Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

ANALISIS PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT Darmawan, Dadang; Andriyani, Septian
KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): Jurnal KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.137 KB)

Abstract

Abstract - Communication can give therapeutik value if it meets emotional and intellectual  needs. Therapeutic communication capability of nurses in mentally disturbed nursing care depends on cognitive, affective and psycomotoric competence of nurses. Result of observation in mental Hospital at West Java, psikiatric nursing use communication for the mental disorder who formal and limited without therapeutic communication stage. The objective of this reseach was to analyze the implementation of therapeutic communication at West Java Mental Hospital. The study design was quantitative approach with cross sectional design. The subject of the study were nurses. Samples were total sampling taken with as many as 142 subjects.The result showed there was significant realtionship between knowledge, attitude and behaviour of nurses in the implementation of therapeutic communication. The Participant training did not show the significant relation with the implementation of the therapeutic communication. The attitude as a dominan factor wich give a chance behaviorin therapeutic communication. Keyword: Knowledge, Attitude, Therapeutic Communication Abstrak - Komunikasi yang direncanakan secara sadar dan bertujuan serta kegiatannya difokuskan untuk kesembuhan klien dan merupakan komunikasi profesional yang mengarah pada tujuan  untuk penyembuhan klien yang dilakukan oleh perawat atau tenaga kesehatan lainnya disebut komunikasi teurapeutik. Kemampuan komunikasi terapeutik perawat pada tindakan keperawaan gangguan jiwa tergantung dari kompetensi kognitif, afekif dan psikomotor perawat. Berdasarkan pengamatan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, komunikasi perawat jiwa dengan klien gangguan jiwa umumnya bersifat formal dan terbatas tanpa melalui tahapan komunikasi terapeutik.Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis penerapan komunikasi terapeutik di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. J        enis penelitian  adalah deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan jumlah  142 orang perawat . Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dengan perilaku penerapan komunikasi terapeutik. Sikap merupakan fakor yang paling dominan dalam memberikan sumbangan terhadap perubahan perilaku dalam penerapan komunikasi terapeutik. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Penerapan Komunikasi Terapeutik, Perawat Jiwa
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP MOTIVASI PASIEN HIPERTENSI TENTANG PELAKSANAAN DIET HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RS. RAJAWALI BANDUNG Darmawan, Dadang; Zulfa, Siti
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v1i1.1187

Abstract

Meningkatnya arus globalisasi disegala bidang dengan perkembangan teknologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada perilaku dan gaya hidup pada masyarakat. Perubahan gaya hidup, sosial ekonomi, industralisasi dapat memacu meningkatnya penyakit seperti hipertensi. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan ginjal. Disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang hipertensi tidak menampakkan gejala (Brunner Suddarth, 2002: 896). Hipertensi adalah gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal yaitu 140/90 mmHg. Kecenderungan peningkatan prevalensi menurut peningkatan usia. Prevalensi 6 - 15% pada orang dewasa sebagai proses degeneratif, hipertensi hanya ditemukan pada golongan orang dewasa. Banyak penderita hipertensi diperkirakan sebesar 15 juta penduduk Indonesia yang kontrol hanya 4%. Terdapat 50% penderita hipertensi tidak menyadari hipertensi (Tyas Kusuma Dewi, 2013). Diet adalah pembatasan asupan nutrisi tertentu. ( wikipedia.org/diet) Pengendalian hipertensi dengan diet tujuannya untuk melakukan pencegahan primer, deteksi awal dan penanganan memadai untuk mencegah terjadinya komplikasi. Dalam pelaksanaan diet perlu adanya motivasi dari dalam diri penderita maupun dari keluarga. Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dari tiap individu sebelum melakukan tindakan atau perilaku. Rumah Sakit Rajawali merupakan Rumah Sakit Yayasan Kemanusiaaan yang memberikan pelayanan asuhan keperawatan. Data Penyakit di Poliklinik Penyakit Dalam RS Rajawali Bandung Bulan Mei - Oktober 2013 adalah : hipertensi 410 (46.17%), Typoid 57 (6.42%), DM type II 321 (36.15%) Hepatitis 33 (3.72%) dan Decomp 67 (7.55%) Dapat disimpulkan jika Hipertensi mencapai urutan paling tinggi sebanyak 410 (46.17 %). Penelitian dilakukan dengan menilai motaivasi sebelum dan sesudah dilakukan promosi kesehatan. Metode yang digunakan adalah Pre experiment. Hasil penelitian terdapat perbedaan rata-rata motivasi pasien hipertensi sebelum dilakukan promosi kesehatan tentang pelaksanaan diet hipertensi adalah 1,56 dengan standar deviation 0,128 sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan 1,69 dengan standar deviation 0,120 Pvalue = 0,432 α (0,05). Rentang nilai mean 0,13 sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan berpengaruh terhadap motivasi pasien hipertensi tentang pelaksanaan diet hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RS. Rajawali Bandung
Pengetahuan Ibu Tentang Sibling Rivalry pada Anak Usia 5-11 Tahun di Cisarua Kabupaten Bandung Barat Andriyani, Septian; Darmawan, Dadang
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 4, No 2 (2018): Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v4i2.13708

Abstract

ABSTRAK Sibling rivalry merupakan persaingan antar saudara untuk memperebutkan perhatian dan kasih sayang orang tua dimana persaingan tersebut terjadi setelah kehadiran adik baru. Permasalahan yang terjadi dalam sibling rivalry adalah kurangnya waktu dan perhatian yang dimiliki oleh suatu keluarga. Angka kekerasan pada anak yang dilakukan oleh saudara kandungnya sendiri yaitu sebesar 26,2%.Pengetahuan ibu tentang sibling rivalry merupakan hal yang sangat penting karena jika tidak ditangani dengan baik anak-anak akan terus bersaing dan saling mendengki dan bisa berkelanjutan sepanjang hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang sibling rivalry pada anak. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriftif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 5-11 tahun yang memiliki adik dengan jarak yang berdekatan dengan jumlah 55 orang dan besar sampel 48 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada referensi yang sesuai. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang sibling rivalry hampir setengahnya dari responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 18 orang (37,5%). Hampir setengahnya dari responden memiliki latar belakang pendidikan SD yaitu sebanyak 23 orang (47,9%), dan sebagian besar berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 35 orang (72,9%). Saran bagi puskesmas yang diharapakan dapat memberikan penyuluhan dan sosialisasi tentang sibling rivalry pada anak secara rutin dan berkesinambungan.  ABSTRACT Sibling rivalry is a competition for the attention and affection of parents where such competition occurred after the arrival of the new baby. The problems that occurred in the sibling rivalry is the lack of time and attention that is owned by a family. Child abuse committed by his own brother in the amount of 26.2 %. To the knowledge of mothers about sibling rivalry is very important because if it is not handled well the children will continue to compete and jealous of one another and can be continuous throughout life the child. This research aims to describe mother’s knowledge of sibling rivalry in children. The research design used is descriptive quantitative. The population in this research are all mothers have a children aged 5-11 years who has a younger brother with closely spaced and the total is 55 people and the samples of this research is 48 people by using purposive sampling technique. Data was collected by using a questionnaire designed by the researchers with reference to the appropriate reference. The result showed that the level of knowledge of mothers about sibling rivalry almost half of the respondents have sufficient knowledge as many as 18 people (37.5 %). Almost half of the respondents have a background in elementary education as many as 23 people (47.9 %), and mostly aged 20-35 years as many as 35 people (72.9 %). Advice for health centers is expected to provide counseling and socialization of sibling rivalry in children regularly and continuously. 
Desain Analisis Semantik Alquran Model Ensiklopedik: Kritik atas Model Semantik Toshihiko Izutsu Dadang Darmawan; Irma Riyani; Yusep Mahmud Husaini
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1239.839 KB) | DOI: 10.29240/alquds.v4i2.1701

Abstract

The Qur’anic Semantic Analysis of Encyclopedic Model: Critics to Semantic Model of Toshihiko IzutsuThis research attempts to build a new model of semantic analysis to the Qur’anic text, which is called encyclopedic semantics. This research contributes to the improvement of Qur’anic semantic analysis of Izutsu and as an alternative model. This article employs a qualitative method and research and development (R & D) with analytical descriptive to the data gathered. Analysis of the data consist of several steps, namely analyzing Izutsu’s model of Qur’anic semantics, identifying and verifying several limitations on Izutsu’s model, building a new design of Qur’anic semantics to perfection, and lastly, demonstrating the new model in the semantics applied to the Qur’anic text. This research shows that based on the laxity found in Izutsu’s model, this research creates a new model of semantics analysis to the Qur’an called encyclopedic semantics as an alternative model to the existing model from Izutsu. The semantics model of encyclopedic perfects the Izutsu model with significant differences. The semantics model of encyclopedic aims at rendering the meanings of the Qur’an from global to particular.  In contrast, the Izutsu model is to achieve meanings from particular to global. Besides, encyclopedic model of semantics is part of mawdlu’iy (thematic) method of interpreting the Qur’an. This model gains its legitimation from Islamic tradition. The sample of this model is shown in the application of the Qur’anic word maṭar.
ANALISIS KEBERAGAMAAN PEMUDA HIJRAH KOMUNITAS SHIFT PERSPEKTIF EMIK-ETIK Rika Dilawati; Dadang Darmawan; Wawan Hernawan; Raden Roro Sri Rejeki Waluyojati; Wahyudin Darmalaksana
Jurnal Perspektif Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Perspektif: Volume 4 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jp.v4i1.61

Abstract

This study aims to analyze the diversity of Pemuda Hijrah in the Shift community in the Masjid Agung Trans Studio Bandung. This research is a qualitative type through field studies using the emic-ethical approach. The results and discussion of this study include the conceptualization of religiosity, the existence of Pemuda Hijrah the Shift community, and the analysis of the religiosity of Pemuda Hijrah the Shift community at the Masjid Agung Trans Studio Bandung. This study concludes that the religiosity of the Shift community Pemuda Hijrah represents five dimensions of diversity, namely knowledge, beliefs, rituals, experience, and religious commitment. This study recommends further research with a holistic perspective.
Kajian Kitab Tafsir dalam Jaringan Pesantren di Jawa Barat Rosihon Anwar; Dadang Darmawan; Cucu Setiawan
Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : the Faculty of Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.426 KB) | DOI: 10.15575/jw.v1i1.578

Abstract

Tafsir is one of the essences of Islamic orthodoxy and its authenticity is always guarded. Therefore, a drastic change is avoided in the studies of tafsir especially in pesantren, because pesantren is the institution that most persistent in guarding the Islamic orthodoxy in Indonesia. Not surprisingly, this research that was conducted in 2015 foundssimilarity to what has been reported by Berg in the nineteenth century and by Bruinessen and other researchers in the twentieth century. This article is the report of field research conducted at six pesantren in West Java namely: Pesantren al-Jawami Bandung, Pesantren al-Wafa Bandung, Pesantren al-Masthuriyah Sukabumi, Pesantren Darusalam Ciamis, Pesantren Cipasung Tasikmalaya and Pesantren Buntet Cirebon. This research focus on the study of tafsir books in these pesantren. This research concluded that changes do exist and occur in the study of tafsir in these pesantren, but extremely slow. The study of tafsir is still considered a second choice in pesantren compare to the study of fiqh and Arabic language. The most popular tafsir studied in these pesantren is Tafsir Jalalayn. There are also pesantren where other tafsir were studied like Tafsir al- Manar and Tafsir al-Maraghy, but very rare; that is in pesantren oriented to modernity. In addition, the traditional method of studying tafsir is still dominant in this pesantren, called bandongan where the Kyai (leader of pesantren) annotate the text word by word in front of the students (santri).
Nilai Nilai Akhlaqul Karimah Dalam Surah Al Fatihah Akhrie Ramadayanto; Dadang Darmawan; Wildan Taufiq
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 1, No 3 (2021): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v1i3.13011

Abstract

Surah Al-Fatihah is called Al Fatihah because the Qur'an begins with this surah. In addition, it is also called the Ummul Kitab because Al Fatihah contains all the problems contained in the Qur'an, namely divinity, nature, the afterlife, worship, and history. Al-Qur'an surah Al Fatihah also has moral values that can reference Indonesia's young generation experiencing a moral crisis. Moral education is essential for the next generation of the nation. It is not enough for a person to be given knowledge alone and the provision of morals that become the capital for a person to live a successful life in the future. The author used the tahlili interpretation method, which is a method that intends to explain the content of the verses of the Qur'an from all its aspects, from the Book of Tafsir Al-Maraghi and Tafsir Al-Misbah. Therefore, this method is very appropriate to reveal the content of the values of a good deed in the Surah al-Fatihah. This research is a literature study using the comparative form of Al Misbah's interpretation and Al-Maraghi's interpretation. Both have the same style in interpreting the verse, namely adabul ijtima'i, namely social society. The results showed that the moral values contained in the Surah Al Fatihah in the first verse Bismillahirrahmanirrahim, that Muslims must read at every start of any word or deed.
Ortodoksi dan Heterodoksi Tafsir Dadang Darmawan
Refleksi Vol 13, No 2 (2012): Refleksi
Publisher : Faculty of Ushuluddin Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.063 KB) | DOI: 10.15408/ref.v13i2.898

Abstract

This article tries to explain that the rejection of ‘ulamās towards Qur’ānic exegesis books (tafsīrs) is a reflection of orthodoxies protest against what they perceived as heterodoxies tafsīrs. This article also supports Arkoun’s idea that the orthodox exegesis is subject to change. This is against the idea of several Islamic scholars who perceived orthodox exegesis as something fixed and static. They believed that Sunnī is a criterion as to decide whether the exegesis belongs to the orthodox or heterodox. This article reveales that despite the long standing of Sunnīs exegesis, it is proved not to be permanent.DOI: 10.15408/ref.v13i2.898
KONSEP DHANB DAN ITHM DALAM ALQURAN (Studi Kajian Semantik Alquran) Dini Hasinatu Sa’adah; M. Solahudin; Dadang Darmawan
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Qur’anic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.657 KB) | DOI: 10.15575/al-bayan.v2i2.1896

Abstract

Dalam alquran ada beberapa term yang menunjukkan makna dosa, diantaranya yaitu dhanb, ithm, jarm dan junah. Dari beberapa term yang bermaknadosa, penulis hanya terfokuskan kepada kata dhanb dan ithm, karena di satusisi, bila di lihat dari kamus lisan al-Arab, kata dhanb itu bersinonim dengan ithm, yang mana berarti adanya sinonimitas pada kata itu. Namun di sisilain, bila di lihat dari tafsir Ibn Katsir dan tafsir al-Maraghi kata dhanb dan ithm itu berbeda maknanya, yang mana dhanb itu menunjukkan dosa bagi orang kafir, sedangkan ithm menunjukkan dosa bagi orang munafiq. Maka dari itu,penulis berusaha untuk meneliti makna kata dhanb dan ithm dengan pendekatan semantik. Berdasarkan adanya kontradiksi yang disebutkan di atas, maka pada penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kata Dhanb dan ithm dalam al-Qur’an dengan pendekatan semantik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode semantik. Metode ini digunakan untuk memahami berbagai istilah atau kata-kata kunci yang digunakan pada sebuah tafsir. Kemudian penelitian ini bersifat kualitatif, yang berbentuk library research (penelitian kepustakaan) dengan merujuk pada dua sumber yaitu primer dan sekunder. Adapun hasil analisis tentang makna kata dhanb dan ithm dalam Alquran  dengan menggunakan pendekatan semantik, penulis dapat menyimpulkan bahwa makna dasar kata dhanb adalah dosa atau kesalahan, dan makna relasionalnya dhanb adalah dosa orang kafir yang mana mereka adalah orang-orang yang menolak pada ayat-ayat Allah dan mendustakan ayat-ayat Allah. Sedangkan makna dasar ithm adalah perbuatan yang tidak halal, dan makna relasional ithm ialah dosanya orang munafiq yang mana mereka mengaku beriman pada mulutnya, tetapi dalam hati dan perbuatan mereka tidak mencerminkan bahwa mereka adalah orang yang beriman
ANALISIS SEMANTIK KATA SYUKŪR DALAM ALQURAN Mila Fatmawati; Dadang Darmawan; Ahmad Izzan
Al-Bayan: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Qur’anic and Tafsir studies Programme at Ushuluddin Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.991 KB) | DOI: 10.15575/al-bayan.v3i1.3129

Abstract

Terdapat banyak istilah dalam Alquran yang berkaitan dengan kata syukūr. Orang lazim mengartikan kata syukūr dengan makna pujian, memuji dan berterimakasih. Kata syukūr di dalam berbagai bentuknya ditemukan sebanyak  75 kali tersebar dalam 69 ayat dan 37 surat, terbagi ke dalam 18 bentuk (derivasi). Kata syukūr menjadi kata yang menarik untuk dikaji lebih dalam untuk mengungkap makna syukūr yang sesuai dengan makna yang disebutkan dalam Alquran. kata tersebut akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan semantik, yaitu teori semantik Toshihiko Izutsu. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yang berbentuk library reseach (penelitian kepustakaan) dengan menggunakan metode analisis isi untuk memperoleh sebuah kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Allah memberi balasan yang baik kepada orang-orang yang bersyukur dan balasan yang buruk kepada mereka yang tidak mau bersyukur. Balasan bagi orang yang besyukur yaitu berupa pahala yang berlipat, Allah memberikan pahala yang berlipat dari ketaatan hamba-Nya yang sedikit. Kemudian membalas ketaatan yang sedikit dengan derajat yang tinggi di sisi-Nya, dan balasan yang paling utama bagi orang-orang yang bersyukur adalah Surga dan segala kenikmatan yang ada di dalamnya. Dan balasan yang buruk bagi orang-orang yang tidak mau bersyukur kepada Allah yaitu berupa azab yang pedih.