Claim Missing Document
Check
Articles

GAMBARAN KEGIATAN POSYANDU DALAM RANGKA DETEKSI DINI GIZI BURUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA SEMARANG Sufiati Bintanah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: Kesehatan Masyarakat, Olahraga, Gizi, dan Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.899 KB)

Abstract

Salah satu masalah gizi di Indonesia adalah KEP terutama terjadi pada Balita .  upaya yang dapat dilakukan melalui pelayanan kesehatan di posyandu (Pos Pelayanan Terpadu). Puskesmas Halmahera terdapat 30 posyandu dengan jumlah kader sebanyak 297 orang, , yang aktif   sebanyak 115 orang (38.72%), tingkat pencapaian program (N/S) 44,29% belum memenuhi target yang seharusnya yakni 60%  dan tingkat partisipasi masyarakat 74.97%, dibawah target yang seharusnya yakni 85 %. Dan  masih terdapat 23 anak balita BGM. Tujuan dalam penelitian adalah Memperoleh gambaran kegiatan posyandu dalam rangka revitalisasi pada posyandu untuk pencegahan dini gizi buruk di  Wilayah Kerja Pukesmas Halmahera Semarang. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa diwilayah kerja puskesmas halmahera terdapat 30posyandu  terletak di 14 RW  dengan program 5   kegiatan yang dilakukan dengan jumlah kader aktif sebanyak 115 orang. Profil Posyandu: Klafifikasi posyandu di wilayah kerja puskesmas Halmahera adalah Purnama dan mandiri, 63.3% melaksanakan kegiatan di sore hari, jumlah kader  86.6% hadir pada kegiatan posyandu 5 -12 kali setahun, jumlah balita 1508 anak. Profil Kader : Kisaran umur kader antara 30-70 tahun dengan prosentase terbesar antara umur 51-71 tahun sebanyak 49.56 %, 42.6% kader tidak bekerja,39.1% berpendidikan tamat SMU, 91.3% sikap kader baik, 100% kader terampil dalam penimbangn dan administrasi. Proses pembinaan kader : 70.40% kader menyatakan menarik tentang materi pembinaan, 90.43% sikap pembimbing baik, 93.04%  bahasa yang digunakan baik dan mudah dimengerti. Peran serta pemerintah : 47.82% menyatakan peranserta pemerintah baik, 18.26% menyatakan peran serta pemerintah kurang. Cakupan kegiatan posyandu 2006 -2007 D/S sebesar 66.54% - 62.59% target 80% N/S 53.60 % -53.79 % trget 60%.
TheEffecntof Giving Furfures Soybean Tempeh NuggetTowardReducing Cholesterol Levelof White RatBlood(RattusNorvegicus) Hypercholesterolemia Sufiati Bintanah; Erma Handarsari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2016: Proceeding of International Seminar on Education Technology (ISET) 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.997 KB)

Abstract

Abstract. Coronary heart disease becomes a major cause of death because of the increase of cholesterol level in blood.Tempe and bekatulare said to be able to reduce blood fat levels. Problem: Howis the effect of Furfures Soybean TempeNugget oncholesterol levels of white ratRattusnurvegicushypercholesterolemiablood.Objective: To demonstrate the effect of Furfures Soybean Nugget on cholesterol levels of white rats Rattusnurvegicus hypercholesterolemia blood.Method: using laboratory experimental design with Randomizet Pre and Post Contro -group Only in hypercholesterolemia mice. The micewere given nugget 25%, 50%, 75% and Controlled for 21 days. The statistical analysis in this study was different test of Anova (analysis of varian) and continued with Benferoni test. The result shows that there is a significant gap of decreasing cholesterol level between controlled group with treatment 1, 2, 3 but it was not significant between the treatment 1,2 and 3. It can be concluded that giving Furfures Soybean Nugget can reduce cholesterol level in blood when it compared with not given treatment. Reducing cholesterol level with 1, 2, 3 treatmentsare not different significantly.
ASUPAN SERAT DENGAN KADAR GULA DARAH, KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN STATUS GIZI PADA PASIEN DDIABETUS MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT ROEMANI SEMARANG Sufiati Bintanah; Erma Handarsari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2012: SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.468 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan serat dengan kadar gula darah, kadarkolesterol total dan status gizi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 pasien rawat jalan di RumahSakit Roemani Muhammadiyah Semarang.Secara khusus mendiskripsikan karakteristik sample ,jumlah asupan serat , kadar gula darah , kadar kolesterol total ,status gizi ,menganalisis hubunganasupan serat dengan kadar gula darah ,menganalisis hubungan asupan serat dengan kadar kolesteroltotal menganalisis hubungan asupan serat dengan status gizi.Metode penelitian dengan Explanotry Reseach dengan pendekatan cross sectional denganmenggunakan 35 sampel. Analisis statistik menggunakan uji kenormalan data dengan teknik ujiKolmogorov Smirnov (Uji K-S), jika distribusi normal gunakan uji korelasi person dan jika distribusitidak normal gunakan uji Rank Sperman.Karakteristik Penderita Diabetus Millitus Penderita DM tipe 2 di rs roemani : 68.57% perempuan,65.72% berusia antara 45 – 68 tahun, 42.86% sebagai ibu rumah tangga, 57.15% asupan seratnya 7.3-10%., 77.14% mempunyai kadar gula darah 200 – 250 mg/dl., 57.14% mempunyai kadar kolesteroltotal 80 – 200 mg/d, 57.4% mempunyai status gizi yang gemuk tingkat ringan dan tingkat berat.,. Adahubungan antara asupan serat dengan kadar gula darah p=0.001 (p<0.05), Ada hubungan antaraasupan serat dengan kadar kolesterol total p=0.002 (p<0.05) ;Ada hubungan antara asupan seratdengan status gizi p=0.001 (p<0.05)Simpulan : Asupan serat berhubungan erat dengan kadar gula darah, kolesterol total dan status gizipada penderita diabetes mellitus.
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI POLIKLINIK JANTUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Sufiati Bintanah; Muryati -
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 6. No. 1. Tahun 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.964 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.6.1.2010.%p

Abstract

Penyakit Jantung Koroner ( PJK ) pada saat ini masih merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Faktor penyebab PJK yang paling dominan adalah adanya penyempitan pada pembuluh darah yang salah satunya disebabkan oleh peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol darah dapat menurun dengan pengaturan diit, diantaranya dengan menurunkan asupan lemak total. Beberapa penelitian menunjukan pengurangan lemak total mempunyai efek yang baik dalam metabolisme lemak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi lemak dengan kejadian Hiperkolesterolemia dan untuk mengetahui besarnya resiko terjadiHiperkolesterolemia pada sampel dengan konsumsi lemak kurang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Pebruari sampai dengan bulan Maret 2008 di Poliklinik Jantung RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Sampel terdiri atas kasus dan kontrol dengan kriteria yang sudah ditentukan. Data mengenai faktor resiko diperoleh melalui kuesioner dan untuk konsumsi lemak diperoleh dengan menggunakan Food Frequency Semi Quantitative, yang selanjutnya dihitung dengan menggunakan Nutri Survey. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara konsumsi lemak dengan kejadian Hiperkolesterolemia ( p-value = 0,016 ). Dengan Odd Ratio diperoleh nilai sebesar 5,95 yang berarti konsumsi lemak sampel yang tinggi ( 25 % energi total ) mempunyai kecenderungan terkena Hiperkolesterolemia sebesar 5,95 kali dibandingkan dengan konsumsi lemak yang rendah ( < 25 % energi total ).Kata Kunci : KonsumsiLemak, Kejadian Hiperkolesterolemia
SUMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN MAKAN PAGI TERHADAP ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN (AKG) BERDASARKAN POLA ASUH ANAK Rahayu Astuti; Sufiati Bintanah; Carto -
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 4. No. 1. Tahun 2007
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.265 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.4.1.2007.%p

Abstract

Latar Belakang : Dalam Upaya peningkatan gizi dan kesehatan anak sekolah, slah satu indikatornya adalah "keluarga biasa makan pagi". Kebiasaan makan pagi pada anak sekolah tidak akan berhasil tanpa dukungan keluarga khususnya peran seorang ibu. Data dari Puskesmas Kaligangsa tahun 2005, sebesar 32,9 % anak SD/MI tidak diasuh oleh ibunya karena ibu usaha Warung Tegal (Warteg) di Jakarta. Tujuan: untuk menganalisis perbedaan sumbangan energi dan protein makan pagi terhadap Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG) berdasarkan pola asuh pada anak Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Hikmah. Metode: penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV, V, VI MI Nurul Hikmah yang berjumlah 99 anak. Sampel sebesar 70 siswa yang diambil dengan metode "Stratified Random Sampling", masing-masing kelompok diambil secara proporsional. Analisis data secara deskriptif dan analitik dan untuk menguji Perbedaan pada kedua kelompok (diasuh ibu dan tidak diasuh ibu) digunakan "Independent Sample t Test dan Mann-Whitney U test". Hasil: menunjukkan rata-rata sumbangan energi makan pagi terhadap AKG pada anak yang diasuh ibu sebesar 23,8% sedangkan pada anak yang diasuh bukan ibu sebesar 20,3 %. rata-rata sumbangan protein makan pagi terhadap AKG pada anak yang diasuh ibu sebesar 25,6 % sedangkan pada anak yang diasuh bukan ibu sebesar 24,4 %. Hasil uji tidak ada perbedaan yang signifikan sumbangan energi maupun protein makan pagi terghadap AKG berdasarkan pola asuh. Kesimpulan: sumbangan makan pagi diharapkan dapat mencukupi sebesar 20-30% AKG, karena diperlukan untuk aktifitas di sekolah. Dengan demikian hasil ini merupakan kondisi yang baik dan perlu dipertahankan.Kata kunci: energi, protein, AKG, pola asuh anak.
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA-TANDA SEKS SKUNDER DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PUTRA DAN PUTRI DI SMP NEGERI 1 KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK Agung Hidayat; Machmudah -; Sufiati Bintanah
FIKkeS Vol 6, No 1 (2013): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.524 KB)

Abstract

Remaja merupakan masa seseorang untuk mencari jati diri, dengan pengetahuan tentang tanda-tanda seks sekunder yang baik maka remaja akan berhati dalam pergaulan sehari-hari . Perubahan sekunder pada masa pubertas adalah perubahan-perubahan yang menyertai perubahan primer yang terlihat dari luar . Perilaku seksual adalah perilaku yang muncul karena adanya dorongan seksual . Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui tingkat pengetahuan tentang tanda-tanda seks skunder dengan perilaku seksual remaja putra dan putri di SMP N 1 Karangawen kab Demak . Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan metode correlation study . Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 1 karangawen kab Demak sebayak 172 , dan pengambilan sempel menngunakan metode stratified random sampling yaitu berjumlah 99 orang. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan prilaku seksual terhadap tanda-tanda seks skunder . Analisa yang digunakan adalah uji korelasi Rank Spearman . Berdasarkan hasil data statistik didapatkan jenis kelamin laki-laki 44 siswa (44,4%) dan perempuan 55 siswa (55,6%) Sebagian besar umur rata-rata responden 13,35 tahun . Tingkat pengetahuan remaja putra sebagian besar adalah cukup yaitu sebanyak 28 (63,6%) dan yang baik yaitu sebanyak 4(9,1%) dan yang kurang yaitu sebanyak 12(27,3%) sedangkan tingkat pengetahuan remaja putri sebagian besar adalah cukup yaitu sebanyak 42(76,4%) dan yang baik yaitu sebanyak 9(16,4%) dan yang kurang yatu sebanyak 4(7,3%) . Prilaku seksual putra sebagian besar adalah baik yatu sebanyak 21 (47,7%) dan yang cukup yaitu sebanyak 17 (38,6%) dan yang kurang baik yaitu sebanyak 6 (13,6%) dan prilaku remja putri sebagian besar adalah cukup baik yaitu sebanyak 24 (43,6%) dan yang baik yaitu sebanyak 22 (44,0%) dan yang kurang baik yaitu sebanyak 9 (16,4%). dengan p value sebesar 0,029 < 0,05 , maka ada hubungan pengetahuan tentang tanda-tanda seks sekunder dengan perilaku seksual remaja putra di SMP N 1 Karangawen Kabupaten Demak tahun 2012. sedangkan pada remaja putri didapatkan p value sebesar 0,029 < 0,05 , maka ada hubungan pengetahuan tentang tanda-tanda seks sekunder dengan perilaku seksual remaja putri di SMP N 1 Karangawen Kabupaten Demak tahun 2012Kata kunci : Pengetahuan, remaja, tanda-tanda seks sekunder, prilaku seksual.
Profil Tekanan Darah Berdasarkan Asupan Lemak, Serat dan IMT Pasien Hipertensi Dewi Harsuci Ramadhani; Sufiati Bintanah; Erma Handarsari
Jurnal Gizi Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Gizi Unimus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.812 KB) | DOI: 10.26714/jg.6.2.2017.%p

Abstract

Hypertension is a condition when a person experiences an increase in blood pressure above normal or chronically in a long time. Objective the general objective of this study was to determine the relationship intake of fat, fiber and BMI with blood pressure in hypertensive patients hospitalized at the Roemani Muhammadiyah Semarang. The type of research conducted explanatory research with cross sectional approach. The number of samples of 25 respondents consisting of hypertensive patients with complications and without complications of hospitalized at the hospitasls Roemani Muhammadiyah Semarang. Analysis of the data normality using the Kolmogorov-Smirnov because the number of samples taken > 15 samples. Bivariate analyzes to examine the relationship between two variables using Spearman Rank test for abnormal distribution data. The result showed 72.0% of samples largely female based on the largest age groupranging from 51-60 years of age amounted to 36.0% of the sample, and the nutritional status of most is overweight / obese amounted to 68.0%. Based on systolic blood pressure and diastolic hypertension classified at the highest level is very mild, very mild systolic blood pressure by 40.0% of the sample and the diastolic blood pressure is very light for 60.0% of the sample. The intake of fat (> 30%) as many as 68.0% of the samples, not enough fiber intake (<20 g) as much as 68.0% of the sample. Statistical analysis between fat intake with systolic blood pressure (p value = 0.000 <0.05), fat intake with diastolic blood pressure (pvalue = 0.004 <0.05), fiber intake with systolic blood pressure (p value = 0.001 <0.05), fiber intake with diastolic blood pressure (p value = 0.008 <0.05), whereas BMI relationship with systolic blood pressure (p value = 0.000 <0.05), BMI with diastolic blood pressure ( p value = 0.002 <0.05). The conlusion is the study shows that there is a relationship between the intake of fat, fiber , and BMI with systolic and diastolic blood pressure.  Keywords: Fat intake, fiber intake, BMI, Blood Pressure, Hypertension
PENGARUH PEMBERIAN BEKATUL DAN TEPUNG TEMPE TERHADAP PROFIL GULA DARAH PADA TIKUS YANG DIBERI ALLOXAN (The Influence of Rice bran and Flour Tempeh on Blood Sugar Profile in Rats Fed Alloxan) Sufiati Bintanah; Hapsari Sulistya Kusuma
Jurnal Pangan dan Gizi Vol 1, No 2 (2010): Kajian Pangan dan Gizi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpg.1.2.2010.%p

Abstract

One of the food as an option in the menu diet is soy-based food. Study at diabetic mice treated with bran oil diet improved insulin sensitivity. Whether the effect of bran, tempeh flour, rice bran and tempeh mixture of blood sugar profiles in Wistar rats fed alloxan. Top of FormThis study aims to determine the effect of blood glucose profile after administration of bran, tempeh flour, rice  bran and tempeh mixture in mice that had been given alloxan. The study was a randomized experimental laboratory using pre post test design with control group. Number of rats 6 tails for each group (3 groups of treatment and 1 control group) so that the overall sample sum was 24 rats. Results of study the Through of post hoc test showed that differences in blood sugar levels every week in all three treatment groups when compared with the control group was statistically significant (p = 0.000, p = 0.000, p = 0.000). Tempeh group as compared with mixed groups differences in blood sugar levels in 3 weeks was not significant (p = 0.491, p = 0.764, p = 0.319). Rice bran group than the group differences in levels of sugar mixture in 3 weeks was not significant (p = 0.374, p = 0.297, p = 0.093). Tempe rice  bran group than the group differences in blood sugar levels at 3 weeks was not significant (p = 1.000, p = 0.993, p = 0.954). Simak Baca secara fonetik Kamus - Lihat kamus yang lebih detail Menerjemahkan lebih dari 50 bahasa παραλία Comment allez-vous ? ¿Cómo estás? sư tử กาแฟ Wie heißen Sie? nazdar! さようなら mijn vriend Простите La voiture děti escargots Je parle un petit peu français. miracoloso Buongiorno Principessa! आज मेरा जन्मदिन हैं. χρησμός haydi gidelim Wie spät ist es? Vær så snill rouge سلحفاة Ich bin vierzig Jahre alt שמח Es ist sehr interessant! Wie bitte? Langweilig hoje está ensolarado 국수 Je ne sais pas ! बन्दर hello Lakukan banyak hal dengan Google Terjemahan Jangkau pengunjung internasional. Tambahkan teks terjemahan ke video YouTube Anda. Bangun bisnis global Anda. Iklankan ke berbagai bahasa menggunakan Google Peluang Pasar Global. Tetap berhubungan dengan sahabat pena Anda di Paris. Aktifkan terjemahan otomatis untuk email dan ngobrol di Gmail. Ingin agar penggemar di Norwegia dapat membaca blog Anda? Pasang Elemen Google Terjemahan untuk menerjemahkan dengan mudah. The substitution tempeh flour, rice bran, and mix both in diabetic rats by 50% of daily food intake can lower blood sugar levels every week compared to untreated mice. Key words: soybean, rice bran, blood sugar levels, diabetic.
KEJADIAN HIPERTENSI, PENINGKATAN BERAT BADAN, DAN PERUBAHAN POLA MENSTRUASI PADA PENGGUNA KONTRASEPSI SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) Machmudah -; Edy Cahyono; Sufiati Bintanah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2012: PROCEEDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN : Penggunaan Herbal Dalam Kesehatan Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.619 KB)

Abstract

Latar belakang: Kontrasepsi hormonal dibagi dalam dua jenis suntikan yaitu Depomedroksiprogesteron Asetat (DMPA) yang diberikan setiap 3 (tiga) bulan dan DepoNoretisteron Enantat (Depo Noristerat) yang diberikan setiap 1 (satu) bulan dengan cara disuntik intramuscular. Masing - masing kontrasepsi hormonal memiliki keuntungan dan kerugian yang harus disesuaikan dengan penggunanya.Efek samping dari penggunaan kontrasepsi suntik antara lain gangguan haid, permasalahan berat badan, sakit kepala, hipertensi dan stroke. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian hipertensi, peningkatan berat badan, dan perubahan pola menstruasi dengan lama penggunaan suntik (DMPA) pada wanita usia subur di Desa Betek Kecamatan Jati Kabupaten Blora. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasi dengan  metode pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita usia subur yang menggunakan kontrasepsi hormonal suntik di Desa Betek Kecamatan Jati Kabupaten Blora dan sampel yang diambil adalah seluruh populasi yaitu berjumlah 66 orang. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah kejadianhipertensi, peningkatan berat badan, perubahan pola menstruasi dan lama penggunaan kontrasepsi suntik DMPA. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis statistik Chi Square.Hasil : Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh sebagianbesar responden mengalami kejadian hipertensi yaitu sebanyak 37 orang (56,1%), yang mengalami peningkatan berat badan tinggi yaitu sebanyak 28 orang (42,4%), yang mengalami gangguan pola menstruasi yaitu sebanyak 40 orang (60,6%), dan yang menggunakan KB suntik selama 2-5 tahun yaitu sebanyak 30 orang (45,5%). Ada hubungan yang signifikan antara kejadianhipertensidenganlama penggunaankontrasepsi suntik DMPA, dengan nilai p-value 0,000<α(0,05), Ada hubungan yang signifikan antara peningkatanberatbadandenganlamapenggunaankontrasepsisuntik DMPA, dengan nilai p-value 0,013<α(0,05), Ada hubungan yang signifikan antara perubahan pola menstruasi denganlama penggunaan kontrasepsisuntik DMPA, dengan nilai p-value 0,002<α(0,05).Kesimpulan dan saran: Berdasarkan hasil analisis statistik tersebut makadiharapkan masyarakat atau calon akseptor sebelum memilih alat kontrasepsi hendaknya menggali informasi terlebih dahulu tentang semua alat kontrasepsi dan efek sampingnya, terutama pada akseptor yang masih dalam usia  reproduksi disarankan menggunakan kontrasepsi non hormonal karena untuk meminimalisirkan efek samping dari alat kontrasepsi.
HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN,VITAMIN A,VITAMIN E,DAN ZINK DENGAN KADAR ALBUMIN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT TUGUREJO SEMARANG Prisma Nurahmatika; Sufiati Bintanah; Hapsari Sulistya Kusuma
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.581 KB)

Abstract

Preface: The life quality of breast cancer patients become an attention from several overseas institution. The decreasing life quality of breast cancer patient mostly caused by nutrition alteration resulting of weight loss and decreasing level of albumin.  The level of albumin on breast cancer patients is important because it is a parameter of nutriotional status. The purpose of this study is to know the correlation between protein intake, food source of vitamin A, vitamin E and zinc with albumin level on breast cancer inpatient in Tugurejo Hospital Semarang Research Method :This study is explanatory research that aiming to breast cancer inpatient in Tugurejo Hospital Semarang.Correlation analysis of variables is using pearson correlation Research Results: There is correlation between intake of protein and zinc with respondent’s albumin level (Protein p:0,034; Zink:0,033).There is no correlation between intake of vitamin A, vitamin E with respondent’s albumin level (vitamin A p:0,542 ;vitamin E: 0,468) . Conclusion : Protein and zinc intake may affect the albumin levels. Vitamin A and  Vitamin E  intake cannot affect the albumin  Keywords: albumin, protein intake, vitamin a, vitamin e, zinc breast cancer