Claim Missing Document
Check
Articles

PERANCANGAN PROGRAM “KEPOINBRANDYUK” SEBAGAI DATABASE MARKETING DI PT SURYA CITRA MEDIA Tbk. Haqqu, Rizca; Annisafitri, Salma
Jurnal Network Media Vol 8, No 1 (2025): NETWORK MEDIA
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jnm.v8i1.4849

Abstract

Komunikasi pemasaran adalah kunci untuk memahami kebutuhan pelanggan dan mempertahankan keberhasilan merek. Melalui proses ini, perusahaan dapat menghubungkan produk atau layanan mereka dengan pelanggan potensial, membangun citra merek yang kuat, dan mempengaruhi keputusan pembelian. Penggunaan database marketing memungkinkan analisis kinerja yang lebih efektif, memberikan keunggulan kompetitif bagi media seller dengan komunikasi  pemasaran yang lebih terarah. PT Surya Citra Media Tbk (SCM) selaku media seller berinovasi dengan menciptakan proyek “KepoinBrandYuk” untuk mengoptimalkan komunikasi pemasaran B2B melalui database marketing. Program ini mengumpulkan data potential clients, termasuk informasi aktivasi, industri, dan tren pasar yang membantu dalam pendekatan yang lebih baik kepada calon media buyer. Perancangan program “KepoinBrandYuk” diharapkan dapat memperbesar basis klien potensial SCM, meningkatkan kompetensi riset dan pengolahan data, serta mempertahankan posisi SCM di industri media yang kompetitif.
Analisis Resepsi Maskulinitas Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Nurhakim, Daffa Ridwan; Haqqu, Rizca
Blantika: Multidisciplinary Journal Vol. 2 No. 1 (2023): Reguler Issue
Publisher : PT. Publikasiku Academic Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/blantika.v2i1.64

Abstract

Maskulinitas merupakan sebuah konsep yang hadir karena disebabkan adanya kontrkusi sosial dimasyarakat yang tidak terikat oleh jenis kelamin artinya bisa dipertukarkan sifatnya antara laki-laki dan perempuan. Nilai-nilai Maskulinitas bisa digambarkan melalui media massa seperti film, karena film merupakan sebuah komunikasi massa visual yang banyak digemari oleh banyak masyarakat dan bisa menggambarkan realita sosial yang ada dimasyarakat. Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini adalah film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Marcella FP. Menceritakan sebuah konflik keluarga yang rumit dan menyebabkan seluruh anggota keluarganya mempunyai sifat/karakter yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif serta menggunakan paradigma konstruktivis dan menggunakan teori analisis resepsi dari Stuart Hall. Khalayak mengkonsumsi media dan menerima pesan secara berbeda karena dipengaruhi oleh latar belakang dan pengalaman para khalayak itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi pemaknaan khalayak terhadap maskulinitas pada film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini berdasarkan 3 posisi Stuart Hall. Dari 7 unit analisis yang diteliti menunjukan bahwa keempat posisi informan berada pada Dominant Position dimana setiap scene menampilkan nilai maskulinitas yang berbeda dan ada juga beberapa informan yang berada Negotiated Position dan Oppositional Position.
Critical Discourse Analysis of Teun A. Van Dijk Model on Rob Sixmith's Ice Cold Murder Coffee and Jessica Wongso (2023) Movie Nayuda Septa Haidar; Rizca Haqqu
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 5 No. 09 (2024): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v5i09.1276

Abstract

This research is based on the cyanide coffee case involving Jessica Wongso. The case became a hot topic of conversation in Indonesia and attracted widespread attention due to its complexity and intense media attention. The popularity and controversy of this case resurfaced because Netflix made a documentary titled Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso, which explains the debates related to the verdict of Jessica, who was considered a convict with several irregularities. The presence of the film led to various assumptions from experts and the public, so there was social criticism related to the justice system in the Jessica Wongso case. This sparked the interest of researchers in conducting this research. To support this research, the theory considered appropriate to analyze this documentary is Teun A Van Dijk's critical discourse analysis. Critical discourse analysis describes how discussions or discourses about an event influence and affect existing social institutions and structures. To obtain field data, researchers feel it is appropriate to use qualitative research with a critical paradigm that analyzes text structure, social cognition, and social context. The results showed that there is a discourse of social criticism in the documentary film "Ice Cold:  Murder, Coffee and Jessica Wongso" against the judicial system in Indonesia, which is conveyed through dialog and cut scenes from the film.
Optimalisasi Komunikasi Persuasif Dalam Penulisan Naskah Video Profil Eventeer Menggunakan Model Copywriting Pas Puspita, Della; Haqqu, Rizca
eProceedings of Management Vol. 12 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Video profil efektif dalam membangun citra dan pemahaman audiens terhadap brand. Penelitian ini menganalisisstrategi komunikasi persuasif dalam video profil Eventeer.id menggunakan model Problem-Agitate-Solution (PAS)untuk mengidentifikasi masalah community manager, memperkuat urgensinya, dan menawarkan solusi melalui fiturEventeer. Pendekatan ini didukung oleh McGuire’s Communication-Persuasion Matrix, dengan strategi visual sepertistop motion, kombinasi warna, font Poppins, dan backsound bernuansa happy untuk menarik perhatian danmeningkatkan daya ingat. Narasi persuasif dengan bahasa sederhana memperkuat pemahaman dan penerimaan pesan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi ini meningkatkan daya tarik, keterlibatan, dan pemahaman audiensterhadap brand, serta mendorong tindakan sesuai tujuan pemasaran digital.Kata Kunci: Komunikasi Persuasif, Video Profil, Problem-Agitate-Solution, McGuire’s Communication-PersuasionMatrix, Eventeer.id.
Teenagers Entertainment Satisfaction in Watching Talk Show Program through Youtube Haqqu, Rizca; Hastjarjo, Sri; Slamet, Yulius
Jurnal The Messenger Vol. 11 No. 1 (2019): January-June
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/themessenger.v11i1.969

Abstract

This study was conducted based on the results of research from several survey institutions which explained that there was an indication of shifting patterns from old media to the new media. The researchers wanted to know the level of satisfaction of the youth in using the new media among the community with the students of Universitas Sebelas Maret, generation 2015 to 2017. In this study, the researchers used the Uses and Gratification approaches. The researchers also use quantitative analysis and the Slovin formula to calculate samples of respondents from each generation. The frequency distribution analysis technique was used to calculate the frequency of data and then procentaged. The result of this study is that there is a high level of satisfaction where the majority of the respondents feel that they get the satisfaction they want or look for when watching talk show program through Youtube.
Pemanfaatan Tool Penunjang Penulisan Artikel Ilmiah Bagi Anggota PERDIBROFI Korwil Jawa Barat Haqqu, Rizca
Jurnal Abdimas Komunikasi dan Bahasa Vol. 5 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/abdikom.v5i1.9417

Abstract

Era transformasi digital menuntut pendidik, khususnya di bidang broadcasting dan film, untuk memiliki kompetensi dalam penulisan dan publikasi ilmiah. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan meningkatkan literasi akademik guru SMK melalui pelatihan penulisan artikel ilmiah dan pemanfaatan tools digital seperti Mendeley, Grammarly, Turnitin, dan Publish or Perish. Metode yang digunakan adalah participatory action research dengan tahapan FGD, pelatihan hybrid, pendampingan penulisan, serta pengembangan E-Modul BROFI sebagai media pembelajaran mandiri. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman struktur artikel, sitasi ilmiah, dan kemampuan menulis bebas plagiarisme. Evaluasi kualitatif juga menunjukkan bahwa 86% peserta merasa pelatihan relevan dengan kebutuhan mereka dan berharap program dilanjutkan. E-Modul BROFI yang dikembangkan menyediakan panduan sistematis dan interaktif, serta mendukung keberlanjutan kompetensi guru dalam publikasi ilmiah. Program ini menunjukkan bahwa integrasi pelatihan dan teknologi pendidikan mampu membangun budaya literasi akademik yang berkelanjutan di kalangan guru vokasi. The era of digital transformation demands that educators, particularly in the fields of broadcasting and film, possess competencies in scientific writing and publication. This Community Service Program aims to enhance the academic literacy of vocational high school teachers through training in scientific article writing and the use of digital tools such as Mendeley, Grammarly, Turnitin, and Publish or Perish. The method employed is Participatory Action Research (PAR), involving stages such as Focus Group Discussions (FGDs), hybrid training, writing mentorship, and the development of the BROFI E-Module as a self-directed learning medium. Results from the pre-test and post-test indicate a significant improvement in various aspects of participants' competencies. For example, understanding of article structure improved from 52% to 84%, use of Mendeley from 40% to 85%, paraphrasing and plagiarism detection skills from 38% to 75%, and familiarity with reference search tools (Publish or Perish) from 43% to 78%. Overall, the average increase in technical writing skills exceeded 35%. Qualitative evaluation also showed that 86% of participants found the training relevant to their needs and expressed hope for program sustainability. The developed BROFI E-Module provides a systematic and interactive guide that supports the continuous development of teachers’ competencies in academic publication. This program demonstrates that the integration of participatory training and educational technology can foster a sustainable culture of academic literacy among vocational educators.
Interaction Process Between Humans and ChatGPT in the Context of Interpersonal Communication Haqqu, Rizca; Rohmah, Salwa Nur
Lingkar Studi Komunikasi (LISKI) Vol 10 No 1 (2024): FEBRUARI 2024
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/liski.v10i1.7216

Abstract

This study examines human interaction with artificial intelligence technology, focusing on the implementation of ChatGPT, a chatbot developed by OpenAI. Through the Human-Machine Communication (HMC) approach, the research describes human-like attributes in ChatGPT, exploring emotional responses and utility in educational, professional, and personal contexts. Qualitative research methods with triangulation techniques were used for a holistic understanding, involving interviews, observations, and document analysis. The results indicate that ChatGPT can provide adaptive responses, adjusting language style, and presenting information with self-awareness. Comparisons between human-to-human and human-to-machine interactions, particularly through ChatGPT, reveal significant differences. In human-to-human communication, the primary role is given to humans as message sources, while in machine communication, ChatGPT becomes an interactive partner, especially in text messages. Despite similarities in interpersonal communication features, such as feedback, personal relationship cues are more pronounced in human-to-human interactions. Factors like self-concept, openness, and confidence are dominant in human-to-human communication, while AI literacy becomes crucial in interactions with machines. Keywords: Human-Machine Communication, ChatGPT, Interaction, Interpersonal
Makna Solidaritas pada Film Miss Congeniality Haqqu, Rizca; Azzahra, Devina
CandraRupa : Journal of Art, Design, and Media Vol. 3 No. 1 (2024): Vol.3 No.1, March (2024)
Publisher : Universitas Dinamika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37802/candrarupa.v3i1.620

Abstract

Film Miss Congeniality mengisahkan perjalanan Gracie Hart, seorang agen FBI yang ditempatkan sebagai mata-mata dalam kontes kecantikan Miss United States untuk mencegah serangan teroris. Meskipun awalnya kurang tertarik pada dunia kecantikan, Gracie belajar beradaptasi dan membangun hubungan dengan sesama kontestan. Awalnya hanya fokus pada penangkapan teroris, Gracie kemudian menggabungkan dua fokusnya: menangkap teroris untuk melindungi teman-temannya dan memastikan keselamatan rekan-rekannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi gambaran solidaritas dalam film Miss Congeniality dengan metode kualitatif dan pendekatan semiotika John Fiske, menganalisis tingkat realitas, representasi, dan ideologi. Hasilnya menunjukkan dominasi solidaritas mekanik, terutama pada tingkat representasi kode konflik, kode dialog, dan kode karakter. Kesimpulan penelitian ini adalah nilai-nilai ideologi dalam film sesuai dengan konsep solidaritas mekanik menurut Emile Durkheim. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar untuk pemahaman lebih lanjut tentang dinamika solidaritas dalam konteks film. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat mengeksplorasi aspek-aspek lain dari perilaku sosial yang digambarkan dalam film atau media lainnya, serta di lingkungan nyata, terkait solidaritas dalam masyarakat. Pemahaman lebih mendalam tentang dinamika solidaritas dalam konteks yang berbeda dapat memberikan wawasan yang lebih luas terhadap pengaruhnya dalam membentuk norma dan nilai-nilai sosial.
Critical Discourse Analysis of Teun A. Van Dijk Model on Rob Sixmith's Ice Cold Murder Coffee and Jessica Wongso (2023) Movie Haidar, Nayuda Septa; Haqqu, Rizca
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 5 No. 09 (2024): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v5i09.1276

Abstract

This research is based on the cyanide coffee case involving Jessica Wongso. The case became a hot topic of conversation in Indonesia and attracted widespread attention due to its complexity and intense media attention. The popularity and controversy of this case resurfaced because Netflix made a documentary titled Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso, which explains the debates related to the verdict of Jessica, who was considered a convict with several irregularities. The presence of the film led to various assumptions from experts and the public, so there was social criticism related to the justice system in the Jessica Wongso case. This sparked the interest of researchers in conducting this research. To support this research, the theory considered appropriate to analyze this documentary is Teun A Van Dijk's critical discourse analysis. Critical discourse analysis describes how discussions or discourses about an event influence and affect existing social institutions and structures. To obtain field data, researchers feel it is appropriate to use qualitative research with a critical paradigm that analyzes text structure, social cognition, and social context. The results showed that there is a discourse of social criticism in the documentary film "Ice Cold:  Murder, Coffee and Jessica Wongso" against the judicial system in Indonesia, which is conveyed through dialog and cut scenes from the film.
WACANA POLITIK PADA FILM ADA APA DENGAN CINTA 2 Agus Pramonojati, Twin; Haqqu, Rizca
Dimensi : Jurnal Ilmiah Komunikasi dan Seni Desain Grafis Vol. 1 No. 02 (2020): Terbitan September 2020
Publisher : University of Nahdlatul Ulama Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5583/jurnaldimensi.v1i02.57

Abstract

Film layar lebar bertemakan drama percintaan biasanya memiliki segmen penonton anak muda. Namun ada yang menarik dengan film karya sineas Indonesia yang berjudul Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC). Film yang bergenre drama percintaan karya dari sutradara Rudi Soedjarwo ini ternyata juga menampilkan beberapa adegan yang mengandung unsur politik. Adegan dalam film AADC 2 yang didominasi seputar hubungan cinta dan masa lalu dari tokoh Rangga dan Cinta merupakan kisah asmara kawula muda yang menjadi gambaran realitas sosial di masyarakat. Walau hanya beberapa scene, namun unsur-unsur politis yang ditampilkan juga dijadikan bagian dari kisah perjalanan asmara Rangga dan Cinta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apa saja wacana politik yang direpresentasikan dalam film AADC 2, serta untuk mengetahui makna kode mengenai wacana politik yang ada. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika John Fiske berdasarkan kode-kode televisi yang terbagi ke dalam tiga level yaitu level realitas, level representasi dan level ideologi. Hasil penelitian menunjukkan adanya unsur-unsur politis pada level realitas melalui kode penampilan, kostum, gerakan, cara berbicara dan ekspresi. Pada level representasi ditunjukkan melalui kode kamera, musik, aksi, konflik dan dialog. Pada level ideologi unsur politik yang terepresentasikan mewakili aliran kapitalisme dan demokrasi