Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Indonesia Berdaya

Pelatihan Pemanfaatan Wordwall dan Quizizz untuk Pembelajaran IPA: Pemberdayaan Guru SDN Tambelang 1 Kabupaten Probolinggo Afib Rulyansah; Rizqi Putri Nourma Budiarti; Emy Yunita Rahma Pratiwi; Sri Hartatik; Pance Mariati; Jauharotur Rihlah
Indonesia Berdaya Vol 3, No 2: February-April 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022223

Abstract

Because of the Covid-19 epidemic, the learning method in primary schools has shifted from conventional learning to virtual learning, which is more effective. One of the challenges elementary school instructors face is the usage of virtual learning apps that are appealing to pupils. Virtual learning applications are becoming more popular. This service activity is a training session for teachers at SDN Tambelang 1 in Probolinggo Regency on how to utilize the Quizziz and Wordwall programs in the classroom to enhance learning. The participants in this activity will be 11 teachers who will be service partners with the organization. The Zoom platform is used for all of the activities that take place online. The exercise is divided into two stages: the first stage involves the presentation of content and practice with the Quizizz program, and the second stage involves the presentation of material and practice with the Wordwall application, respectively. Techniques for gathering information with surveys or questionnaires. The average participant answer was utilized in the data analysis. The replies of participants revealed that instructors developed knowledge and abilities in the use of the Quizizz and Wordwall programs, which was a good outcome. The inability of the internet network to function properly is a stumbling block in this endeavour.  Abstrak: Karena wabah Covid-19, metode pembelajaran di sekolah dasar telah bergeser dari pembelajaran konvensional ke pembelajaran virtual yang lebih efektif. Salah satu tantangan yang dihadapi guru sekolah dasar adalah penggunaan aplikasi pembelajaran virtual yang menarik bagi siswa. Aplikasi pembelajaran virtual menjadi lebih populer. Kegiatan pengabdian ini merupakan sesi pelatihan bagi para guru di SDN Tambelang 1 Kabupaten Probolinggo tentang bagaimana memanfaatkan program Quizziz dan Wordwall di dalam kelas untuk meningkatkan pembelajaran. Peserta dalam kegiatan ini adalah 11 orang guru yang akan menjadi mitra pengabdian organisasi. Platform Zoom digunakan untuk semua aktivitas yang dilakukan secara online. Latihan dibagi menjadi dua tahap: tahap pertama melibatkan penyajian konten dan praktik dengan program Quizizz, dan tahap kedua melibatkan penyajian materi dan praktik dengan aplikasi Wordwall masing-masing. Teknik pengumpulan informasi dengan survei atau kuesioner. Rata-rata jawaban partisipan digunakan dalam analisis data. Balasan peserta mengungkapkan bahwa guru mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dalam penggunaan program Quizizz dan Wordwall, yang merupakan hasil yang baik. Ketidakmampuan jaringan internet untuk berfungsi dengan baik menjadi kendala dalam upaya ini.
Powtoon sebagai Media Alternatif Bimbingan Belajar Online SDN Curahsawo 3 Kabupaten Probolinggo Afib Rulyansah; Ribut Prastiwi Sriwijayanti; Ani Anjarwati; Pance Mariati
Indonesia Berdaya Vol 3, No 2: February-April 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022216

Abstract

The spread of COVID-19 has made it difficult to teach in the classroom. One way to avoid this challenge is through online virtual classes. consequently, the media must play a role in ensuring that students are engaged in their studies. This community service aims to empower Powtoon in virtual learning at SDN Curahsawo 3, Probolinggo Regency. The PKM project is designed to help teachers use technology more effectively when creating instructional videos that can be used during the learning process. This community service project is divided into four parts: observation, looking at the problem, looking for solutions, and finding. This service involves 28 first graders. Adopting Powtoon media has many benefits, such as increasing student enthusiasm, making learning more interesting, and helping students learn faster. In addition, the teacher's enthusiasm for developing Powtoon content is evident.  Abstrak: Penyebaran COVID-19 telah membuat sulit untuk mengajar di kelas. Salah satu cara untuk menghindari tantangan ini adalah melalui kelas virtual online. Akibatnya, media harus memainkan peran dalam memastikan bahwa siswa terlibat dalam studi mereka. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan powtoon dalam pembelajaran virtual di SDN Curahsawo 3 Kabupaten Probolinggo. Proyek PKM dirancang untuk membantu guru menggunakan teknologi secara lebih efektif ketika membuat video pembelajaran yang dapat digunakan selama proses pembelajaran. Proyek pengabdian masyarakat ini dibagi menjadi empat bagian: observasi, melihat masalah, mencari solusi, dan mengevaluasi. Layanan ini melibatkan 28 siswa kelas satu. Mengadopsi media Powtoon memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan semangat siswa, membuat pembelajaran lebih menarik, dan membantu siswa belajar lebih cepat. Selain itu, antusiasme guru untuk mengembangkan konten Powtoon terlihat jelas.
Pengenalan Metode BEBER (Belajar Sambil Bermain) Matematika bagi Guru-Guru Maarif di Surabaya Sri Hartatik; Pance Mariati; Nafiah Nafiah; Afib Rulyansah; Siti Maghfirotun Amin
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023376

Abstract

Many elementary school students consider mathematics to be the most difficult and complicated subject. Thus, students must be able to understand mathematics learning because mathematics is a means to solve everyday problems such as reading and writing. Difficulties in learning mathematics in understanding concepts must be given a solution as early as possible, otherwise students will face many problems in the future because almost all fields of study require proper mathematics. One of the factors causing learning difficulties is learning motivation and interest in learning mathematics, the low motivation and interest in learning mathematics is due to the lack of precise learning methods used in learning mathematics. Every concept or principle in mathematics that is presented in a concrete form will be well understood by students. The formation of mathematical concepts can be achieved through a series of interconnected patterns in a sequence of planned learning activities between the knowledge structure section and an active learner, using special media designed for mathematics learning. The purpose of this activity is to introduce a mathematics learning method which is the development of the dienes learning theory, namely the BEBER method, namely playing while learning mathematics. Abstrak: Banyak siswa sekolah dasar yang menganggap matematika sebagai pembelajaran yang paling sulit dan rumit. Dengan demikian, siswa harus dapat memahami pembelajaran matematika karena matematika merupakan sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari seperti halnya membaca dan menulis. Kesulitan belajar matematika dalam memahami konsep harus diberikan solusi sedini mungkin, kalau tidak siswa akan menghadapi banyak masalah kedepannya karena hampir semua bidang studi membutuhkan matematika yang tepat. Salah satu faktor penyebab kesulitan belajar adalah motivasi belajar dan minat belajar matematika, rendahnya motivasi dan minat belajar matematika disebabkan karena kurang tepatnnya metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika. Setiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik. Pembentukan konsep matematika dapat dicapai melalui serangkaian pola yang saling berhubungan dalam sebuah urutan kegiatan pembelajaran yang terencana antara bagian struktur pengetahuan dengan sebuah pebelajar aktif, menggunakan media khusus yang dirancang untuk pembelajaran matematika. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengenalkan suatu metode pembelajaran matematika yang merupakan pengembangan dari teori belajar dienes yaitu metode BEBER yaitu Bermain sambil belajar matematika.
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Dasar: Dari Teori ke Praktis Mustofa Mustofa; Pance Mariati
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023371

Abstract

Maarif NU Educational Institution of Surabaya City houses several schools and there are still many teachers who do not understand theoretically and practically the policy of freedom of learning, even though the teacher's understanding of curriculum reform is very essential. Teachers find it difficult to implement a policy of fredom of learning at school and in the classroom. Teachers have difficulty in developing learning methods referring to independent learning. In addition, teachers have difficulty developing an fredom of learning curriculum (just curriculum transmitter). We provide training and mentoring to teachers for three meetings intensively. The result is an increase in teacher understanding in three aspects; (1), theoretically, (2), how to implement it, and (3), how to develop curriculum. This means that training and mentoring is very important to be carried out by more competent experts. This is in line with the research by Postholm (2012), which states that it is important for teacher training to be carried out by more competent people to increase teachers' understanding of the curriculum.Abstrak: Lembaga Pendidikan Maarif NU Kota Surabaya menaungi beberapa sekolah. Namun sumber daya manusia yang dimiliki masih terbatas serta fasilitas yang dimiliki juga masih relatif terbatas. Masih banyak guru yang belum memahami secara teoretis dan praktis kebijakan merdeka belajar padahal pemahaman guru terhadap reformasi kurikulum sangat esensial. Guru merasa kesulitan menerapkan kebijakan merdeka belajar di sekolah dan di kelas. Guru kesulitan dalam mengembangkan metode pembelajaran merujuk pada merdeka belajar. Selain itu guru kesulitan mengembangkan kurikulum merdeka belajar (curriculum transmitter). Kami memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru-guru selama tiga kali pertemuan dengan intensif. Hasilnya terjadi peningkatan pemahaman guru dalam tiga aspek; (1), secara teoretis, (2), bagaimana mengimplementasikannya, dan (3), bagaimana mengembangkan kurikulum. Artinya pelatihan dan pendampingan sangat penting dilakukan oleh para ahli yang lebih kompeten. Ini selaras dengan penelitian  Postholm (2012), yang menyatakan bahwa pelatihan kepada guru penting dilakukan oleh orang yang lebih kompeten untuk peningkatan pemahaman guru terhadap kurikulum
Pelatihan Dan Pendampingan Guru Sekolah Dasar Dalam Pembuatan Media Interaktif Berbasis Digital Aplikasi Scratch Nafiah Nafiah; Syamsul Ghufron; Pance Mariati; Afib Ruliansyah
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023372

Abstract

A good learning process must contain interactive, fun, challenging, motivating aspects and provide more space for students to be able to develop creativity and independence, according to students' talents and interests. The purpose of this community service is 1) to provide training to elementary school teachers in making digital-based interactive media with scratch applications at Maarif LP Surabaya, 2) to assist elementary school teachers in making digital-based interactive media with scratch applications at Maarif LP Surabaya. Efforts that will be made to overcome these problems are conducting training and mentoring for elementary school teachers in making digital-based interactive media with scratch applications at Maarif LP Surabaya. This community service implementation method is carried out to overcome partner problems regarding the creation of digital-based interactive media with the scratch application through four activities, namely pre- community service activities, implementation of community service activities, evaluation of PKM implementation and follow-up and improvement of community service activities. The results of community service show that prior to the training and assistance in preparing learning media with the Scratch Application for Elementary School Teachers at the Maarif NU LP, Surabaya City, 81.3% had never known Scratch Application Digital-Based Interactive Media. After training and mentoring, 61.1% were familiar with Scratch Application Digital-Based Interactive Media. The results of the questionnaire also showed that 78.1% of elementary school teachers had never made the ability to make Scratch applications before training and mentoring was carried out and after training and mentoring were carried out, 8.3% were very able to use Interactive Media Based on Digital Scratch Applications, 55.6% could use Media Digital Based Interactive Scratch Application. Abstrak: Proses pembelajaran yang baik haruslah memuat aspek interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi dan memberikan ruang yang lebih bagi siswa untuk dapat mengembangkan kreativitas dan kemandirian, sesuai dengan bakat dan minat siswa. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah 1)untuk memberikan pelatihan pada guru SD dalam pembuatan media interaktif berbasis digital dengan aplikasi scratch di LP Maarif Surabaya, 2) Melakukan pendampingan pada guru SD dalam pembuatan media interaktif berbasis digital dengan aplikasi scratch di LP Maarif Surabaya. Upaya yang akan dilakukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah melakukan pelatihan dan pendampingan pada guru SD dalam pembuatan media interaktif berbasis digital dengan aplikasi scratch di LP Maarif Surabaya. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan mitra tentang pembuatan media interaktik berbasis digital dengan aplikasi scratch melalui empat kegiatan yaitu pra kegiatan PKM, implementasi kegitan PKM, Evaluasi pelaksanaan PKM dan tindak lanjut dan perbaikan kegiatan pengabdian masyarakat. Hasil pengabdian masyarakat menunjukan, sebelum dilakukan pelatihan dan pendampingan pelatihan menyusun media pembelajaran dengan  Aplikasi Scratch bagi Guru Sekolah Dasar di LP Maarif NU Kota Surabaya menunjukkan 81,3% tidak pernah mengenal Media Interaktif Berbasis Digital Aplikasi Scratch. Setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan menunjukkan 61,1% mengenal Media Interaktif Berbasis Digital Aplikasi Scratch. Hasil angket juga menunjukkan 78,1 % guru SD tidak pernah membuat Kemampuan membuat aplikasi Scratch sebelum dilakukan pelatihan dan pendampingan  dan setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan menunjukkan 8,3% sangat bisa mengguanakan Media Interaktif Berbasis Digital Aplikasi Scratch, 55,6 % bisa menggunakan Media Interaktif Berbasis Digital Aplikasi Scratch.
Pelatihan Penyusunan E-Modul Berbasis Kecakapan Hidup untuk Guru Sekolah Dasar Afib Rulyansah; Syamsul Ghufron; Nafiah Nafiah; Akhwani Akhwani; Pance Mariati; Yusril Izza Nurfaiza
Indonesia Berdaya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023374

Abstract

Kegiatan  Pengabdian  Kepada  Masyarakat  (PKM)  bertujuan  untuk  memberikan  pelatihan  kepada  calon  guru tentang  pembuatan  e-modul  berbasis  android.  Metode  pelatihan  terdiri  dari  tiga  tahap  yairu  tahap  persiapan, tahap  pelaksanaan  dan  tahap  evaluasi.  Tahap  persiapan  melakukan  survey  terhadap  kebutuhan  calon  guru mengenai  perangkat  pembelajaran,  tahap  pelaksanaan  yaitu  melakukan  pelatihan  pembuaan  e-modul  berbasis android  sementara  untuk  tahap  evaluasi  dilakukan  dengan  cara  memberikan  angket  kepuasan  terhadap pelaksanaan  pelatihan  kepada  semua  peserta  pelatihan.  Instrumen  penelitian  mengggunakan  angket  dengan analisis  data  berupa  persentase  kepuasan  terhadap  pelatihan.  Hasil  yang  diperoleh  bahwa  peserta  pelatihan merasa sangat puas dengan kegiatan pelatihan ditinjau dari sisi persiapan acara, materi, kegiatan pelatihan, dan pelayanan konsumsi.
Pembinaan Karakter Sopan Santun Anak Usia Sekolah Dasar Melalui Kegiatan Dzikir Sukron Djazilan; Nafiah Nafiah; Pance Mariati
Indonesia Berdaya Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024649

Abstract

The objectives of community service through the character development program for elementary school aged children are: 1) To improve the polite character of elementary school aged children at the Nafisa Foundation, 2) to develop elementary school aged children at the Nafisa Foundation through regular dhikr activities. routinely, 3) Provide assistance in developing the polite character of elementary school age children at the Nafisa Foundation. The method that will be carried out in community service is to develop the religious character of elementary school age children through dhikr activities. The partner in this community service is the Nafisa Foundation, which is one of the elementary schools used as a place for the campus teaching program. The steps taken to overcome partners' problems regarding literacy and numeracy are four activities, namely pre-PKM activities, implementation of PKM activities, evaluation of PKM implementation and follow-up and improvement of community service activities.The results of the training are as follows: 1) improving the polite character of elementary school age children in terms of respecting their elders after participating in dhikr activities is clear evidence of the positive impact that religious activities such as dhikr can produce in shaping children's character. This shows the importance of integrating character education in the education system and utilizing religious activities as a tool for building strong character. 2) increasing the polite character of elementary school age children in terms of saying hello when meeting older people after participating in dhikr activities is clear evidence of the positive impact that religious activities such as dhikr can produce in shaping children's character. Several suggestions for community service results based on the conclusions that have been expressed: 1) For elementary school age children, Introduction to Values: Start with an introduction to values such as politeness, respect for elders, unselfishness, and others. Use stories or concrete examples that suit children's understanding. 2) For parents, they can be active in supporting children's dhikr activities at home. This could involve doing dhikr together, reading stories about character values, or talking about related personal experiences.Abstrak: Tujuan dari program pengabdian masyarakat yang berfokus pada pembinaan karakter anak sekolah dasar di Yayasan Nafisa adalah tiga lipat: 1) untuk meningkatkan sopan santun mereka, 2) untuk membina perkembangan melalui kegiatan dzikir (mengingat Tuhan) secara rutin, dan 3) untuk memberikan bantuan dalam menumbuhkan karakter sopan santun mereka. Metode yang digunakan dalam layanan ini melibatkan kegiatan dzikir untuk mengembangkan karakter religius anak-anak. Yayasan Nafisa, sebuah sekolah dasar dan mitra dalam layanan ini, berfungsi sebagai tempat untuk program pengajaran kampus. Program ini terdiri dari empat tahap: kegiatan pra-layanan, implementasi, evaluasi, dan tindak lanjut untuk perbaikan. Hasil dari pelatihan ini tampak dalam peningkatan sopan santun anak-anak. Rasa hormat mereka terhadap orang yang lebih tua dan kebiasaan mereka menyapa orang yang lebih tua saat bertemu telah meningkat secara signifikan setelah berpartisipasi dalam kegiatan dzikir. Perbaikan ini menunjukkan pengaruh positif dari kegiatan religius seperti dzikir dalam membentuk karakter anak-anak, sehingga menyoroti pentingnya integrasi pendidikan karakter ke dalam sistem pendidikan. Rekomendasi berdasarkan kesimpulan ini meliputi: 1) memperkenalkan nilai-nilai seperti kesopanan, hormat kepada orang yang lebih tua, dan ketidak-egoisan kepada anak-anak menggunakan cerita atau contoh yang dapat mereka mengerti; dan 2) mendorong orang tua untuk secara aktif mendukung kegiatan dzikir anak-anak mereka di rumah, yang bisa mencakup melakukan dzikir bersama, membaca cerita tentang nilai-nilai karakter, atau berbagi pengalaman pribadi yang relevan.
Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar Flipbook dengan Aplikasi Canva dengan Bagi Guru Sekolah Dasar di Magetan Nafiah Nafiah; Syamsul Ghufron; Sri Hartatik; Pance Mariati; Sukron Djazilan; Sudarto Sudarto
Indonesia Berdaya Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024647

Abstract

Pengembangan flipbook interaktif, yang merupakan kombinasi dari e-book dan video, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan dan bantuan dalam menyusun materi ajar dengan aplikasi flipbook menggunakan aplikasi Canva bagi guru-guru sekolah dasar di Magetan, Jawa Timur. Pelatihan ini dijalankan melalui tiga tahap: persiapan, pelaksanaan, dan pasca kegiatan. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa pelatihan telah berhasil meningkatkan kemampuan guru dalam membuat materi ajar berbasis flipbook dengan menggunakan Canva dan pengetahuan mereka tentang cara membuat materi ajar dengan aplikasi Canva dan Heyzen Flipbook. Namun, perlu dilakukan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pelatihan serta mendukung guru yang mungkin masih mengalami kesulitan dalam mengadopsi teknologi ini. Dianjurkan untuk memberikan dukungan berkelanjutan kepada guru agar peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran yang telah dicapai melalui pelatihan tidak berhenti. Program pelatihan berkelanjutan, workshop, atau sesi pembaruan dapat membantu guru untuk terus meningkatkan dan memperbarui keterampilan mereka. Abstract: The development of an interactive flipbook, which combines an e-book and videos, can increase students' motivation to learn. The aim of this community service is to provide training and assistance in compiling teaching materials with the flipbook application using the Canva application for elementary school teachers in Magetan, East Java. The training is conducted in three stages: preparation, implementation, and post-activity. The results of the service show that the training has successfully improved teachers' abilities to create flipbook-based teaching materials using Canva and their knowledge of how to create teaching materials with the Canva and Heyzen Flipbook applications. However, ongoing efforts need to be made to improve the quality and effectiveness of the training and to support teachers who may still have difficulties in adopting this technology. It is recommended to provide continuous support to teachers to ensure that the improvement in the quality of teaching and learning achieved through training does not stop. Ongoing training programs, workshops, or update sessions can help teachers continually improve and update their skills.
Merancang Pembelajaran Matematika Yang Inovatif Dan Kreatif di SD Iskandar Said Surabaya Sri Hartatik; Nafiah Nafiah; Pance Mariati; Siti Maghfirotun Amin
Indonesia Berdaya Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024648

Abstract

Banyak siswa sekolah dasar yang menganggap matematika sebagai pembelajaran yang paling sulit dan rumit. Dengan demikian, siswa harus dapat memahami pembelajaran matematika karena  matematika  merupakan  sarana  untuk  memecahkan  masalah  sehari-hari  seperti  halnya  membaca dan menulis. Kesulitan belajar matematika dalam memahami konsep harus diberikan solusi sedini mungkin, kalau tidak siswa  akan menghadapi banyak masalah kedepannya  karena hampir semua bidang studi membutuhkan matematika  yang  tepat. Salah satu faktor penyebab kesulitan belajar adalah motivasi belajar dan minat belajar matematika, rendahnya motivasi dan minat belajar matematika disebabkan karena kurang tepatnnya metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika. Setiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik.  Pembelajaran Kontekstual Learning dan matematika realistic merupakan yang dihadirkan ke ruang kelas, diharapkan siswa dapat mengoptimalkan panca inderanya baik penglihatan, pendengaran, penciuman, maupun penginderaan yang lain untuk dapat memahami materi yang sedang dipelajari. Tidak semua guru mampu merancang pembelajaran matematika dengan pendekatan yang seperti itu. Maka melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam merancang pembelajaran matematika kemampuan guru mengalami peningkatan sebesar 60% dari sebelum mengikuti pelatihan ke setelah mengikuti pelatihan.