Green packaging menghadirkan solusi potensial untuk polusi lingkungan yang terkait dengan limbah plastik dari kemasan. Kemasan berbahan dasar kertas dianggap lebih mudah didaur ulang sehingga lebih baik untuk lingkungan. Namun demikian, banyak bakeri yang belum mengadopsi kemasan ramah lingkungan, yang menandakan terbatasnya minat untuk memanfaatkan opsi berkelanjutan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi produse$n usaha bakeri terhadap kemasan plastik dan kemasan kertas. Penelitian ini menggunakan pendekatan yang didasarkan pada prinsip-prinsip positivisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan green packaging pada produsen masih rendah, yaitu hanya 25,00% untuk produk roti dan 15,00% untuk produk kue bolu. Produsen memiliki persepsi bahwa kemasan plastik dapat membuat produk menarik karena dapat terlihat tanpa harus membuka kemasan disebabkan sifatnya yang transparan, kemasan yang menarik. Sedangkan bagi produsen yang lebih memilih menggunakan kemasan berbahan dasar kertas menganggap bahwa kemasan kertas sebagai pengemas produk roti dapat tahan terhadap suhu yang tinggi. Bagi produk kue bolu, produsen menganggap kemasan kertas merupakan kemasan yang dapat melindungi produk lebih baik dan dapat mengurangi sampah plastik. Banyaknya persepsi positif terhadap kemasan plastik dibandingkan kemasan kertas mengindikasikan bahwa minat produse$n menggunakan green packaging belum tinggi, sehingga produsen masih harus diberikan sosialisasi tentang kebiasaan yang ramah lingkungan, bahaya sampah plastik dan penggunaan green packaging untuk meningkatkan daya saing usahanya.