Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : FKIP e-PROCEEDING

MAKNA KRITIS DALAM ANALSIS WACANA KRITIS Wuryaningrum, Rusdhianti
FKIP e-PROCEEDING 2020: SEMINAR NASIONAL #5: BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA UNTUK MEMPERSIAPKAN GENERASI EMAS 204
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Analisis wacana kritis—oleh pengkaji wacana—dimaknai tidak terlalu luas tetapi beragam. Tidak terlalu luas karena pada dasarnya sama-sama memakai kajian kritis untuk membongkar makna karena pandangan metode kritis sering dimaknai dengan pandangan atau hasil berpikir kritis, meskipun pada akhirnya tujuannya menghasilkan makna implikatur beyond the text yang sama. Oleh karena itu, perlu dibatasi makna kritis dalam analisis wacana kritis untuk merumuskan kesejatian analisis wacana. Artikel ini membahas makna kritis yang dimaksud oleh pakar-pakar yang telah di-review. Adapun pandangan untuk memahami makna kritis tersebut diperoleh dari konsep seven task building yang dikemukakan oleh Gee. Pandangan Gee adalah abstraksi dari pandangan Halliday. Ada dua komponen makna kritis yang diungkap oleh Halliday dan menentukan kesejatiannya, yaktiu konstruksi sosial dan pilihan semantik. Sebuah fenomena dinyatakan perlu “dikritisi” atau digarap dengan metode analisis wacana kritis adalah adanya kekuatan tersembunyi (hidden power) dan penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power). Makna kritis dalam artikel ini akan meletakkan sebuah kajian apakah sebagai realisasi kerja membongkar wacana dari visi kritis ataukah sesuai dengan kidah metode analsisis wacana kritis. Kata kunci : analsis wacana kritis, makna kritis, konstruksi sosial, seven task building, analisis wacana
MEMBACA EFEREN-AESTETIK: UPAYA PEMINATAN PEMBELAJARAN BAHASA LINTAS KURIKULUM Rusdhianti Wuryaningrum
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pada era global, pembelajaran keterampilan berbahasa merupakan piranti penting untuk memahamkan beragam ilmu pengetahuan. Konteks pembelajaran lintas kurikulum merupakan salah satu upaya mencapai kompetensi pembelajaran secara harafiah. Dengan kesuksesan keterampilan berbahasa, kemampuan pebelajar dalam berbagai ranah dapat ditingkatkan secara maksimal. Kegiatan tersebut merupakan upaya menggali potensi keterampilan bahasa siswa dalam memahami materi pembelajaran melalui penangkapan maksud bacaan. Definisi membaca kini berkembang sebagai upaya penangkapan makna dari bahan bacaan dengan pelibatan unsur grafafonik, sintaktis, dan semantik; pelibatan pengetahuan dan pengalaman diri dan konteks kehidupan pembaca. Realisasinya terdapat dalam kegiatan Membaca Eferen-Aestetik (MEA) atau efferent-aesthetic reading. Dalam pembelajaran di Sekolah Dasar (SD), kegiatan MEA diterapkan pada berbagai bahan materi, salah satunya pada Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Pada kegiatan membaca tersebut terdapat pola-pola yang diterapkan sebagai upaya making connection in reading yang dilakukan dengan menghubungkan text-to-self, text-to-text, dan text-to-world. Kata-kata Kunci: membaca eferen-aestetik, wacana lingkungan hidup
ELEMEN DETAIL WACANA BERITA POSITIF TENTANG COVID-19 PADA MEDIA ON LINE Rusdhianti Wuryaningrum
FKIP e-PROCEEDING 2021: BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA DI ERA BERKELIMPAHAN
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kini, peran utama bahasa dalam pemberitaan di media sosial sangat diperlukan sebagai alat kontrol sosial. Wacana berita negatif dan positif memiliki dampak yang sama secara sosial, yaitu mengubah atau mengarahkan kognisi. Melalui pengamatan terhadap elemen detail wacana berita positif, dapat diperoleh informasi secara akurat mengenai kondisi riil yang menggembirakan dan sikap pemerintah terhadap kondisi pandemi. Data kajian ini adalah wacana berita positif tentang covid 19 pada portal berita CNN Indonesia, CNBC Indonesia, dan Kompas.com. Melalui kajian elemen detail akan diperoleh unsur bahasa yang digunakan dalam menyampaikan pemberitaan positif, termasuk di dalamnya kutipan dari pernyataan pejabat dan pakar tentang pandemi covid 19. Berdasarkan kajian terbatas pada elemen detail, diperoleh konstruksi yang digunakan dalam wacana berita positif tersebut, yaitu tuturan deklaratif, paparan kausalitas, penjelasan solusi, kata hiperbolik, dan gaya bahasa sinekdoke. Kata Kunci: Wacana Covid-19, Wacana Berita, Analisis Wacana Berita
MAKNA KRITIS DALAM ANALSIS WACANA KRITIS Rusdhianti Wuryaningrum
FKIP e-PROCEEDING 2020: SEMINAR NASIONAL #5: BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA UNTUK MEMPERSIAPKAN GENERASI EMAS 204
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Analisis wacana kritis—oleh pengkaji wacana—dimaknai tidak terlalu luas tetapi beragam. Tidak terlalu luas karena pada dasarnya sama-sama memakai kajian kritis untuk membongkar makna karena pandangan metode kritis sering dimaknai dengan pandangan atau hasil berpikir kritis, meskipun pada akhirnya tujuannya menghasilkan makna implikatur beyond the text yang sama. Oleh karena itu, perlu dibatasi makna kritis dalam analisis wacana kritis untuk merumuskan kesejatian analisis wacana. Artikel ini membahas makna kritis yang dimaksud oleh pakar-pakar yang telah di-review. Adapun pandangan untuk memahami makna kritis tersebut diperoleh dari konsep seven task building yang dikemukakan oleh Gee. Pandangan Gee adalah abstraksi dari pandangan Halliday. Ada dua komponen makna kritis yang diungkap oleh Halliday dan menentukan kesejatiannya, yaktiu konstruksi sosial dan pilihan semantik. Sebuah fenomena dinyatakan perlu “dikritisi” atau digarap dengan metode analisis wacana kritis adalah adanya kekuatan tersembunyi (hidden power) dan penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power). Makna kritis dalam artikel ini akan meletakkan sebuah kajian apakah sebagai realisasi kerja membongkar wacana dari visi kritis ataukah sesuai dengan kidah metode analsisis wacana kritis. Kata kunci : analsis wacana kritis, makna kritis, konstruksi sosial, seven task building, analisis wacana
ANALISIS KEBUTUHAN MATERI UNTUK PEMBELAJARAN BIPA DI UNIVERSITAS JEMBER Dewi Herlina; Himmatul Ulya Alfitriyani; Rusdhianti Wuryaningrum
FKIP e-PROCEEDING 2020: SEMINAR NASIONAL #5: BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA UNTUK MEMPERSIAPKAN GENERASI EMAS 204
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan materi pembelajaran BIPA yang diajarkan di lingkungan Universitas Jember. Subjek penelitian ini ialah mahasiswa Universitas Jember yang berasal dari Thailand dan pernah mengikuti pelatihan BIPA di UPT Bahasa Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan model penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan dua teknik pengambilan data yakni wawancara dan dokumentasi. Hasil wawancara digunakan sebagai dasar analisis kebutuhan materi pembelajaran BIPA di Universitas Jember. Sementara hasil domentasi digunakan untuk analisis kesalahan berbahasa ragam tulis pebelajar BIPA. Berdasarkan hasil wawancara, materi pembelajaran BIPA di UPT Bahasa Universitas Jember hanya sampai pada ragam lisan. Kebutuhan pebelajar adalah materi ragam bahasa tulis khususnya penulisan karya ilmiah untuk keperluan akademik dalam perkuliahan. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyak temukan kesalahan berbahasa dalam penulisan karya ilmiah mahasiswa BIPA di Universitas Jember. Kata kunci: Pembelajaran BIPA, Analisis Kebutuhan, Materi BIPA
MEMBACA EFEREN-AESTETIK: UPAYA PEMINATAN PEMBELAJARAN BAHASA LINTAS KURIKULUM Rusdhianti Wuryaningrum; Suyono Suyono
FKIP e-PROCEEDING 2017: SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada era global, pembelajaran keterampilan berbahasa merupakan piranti penting untuk memahamkan beragam ilmu pengetahuan. Konteks pembelajaran lintas kurikulum merupakan salah satu upaya mencapai kompetensi pembelajaran secara harafiah. Dengan kesuksesan keterampilan berbahasa, kemampuan pebelajar dalam berbagai ranah dapat ditingkatkan secara maksimal. Kegiatan tersebut merupakan upaya menggali potensi keterampilan bahasa siswa dalam memahami materi pembelajaran melalui penangkapan maksud bacaan. Definisi membaca kini berkembang sebagai upaya penangkapan makna dari bahan bacaan dengan pelibatan unsur grafafonik, sintaktis, dan semantik; pelibatan pengetahuan dan pengalaman diri dan konteks kehidupan pembaca. Realisasinya terdapat dalam kegiatan Membaca Eferen-Aestetik (MEA) atau efferent-aesthetic reading. Dalam pembelajaran di Sekolah Dasar (SD), kegiatan MEA diterapkan pada berbagai bahan materi, salah satunya pada Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Pada kegiatan membaca tersebut terdapat pola-pola yang diterapkan sebagai upaya making connection in reading yang  dilakukan dengan menghubungkan text-to-self, text-to-text, dan text-to-world.  Kata Kunci: membaca eferen-aestetik, wacana lingkungan hidup