Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Penyuluhan Tentang Penyakit Diabetes Melitus dan Senam Diabetes Melitus Pada Ibu-ibu Lansia di Jatibening Bekasi Nurhasnah, Nurhasnah; Wiyati, Tuti; Hikmawanti, Ni Putu Ermi
Jurnal SOLMA Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Uhamka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/solma.v7i2.1663

Abstract

Jumlah penderita Diebetes Melitus (DM) hingga saat ini masih didominasi usia lansia. Usia lansia diketahui  banyak mengalami kemunduran aktivitas fisiologis tubuh. Beberapa masalah yang kerap muncul pada usia lanjut, yang disebut sebagai a series of I’s mulai dari immobility (imobilisasi), instability (instabilitas dan jatuh), incontinence (inkontinensia), intellectual impairment (gangguan intelektual), infection (infeksi), impairment of vision and hearing (gangguan penglihatan dan pendengaran), isolation (depresi), inanition (malnutrisi), insomnia (ganguan tidur), hingga immune deficiency (menurunnya kekebalan tubuh) Hal inilah yang menjadi perhatian kami pada ibu-ibu kelompok lansia komplek Depkes I Jatibening Bekasi. Komplek perumahan ini dihuni oleh lebih dari 70% usia lansia. Target yang ingin dicapai adalah meningkatnya pemahaman dan pengetahuan terkait penyakit diabetes mellitus. Selain itu juga membangun kesadaran untuk pola hidup yang lebih baik dengan kegiatan promotif berupa senam diabetes melitus yang bisa dilakukan oleh para ibu-ibu lansia di rumah. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan cara yang sederhana yakni dengan metode ceramah (pemberian materi), pemutaran video dan praktek/simulasi senam diabetes melitus. Peningkatan pemahaman perserta dipantau melalui pre-post-test menggunakan kuesioner. Kegiatan ini memberikan kesan yang positif dan bermanfaat bagi para peserta penyuluhan. Ibu-ibu peserta sangat antusias saat diskusi materi. Hasil pre-post-test menunjukkan bahwa pemahaman peserta baik tentang penyakit DM. Peserta juga akhirnya memahami salah satu olahraga sederhana berupa senam kaki diabetes melitus.
Kombinasi Ekstrak Herba Andrographis Paniculata (Burm f.) Nees dan Daun Pandanus Amaryllifolius Roxb. Sebagai Antihiperglikemia Hikmawanti, Ni Putu Ermi; Sunaryo, Hadi; Prasetyo, Rachmad Eka
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.869 KB) | DOI: 10.12928/mf.v15i1.9696

Abstract

Herba Andrographis paniculata (Burm f.) Nees atau sambiloto dan daun Pandanus amaryllifolius (Burm f.) Nees atau pandan wangi telah diketahui khasiatnya sebagai antihiperglikemia. Penelitian bertujuan untuk mengoptimasi kombinasi ekstrak etanol 70% herba sambiloto dan daun pandan wangi sebagai antihiperglikemia pada tikus jantan galur Sprague Dawley yang diinduksi aloksan. Hewan uji dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Kelompok I adalah kelompok tanpa perlakuan; kelompok II mendapatkan glibenklamid dosis 0,26 mg/Kg BB; kelompok III mendapatkan ekstrak herba sambiloto tunggal dosis 1000 mg/Kg BB; kelompok IV mendapatkan ekstrak daun pandan wangi tunggal dosis 600 mg/Kg BB; kelompok V, VI, dan VII masing-masing mendapatkan kombinasi ekstrak herba sambiloto dan daun pandan wangi dosis berturut-turut 1000:300, 500:300, dan 500:600 mg/Kg BB. Pemeriksaan kadar gula darah menggunakan sampel serum darah tikus yang diukur dengan metode GOD-PAP dan dibaca dengan spektrofotometer klinikal mikrolab 300. Preparat jaringan pankreas diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x untuk melihat ada tidaknya vacuolation dan nekrosis pada sel pulau Langerhans pankreas. Data persentase penurunan kadar gula darah tikus dianalisis menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Gambaran histopatologi pankreas dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang mendapatkan kombinasi ekstrak herba sambiloto dan daun pandan wangi (500:300 mg/Kg BB) merupakan kelompok kombinasi yang lebih baik dari kelompok ekstrak tunggalnya (p<0,05) dan sebanding dengan kelompok kontrol positif glibenklamid (p>0,05) dalam menurunkan kadar gula darah. Semua kelompok kombinasi ekstrak mampu memberikan perbaikan sel pulau Langerhans pankreas tikus. 
KANDUNGAN PIPERIN DALAM EKSTRAK BUAH LADA HITAM DAN BUAH LADA PUTIH (Piper nigrum L.) YANG DIEKSTRAKSI DENGAN VARIASI KONSENTRASI ETANOL MENGGUNAKAN METODE KLT-DENSITOMETRI Hikmawanti, Ni Putu Ermi; Hariyanti, Hariyanti; Aulia, Cahya; Viransa, Vesya Putri
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 2: September 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.157 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i2.7769

Abstract

Kualitas ekstrak buah lada (Piper nigrum L.) dipengaruhi oleh komponen dan kadar senyawa didalamnya. Piperin merupakan senyawa alkaloid utama dalam buah lada.  Banyaknya piperin yang larut selama proses ekstraksi dipengaruhi oleh jenis pelarut yang digunakan. Penelitian ini didesain untuk mengetahui kadar piperin dalam ekstrak buah lada hitam dan lada putih yang diekstraksi dengan variasi konsentrasi etanol. Ekstraksi buah lada dilakukan dengan metode ekstraksi sokhlet menggunakan variasi konsentrasi etanol (60%, 70% dan 96%) dan kemudian dilanjutkan dengan teknik ekstraksi asam-basa untuk mendapatkan ekstrak alkaloidnya. Ekstrak alkaloid masing-masing dianalisis pada plat KLT silika gel 60 F254 sebagai fase diam dan campuran n-heksana:etil asetat (1:1) sebagai fase gerak. Kadar piperin ditetapkan menggunakan metode KLT-densitometri pada panjang gelombang 254 nm. Hasil menunjukkan bahwa kadar piperin tertinggi diperoleh dari ekstrak buah lada hitam menggunakan pelarut etanol 60% sebagai pelarut pengekstraksi dengan kadar 52,81±4,66 (%b/v) terhadap ekstrak alkaloidnya. Kadar piperin tertinggi diperoleh dari ekstrak buah lada putih menggunakan pelarut etanol dengan konsentrasi 96% sebagai pelarut pengekstraksi dengan kadar 38,72±8,28 (%b/v) terhadap ekstrak alkaloidnya.
Pengaruh Variasi Metode Ekstraksi Terhadap Perolehan Senyawa Antioksidan Pada Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) Ni Putu Ermi Hikmawanti; Sofia Fatmawati; Zainal Arifin; Vindianita .
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 10, No 1, Tahun 2021
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JFU.2021.v10.i01.p01

Abstract

S. androgynus (Phyllanthaceae) contains natural antioxidant compounds such as phenolics and flavonoid derivatives. The successful to obtain the plant metabolite compounds depends on the extraction method. This study aims to determine the total phenolics and flavonoids content of the ethanolic extract of S. androgynus leaves obtained from three types of extraction methods, namely maceration, Soxhletation, and ultrasonic. Determination of total phenolics and flavonoids content was carried out by colorimetric method using Folin-ciocalteu and AlCl3 10% reagents, respectively. The absorbance of the reaction was measured using a UV-Vis spectrophotometer. Total phenolics content is expressed as equivalent to gallic acid, while total flavonoid content is expressed as equivalent to quercetin. Determination of the extract's antioxidant activity was carried out against DPPH free radical and expressed by the IC50 (ppm) value. The results showed that the ultrasonic extraction method produced the best levels of phenolics (42.96 ± 0.51 mgGAE/g), flavonoids (12.05 ± 0.36 mgQE/g) and antioxidant activity (IC50 = 81.43 ± 2.63 ppm) in ethanolic extract of S. androgynus leaves compared to another extraction method (maceration > Soxhletation). Thus, it can be concluded that the ultrasonic extraction method is an efficient and effective extraction method to produce high antioxidant compounds in ethanolic extract of S. androgynus leaves.
Evaluation of sperm quality in male rats treated with Sauropus androgynus (L.) merr. leaf fractions Ni Putu Ermi Hikmawanti; Numlil Khaira Rusdi; Silvy Yulida
Pharmaciana Vol 10, No 2 (2020): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.35 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v10i2.13514

Abstract

Sauropus androgynus (L.) Merr. or katuk is one of the medicinal plants broadly used in Indonesia as it has active compounds that can, among others, stimulate reproductive hormones. This study was aimed to determine which active fraction of S. androgynus leaves that have the potential to improve the sperm quality of male rats based on three parameters, namely sperm count, viability, and motility. It employed fractionation using the liquid-liquid technique with n-hexane, ethyl acetate, and water solvents to obtain the fractions. Twenty-four mature Sprague-Dawley male rats were divided into four equal groups: the normal group (untreated group) received 0.5% Na-CMC suspense, and the three fraction groups were given the n-hexane, ethyl acetate, and water fraction p.o., respectively, at the dose of 11.85 mg.Kg-1 BW daily for seven days. Sperm count, viability, and motility were measured on Day 8 (after treatment) from the sperm samples collected at the cauda epididymis of the sacrificed test rats. The results showed that compared with the normal group, the n-hexane and ethyl acetate fractions significantly increased the three parameters (p<0.05). Therefore, the S. androgynus leaf fractions have the potential as a natural material that can increase the fertility of male rats. 
Kombinasi Ekstrak Herba Andrographis Paniculata (Burm f.) Nees dan Daun Pandanus Amaryllifolius Roxb. Sebagai Antihiperglikemia Ni Putu Ermi Hikmawanti; Hadi Sunaryo; Rachmad Eka Prasetyo
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 15, No 1: Maret 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.869 KB) | DOI: 10.12928/mf.v15i1.9696

Abstract

Herba Andrographis paniculata (Burm f.) Nees atau sambiloto dan daun Pandanus amaryllifolius (Burm f.) Nees atau pandan wangi telah diketahui khasiatnya sebagai antihiperglikemia. Penelitian bertujuan untuk mengoptimasi kombinasi ekstrak etanol 70% herba sambiloto dan daun pandan wangi sebagai antihiperglikemia pada tikus jantan galur Sprague Dawley yang diinduksi aloksan. Hewan uji dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Kelompok I adalah kelompok tanpa perlakuan; kelompok II mendapatkan glibenklamid dosis 0,26 mg/Kg BB; kelompok III mendapatkan ekstrak herba sambiloto tunggal dosis 1000 mg/Kg BB; kelompok IV mendapatkan ekstrak daun pandan wangi tunggal dosis 600 mg/Kg BB; kelompok V, VI, dan VII masing-masing mendapatkan kombinasi ekstrak herba sambiloto dan daun pandan wangi dosis berturut-turut 1000:300, 500:300, dan 500:600 mg/Kg BB. Pemeriksaan kadar gula darah menggunakan sampel serum darah tikus yang diukur dengan metode GOD-PAP dan dibaca dengan spektrofotometer klinikal mikrolab 300. Preparat jaringan pankreas diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x untuk melihat ada tidaknya vacuolation dan nekrosis pada sel pulau Langerhans pankreas. Data persentase penurunan kadar gula darah tikus dianalisis menggunakan ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Gambaran histopatologi pankreas dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang mendapatkan kombinasi ekstrak herba sambiloto dan daun pandan wangi (500:300 mg/Kg BB) merupakan kelompok kombinasi yang lebih baik dari kelompok ekstrak tunggalnya (p<0,05) dan sebanding dengan kelompok kontrol positif glibenklamid (p>0,05) dalam menurunkan kadar gula darah. Semua kelompok kombinasi ekstrak mampu memberikan perbaikan sel pulau Langerhans pankreas tikus. 
KANDUNGAN PIPERIN DALAM EKSTRAK BUAH LADA HITAM DAN BUAH LADA PUTIH (Piper nigrum L.) YANG DIEKSTRAKSI DENGAN VARIASI KONSENTRASI ETANOL MENGGUNAKAN METODE KLT-DENSITOMETRI Ni Putu Ermi Hikmawanti; Hariyanti Hariyanti; Cahya Aulia; Vesya Putri Viransa
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 2: September 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.157 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i2.7769

Abstract

Kualitas ekstrak buah lada (Piper nigrum L.) dipengaruhi oleh komponen dan kadar senyawa didalamnya. Piperin merupakan senyawa alkaloid utama dalam buah lada.  Banyaknya piperin yang larut selama proses ekstraksi dipengaruhi oleh jenis pelarut yang digunakan. Penelitian ini didesain untuk mengetahui kadar piperin dalam ekstrak buah lada hitam dan lada putih yang diekstraksi dengan variasi konsentrasi etanol. Ekstraksi buah lada dilakukan dengan metode ekstraksi sokhlet menggunakan variasi konsentrasi etanol (60%, 70% dan 96%) dan kemudian dilanjutkan dengan teknik ekstraksi asam-basa untuk mendapatkan ekstrak alkaloidnya. Ekstrak alkaloid masing-masing dianalisis pada plat KLT silika gel 60 F254 sebagai fase diam dan campuran n-heksana:etil asetat (1:1) sebagai fase gerak. Kadar piperin ditetapkan menggunakan metode KLT-densitometri pada panjang gelombang 254 nm. Hasil menunjukkan bahwa kadar piperin tertinggi diperoleh dari ekstrak buah lada hitam menggunakan pelarut etanol 60% sebagai pelarut pengekstraksi dengan kadar 52,81±4,66 (%b/v) terhadap ekstrak alkaloidnya. Kadar piperin tertinggi diperoleh dari ekstrak buah lada putih menggunakan pelarut etanol dengan konsentrasi 96% sebagai pelarut pengekstraksi dengan kadar 38,72±8,28 (%b/v) terhadap ekstrak alkaloidnya.
Piperine Levels in Java Chili and Black Fruits Extracts from Regions with Different Altitude Ni Putu Ermi Hikmawanti; Endang Hanani; Shintia Maharani; Ajeng Istiningtyas Wahyudi Putri
Jurnal Jamu Indonesia Vol. 6 No. 1 (2021): Jurnal Jamu Indonesia
Publisher : Tropical Biopharmaca Research Center, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jji.v6i1.176

Abstract

Piper retrofractum Vahl. (java chili or cabe jawa) and Piper nigrum L. (black pepper or lada hitam) are parts of the Piperaceae. One of the chemical constituents found in the fruit of the two plants is piperine, which has properties as antimicrobial, antidiabetic, anti-inflammatory, anticancer etc. This study aims to determine the piperine levels contained in 95% ethanol extract of java chili and black pepper fruits from regions with different altitude using UV-Visible spectrophotometer. Each sample were extracted by maceration method using 95% ethanol. Qualitative identification of piperine was carried out using thin layer chromatography (TLC). Determination of piperine levels was carried out with UV-Visible spectrophotometer at maximum wavelength of 253.8 nm. The results showed that the levels of piperine contained in the 95% ethanol extract of java chili fruit from low altitude (Lampung), medium altitude (Madura) and high altitude (Bogor) are 1.54&plusmn;0.02%; 1.44&plusmn;0.02%; and 1.41&plusmn;0.02% (w/v), respectively. Whereas the levels of piperine contained in the 95% ethanol extract of black pepper fruit from low altitude (East Luwu), medium altitude (Central Lampung) and high altitude (Bogor) are 5.63&plusmn;0.14%; 5.38&plusmn;0.05%; and 4.87&plusmn;0.09% (w/v), respectively.
Total Flavonoid Content in Hydro-ethanolic Extract of Sauropus androgynus (L.) Merr Leaves from Three Regions with Different Altitude Ni Putu Ermi Hikmawanti; Hayati; Yeni Andriyani
Jurnal Jamu Indonesia Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Jamu Indonesia
Publisher : Tropical Biopharmaca Research Center, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jji.v6i2.195

Abstract

Sauropus androgynus (L.) Merr (Phyllanthaceae), also known as katuk in Indonesia, is a plant that grows in tropical climates. The study aimed to determine the total flavonoid levels of hydroethanolic extract of katuk leaves from three regions with different altitudes. Dried katuk leaves were macerated using hydroethanolic (the mixture of ethanol:H2O (7:3, v/v)) as solvent extraction at room temperature. Determination of flavonoid levels was carried out by the colorimetry method using AlCl3 reagent. Quercetin was used as a reference. A UV-Visible spectrophotometer measured the absorbance at the maximum wavelength of 434.50 nm. The total flavonoids level of hydroethanolic extract of katuk leaves from a different region with low-altitude (Bogor), medium-altitude (Sleman), and high-altitude (Bandung) are 8.56±0.63 mgQE/g, 4.67±0.30 mgQE/g, and 9.72±0.24 mgQE/g, respectively. Thus, it can be concluded that there are differences in total flavonoid levels of hydroethanolic extract of katuk leaves from three regions with different altitudes.
Penyuluhan Tentang Penyakit Diabetes Melitus dan Senam Diabetes Melitus Pada Ibu-ibu Lansia di Jatibening Bekasi Nurhasnah Nurhasnah; Tuti Wiyati; Ni Putu Ermi Hikmawanti
Jurnal SOLMA Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.362 KB) | DOI: 10.29405/solma.v7i2.1663

Abstract

Jumlah penderita Diebetes Melitus (DM) hingga saat ini masih didominasi usia lansia. Usia lansia diketahui banyak mengalami kemunduran aktivitas fisiologis tubuh. Beberapa masalah yang kerap muncul pada usia lanjut, yang disebut sebagai a series of I’s mulai dari immobility (imobilisasi), instability (instabilitas dan jatuh), incontinence (inkontinensia), intellectual impairment (gangguan intelektual), infection (infeksi), impairment of vision and hearing (gangguan penglihatan dan pendengaran), isolation (depresi), inanition (malnutrisi), insomnia (ganguan tidur), hingga immune deficiency (menurunnya kekebalan tubuh) Hal inilah yang menjadi perhatian kami pada ibu-ibu kelompok lansia komplek Depkes I Jatibening Bekasi. Komplek perumahan ini dihuni oleh lebih dari 70% usia lansia. Target yang ingin dicapai adalah meningkatnya pemahaman dan pengetahuan terkait penyakit diabetes mellitus. Selain itu juga membangun kesadaran untuk pola hidup yang lebih baik dengan kegiatan promotif berupa senam diabetes melitus yang bisa dilakukan oleh para ibu-ibu lansia di rumah. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan cara yang sederhana yakni dengan metode ceramah (pemberian materi), pemutaran video dan praktek/simulasi senam diabetes melitus. Peningkatan pemahaman perserta dipantau melalui pre-post-test menggunakan kuesioner. Kegiatan ini memberikan kesan yang positif dan bermanfaat bagi para peserta penyuluhan. Ibu-ibu peserta sangat antusias saat diskusi materi. Hasil pre-post-test menunjukkan bahwa pemahaman peserta baik tentang penyakit DM. Peserta juga akhirnya memahami salah satu olahraga sederhana berupa senam kaki diabetes melitus.