Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pengarahan Pusat Pertumbuhan melalui Analisis Keunggulan Komparatif di Kabupaten Garut Endah Djuwendah; Hepi Hapsari; Erna Rachmawati
Agrikultura Vol 20, No 3 (2009): Desember, 2009
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.94 KB) | DOI: 10.24198/agrikultura.v20i3.941

Abstract

Sektor pertanian berperan penting dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Garut. Oleh karena itu strategi pengembangan daerah yang sesuai dengan potensi sumberdaya pertanian  mutlak diperlukan di Kabupaten Garut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komoditas pertanian yang menjadi unggulan  untuk dikembangkan dan sistem hierarki pusat-pusat pelayanan dan pertumbuhan  yang mendukung pengembangan wilayah di  Kabupaten Garut. Desain penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif dengan unit analisis  berupa 42 kecamatan di Kabupaten Garut. Obyek penelitian adalah  produksi sektor pertanian dan  kondisi sarana prasarana ekonomi dan sosial yang berada di Kabupaten Garut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas  pertanian unggulan untuk dikembangkan  adalah tanaman pangan padi sawah, kacang tanah, kedelai,  jagung dan ubi kayu serta tanaman  hortikultura kentang, cabe besar, wortel, tomat, alpukat, jeruk keprok,  pisang dan pepaya. Komoditas unggulan pertanian tersebut menunjukkan kecenderungan terlokalisasi di beberapa kecamatan. Sebanyak 31 Kecamatan (73,81 %) memiliki kecenderungan spesialisasi  kegiatan pertanian sedangkan 11 kecamatan (26,19 %) lainnya  tidak  mengkhususkan kegiatan pertaniannya pada komoditas tertentu. Kecamatan Garut dan  Karangpawitan merupakan titik pertumbuhan. Terdapat enam Kecamatan sebagai pusat pelayanan utama, 13 kecamatan  sebagai pusat pelayanan lokal dan 23  Kecamatan  menjadi pusat pelayanan terkecil.
ANALISIS PEMASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA NILAM (Pogostemon cablin benth) DI KABUPATEN GARUT Endah Djuwendah; Erna Rachmawati
Sosiohumaniora Vol 10, No 3 (2008): SOSIIOHUMANIORA, NOPEMBER 2008
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v10i3.5402

Abstract

Nilam merupakan komoditas perkebunan yang memberikan devisa terbesar dari ekspor minyak atsiri Indonesia. Oleh karena itu, eksistensi dan peluang tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya melalui pengelolaan agribisnis dan pemasaran hasil secara profesional dan berkelanjutan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui:(1) struktur pasar, perilaku pasar, dan kinerja pemasaran nilam, (2) kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pengembangan usaha nilam, serta (3) strategi pengembangan usaha guna meningkatkan potensi dan peluang usaha nilam. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Garut dengan menggunakan metode survei deskriptif. Responden petani diambil secara sengaja, sedangkan responden penyuling dan pedagang diambil berdasarkan teknik bola salju (snowball sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar daun dan minyak nilam di Kabupaten Garut adalah oligopsoni. Perilaku pasar waktu transaksi dan harga jual cenderung ditentukan oleh pembeli. Petani dan penyuling pada pemasaran daun dan minyak nilam cenderung sebagai penerima harga. Kinerja pasar berdasarkan analisis margin, farmer’s share pada pemasaran daun nilam belum efisien, namun pada pemasaran minyak nilam efisien. Kekuatan bagi pengembangan agribisnis nilam di Kabupaten Garut adalah ketersediaan sumberdaya lahan yang luas, agroklimat yang sesuai dengan persyaratan pertumbuhan tanaman nilam, dan ketersediaan tenaga kerja. Kelemahan berupa: (a) kecilnya skala usahatani nilam, (b) permodalan para petani dan penyuling terbatas, (c) bahan baku daun nilam terbatas dan tidak tersedia secara berkesinambungan serta (d) tingkat penerapan teknologi budidaya dan penyulingan masih rendah. Pangsa pasar dalam dan luar negeri yang luas, kerjasama antara penyuling dan pedagang dalam permodalan dan usaha penyulingan minyak nilam, serta sistem kemitraan petani dengan perum Perhutani (PHBM) dalam pemanfaatan lahan kehutanan untuk usahani nilam merupakan peluang yang baik. Ancaman adalah ketersediaaan bahan baku daun nilam terbatas dan tidak berkelanjutan, serta kinerja pasar nilam yang kurang baik dicirikan oleh rendahnya harga dan terbatasnya informasi pasar di tingkat petani dan penyuling. Strategi pengembangan agribisnis nilam adalah pertumbuhan yang agresif (growth strategy) dengan empat alternatif strategi pengembangan yaitu strategi S-O, W-O, S-T dan W-T. Kata kunci : Struktur perilaku dan kinerja pasar, strategi pengembangan usaha
TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI KEDELAI (GLYSINE MAX (L) MERRIL) DI KECAMATAN CONGGEANG DAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG Erna Rachmawati; Endah Djuwendah
Sosiohumaniora Vol 10, No 1 (2008): SOSIOHUMANIORA, MARET 2008
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v10i1.5389

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat penerapan teknologi produksi usahatani kedelai, (2) faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi petani dalam menerapkan teknologi produksi kedelai, dan (3) hubungan antara tingkat penerapan teknologi dengan produktivitas dan pendapatan usahatani kedelai. Metode yang digunakan adalah survey dengan teknik pemilihan responden secara acak sederhana terhadap 40 orang petani kedelai. Teknis analisis data menggunakan analisis R/C ratio, analisis pendapatan dan biaya produksi serta dilakukan analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) tingkat penerapan teknologi produksi kedelai termasuk kategori sedang. Komponen teknologi yang paling rendah tingkat penerapannya adalah tata guna air dan yang tertinggi adalah kegiatan panen dan pasca panen. (2) Faktor internal yang mempengaruhi petani dalam menerapkan teknologi produksi kedelai adalah umur, pendidikan, dan pengalaman berusahatani. Sementara faktor eksternalnya adalah luas lahan, status kepemilikan lahan, besarnya modal, intensitas penyuluhan, ketersediaan sarana produksi, dan harga jual. (3) Penerapan teknologi produksi kedelai berhubungan positif dengan produktivitas dan pendapatan. Semakin tinggi penerapan teknologi akan memberikan produktivitas yang tinggi dan pendapatan yang meningkat. Hal ini terlihat dari nilai R/C ratio yang semakin besar sejalan dengan meningkatnya penerapan teknologi produksi kedelai. Kata Kunci: Tingkat penerapan teknologi, faktor-faktor intern-ekstern petani, produktivitas dan pendapatan.
PENYULUHAN INDUSTRI KREATIF DAN HOMESTAY DI DESA WISATA PAKUALAM KECAMATAN DARMARAJA SUMEDANG Endah Djuwendah; Eliana Wulandari; Erna Rachmawati
Dharmakarya Vol 8, No 2 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1287.43 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v8i2.20038

Abstract

Desa wisata merupakan salah satu produk wisata alternatif yang diharapkan dapat memberikan dorongan bagi pembangunan perdesaan yang berkelanjutan dalam upaya membuka lapangan pekerjaan, menjaga kelestarian budaya lokal sekaligus mempertahankan kelestarian lingkungan. Pemberdayaan masyarakat melalui industri kreatif berbasis sumberdaya lokal dan pengemasan homesatay menjadi salah satu faktor dalam menunjang pengembangan desa wisata. Tujuan dari kegiatan Pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata. Metode yang dilakukan adalah kualitatif deskriptif melalui model pendekatan Focus Group Dsicution (FGD) dan teknologi transfer (TT). Guna mencapai tujuan tersebut kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan potensi dan peluang ekonomi kreatif penunjang wisata serta penyuluhan dan pendampingan pondok wisata (homestay). Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan minat masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya lokal melalui industri kreatif serta penyediaan homestay dalam menunjang aktifitas desa wisata. Terdapat kendala pengembangan industri kreatif di desa wisata Pakualam yaitu permodalan, keterampilan SDM, teknologi produksi, pemasaran dan dukungan pemerintah. Sedangkan penyediaan homestay memiliki kendala dalam hal keterbatasan ruangan, fasilitas pendukung yang kurang lengkap, serta kurangnya keterampilan dalam pengelolaan homestay. Faktor pendorong keberhasilan industri kreatif dan homestay adalah terdapatnya dukungan dari aparat desa, partisipasi aktif warga masyarakat yang dilatar belakangi oleh motivasi kuat untuk bertahan hidup pasca pengenangan waduk Jatigede dan peluang semakin berkembangnya wisata di kawasan waduk Jatigede.
TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN XYZ DI JABODETABEK Rizki Fatiha; Agriani Hermita Sadeli; Erna Rachmawati; Lucyana Trimo
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v7i2.5201

Abstract

Rapid technological advances allow access to information about healthy food nowadays is no longer an important issue.  Sellers and buyers can interact directly through the internet without having to go out of the house.    The large number of e-commerce and marketplace options makes competition between retailers even tighter. XYZ is one of the many e-commerce that sells vegetables and fruits. The intense competition amid a pandemic demands XYZ to continue making improvements in service quality and product quality. This study aims to measure the level of satisfaction and level of consumer loyalty of XYZ in Jabodetabek. This research was conducted by distributing questionnaires to XYZ consumers via Instagram’s direct message. The research used a quantitative design with an explanatory survey as the technique of the research. The number of samples used in this study was 96 samples with respondents who happened to shop for vegetables and fruits from XYZ and live in Jabodetabek. Data analysis that was used in the research was descriptive, Customer Satisfaction Index (CSI), and Importance Performance Analysis (IPA). The results showed that XYZ consumers in Jabodetabek were very satisfied with the services provided by XYZ. They also tend to have a very high level of loyalty.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN GREEN PACKAGING DI MASYARAKAT KOTA BANDUNG, JAWA BARAT Nahda Amalia; Yosini Deliana; Erna Rachmawati; Sri Fatimah
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 7, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v7i1.3864

Abstract

Environmental problems can occur due to human activities. Bandung City is a densely populated area and a tourist attraction that can cause environmental problems such as plastic waste. The largest volume of plastic waste in Bandung City is contributed from retail, traditional markets, and the people who use plastic bags. This study aims to determine the relationship between knowledge and behavior of using green packaging as an effort to reduce plastic waste in Bandung City. This research belongs to the type of quantitative research with survey and analysis methods using pearson correlation. The result shows that the higher level of public knowledge about green packaging does not have a good effect on the behavior of using green packaging. The dominant factor that is considered by the public in recognizing and using green packaging is social media and the surrounding social environment.  Some people have also begun to try to use green packaging by bringing their own shopping bags, using drinking bottles and lunch boxes themselves when traveling, and are willing to educate people around to use green packaging to help preserve the environment.
Identifikasi dan Pengendalian Risiko Produksi Teh Hitam Orthodoks Pada PT Perkebunan Nusantara VIII: Identification and Risk Control of Orthodox Black Tea Production at PT Perkebunan Nusantara VIII (Case Studi in Afdeling Sinumbra, Rancabali Tea Plantation, West Java) Reza Melvina Aulia; Mahra Arari Heryanto; Erna Rachmawati; Eddy Renaldi
JURNAL AGROINDUSTRI HALAL Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Agroindustri Halal 8(2)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jah.v8i2.6352

Abstract

Tea is one of the leading commodities in Indonesia and is mostly produced in West Java, where Afdeling Sinumbra is one of the plantations that produce Orthodox black tea under the auspices of PT Perkebunan Nusantara VIII but has the smallest production contribution. This indicates that there are problems regarding production, and a risk management analysis is needed. The research was carried out from the plantation and processing levels using the House of Risk method consisting of stages 1 and 2. Stage 1 aims to identify risk events and the causes or sources of these risks. While stage 2 aims to formulate appropriate handling strategies to minimize the impact caused by risk sources. This study shows that crop failure is the biggest risk event at the plantation level stemming from delays in handling pests and diseases. The handling strategy that can be done is to increase discipline. Meanwhile, at the processing level, there is a risk that production and grading are not achieved, which stems from the implementation of SOPs that are not appropriate. The handling strategy that can be done is to warm up the engine, repair the engine, and train.
KORELASI PERSEPSI DAN MINAT PETANI SAYURAN DALAM MENGGUNAKAN FINANCIAL TECHNOLOGY DI KECAMATAN PASIRWANGI, KABUPATEN GARUT Ega Putri Salsabila; Tuti Karyani; Lucyana Trimo; Erna Rachmawati; Endah Djuwendah
Jurnal Agristan Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/agristan.v5i1.6870

Abstract

Komoditas sayuran memiliki potensi dan peran yang aktif dalam kontribusi menyumbang PDB (Produk Domestik Bruto). Kabupaten yang dominan dalam produksi sayuran yaitu Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang dimana Kecamatan Pasirwangi menjadi salah satu kacamatan sentra produksi sayuran. Walau demikian, permodalan masih kerap menjadi permasalahan yang mendasar pada sektor pertanian, hal tersebut serupa dengan yang dihadapi pada petani Kecamatan Pasirwangi. Financial technology hadir sebagai teknologi yang akan membatu petani dalam mempermudah permodalan serta sebagai pendorong kemajuan teknologi. Tujuan pada penelitian ini untuk menganalisis korelasi persepsi dan minat petani sayuran dalam menggunakan fintech. Penelitian dilakukan dengan 76 responen di Kecamatan Pasirwangi. Penelitian menggunakan desain penelitian kuantitatif, metode survei, dan analisis data yakni uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan persepsi memiliki hubungan yang kuat terhadap penggunaan financial technology, sedangkan minat memiliki hubungan yang cukup kuat terhadap penggunaan financial technology.
Analisis Pengetahuan Konsumen tentang Green Marketing pada Produk Kopi Work Coffee Indonesia Nabilla Istiqomah; Zumi Saidah; Erna Rachmawati; Pandi Pardian
Jurnal Agrinika: Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis Vol 6 No 2 (2022): SEPTEMBER
Publisher : Kadiri University - Faculty of Agriculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/agrinika.v6i2.2265

Abstract

Responding to environmental problems that occur in all countries in the world, marketing management science responds by developing the concept of green marketing which is now starting to be applied by companies as a marketing strategy as well as corporate responsibility for environmental problems. The application of green marketing by greenpreneur may indirectly affect consumer behavior, ranging from awareness, knowledge, to purchasing decision behavior. Work Coffee Indonesia is one of the greenpreneur that implements green marketing in Bandung. This research aimed to examine and analyze consumer knowledge of the application of green marketing by Work Coffee Indonesia. The research respondents were 100, taken by the accidental sampling method, which are consumers of Work Coffee Indonesia. The results of the questionnaire were taken as primary data and analyzed using quantitative descriptive analysis. The analytical tool used in this research was descriptive statistical analysis. The results showed that consumers have good knowledge about green marketing through the dimensions of green products and green places, namely understanding of raw materials, packaging, and environmentally friendly production waste and understanding of green distribution channels identified through spatial design. Merespons kondisi permasalahan lingkungan yang melanda hampir seluruh negara di dunia, keilmuan manajemen pemasaran mengembangkan konsep green marketing yang saat ini mulai banyak diterapkan oleh perusahaan sebagai strategi pemasaran sekaligus bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap permasalahan lingkungan. Penerapan green marketing oleh pengusaha hijau atau greenpreneur secara tidak langsung dapat mempengaruhi perilaku konsumen, mulai dari kesadaran, pengetahuan, hingga perilaku keputusan pembelian. Work Coffee Indonesia merupakan salah satu greenpreneur yang menerapkan konsep green marketing di Kota Bandung. Penelitian ini ditujukan untukmengkaji dan menganalisis pengetahuan konsumen terkait pendekatan green marketing yang diterapkan oleh Work Coffee Indonesia di Kota Bandung. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 orang, diambil dengan metode penarikan sampel accidental sampling, yang mana merupakan konsumen Work Coffee Indonesia. Hasil kuesioner diambil sebagai data primer dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan konsumen memiliki pengetahuan baik terkait pendekatan green marketing yang dilakukan oleh Work Coffee Indonesia melalui dimensi green products dan green places, yakni pemahaman akan bahan baku, kemasan, serta limbah produksi ramah lingkungan dan pemahaman akan saluran distribusi hijau yang diidentifikasikan melalui desain tata ruang.
Pemberdayaan Usaha Mikro Untuk Meningkatkan Nilai Tambah Produk Lokal di Kawasan Bendungan Jatigede Kabupaten Sumedang Kusumo, Rani Andriani Budi; Hapsari, Hepi; Kurnia, Ganjar; Charina, Anne; Rachmawati, Erna
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.16029

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini berawal dari hasil pemetaan masalah yang dihadapi oleh pengusaha mikro di kawasan Bendungan Jatigede Kabupaten Sumedang, dimana produksi masih belum teratur,  konsistensi produksi masih rendah dan belum stabil, serta kualitas produk yang dihasilkan masih belum optimal. Dalam kegiatan ini yang menjadi mitra adalah 15 pengusaha mikro yang berusaha di bidang pengolahan makanan. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat, dimana mitra terlibat aktif dalam setiap tahapan kegiatan, mulai dari identifikasi masalah, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan pada pengetahuan dan keterampilan pengusaha mikro dalam hal manajemen, teknik produksi serta penciptaan nilai tambah. Dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah, swasta dan juga perguruan tinggi tetap diperlukan untuk menjaga keberlanjutan usaha mikro di Kawasan Bendungan Jatigede.