).
Perbedaan Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Basuki, Rochman; Yazid, Noor; Sulfika, Sheryl Ula Esfandiany
ANATOMICA MEDICAL JOURNAL | AMJ Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/amj.v7i2.16328

Abstract

Abstrak. Diabetes melitus (DM) merupakan penyebab kematian terbanyak urutan ketujuh di dunia. Negara Indonesia menduduki negara kelima dengan kasus DM terbanyak di dunia. DM Tipe 2 merupakan tipe yang paling banyak dialami oleh masyarakat dibandingkan dengan DM tipe lainnya. Pengendalian gula darah yang tinggi dalam tubuh merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya komplikasi DM. Penggunaan obat antidiabetes merupakan upaya utama pengendalian gula darah. Pilihan pengendalian gula darah adalah dengan terapi alternatif yaitu terapi bekam. Metode: Penelitian eksperimen dengan metode pre-eksperimental (one group pretest-posttest). Sampel penelitian sebanyak 32 responden dengan 16 responden pada tiap-tiap kelompok (minum obat dan tidak minum obat). Setiap kelompok diberikan terapi bekam selama 3 bulan sebanyak 6 kali dengan frekuensi 1 kali bekam setiap 2 minggu. Analisis data menggunakan uji t berpasangan. Hasil: Berdasarkan uji hipotesis t berpasangan pada kelompok minum obat didapatkan nilai t hitung t tabel (6,312 1,753), sedangkan pada kelompok tidak minum obat didapatkan nilai t hitung t tabel (7,174 1,740) Berdasarkan uji hipotesis t berpasangan pada kelompok terapi bekam dengan minum obat dan tidak minum obat didapatkan nilai p-value 0,000. Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi bekam terhadap kadar gula darah pada penderita DM tipe 2 pada kelompok minum obat maupun kelompok tidak minum obat dengan penurunan kadar gula darah yang lebih rendah pada kelompok minum obat dengan terapi bekam.Kata kunci:  diabetes melitus, terapi bekam, kadar gula darah
Karakteristik Alat Pelindung Diri dengan Kejadian Burnout pada Perawat Selama Pandemi COVID-19 Basuki, Rochman; Setiawan, Muhammad Riza; Prayogo, Indra Kunto
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 5, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.5.1.2023.18-23

Abstract

Latar Belakang: Burnout merupakan suatu sindrom psikologi yang meliputi kelelahan fisik maupun emosional, sinisme, dan penurunan produktifitas di tempat kerja. Faktor yang dapat menyebabkan burnout pada tenaga kesehatan, perawat dan dokter saat pandemi COVID-19, diantaranya alat pelindung diri (APD) yang tidak memadai. Karakteristik dari alat pelindung diri yang mempengaruhi kejadian burnout pada tenaga kesehatan khususnya pada perawat saat pandemi COVID-19 diantaranya jenis alat yang digunakan, ketersediaan (availability), dan kenyamanan (comfortability) dari alat pelindung diri tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik alat pelindung diri dengan kejadian burnout pada perawat selama pandemi COVID-19.Metode: Penelitian observasional dengan metode cross sectional dengan total sampling. Data menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang dikimkan melalui link google form. Sampel penelitian ini yaitu perawat di Rumah Sakit Charlie Hospital dengan jumlah 32 sampel. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square.Hasil: Mayoritas responden memakai jenis APD yang mengganggu interaksi sosial sebanyak 28 responden (87,5%), merasa ketersediaan APD memadai sebanyak 24 responden (75%), merasa nyaman saat memakai APD sebanyak 19 responden (59,4%), dan responden mengalami burnout ringan sebanyak 28 (87,5%). Ketersediaan APD signifikan berhubungan dengan kejadian burnout (p=0,039) sedangkan jenis APD (p= 0,431) dan kenyamanan APD (p=0,279) tidak signifikan berhubungan dengan burnout.Kesimpulan: Ketersediaan APD berhubungan dengan kejadian burnout pada perawat selama pandemi COVID-19