Claim Missing Document
Check
Articles

Found 71 Documents
Search
Journal : PHARMACON

PENGARUH PENGGUNAAN PATI KULIT NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT PADA GRANUL CTM Kalalo, Tekla; Yamlean, Paulina V. Y.; Citraningtyas, Gayatri
PHARMACON Vol 8, No 1 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29255

Abstract

ABSTRACTThe biggest component found in pineapple peel are water and starch. One of the excipient that usually used in granule is starch that can used as disintegrant, filler and binder. This study aims to formulate and evaluate granule preparations with Pineapple peel starch binder at concentration of 4%, 6%, 8% and 10%. The Pineapple peel dried with oven and then mashed up with blender and precipitated in water until obtained starch. The Pineapple peel starch made as a binder in four formulations of granule based on different concentrate of Pineapple peel starch, they are F I 4%, F II 6%, F III 8% and F IV 10%. The Granules made by method of wet granulation by adding binder solution of pineapple peel starch to four formulations, and then dried and evaluated. The result evaluation of organoleptic gave the best result in formula III and IV, flow time of each formula has time a flow time that not too far different, 5.04-5.57 seconds, angle of repose in formula I-IV meet the requirements and formed the smallest angle in formula I 28°, real density of each formula about 1.09-1.82 g/ml and meet the requirements because they are bigger than water density, while the moisture content and loss on drying doesn’t meet the requirements because has high water content. The conclusion is Pineapple peel starch can’t be used as a binder in CTM granule. Keywords : Pineapple, Starch, Binder, Granules, Wet Granulation ABSTRAKKomponen terbesar yang terdapat dalam kulit Nanas ialah air dan pati. Salah satu bahan tambahan yang sering digunakan dalam pembuatan granul ialah pati yang dapat berfungsi sebagai bahan penghancur, bahan pengisi dan bahan pengikat. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengevaluasi sediaan granul CTM dengan bahan pengikat pati kulit Nanas pada konsentrasi 4%, 6%, 8% dan 10%. Kulit nanas dikeringkan dengan oven kemudian dihaluskan dengan blender dan diendapkan dalam air sampai diperoleh butiran pati. Pati kulit Nanas dibuat sebagai bahan pengikat pada empat formulasi granul berdasarkan konsentrasi pati kulit Nanas yang berbeda yaitu F I 4%, F II 6%, F III 8% dan F IV 10%. Granul dibuat dengan metode granulasi basah yaitu dengan menambahkan larutan pengikat pati kulit Nanas pada empat formulasi, kemudian dikeringkan dan dievaluasi. Hasil evaluasi organoleptis memberikan hasil terbaik pada formula III dan IV, waktu alir dari tiap formula memiliki waktu yang tidak jauh berbeda yaitu 5,04-5,57 detik, sudut diam pada formula I-IV memenuhi persyaratan dan membentuk sudut terkecil pada formula I yaitu 28°, BJ sejati dari tiap formula berkisar dari 1,09-1,82 g/ml sehingga memenuhi persyaratan karena lebih besar dari BJ air, porositas dari formulasi I-IV memenuhi persyaratan yang memiliki range 46%-67,4%, sedangkan pada kandungan lembab dan kadar air tidak memenuhi persyaratan karena memiliki kandungan air yang terlalu tinggi. Kesimpulannya pati kulit Nanas tidak dapat digunakan sebagai bahan pengikat pada granul CTM.Kata Kunci : Nanas, Pati, Bahan Pengikat, Granul, Granulasi Basah
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS KRIM ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lam.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Majid, Nurul S; Yamlean, Paulina V. Y.; Citraningtyas, Gayatri
PHARMACON Vol 8, No 1 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29257

Abstract

ABSTRACT Jackfruit leaves contain saponins, flavonoids and tannins. Which are know to have antibacterial compounds. The purpose of this study is to make cream of jackfruit leaf extract with a concentration of 5%, 10% and 15% and test the quality of preparations of  jackfruit leaf extract cream and  there is antibacterial effectiveness against Staphylococcus aureus bacteria. The method used is the ethanol extract of Jackfruit leaves by formulating it as an M/A type cream. The results showed the cream of  jackfruit leaf extract fulfilled all the physical stability tests of the cream and in the antibacterial testing of cream of Jackfruit leaf extract could inhibit the effectiveness of Staphylococcus aureus bacteria. As concluded, the Jackfruit leaf extract Conclusions obtained by jackfruit leaf extract can be formulated as a cream with a concentration of 5%, 10% and 15%, and cream preparations meet the cream quality test parameters, for testing the effectiveness of antibacterial to the biggest inhibition zone Staphylococcus aureus is 10.5 mm at 15% concentration. Keywords: Jackfruit leaves, cream antibacterial, Staphylococcus aureus. ABSTRAK Daun Nangka memiliki kandungan saponin, flavonoid dan tannin yang berperan sebagai senyawa antibakteri. Tujuan penelitian ini yaitu membuat krim ekstrak daun Nangka dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%, menguji mutu  dan efektivitas antibakteri krim ekstrak daun Nangka terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan yaitu ekstrak etanol daun Nangka dengan memformulasikan sebagai krim dengan tipe M/A. Hasil penelitian menunjukkan krim ekstrak daun Nangka memenuhi semua uji kestabilan fisik krim dan dalam pengujian antibakteri krim ekstrak daun Nangka dapat menghambat efektivitas bakteri Staphylococcus aureus. Kesimpulan yang diapat ekstrak daun Nangka dapat diformulasikan sebagai krim dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%, dan  sediaan krim memenuhi parameter uji kualitas krim, untuk pengujian efektivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus zona hambat terbesar yaitu 10,5 mm pada konsentrasi 15%. Kata kunci: Daun Nangka, krim antibakteri, Staphylococcus aureus.
ANALISIS PERENCANAAN PENGADAAN OBAT ANTIBIOTIK BERDASARKAN ANALISIS ABC INDEKS KRITIS DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LUWUK Malota, Fiske W E; Lolo, Widya A; Citraningtyas, Gayatri
PHARMACON Vol 8, No 1 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29235

Abstract

ABSTRACT Pharmaceutical supply services in hospitals should be performed on the basis of the functions of logistics management, one of which is planning and procurement. Too little procurement can lead to out of stock outs, that is, the situation in which the required pharmaceutical supply is empty so that demand cannot be met, in which case it causes a loss to the hospital. To avoid the occurrence of stock out it must be done ABC Analysis Critical Index so it can be known which drug becomes a priority. This study aims to analyze the planning and procurement of antibiotic drugs based on ABC analysis of Critical Index at Pharmacy Installation of Luwuk Regional Public Hospital by using qualitative and quantitative descriptive method. The results showed that of the 40 types of antibiotics in which 3 types of drugs (7.50%) were group A, 19 types of drugs (47.50%) were group B, and 18 types of drugs (45.00%) were included in group C. Using of this ABC Analysis Critical Index can help the hospital in planning the procurement of medicines by taking into account the value of usage, investment value, and drug criticality. Keywords: Planning, Procurement, ABC Analysis Critical Index, Antibiotic. ABSTRAK Pelayanan persediaan farmasi di rumah sakit harus dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi dari manajemen logistik, salah satunya perencanaan dan pengadaan. Pengadaan yang terlalu sedikit dapat menyebabkan terjadinya stock out, yaitu keadaan dimana persediaan farmasi yang dibutuhkan kosong sehingga permintaan tidak dapat dipenuhi, pada keadaan ini menyebabkan kerugian bagi rumah sakit. Untuk menghindari terjadinya stock out maka harus dilakukan Analisis ABC Indeks Kritis sehingga dapat diketahui obat mana yang menjadi prioritas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan dan pengadaan obat antibiotik berdasarkan analisis ABC Indeks Kritis di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 jenis obat antibiotik terdapat, 3 jenis obat (7.50%) merupakan kelompok A, 19 jenis obat (47.50%) merupakan kelompok B, dan 18 jenis obat (45.00%)  termasuk dalam kelompok C. Penggunaan Analisis ABC Indeks Kritis ini dapat membantu pihak rumah sakit dalam merencanakan pengadaan obat dengan memperhatikan nilai pemakaian, nilai investasi, dan nilai kekritisan obat. Kata Kunci : Perencanaan, Pengadaan, Analisis ABC Indeks Kritis, Antibiotik
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PADA PASIEN GASTRITIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MANADO Hutahaean, Amsaline; Citraningtyas, Gayatri; Wewengkang, Defny S.
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29351

Abstract

ABSTRACTGastritis is an inflammatory process in the gastric mucosa and submucosa or health problems caused by irritation and infection factors. Treatment therapy used in gastritis is the proton pump inhibitor (PPI), H2 receptor antagonists, and antacids. Giving treatment therapy used by patients has an impact on the amount of medical expenses. The purpose of this study was to determine a more cost effective therapy between the use of omeprazole and lansoprazole in hospitalized gastrtitis patients at Bhayangkara Hospital, Manado. The method used in this study is Cost Effectiveness Analysis with a retrospective data collection on the period of January - December 2018. The sample in this study was 44 patients, consisting of 25 patients using with omeprazole therapy and 19 patients with lansoprazole therapy. The results showed that the most cost-effective PPI was omeprazole with an ACER value of IDR 643,210.37 and ICER value of IDR 631,023.17/ day for each increase in effectiveness if there is a transfer from lansoprazole to omeprazole Keywords: Cost Effectiveness Analysis, Gastritis, Omeprazole, Lansoprazol. ABSTRAKGastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Terapi pengobatan yang digunakan pada penyakit gastritis yaitu proton pump inhibitor (PPI), antagonis reseptor H2, serta antasida. Pemberian terapi pengobatan yang digunakan oleh pasien berdampak pada besarnya biaya pengobatan.  Tujuan penelitian ini untuk menentukan terapi yang lebih cost effective antara penggunaan omeprazol dan lansoprazol pada pasien gastrtitis rawat inap di RS Bhayangkaara Manado. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Cost-Effectiveness Analysis dengan rancangan pengambilan data secara retrospektif pada periode Januari – Desember 2018. Sampel pada penelitian ini sebanyak 44 pasien, terdiri dari 25 pasien pengguna terapi omeprazol dan 19 pasien pengguna terapi lansoprazol. Hasil penelitian menunjukkan terapi PPI yang lebih cost-effective adalah omeprazol dengan nilai ACER sebesar Rp. 643.210,37 dan nilai ICER sebesar Rp. 631.023,17/hari untuk setiap peningkatan efektivitas jika akan dilakukan perpindahan dari lansoprazol ke omeprazol. Kata Kunci    : Analisis Efektivitas Biaya, Gastritis, Omeprazol, Lansoprazol.
FAKTOR PENYEBAB MEDICATION ERROR DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III MANADO Angkow, Leydia; Citraningtyas, Gayatri; Wiyono, Weny I.
PHARMACON Vol 8, No 2 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29309

Abstract

ABSTRACTPatients who enter the ECU room need fast and appropriate help, but in reality there are reports of Medication Errors in the ECU. The purpose of this research is to find out the causes factors of Medication Error in the prescribing and dispensing phase. This research is a descriptive study with prospective data collection using questionnaires. The results showed that the factors causing Medication Error on prescribing phase error included the workloads that were unbalanced of workloads and human resources (HR), interruptions which were interrupted by ringing the telephone, communication such as the incomplete writing of drug names, environmental conditions such as the temperature working area was less supportive while working, and education, namely prescription writing that does not meet the prescription completeness requirements. Factors that causes Medication Error on dispensing phase include workloads of health workers are not able to solve on the every of their own job, interruptions that interrupting working by telephone ringing, environmental conditions on the work area temperature is less supportive when working, education such as preparation of drugs that are not in recipe request, and communication, namely the communication system regarding the stock of pharmaceutical supplies in the Pharmacy Installation did not run smoothly.Keywords: Causes, Medication Error, Emergency Room, Bhayangkara Hospital.ABSTRAKPasien yang masuk IGD perlu pertolongan yang cepat dan tepat, namun kenyataannya terdapat pelaporan kejadian Medication Error di IGD. Tujuan penelitian yaitu mengetahui faktor penyebab Medication Error pada fase prescribing dan dispensing. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara prospektif menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab Medication Error fase prescribing meliputi beban kerja yaitu beban kerja dan SDM tidak seimbang, gangguan/interupsi bekerja yaitu terganggu dengan dering telepon, komunikasi yaitu penulisan nama obat tidak lengkap, kondisi lingkungan yaitu suhu area kerja kurang mendukung saat bekerja, dan edukasi yaitu penulisan resep yang tidak memenuhi syarat kelengkapan resep. Faktor penyebab Medication Error fase dispensing meliputi beban kerja yaitu tenaga kesehatan tidak mampu menyelesaikan sendiri setiap pekerjaan, gangguan/interupsi bekerja yaitu terganggu dengan dering telepon, kondisi lingkungan yaitu suhu area kerja kurang mendukung saat bekerja, edukasi yaitu penyiapan obat yang tidak sesuai permintaan resep dan komunikasi yaitu sistem komunikasi mengenai stok perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi tidak berjalan lancar. Kata Kunci: Faktor penyebab, Medication Error, Instalasi Gawat Darurat, Rumah Sakit Bhayangkara
ANALISA TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI BUDI SETIA LANGOWAN KABUPATEN MINAHASA Tulung, Gerald N. P.; Citraningtyas, Gayatri; Jayanto, Imam
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29366

Abstract

ABSTRACT The quality of health services is classified as good if the health services provided could cause satisfaction to each patient in accordance with the level of satisfaction of the average population who are the main target of the health service. The purpose of this study was to determine the level of satisfaction of outpatients with the quality of pharmacy services at the Pharmacy Installation at Budi Setia Langowan Hospital. This research is a cross-sectional study with the study sample determined using the accidental sampling method, which is a sampling technique by taking samples randomly. Data were taken by prospective way then analyzed using statistical methods with SPSS analysis program, using bivariate analysis to test the relationship between independent variables, namely the level of outpatient satisfaction with the dependent variable namely Outpatient Service Quality (Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy) given by the hospital to outpatients. The results showed that the value of outpatient patient satisfaction was at a positive index with a value of 0.07 with a CSI value of 87.74, which was in the very satisfied range, thus stating overall of the patients receiving pharmaceutical services at the Budi Setia Langowan Pharmacy Installation, had felt very satisfied. Keywords: Analysis of the level of satisfaction of outpatients, Budi Setia Langowan. ABSTRAK Kualitas pelayanan kesehatan digolongkan baik jika pelayanan kesehatan yang diberikan dapat menimbulkan rasa puas pada setiap pasien yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk yang menjadi target utama dari pelayanan kesehatan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap kualitas pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Budi Setia Langowan. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan sampel penelitian ditetapkan menggunakan metode accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan mengambil sampel secara bebas. Data yang diambil secara prospektif  kemudian  dianalisis menggunakan metode statistik dengan program analisis SPSS, dengan menggunakan Analisis bivariat untuk melakukan uji hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat kepuasan pasien rawat jalan dengan variabel terikat yaitu Mutu Pelayanan Rawat Jalan (Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty) yang diberikan Rumah Sakit kepada pasien tawat jalan. Hasil penelitian menunjukan nilai Ikj kepuasan pasien  rawat jalan berada pada indeks positif dengan nilai 0,07 dengan nilai CSI sebesar 87,74 yang berada pada rentang sangat puas, sehingga menyatakan secara keseluruhan pasien yang menerima pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Budi Setia Langowan sudah merasa sanggat puas. Kata kunci : Analisa tingkat kepuasan pasien rawat jalan, Budi Setia Langowan.
EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RSUD NOONGAN, KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA Monibala, Tiarma; Citraningtyas, Gayatri; Yamlean, Paulina V. Y.
PHARMACON Vol 8, No 1 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29240

Abstract

ABSTRACTDrug management is one aspect of hospital management that is very important in providing overall health services because the inefficiency and ineffectiveness of drug management will have a negative impact on hospitals both medically, socially and economically. This study aims to evaluate the storage and distribution of drugs in accordance with the Regulation of the Minister of Health No. 72 of 2016 in Pharmacy Installation of Noongan District Hospital using a descriptive method with a retrospective and prospective approach. The results showed that the drug storage system in the Pharmacy Installation of Noongan General Hospital as a whole was not in accordance with the Regulation of the Minister of Health No. 72 of 2016 such as, warehouses that are not too large to store all drug supplies, the absence of regulators of humidity, the absence of pedestal boards and drugs placed directly on the floor, while the process of drug distribution is in accordance with Minister of Health Regulation No. 72 of 2016 using the Centralization and Individual methods for medicines and the Floor Stock method for Medical Materials. Keywords: Storage, Distribution, Medicine, Pharmacy Installlation Noongan District Hospital  ABSTRAK Pengelolaan obat merupakan salah satu segi manajemen rumah sakit yang sangat penting dalam penyediaan pelayanan kesehatan secara keseluruhan karena ketidakefisienan dan ketidaklancaran pengelolaan obat akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit baik secara medik, sosial, maupun secara ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penyimpanan dan pendistribusian obat sesuai  dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 Tahun 2016 di Instalasi Farmasi RSUD Noongan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan retrospektif dan prospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penyimpanan obat di Instalasi Farmasi RSUD Noongan secara keseluruhan belum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 Tahun 2016 seperti, gudang yang tidak terlalu luas untuk menyimpan semua persediaan obat, tidak adanya pengatur kelembaban, tidak adanya papan alas dan obat diletakkan langsung dilantai, sedangkan pada proses pendistribusian obat telah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 Tahun 2016 dengan menggunakan metode Sentralisasi dan Perorangan untuk obat-obatan dan metode Floor Stock untuk Bahan Medis Habis Pakai. Kata Kunci : Penyimpanan, Pendistribusian, Obat, Instalasi Farmasi RSUD Noongan
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RSUD LIUN KENDAGE TAHUNA Nangaro, Jesica; Citraningtyas, Gayatri; Sudewi, Sri
PHARMACON Vol 8, No 2 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29307

Abstract

ABSTRACTGood service quality will lead to satisfaction in patients. Pharmaceutical services especially in hospitals are sued to realization the expansion of the pharmaceutical service paradigm from product orientation to patient orientation. This study aims to determine the level of outpatient satisfaction to quality of drug service in the Pharmacy Installation of Liun Kendage Tahuna Hospital based on five dimensions of service quality namely tangibles, empathy, reliability, responsiveness, and assurance. This research is a descriptive study with prospective data collection. Number of samples is 347 people, the process of collecting primary data is done using research instruments in the form of questionnaires and data processing to determine the validity and reliability of the questionnaire using SPSS 17 for Windows program. The results showed that the overall satisfaction index value was -0.63. The satisfaction index for each dimension is; tangible -0.62; empathy -0.58; reliability -0.59; responsiveness -0.59; and assurance -0.70. This shows that the worth satisfaction index is negative, which means that outpatients at the Liun Kendage Tahuna Hospital Pharmacy Installation are not yet feel satisfied with the services provided. Keywords: patient satisfaction, quality service, RSUD Liun Kendage Tahuna.ABSTRAKKualitas pelayanan yang baik akan menimbulkan kepuasan pada pasien. Pelayanan kefarmasian khususnya di rumah sakit dituntut untuk merealisasikan perluasan paradigma pelayanan kefarmasian dari orientasi produk menjadi orientasi kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap kualitas pelayanan obat di Instalasi Farmasi RSUD Liun Kendage Tahuna berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan yakni tangibles, emphaty, reliability, responsiveness, dan assurance. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara prospektif. Jumlah sampel sebanyak 347 orang, proses pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner dan pengolahan data untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner menggunakan program SPSS 17 for windows. Hasil penelitian diperoleh nilai indeks kepuasan secara keseluruhan sebesar terbesar -0,63. Indeks kepuasan pada setiap dimensi yaitu; tangible -0,62; emphaty -0,58; reliability -0,59; responsiveness -0,59; dan assurance -0,70; Hal ini menunjukkan indeks kepuasan bernilai negatif yang berarti pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RSUD Liun Kendage Tahuna belum merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. Kata Kunci : kepuasan pasien, kualitas pelayanan, RSUD Liun Kendage Tahuna.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BATANG DAN PELEPAH DAUN TANAMAN PISANG AMBON ( Musa paradisiaca var sapientum (L.) Kunt ) TERHADAP BAKTERI Staphlyococcus aureus Adilang, Claudia L.; Pelealu, Nancy; Citraningtyas, Gayatri
PHARMACON Vol 8, No 3 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29333

Abstract

Banana is one of the Indonesia native plants which containing acid compounds such as hydroxynnamik, flavanones, flavonols, dopamine and N-Acetylserotonin. Banana plant has many benefits, one of which for herbal medicine. The purpose of this study was to test effect of ethanol extract from the stem and sheathof banana as growth inhibitors of Staphylococcus aureus bacteria and to evaluate, eitherstem or sheath parts of Staphylococcus aureus bacteria. The extraction method of this study using maceration with 96% ethanol. Based on the results obtained, the ethanol extract of banana steams was batter in inhibits the growth of bacteria of Staphylococcus aureus with the average of clear zone was 10.00 mm (10%), 17.00 mm (30%), 19.00 mm (50%), 19.33 mm (70%), and 20.33 mm (90%), respectively. Keywords : Musa paradisiaca var sapientum, Antibacterial activity, Staphylococcus aureus. ABSTRAKPisang merupakan salah satu tanaman asli Indonesia yang mengandung senyawa asam hidrosinamik, flavonoid, flavonol, dopamine dan N-asetilserotonin. Bagian dari tanaman pisang memiliki banyak manfaat yang salah satunya untuk obat herbal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ekstrak etanol dari pelepah dan batang pisang ambon sebagai penghambat pertumbuhan bakteri Staphlyococcus Aureus dan untuk melihat bagian mana dari pelepah atau batang tanaman pisang yang lebih baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphlyococcus aureus. Metode ekstraksi dari penelitian ini menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang diperoleh diuji aktivitas antibakterinya. Berdasarkan hasil yang diperoleh ekstrak etanol batang tanaman pisang lebih baik dalam menghambat pertumbuhan dari bakteri Staphlyococcus aureus dengan rata-rata zona bening kosentrasi 10% (10,00 mm), 30% ( 17,00 mm ), 50% ( 19,00 mm ), 70% ( 19,33 mm ), dan 90% ( 20,33 mm ). Kata Kunci : Musa paradisiaca var sapientum (L.) Kunt, aktivitas antibakteri, Staphlyococcus aureus.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MANADO Sukandi, Gabrilia P. C.; Citraningtyas, Gayatri; Yamlean, Paulina V. Y.
PHARMACON Vol 8, No 1 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29258

Abstract

ABSTRACT Urinary tract infections are a clinical condition due to the presence of microorganisms in the urine and the potential for invasion of the upper urinary tract, invading the renal pelvic mucosa and extending into the interstitial tissues of the kidneys. Urinary tract infections treated with antibiotics are one of the significant cost categories in the pharmaceutical budget in hospitals. The purpose of this study was to determine a more cost effective therapy between the use of Ceftriaxone and Ciprofloxacin in UTI patients hospitalized at Bhayangkara Hospital, Manado. This study uses a descriptive research method with retrospective data collection. The sample in this study were 36 patients including 15 patients using Ceftriaxone and 21 patients using Ciprofloxacin. The results showed that the most cost-effective  antibiotic was Ceftriaxone with an ACER value of IDR 781,890 and ICER value of IDR 551,255. Keywords: Cost Effectiveness Analysis, Urinary Tract Infections, Ceftriaxone, Ciprofloxacin. ABSTRAK Infeksi saluran kemih adalah keadaan klinis akibat adanya mikroorganisme dalam urin dan berpotensi untuk invasi ke saluran kemih bagian atas, menginvasi mukosa pelvis ginjal dan meluas ke dalam jaringan interstisial ginjal. Infeksi saluran kemih diobati dengan antibiotik yang menjadi salah satu kategori biaya yang signifikan dalam anggaran farmasi di rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk menentukan terapi yang lebih cost effective antara penggunaan Seftriakson dan Siprofloksasin pada pasien ISK rawat inap di RS Bhayangkara Manado. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 36 pasien diantaranya15 pasien menggunakan Seftriakson dan 21 pasien menggunakan Siprofloksasin. Hasil penelitian menunjukan, antibiotik yang paling cost-effective adalah Seftriakson dengan nilai ACER sebesar Rp. 781.890 dan nilai ICER sebesar Rp. 551.255. Kata Kunci : Analisis Efektivitas Biaya, Infeksi Saluran Kemih, Seftriakson, Siprofloksasin
Co-Authors Abbas, Syahruni Ramdhani Adilang, Claudia Adilang, Claudia L. Adithya Yudistira Agnes, Agatha Agow, Mikhael C. Alfamega Pinasang Angkoauwa, Leydia Angkow, Leydia Ardiany, Wahyu M. Ary Pratama Samosir Axl Laurens Lukas Windah Ayhuan, Jeckson Benawan, Steyfan Chalvy Wowiling Christina Pangemanan Christy Eunike Launa Kawuwung Cindy R. Rotulung Clara A. Sengke Datu, Olvie S. DEBY AFRIANI MPILA Defny S. Wewengkang, Defny S. Edi, Hosea Jaya Elda F Luawo, Essing, Jacklien Deswita Esti Santi Sigar Eva B. Mare Fatimawali . Febrylia T. Pongsitammu Frenly Wehantouw Fridly Manawan Gagola, Mariana Cristi Ayu Gerald E. Rundengan Gerald Rundengan Heri Wijaya, Heri Herny E.I. Simbala Hosea Jaya Edy Hutahaean, Amsaline Imam Jayanto Jainer Pasca Siampa Jayanto, Imam Jemmy Abidjulu Jonathan Tumiwa Juan Sebastian Lambey Juita S. D. Tatara Juliawati, Ni Waya Mega Juliawati, Ni Wayan M. Kalalo, Tekla Karlah Frylina Kantu Karlah L. R. Mansauda Kaunang, Venesya Kaunang, Venesya Natalia Putri Kawulusan, Kerin Sophia Amelia Clairent Kerin Sophia Amelia Clairent Kawulusan Kissi Parengkuan Laleno, Ellysa N. Landy A. Ch Lolaen Lestari, Monica D. Lestari, Monica Dewi Lidya Valda Mamoto Liling, Yessi Lily Ranti Goenawi Maalangen, Tiansi Mahendra Kusuma Nugraha Majid, Nurul Majid, Nurul S Malara, Jeril Riski Malota, Fiske W E Marhaeni Chintami Andries Marhaenus Rumondor Maria Efrani Tengor Mariana Gagola Max R J Runtuwene Max R.J. Runtuwene Max Revolta John Runtuwene Meilani Jayanti Miranty H Kadji Monalisa Karinda Monibala, Tiarma Mulalinda, Rafel D. Muzdhalifah, Balqis Nadhirah J. Mokoginta Nalang, Amelia Nangaro, Alfred Nangaro, Jesica Novel Kojong Nurjana Usman Nurnisa Mayningsih M S Ipa Onibala, Putri Marfanti Paulina yamlean Pelealu, Nancy Poddar, Sandeep Purwoko, Agus Rekanita Waney Rumondor, Erladys M. Rundengan, Gerald Rundengan, Gerald Edward Ruru, Ranny Inggrid Sari, Elmi Sari, Elmi N. Septi C. F. Hitto Sherina H. Karauwan Siampa, Jainer P Siampa, Jainer Pasca Siti Suhartini Sri Sudewi, Sri Sukandi, Gabrilia Sukandi, Gabrilia P. C. Tampa’i, Randy Tawalujan, Wulan P. Tiarma Tiarma Tulung, Gerald Tulung, Gerald N. P. Tumbel, Zefania M. Weny I Wiyono Weny Wiyono Wewengkang, Defny Widiastuti, Priskha Widya Astuty Lolo, Widya Astuty Widya Selawa Wiyono, Weny I. Wiyono, Weny Indayany