Claim Missing Document
Check
Articles

PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN AKIBAT PERILAKU MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN DI KELAS IV SDN 1 BAYEMAN ARJASA SITUBONDO TAHUN 2012/2013 Sukriyanto, S; Yuliati, Nanik; Saleh, Umar H.M.
Jurnal Edukasi Universitas Jember Vol 1, No 1: Maret 2014
Publisher : Jurnal Edukasi Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.137 KB)

Abstract

Abstrak Kurang optimalnya pembelajaran IPS di SD disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah penggunaan metode yang kurang tepat dalam menumbuhkan aktivitas belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa, Salah satu upaya untuk mengatasinya dengan menggunakan metode Inquiry. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model skema penelitian Hopkins, menggunakan prosedur kerja yang dipandang sebagai suatu siklus dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa, persentase aktivitas siswa siklus I sebesar 69,78% pada siklus II sebesar 81,32%, sedangkan presentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 51,72%, dan siklus II sebesar 82,76%. Kata Kunci : inquiry, PTK, hasil belajar
MEMPERSIAPKAN KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS MASA DEPAN MELALUI PROGRAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PERSPECTIVE TAKING DI SEKOLAH Yuliati, Nanik
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper presents a conceptual idea on using psychological approaches, more specifically the use of cognitive and developmental psychology paradigm to addressing leadership crisis that is currently concerned Indonesia. Many of the discussions and posts uploaded on the websites expressed a need for leaders who are more in line with the spirit of reform, namely a credible democratic leader, who sided with the people, egalitarian, and not in ways that authoritarian decision making and policy public. Judging from the paradigm of cognitive psychology, particularly social cognition, the ability to take the perspective of others (perspective taking) plays an important role in influencing the effectiveness of democratic leadership. Therefore, one way to obtain a democratic leader in the future is to develop the ability to take another persons perspective on the younger generation. In this case the educational institution (high school and university) is considered to be the most appropriate environment to host them. From a developmental perspective, perspective taking is a skill that can be developed because it is not an innate ability. Abstrak: Tulisan ini menyajikan suatu gagasan konseptual tentang penggunaan pendekatan psikologis, lebih khusus penggunaan paradigma psikologi kognitif dan perkembangan untuk menangani permasalahan krisis kepemimpinan yang saat ini dirasakan oleh bangsa Indonesia. Banyak kegiatan diskusi dan tulisan yang diunggah di website yang menyatakan adanya kebutuhan untuk memperoleh pemimpin yang lebih sesuai dengan spirit reformasi, yakni pemimpin yang demokratis yang kredibel, yang berpihak pada rakyat, egaliter, dan tidak menggunakan cara-cara yang otoriter dalam membuat keputusan dan kebijakan publik. Dilihat dari paradigma psikologi kognitif, khususnya kognisi sosial, kemampuan mengambil perspektif orang lain memainkan peran penting dalam mempengaruhi keefektifan kepemimpinan demokratis. Oleh karena itu salah satu cara untuk memperoleh pemimpin demokratis di masa depan adalah dengan mengembangkan kemampaun mengambil perspektif orang lain pada generasi muda. Dalam hal ini lembaga pendidikan (sekolah menengah dan universitas) dipandang menjadi lingkungan paling untuk menyelenggarakannya. Dari perspektif perkembangan, kemampuan ini dapat dikembangkan karena bukan merupakan kemampuan bawaan.
MEMPERSIAPKAN KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS MASA DEPAN MELALUI PROGRAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PERSPECTIVE TAKING DI SEKOLAH Yuliati, Nanik
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.751 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v3n2.p125-140

Abstract

This paper presents a conceptual idea on using psychological approaches, more specifically the use of cognitive and developmental psychology paradigm to addressing leadership crisis that is currently concerned Indonesia. Many of the discussions and posts uploaded on the websites expressed a need for leaders who are more in line with the spirit of reform, namely a credible democratic leader, who sided with the people, egalitarian, and not in ways that authoritarian decision making and policy public. Judging from the paradigm of cognitive psychology, particularly social cognition, the ability to take the perspective of others (perspective taking) plays an important role in influencing the effectiveness of democratic leadership. Therefore, one way to obtain a democratic leader in the future is to develop the ability to take another person's perspective on the younger generation. In this case the educational institution (high school and university) is considered to be the most appropriate environment to host them. From a developmental perspective, perspective taking is a skill that can be developed because it is not an innate ability. Abstrak: Tulisan ini menyajikan suatu gagasan konseptual tentang penggunaan pendekatan psikologis, lebih khusus penggunaan paradigma psikologi kognitif dan perkembangan untuk menangani permasalahan krisis kepemimpinan yang saat ini dirasakan oleh bangsa Indonesia. Banyak kegiatan diskusi dan tulisan yang diunggah di website yang menyatakan adanya kebutuhan untuk memperoleh pemimpin yang lebih sesuai dengan spirit reformasi, yakni pemimpin yang demokratis yang kredibel, yang berpihak pada rakyat, egaliter, dan tidak menggunakan cara-cara yang otoriter dalam membuat keputusan dan kebijakan publik. Dilihat dari paradigma psikologi kognitif, khususnya kognisi sosial, kemampuan mengambil perspektif orang lain memainkan peran penting dalam mempengaruhi keefektifan kepemimpinan demokratis. Oleh karena itu salah satu cara untuk memperoleh pemimpin demokratis di masa depan adalah dengan mengembangkan kemampaun mengambil perspektif orang lain pada generasi muda. Dalam hal ini lembaga pendidikan (sekolah menengah dan universitas) dipandang menjadi lingkungan paling untuk menyelenggarakannya. Dari perspektif perkembangan, kemampuan ini dapat dikembangkan karena bukan merupakan kemampuan bawaan.
MENCEGAH TINDAK KEKERASAN DAN TAWURAN ANTAR PELAJAR MELALUI PENGEMBANGAN PROGRAM PELATIHAN SOCIAL PERSPECTIVE TAKING DI SEKOLAH Nanik Yuliati
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 6, No 1 (2013): PSYMPATHIC
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/psy.v6i1.2136

Abstract

This writing proposed conceptual idea about psychological interviewing approach preventing violence and fighting. Low of perspective taking in solving problems is viewed as a reason. Developmental approach is considered to be an alternative approach for effective program designed. Perspective taking ability is not inherited but learned. Developmental of perspective taking training program could be an alternative treatment. This program should be preventive and being part of curriculum. .
MENGHINDARKAN REMAJA DARI PENYALAHGUNAAN NARKOBA MELALUI INTERVENSI IDENTITAS Nanik Yuliati
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 4, No 1 (2011): PSYMPATHIC
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/psy.v4i1.2199

Abstract

This paper intended to give a conceptual framework in order to prevent adolescent from drug abuse by using a developmental approach. Search for identity is one aspect of psychosocial development which very crucial in periods of adolescence and most developmentalist which agree that healthy or unhealthy personality developmental be attributable to the process of search for identity. Most developmentalist have a belief that adolescents achieve a sense of identity tend to demonstrate a healthy and constructive behavior, while failing achieve becoming vulnerable to  various forms of psychosocial disturbance, one of which drug abuse. Therefor, to prevent teenagers from drug abuse we can do with helping them to achieve a sense of identity.
EFEKTIVITAS METODE BERNYANYI BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK KELOMPOK B Iftaturrohmah; Nanik Yuliati; Suhartiningsih
Abata : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 2 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Nahdlatul Ulama University Sunan Giri Bojonegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.309 KB) | DOI: 10.32665/abata.v2i1.298

Abstract

This research was conducted in group B TK Dharma Wanita Tembokrejo Muncar Banyuwangi. The background of this research is because there are still many children who are confused and cannot clearly show the English that has been spoken by the teacher so it is necessary to optimize the mastery of English vocabulary by using audiovisual media in the form of video. This study aims to determine whether the use of audiovisual media is effective or not on the mastery of English vocabulary in group B. The type of research used is a quasi-experimental design with a Non-Equivalent Control Group. The sample in this study were group B children with a total sample of 24 respondents. Methods of data collection using tests, observations with check lists and documentation. The results obtained from the results of the pretest and posttest in the experimental and control groups before and after the treatment there were significant differences. The results of the difference between the pretest and posttest in the experimental group were 34.89, the control group was 25, so that tcount = 2,778 and t table with db = 22 at a significance level of 5%. The value of tcount is greater than ttable (2,778>2,074), it shows that there is a difference in vocabulary mastery between children who are treated using audiovisual media and children who are not treated using audiovisual media.
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP PEREMPUAN DENGAN KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT AN-NUR KABUPATAEN BONDOWOSO Roikhatul Jannah; Nanik Yuliati; Deditiani Tri Indrianti
Jurnal Edukasi Masyarakat Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Edukasi Masyarakat (EDUMAS)
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor penghambat sumber daya manusia tidak mampu meningkatkan kualitas hidupnya adalah kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Masalah tersebut berdampak pada kehidupan masyarakat khususnya perempuan yang berpendidikan rendah dan ibu rumah tangga yang hanya mengandalakan pendapatan suami yang masih kurang tanpa ada pemasukan dari usaha lainnya dikarenakan mereka tidak memiliki keterampilan khusus yang dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarga. Dalam kondisi tersebut dibutuhkan sebuah program pendidikan yang dapat memberikan kesempatan kepada para perempuan dan ibu rumah tangga untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan khusus yang menjadi bekal usaha mereka. Pendidikan kecakapan hidup perempuan (PKH-P) merupakan salah satu bentuk strategi pengentasan kemiskinan, ketertinggalan pendidikan yang dialami perempuan marginal dan salah satu bentuk program pemberdayaan perempuan yang memberikan tindakan pembelajaran demi peningkatan kemampuan perempuan yang berkaitan dengan kecakapan personal, sosial, akademik, dan vokasional yang dapat membangun mental mandiri dan berwirausaha. Namun yang perlu diketahui adalah adakah hubungan antara pendidikan kecakapan hidup perempuan dengan kemampuan kewirausahaan warga belajar, sehingga perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pendidikan kecakapan hidup perempuan dengan kemampuan kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional dengan pendekatan kuatitatif, teknik pengumpulan data menggunakan angket, dokumentasi, dan kepustakaan. Dan selanjutnya dianalisis menggunakan rumus korelasi tata jenjang. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa r hitung > r tabel, yakni 0,633 > 0,475, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan kecakapan hidup perempuan dengan kemampuan kewirausahaan warga belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat An-Nur Kabupaten Bondowoso
Eksplorasi Konsep dan Karakteristik Kecerdasan Anak Usia Dini pada Konteks Sosial-Budaya Masyarakat Jember Senny Weyara Dienda Saputri; Laily Nur Aisiyah; Nanik Yuliati; Luh Putu Indah Budyawati; Indah Rohmatuz Zahro; Muhammad Haidlor
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 7 No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Program Studi PGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.24 KB) | DOI: 10.29062/seling.v7i2.906

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep kecerdasan jamak anak usia dini berbasis sosio-kultural masyarakat Jember, sebagai dasar untuk pengembangan kemampuan-kemampuan yang dihargai oleh lingkungan masyarakat tersebut melalui pendidikan. Metode fenomenologi dengan teknik wawancara semi-terstruktur digunakan untuk menggali dari 12 orang informan yang tersebar di wilayah Selatan (komunitas Jawa), Utara (komunitas Madura) dan tengah (komunitas Pandhalungan) Kabupaten Jember. Hal-hal kunci yang diperoleh adalah bahwa (1) kecerdasan dimaknai dalam konteks kemampuan-kemampuan terapan yang terdiri dari tiga ranah yakni kognitif, psikomotor dan afektif; (2) bentuk-bentuk kemampuan yang dihargai terutama adalah sikap dan perilaku yang sopan santun serta menurut pada orangtua dan guru, kemampuan mengaji, kemampuan kerja dan kemampuan berpretasi di sekolah; (3) terdapat perbedaan penekanan tentang kemampuan-kemampuan yang dianggap penting sesuai tahap usia anak. Pada anak bayi dan batita , kemampuan yang diharapkan cenderung pada ranah kemampuan fisik seperti duduk, berjalan dan bicara, sedangkan untuk anak prasekolah cenderung pada ranah kemampuan sosial-emosi terutama kemandirian dan kedisiplinan, serta mulai belajar agama (mengaji). Pada masa sekolah dasar, penekanan diarahkan pada karakter yang baik dan sesuai nilai moral-agama, sedangkan masa remaja dan dewasa mengarah pada keterampilan bekerja agar menjadi orang sukses yang berpenghasilan layak dan memiliki kemampuan melebihi orangtuanya. Temuan-temuan ini mencerminkan karakteristik kecerdasan yang sejalan dengan karakteristik sosio-historis masyarakat pendatang yang cenderung pragmatis serta kuatnya pengaruh agama (Islam).
Pengaruh Kegiatan Doodle Art Sederhana terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B3 di TK Negeri Pembina Kabupaten Lumajang Tahun Ajaran 2020/2021 Bernadus Rosi Tri Kurniawan; Nanik Yuliati; Luh Putu Indah Budyawati
SELING: Jurnal Program Studi PGRA Vol 7 No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Program Studi PGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350 KB) | DOI: 10.29062/seling.v7i2.948

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan motorik halus anak. Hal ini terbukti saat anak menulis huruf, menggambar bentuk dan mewarnai cenderung belum mencapai target yang diharapkan, yaitu anak masih belum bisa menulis dengan rapi, menggambar, mewarnai, dan rendahnya kemampuan ini belum maksimal karena dalam menggerakkan jari-jari tangan masih kaku yaitu saat memegang alat tulis masih belum benar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kegiatan doodle art sederhana dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok B3 di TK Negeri Pembina Kabupaten Lumajang. Penelitian ini disusun dengan menggunakan desain penelitian eksperimental semu (quasi eksperimental) dengan pola penelitian Non-Equivalent Control Group. Subjek penelitian adalah kelompok B3 sebagai kelompok eksperimen dan kelompok B4 sebagai kelompok kontrol. Subjek penelitian ini menggunakan 40 anak yang setiap kelasnya terdapat 20 subjek. Berdasarkan dari hasil uji t-test diperoleh dan disimpulkan bahwa thitung> ttabel yaitu 2,384 > 2,100. Dari hasil tersebut diketahui bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima yang jika diartikan ada pengaruh kegiatan doodle art sederhana terhadap kemampuan motorik halus anak. Dari hasil penelitian di TK Negeri Pembina Kabupaten Lumajang maka saran yang dapat disampaikan terutama pada guru kelas mampu memanfaatkan kegiatan doodle art sebagai salah satu inovasi dalam pengembagan kemampuan motorik halus anak dalam pembelajaran. Guru dapat melakukan kegiatan yang mampu mengembangkan aspek kemampuan motorik halusnya dengan berbagai variasi kegiatan yang menyenangkan
Pengaruh penerapan teknik token ekonomi terhadap tingkat kedisiplinan siswa Diajeng Aulia; Nanik Yuliati; Senny Weyara Dienda Saputri
JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia) Vol 7, No 1 (2022): JPGI
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/021585jpgi0005

Abstract

Di SD Negeri 5 Wringinpitu terdapat beberapa siswa yang menunjukkan perilaku kurang disiplin di lingkungan kelas. Hal tersebut dibuktikan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung siswa tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, selalu menganggap tugas sebagai pekerjaan rumah, dan tidak mau mengerjakan tugas di kelas. Sehubungan dengan kondisi tersebut, peneliti berkeinginan untuk konsisten dalam menguji perilaku disiplin pada siswa kelas 1, salah satunya yaitu dengan menggunakan teknik token ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan token ekonomi terhadap tingkat kedisiplinan siswa. Penelitian ini berupa penelitian eksperimental dengan metode kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 SD Negeri 5 Wringinpitu, dan sampel dalam penelitian ini yaitu 7 siswa (3 laki-laki dan 4 perempuan). Hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruh penerapan teknik token ekonomi terhadap kedisiplinan siswa kelas 1 SD Negeri 5 Wringinpitu dibuktikan oleh adanya peningkatan hasil pretest dan posttest. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Testselanjutnya dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 maka hasil tersebut diketahui bahwasanya nilai signifikansi 0,05 sebesar 0,026, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Dari hasil penelitian di SD Negeri 5 Wringinpitu maka saran yang dapat disampaikan pada guru kelas 1 yaitu guru seharusnya menerapkan teknik token ekonomi dalam meningkatkan kedisiplinan siswa karena pemberian token atau reward dibutuhkan guna meningkatkan kedisiplinan siswa Sekolah Dasar.