Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

KARAKTERISTIK PERAIRAN DAN SPECIES MANGROVE DOMINAN DI PULAU PANJANG DESA PADANG TIKAR II, KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT Herlina Darwati; Erny Poedjirahajoe; Ronggo Sadono; Soewarno H B
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 10, No 4 (2022): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v10i4.61230

Abstract

This study aims to describe the characteristics of the mangrove ecosystem waters and the dominant mangrove species that compose the vegetation. Water characteristics include physical properties and some chemical properties of the waters. Measurements are conducted out in situ and laboratory analysis of water samples. Vegetation analysis was carried out using the transect method with a square plot. Data were taken from 5 observation points in April 2018 in the Pulau Panjang Padang Tikar II mangrove ecosystem, Kubu Raya District. The results of the analysis of the physical and chemical properties of the waters showed TSS values ranged from 5 - 9 mg / L, salinity 12-14 ‰, pH 7,61 - 7,77, N-total 1,94 - 5,62 mg / L. There were 8 mangrove species found at the study site with the dominant species Rhizophora mucronata and Bruguiera cylindrica. Mangrove species that grow in the study area are species that have tolerance to medium to high salinity and high inundation intensity.Keywords: Bruguiera, Mangroves, Rhizophora, Salinity, water characteristicsAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik perairan ekosistem mangrove dan spesies mangrove dominan yang menyusun vegetasi. Karakteristik perairan meliputi sifat fisik dan beberapa sifat kimia perairan. Pengukuran dilakukan secara in situ dan analisa laboratorium dari sampel air. Analisa vegetasi dilakukan menggunakan metode transek dengan plot kuadrat. Data diambil dari 5 titik pengamatan pada bulan April 2018 di ekosistem mangrove Pulau Panjang Desa Padang Tikar II Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya. Hasil analisa sifat fisik dan kimia perairan menunjukkan nilai TSS berkisar 5 – 9 mg/L, salinitas 12 - 14‰, pH 7,61 – 7,77, N-total 1,94 – 5,62 mg/L. Terdapat 8 spesies mangrove yang dijumpai pada lokasi penelitian dengan spesies dominan Rhizophora mucronata dan Bruguiera cylindrica. Species mangrove yang tumbuh dilokasi penelitian adalah jenis-jenis yang memiliki tolerasi terhadap salinitas perairan sedang sampai dengan tinggi dan intensitas genangan yang tinggi.Kata kunci: Bruguiera, Mangrove, Rhizophora, Salinitas, Karakteristik perairan
KEANEKARAGAMAN JENIS KEPITING BIOLA ( Uca spp. ) PADA EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI DESA PARIT SETIA KECAMATAN JAWAI KABUPATEN SAMBAS Herlina Darwati; Erianto Erianto; Berto Darmawan
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 10, No 4 (2022): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v10i4.54649

Abstract

Fiddler crab has a unique character, there is sexual dimorphism in the size of its claws. This type of crab lives in tidal areas, around mangrove forests and sandy beaches. Mangrove forest is a unique type of ecosystem with lots of flora and fauna.  The purpose of this study was to examine the diversity of types of Viola Crab (Uca spp) in the Mangrove Forest Ecosystem in Parit Setia Village, Jawai District, Sambas Regency. This research was conducted using a survey method with a purposive sampling technique. Samples were collected from 3 research lines, namely the front is close to the lowest tide limit where vegetation and fiddler crabs are already present, the middle and the back are close to terrestrial vegetation. The research line parallel to the coastline began to find violin crabs. For each 500 meter research line, 10 plots were made with a size of 1 x 1 meter. The distance between plots is 50 meters and the distance between lanes is 300 meters. The results of this study found 5 species including: Uca forcipata, Uca acuta, Uca triangularis, Uca rosea and Uca tetragonon. The index value of diversity of fiddler crabs is 1.46 in the medium category. The similarity index values for the three research lines ranged from 88-100 in the very high category. The species abundance index value is 10.8 in the low category. The evenness index value is 0.31 in the low category. The dominance index value of 0.26 is in the low category, meaning that no species dominates.Keywords: Diversity, Fiddler Crab, MangroveAbstrakKepiting biola memiliki karakter yang unik, terdapat dimorfisme seksual pada ukuran capitnya. Jenis kepiting ini hidup di daerah pasang surut, sekitar hutan mangrove dan pantai berpasir. Hutan mangrove merupakan salah satu tipe ekosistem yang unik serta banyak terdapat flora dan faunanya. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji keanekaragaman jenis Kepiting Biola (Uca spp) pada Ekosistem Hutan Mangrove di Desa Parit Setia Kecamatan Jawai Kabupaten Sambas. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan teknik purposive sampling. Sampel dikumpulkan dari 3 jalur penelitian, yaitu bagian depan dekat dengan laut batas pasang terendah yang sudah terdapat vegetasi dan kepiting biola, bagian tengah dan bagian belakang dekat dengan vegetasi darat. Jalur penelitian sejajar garis pantai mulai ditemukannya kepiting biola. Setiap jalur penelitian sepanjang 500 meter dibuat 10 plot dengan ukuran 1 x 1 meter. Jarak antar plot 50 meter dan jarak antar jalur adalah 300 meter. Hasil penelitian ini ditemukan 5 jenis antara lain : Uca forcipata, Uca acuta, Uca triangularis, Uca rosea dan Uca tetragonon. Nilai indeks keanekaragaman kepiting biola 1,46 kategori sedang. Nilai indeks kesamaan jenis pada ketiga jalur penelitian berkisar antara 88-100 kategori sangat tinggi. Nilai indeks kelimpahan jenis 10,8 kategori rendah. Nilai indeks kemerataan 0,31 kategori rendah. Nilai indeks dominansi 0,26 kategori rendah artinya tidak ada jenis yang mendominasi.Kata Kunci : Keanekaragaman, Kepiting Biola, Mangrove
KEANEKARAGAMAN JENIS SEMUT (Formicidae) DI ARBORETUM SYLVA PC UNTAN KOTA PONTIANAK Slamet Rifanjani; Fadtrisia Fadtrisia Irma; Herlina Darwati
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 11, No 1 (2023): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v11i1.57495

Abstract

This study aims to obtain data on the diversity of ant species in the Sylva Untan Arboretum area. Data were collected in 5 blocks of 19 blocks in the Arboretum. Block selection is based on the location of the block plots in the Arboretum, namely, 1). Block B near Jalan Ayani, 2). Block I near camp, 3). Block K near Prof. Dr. H. Hadari Nawawi with a closed canopy, 4). Block S near agricultural campus with low canopy cover, 5). Block P near Al-Azhar Islamic Elementary School with medium canopy cover. The research was from 15 January – 4 February 2022. Data were taken using multiple plots on a 20m x 20m plot with 5 subplots measuring 2m x 2m. The ant collection method used the hand collecting method for tree ants (arboreal) and the leaf litter sifting method for ants on the ground (terrestrial). This study found 9 species from 3 subfamilies of ants. The subfamily formicinae found the species Oecophylla smaragdina, Prenolepis fishery, Polyrhachis dives and Polyrhachis bicolor. Subfamily Myrmicinae found Crematogaster aberrans, Monomorium pharaonis, and Chepalotes femoralis. The subfamily Ponerinae found the type Diacamma sp. and Leptogenys sp. The number of individuals for all species is 951 individuals. The index of ant diversity in the Arboretum was in the medium category with a value of H'=1.58, low species richness with a value of DMg=1.17, and the evenness of species with a value of 0.72. The dominance index in each block, namely blocks B high dominance, block I moderate dominance and in blocks K, S, and P, low dominance. Similarity index (IS) between 33%-50%.Keywords: Arboreal, Arboretum Untan, Diversity of ant, TerrestrialAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh data keanekaragaman jenis semut di kawasan Arboretum Sylva Untan. Data dikumpulkan sebanyak 5 blok dari 19 blok yang ada, untuk menggambarkan keadaan di Arboretum. Pemilihan blok didasar pada lokasi petak blok di Arboretum yaitu, 1). Blok B dekat jalan ayani, 2). Blok I dekat camp, 3). Blok K dekat jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi dengan tutupan tajuk rapat, 4). Blok S dekat kampus pertanian dengan tutupan tajuk rendah, 5). Blok P dekat SD islam Al-Azhar dengan tutupan tajuk sedang.  Penelitian dilaksanakan dari 15 Jenuari - 4 Februari 2022. Data diambil menggunakan petak ganda pada plot berukuran 20m x 20m dengan 5 subplot berukuran 2m x 2m. Metode pengambilan semut menggunakan metode hand collecting untuk semut yang di pohon dan metode leaf litter sifting untuk semut yang di tanah. Penelitian ini ditemukan 9 spesies dari 3 subfamili semut. Subfamili formicinae ditemukan jenis Oecophylla smaragdina, Prenolepis fisheri, Polyrhachis dives dan Polyrhachis bicolor. Subfamili Myrmicinae ditemukan jenis  Crematogaster aberrans, Monomorium pharaonis, dan Chepalotes femoralis. Subfamili Ponerinae ditemukan jenis Diacamma sp. dan Leptogenys sp. Jumlah individu seluruh spesies 951 individu. Indeks keanekaragaman semut di Arboretum berkategori sedang dengan nilai =1,58, kekayaan jenis rendah dengan nilai DMg=1,17, dan kemerataan jenis merata nilai (E) sebesar 0,72. Indeks dominasi pada setiap blok, yaitu blok B dominasi tinggi, blok I dominasi sedang dan pada blok K, S, dan P, dominasi rendah. Indeks similaritas (IS) dengan nilai 33%-50%.Kata kunci: Arboreal, Arboretum Untan, Keanekaragaman semut, Terrestrial
KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA DETRITIVOR DI DESA PAMPANG HARAPAN TAMAN NASIONAL GUNUNG PALUNG (Diversity of Detritivor Insect Species in Pampang Harapan Village, Gunung Palung National Park) Herlina Darwati; catur aditia kamalramadan; Slamet Rifanjani
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 11, No 2 (2023): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v11i2.55642

Abstract

The diversity of insect detritivores can be done by several methods, including pitfall traps and barlese funnels. This study aims to obtain and compare data on the variety and abundance of ground surface insects as detritivores in two different forest types. The research was conducted in Pampang Harapan Village, Gunung Palung National Park Area, for ± two months. To get data on the diversity of insect detritivores found, insects will group them based on their role. The data obtained is analyzed and receives a value of 1.6, which is moderate diversity for both forest types. Then, compare the abundance data using species similarity analysis and get a value of 69.565%, which shows the importance of species similarity in both forest types has high species similarity. Then use the T-test to get the difference in the two forest types and get a T count value of 1.644, which is smaller than the t table of degrees of freedom 9; confidence 0.025% is worth 2.262 (t-count < t-table), proves that there is no significant difference between detritivores in lowland forests and detritivores in coastal forests Keywords: Abundance, Detritivor, Species similarityAbstrakKeanekaragaman jenis serangga detritivor dapat dilakukan dengan beberapa metode di antaranya pitfall trap dan corong barlese. Penelitian bertujuan mendapatkan dan membandingkan data keanekaragaman dan kelimpahan jenis serangga permukaan tanah sebagai detritivor pada dua tipe hutan dataran rendah dan hutan pantai. Penelitian dilaksanakan di Desa Pampang Harapan Kawasan Taman Nasional Gunung Palung selama ±2 bulan. data keanekaragaman jenis serangga detritivor serangga yang ditemukan dikelompokkan berdasarkan perannya dengan nilai 1,6 yaitu keanekaragaman sedang untuk kedua tipe hutan. Nilai kesamaan jenis 96.565% yang menunjukkan nilai kesamaan jenis di kedua tipe hutan memiliki kesamaan jenis yang tinggi. T hitung 1,644 yang lebih kecil dari t tabel derajat bebas 9, kepercayaan 0,025% bernilai 2,262 (t-hitung < t-tabel) membuktikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara serangga detritivor di hutan dataran rendah dan serangga detritivor di hutan pantaiKata kunci : Detritivor, Gunung Palung, Kelimpahan, Kesamaan
PRODUKTIVITAS SERASAH DI LAHAN REHABILITASI MANGROVE KELURAHAN SETAPUK BESAR KOTA SINGKAWANG Herlina Darwati; Destiana Destiana
Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 12, No 2 (2022): Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jt.v12i2.46004

Abstract

This study aims to determine the amount of litter production of the amount of carbon (C-org), nitrogen (N), and phosphorus (P) nutrients in the substrate of rehabilitated mangrove forests in Setapuk Besar Village, Singkawang City. Determination of observation points using the purposive sampling method based on mangrove planting years in 2007, 2010, 2013, and 2016. Mangrove leaf litter collection uses a litter trap measuring 1 m x 1m with a periodic retrieval time of every 2 weeks. Data collection of environmental factors is carried out directly in the field at each observation point. Measurements of substrate nutrient content with parameters C-org, N and P were carried out on substrate samples at each observation point for later analysis in the laboratory. The results showed that the productivity of litter in the mangrove rehabilitation area of Setapuk Besar Village, Singkawang City was 7.41 gbk / m2 / day – 0.917 gbk / m2 / day. The largest productivity came from mangroves in 2007 which contributed 56% of the total annual litter production with the largest component coming from the leaf part of the mangrove plant. The highest amount of carbon (C-org), N and P nutrient content was in the 2007 growing year. which shows the successful rehabilitation of mangrove lands increases the fertility of mangrove substrates.Keywords: Litter production, Mangrove, Rehabilitation, Setapuk AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi serasah jumlah kandungan unsur hara karbon (C-org), nitrogen (N) dan fosfor (P) pada substrat hutan mangrove rehabilitasi di Kelurahan Setapuk Besar Kota Singkawang. Penentuan titik pengamatan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan tahun tanam mangrove tahun 2007, 2010, 2013 dan 2016. Pengumpulan serasah daun mangrove menggunakan litter trap berukuran 1 m x 1m dengan waktu pengambilan berkala disetiap 2 minggu. Pengumpulan data faktor lingkungan dilakukan secara langsung dilapangan pada setiap titik pengamatan. Pengukuran kandungan hara substrat dengan parameter C-org, N dan P dilakukan terhadap sampel substrat di setiap titik pengamatan untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan produktifitas serasah di lahan rehabilitasi mangrove Kelurahan Setapuk Besar Kota Singkawang sebesar 7,41 gbk/m2/hari – 0,917 gbk/m2/hari. Produktivitas terbesar berasal dari mangrove tahun tanam 2007 yang menyumbangkan 56% dari total produksi serasah tahunan dengan komponen terbesar yang berasal dari bagian daun tanaman mangrove.  Jumlah kandungan unsur hara karbon (C-org), N dan P tertinggi berada pada tahun tanam 2007. yang menunjukkan berhasilnya rehabilitasi lahan mangrove ini meningkatkan kesuburan substrat mangrove. Kata Kunci : Mangrove, Produktivitas serasah , Rehabilitasi  Setapuk.
MENUMBUHKAN KEPEDULIAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENTINGNYA FLORA DAN FAUNA DI WILAYAH KERJA SPTN 1 TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA Slamet Rifanjani; Herlina Darwati; Marwanto Marwanto
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Vol. 3 No. 1 Edisi Februari 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v3i1.1707

Abstract

Perlindungan flora dan fauna yang masih ada di luar dan/atau dalam kawasan hutan adalah sesuatu keharusan agar tetap lestari. Pemberian status kawasan hutan menjadi taman nasional juga memberikan andil dalam kegiatan pelastarian flora dan fauna di dalamnya. Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya bekerja sama dengan fakultas kehutanan universitas tanjungpura berkomitmen dalam memberikan peran aktif berkegiatan yang mampu mengedukasi masyarakat secara luas akan pentingnya keberadaan flora dan fauna. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan memberikan materi pentingnya keberadaan flora dan fauna di sekitar penduduk melalui siswa sekolah dasar yang berdampingan dengan TNBBBR. Materi yang disampaikan adalah flora dan fauna yang dapat ditemukan di TNBBBR dengan metode penyampaian visual dan lisan yang interaktif. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa siswa mengetahui dan pernah melihat secara langsung flora dan fauna yang di tampilkan. Namun, hasil diskusi yang dilakukan menunjukkan bahwa beberapa siswa belum mengetahui bahwa flora dan fauna tersebut dilindungi dan wajib untuk dijaga kelestariannya. Kegiatan PKM ini telah memberikan informasi akan pentingnya menjaga flora dan fauna yang ada, dan menjadi wadah edukasi peduli flora dan fauna kepada masyarakat sekitar TNBBBR.
PENGUATAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS TENAGA AHLI PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN MELALUI PELATIHAN DESAIN SURVEI KEANEKARAGAMAN HAYATI: IDENTIFIKASI TIPE-TIPE EKOSISTEM HUTAN DI KALIMANTAN Herlina Darwati; Slamet Rifanjani; Marwanto Marwanto
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Vol. 3 No. 1 Edisi Februari 2024
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/adam.v3i1.1708

Abstract

Komitmen Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura untuk berkontribusi dalam konservasi sumberdaya alam diwujudkan salah satunya melalui kolaborasi dengan instansi pemerintahan seperti Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR). Fakultas Kehutanan berperan sebagai salah satu educator dalam peningkatan kapasitas pengetahuan staf pengendali ekosistem hutan (PEH) pada unit kerja TNBBBR. Proses peningkatan kapasitas pengetahuan tenaga PEH TNBBBR dilaksanakan dalam kegiatan Pengabdian kepada masyarakat. Metode peningkatan kapasitas pengetahuan dilaksanakan dengan pemaparan materi dan diskusi terbuka mengenai ciri-ciri dan metode penentuan tipe ekosistem hutan dan seluruh bagian di dalamnya. Sasaran pemaparan materi tentang ekosistem hutan dan pendukungnya adalah staf TNBBBR dan tenaga PEH. Proses diawali dengan pemetaan awal kompetensi berisikan pertanyaan dasar mengenai ekosistem hutan, dilanjutkan dengan proses diskusi terbuka. Hasil pada kegiatan adalah sebagian besar tenaga PEH TNBBBR sudah memiliki wawasan dasar mengenai ekosistem hutan. Proses kegiatan ini disimpulkan bahwa ekosistem hutan di TNBBBR terdiri dari Ekosistem Hutan Pamah Dipterocarpa (1000-4000 mdpl), ekosistem hutan pegunungan yang dibedakan menjadi 2 yaitu Hutan pegunungan bawah (1000-1300 mdpl) dan hutan pegunungan atas (1300-2400 mdpl). Hasil diskusi menunjukkan bahwa ekosistem TNBBBR kemungkinan masih lebih beragam, namun masih perlu kajian lebih lanjut untuk memastikan eksositem tersebut telah memiliki karakteristik spesifik.
KEANEKARAGAMAN JENIS GASTROPODA PADA EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI DESA MALEK KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS Darwati, Herlina; Wibowo, Hari; Yanti, Hikma
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 12, No 1 (2024): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v12i1.73104

Abstract

Gastropods are soft-bodied animals that have a single shell. A good habitat for gastropods is the mangrove forest. The Malek Village Paloh District Sambas Regency has a mangrove forest managed by Malek Village community groups. The purpose of this study was to analyze data on the diversity of gastropod species in the mangrove forest of Malek Village, Paloh District, Sambas Regency. This research was conducted in the mangrove forest of Malek Village using the survey method and collects data from sampling plots in paths laid purposively and systematically. Data analysis conducted by this research is the species diversity index, species similarity index, species and relative abundance, species evenness index and dominance index. The results of observations found 4 families and 8 species of gastropods in the mangrove ecosystem. The gastropod species found were Cerithidea obtusa, Cerithidea cinggulata, Cassidula aurisfelis, Cassidula nucleus, Littoraria melanostoma, Littoraria scabra, Clithon oualaniense and Neritina cornucopia. The diversity index of gastropod species on line 1 amounted to 1,127, line 2 amounted to 0,992, and line 3 amounted to 1,557, including in the medium category. The abundance index of gastropod species on line 1 amounted to 40,7, line 2 amounted to 13,8, and line 3 amounted to 30,4, including in the low category. The evenness index of gastropod species in line 1 was 0,700, line 2 was 0,617, and line 3 was 0,800, categorized as stable. The dominance index of gastropod species in line 1 was 0,3766, line 2 was 0,4663, and line 3 was 0,2609, categorized as low dominance. The similarity index of gastropod species in lanes 1 and 2 is 80%, lanes 1, 2 and 3 are 66,67%, which is categorized as high.Keywords: Gastropod Diversity, Malek Village, Mangrove Ecosystem, Salinity AbstrakGastropoda adalah hewan bertubuh lunak yang memiliki cangkang tunggal. Habitat yang bagus untuk keberlangsungan tempat hidup gastropoda adalah hutan mangrove. Hutan mangrove Desa Malek Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas memiliki hutan mangrove yang dikelola oleh kelompok masyarakat Desa Malek. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis data keanekaragaman jenis gastropoda di hutan mangrove Desa Malek Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Penelitian menggunakan metode survei dan pengumpulan data dari plot sampling dalam jalur yang diletakkan secara purposive dan sistematik. Analisis data yang dilakukan penelitian ini yaitu indeks keanekaragaman jenis, indeks kesamaan jenis, kelimpahan jenis dan relatif, indeks kemerataan jenis dan indeks dominansi. Hasil pengamatan ditemukan 4 famili dan 8 spesies gastropoda di ekosistem mangrove. Spesies gastropoda yang ditemukan yaitu Cerithidea obtusa, Cerithidea cinggulata, Cassidula aurisfelis, Cassidula nucleus, Littoraria melanostoma, Littoraria scabra, Clithon oualaniense dan Neritina cornucopia. Indeks keanekaragaman jenis gastropoda pada jalur 1 sebesar 1,127, jalur 2 sebesar 0,992 dan jalur 3 sebesar 1,557 termasuk dalam kategori sedang. Indeks kelimpahan jenis gastropoda pada jalur 1 sebesar 40,7, jalur 2 sebesar 13,8, jalur 3 sebesar 30,4 termasuk dalam kategori rendah. Indeks kemerataan jenis gastropoda pada jalur 1 sebesar 0,700, jalur 2 sebesar 0,617 dan jalur 3 sebesar 0,800 dikategorikan stabil. Indeks dominansi jenis gastropoda pada jalur 1 sebesar 0,3766, jalur 2 sebesar 0,4663 dan jalur 3 sebesar 0,2609 dikategorikan dominasi rendah. Indeks kesamaan jenis gastropoda pada jalur 1 dan 2 sebesar 80%, jalur 2 dan 3 sebesar 66,67%, jalur 1 dan 3 sebesar 66,67% dikategorikan  tinggi.Kata kunci: Desa Malek, Ekosistem Mangrove, Keanekaragaman Gastropoda, Salinitas
KEANEKARAGAMAN JENIS GASTROPODA DI HUTAN MANGROVE DESA PADANG TIKAR I KECAMATANBATU AMPAR KABUPATEN KUBU RAYA Darwati, Herlina; Andriani, Titi; Rifanjani, Slamet
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 11, No 3 (2023): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v11i3.60684

Abstract

Gastropods as bioindicators of mangrove ecosystem stability. Information regarding Gastropods in the mangrove forest of Padang Tikar I Village and environmental changes are thought to influence the existence and abundance of Gastropod species. It is necessary to research the diversity of Gastropod species in the mangrove forests of Padang Tikar I Village, Batu Ampar District, Kubu Raya Regency. The research aims to calculate the diversity index of Gastropod species in the mangrove forest ecosystem in Padang Tikar I Village. The research uses a survey method, purposive sampling, and systematic data collection techniques, namely a combination of three grid lines. The identification results found 13 types of Gastropods from 7 families, namely Ellobiidae, Littorinidae, Muricidae, Neritidae, Nassariidae, Naticidae, and Potamididae. The gastropods that were often found were Nassarius stolatus on line one, Littorina scabra on line two, and Cerithidea cingulata on line three. The type with the greatest abundance is Cerithidea cingulata 45 ind/m2 dan Littorina scabra 14 ind/m2. Gastropod diversity in each route is in the low category. Some types dominate in line two, namely Littorina scabra and line three Cerithidea cingulata. The evenness of Gastropods in line one includes stable criteria, while lines two and three are unstable. The highest criteria type similarity is 57% in lines two and three, in lines one and two, and lines one and three 0%.Keywords: Abundance, Diversity, Gastropods, Mangrove.AbstrakGastropoda sebagai bioindikator kestabilan ekosistem mangrove. Informasi mengenai Gastropoda di hutan mangrove Desa Padang Tikar I dan perubahan lingkungan diduga mempengaruhi keberadaan dan kelimpahan jenis Gastropoda, perlu dilakukannya penelitian tentang keanekaragaman jenis Gastropoda di hutan mangrove Desa Padang Tikar I Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya. Tujuan penelitian menghitung indeks keanekaragaman jenis Gastropoda pada ekosistem hutan mangrove di Desa Padang Tikar I. Penelitian menggunakan metode survei, teknik pengumpulan data secara purposive sampling dan sistematik yaitu metode kombinasi jalur garis berpetak sebanyak tiga jalur. Hasil identifikasi ditemukan 13 jenis Gastropoda dari 7 famili yaitu Ellobiidae, Littorinidae, Muricidae, Neritidae, Nassariidae, Naticidae, Potamididae. Gastropoda yang banyak dijumpai Nassarius stolatus pada jalur satu, Littorina scabra pada jalur dua, dan Cerithidea cingulata pada jalur tiga. Jenis dengan kelimpahan terbesar Cerithidea cingulata 45 ind/m2 dan Littorina scabra 14 ind/m2. Keanekaragaman Gastropoda pada tiap jalur termasuk kategori rendah. Terdapat jenis yang mendominasi pada jalur dua yaitu Littorina scabra dan jalur tiga Cerithidea cingulata. Kemerataan Gastropoda jalur satu termasuk kriteria stabil sedangkan jalur dua dan tiga labil. Kesamaan jenis kriteria tertinggi 57% jalur dua dan tiga, pada jalur satu dan dua serta jalur satu dan tiga 0%. Kata Kunci: Gastropoda, Keanekaragaman, Kelimpahan, Mangrove
POTENSI DAN POLA PENYEBARAN JENIS-JENIS ROTAN DI PT. HUTAN KETAPANG INDUSTRI KECAMATAN KENDAWANGAN KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT, STUDI KASUS: DESA PANGKALAN BATU DAN DESA KEDONDONG Dewantara, Iswan; Darwati, Herlina; Sulistiawati, Nanda
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 11, No 4 (2023): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v11i4.70288

Abstract

PT. Hutan Ketapang Industri (HKI) is a company engaged in the rubber industry with a concession area of approximately 100,000 hectares in Ketapang Regency, West Kalimantan Province. Pangkalan Batu Village and Kedondong Village are located in the Kendawangan Block where the people who live around them still use natural products such as rattan. Rattan is a kind of climbing palm that belongs to the Arecaceae family. Rattan is one of the potential non-timber forest products that is widely used because of its high value in world trade. The purpose of this study was to obtain data on the type, potential and distribution pattern of rattan in the area of PT Hutan Ketapang Industri, Kendawang District, Ketapang Regency. The research was conducted using the double plot method, with a total of 11 plots. Plot placement was done deliberately (purposive sampling). The results showed that there were 5 types of rattan which had very large potential and a wide distribution was found in oxysol and entisol soil types with scattered and clustered distribution patterns. The rattan that has the greatest potential is Calamus mattanensis Becc with a potential of 7,125 individuals per hectare. Keywords: Morphology, Non-Timber Forest Products, RattanAbstrakPT. Hutan Ketapang Industri (HKI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri karet dengan luas konsesi sebesar kurang lebih 100,000 hektar di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Desa Pangkalan Batu dan Desa Kedondong terdapat di Blok Kendawangan dimana masyarakat yang tinggal disekitar masih menggunakan hasil alam contohnya rotan. Rotan merupakan jenis palem memanjat termasuk ke dalam famili Arecaceae. Rotan merupakan salah satu hasil hutan non kayu yang potensial, banyak dimanfaatkan karena nilainya yang tinggi dalam perdagangan dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data jenis, data potensi dan pola penyebaran rotan yang ada di area Kawasan PT Hutan Ketapang Industri Kecamatan Kendawang Kabupaten Ketapang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode petak ganda, dengan jumlah petak sebanyak 11 petak. Peletakan petak dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 jenis rotan yang memiliki potensi yang sangat besar dan memiliki sebaran yang luas dan ditemukan pada jenis tanah oxisol dan entisol dengan pola penyebaran menyebar dan mengelompok. Rotan yang memiliki potensi terbesar merupakan Calamus mattanensis Becc dengan potensi 7.125 individu per Ha.Kata kunci: Hasil hutan bukan kayu, Morfologi, Rotan