p-Index From 2020 - 2025
6.845
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Navigating Hyperreality: Transmedia Storytelling and Virtual Influencers in Digital Public Relations Christin, Maylanny; Baskoro, M. Lahandi; Hidayat, Dasrun
Jurnal Komunikasi Vol. 16 No. 2 (2024): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v16i2.31492

Abstract

In a digital era, full of challenges, the phenomenon of hyperreality was becoming increasingly prominent, narrowing the difference between the real physical world and the world of digital simulations. Thanks to advances in technology, virtual influencers appear on social media as virtual figures who behave like real humans. This research seeks to discuss the impact and potential of virtual strategies in public relations (PR) practice in the digital realm. Integrating the concept of transmedia storytelling, the implication of this approach from a communication science perspective is to create a narrative flow that strengthens communication and messages. Characters and figures are created in such a way that they involve three elements, namely the storyteller, the fairy tale and the interacting listener. The storyteller in this case is the creator of the character, the fairy tale is the scenario in the form of the message to be conveyed, the listener who interacts is the involvement that is created. The aim of this research is to determine Hyperrealism in Transmedia Storytelling in Digital Public Relations Activities. This study uses a case study method with a common case approach, which takes Miquela as a virtual influencer case for further study. The research results highlight changes in communication activities from conventional to modern, especially through the use of technology and social media. Furthermore, this research shows that, in facing the complex digital era, PR needs to build and maintain a reputation that is honest, transparent and balanced between the digital and real worlds. In essence, this research not only provides theoretical input but also provides practical insight for PR professionals to face the dynamics of communication in the ever-growing digital world.
Walter White's Moral Transformation in the Breaking Bad Series: A Semiotic Analysis Based on Friedrich Nietzsche's Six Tasks of the Camel Spirit Bhagaskara, Dimas Anargya; Christin, Maylanny
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 5 No. 6 (2025): Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v5i6.51442

Abstract

This study examines the moral transformation of Walter White in the Breaking Bad series through a semiotic analysis based on Friedrich Nietzsche's concept of the "Six Tasks of the Camel Spirit" as outlined in Thus Spoke Zarathustra. The research aims to explore how Walter White's character evolves from a mild-mannered teacher into a ruthless figure, driven by a personal quest for power and control, by analyzing the visual and narrative signs that represent his psychological, moral, and ideological changes. Using Roland Barthes’ semiotic framework, the study decodes the denotative, connotative, and mythic meanings in key scenes that mark crucial moments of transformation in Walter’s character. Nietzsche’s philosophy, particularly the tasks related to self-overcoming and the rejection of herd morality, provides a philosophical lens through which Walter’s moral journey is understood. The findings highlight how Breaking Bad represents a complex interplay between visual symbolism, narrative structure, and moral philosophy, shedding light on the ways in which media shapes and reflects individual and collective values. This study contributes to the field of media and cultural studies by offering a critical model for understanding moral transformations in contemporary television narratives..
Analisis Penerapan Elemen Guerrilla Marketing dalam Komunikasi Pemasaran pada UMKM di Kota Bandung Maulida, Hayra Tri; Christin, Maylanny
eProceedings of Management Vol. 12 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis penerapan Guerrilla Marketing sebagai strategi komunikasi pemasaran kreatif olehWarung Ubi Ibu pada UMKM kuliner di Kota Bandung. Warung Ubi Ibu berupaya untuk mengkomunikasikan merekdan produknya melalui penggunaan konsep smoke truck dan pergantian menu mingguan, sehingga dapat menciptakannilai unik untuk bersaing di tengah persaingan yang semakin ketat karena meningkatnya jumlah UMKM di bidangkuliner. Penerapan Guerrilla Marketing dalam penelitian ini akan berfokus pada pemanfaatan beberapa elemenelemen Guerrilla Marketing. Penelitian ini menggunakan metode wawancara kepada lima informan, observasi dandokumentasi untuk memahami bagaimana elemen-elemen Guerrilla Marketing, seperti kejutan, unik, dan kreativitasditerapkan untuk menarik perhatian konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Warung Ubi Ibu sudahmenerapkan berbagai elemen kreatif dalam bisnisnya, sehingga secara tidak langsung Warung Ubi Ibu menerapkanGuerrilla Marketing sebagai strategi dalam komunikasi pemasaran. Elemen kreatif yang diterapkan dalam WarungUbi Ibu adalah pergantian menu mingguan yang terinspirasi dari masakan mancanegara, penggunaan konsep smoketruck sebagai sarana penjualan dan desain visual yang menarik. Terdapatnya penerapan Guerrilla Marketing olehWarung Ubi Ibu tidak hanya berhasil dalam menciptakan nilai unik dan membedakan diri dari kompetitor, tetapi jugamembangun hubungan dan loyalitas dengan pelanggan serta terciptanya efek viral dari pengalaman konsumen yangdibagikan di media sosial. Kata Kunci: Guerrilla Marketing, Komunikasi Pemasaran, Kreatif, UMKM.
Habitually Posting: Motivasi Penggunaan Media Sosial Saat Berolahraga Aisy, Nafisa Rihadatul; Christin, Maylanny
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 11 No 1 (2025): April 2025 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitian
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jk.v11i1.41492

Abstract

AbstrakPound Fit memiliki penggambaran yang unik di kalangan masyarakat Indonesia, terlihat dari banyaknya konten terkait yang diunggah di media sosial, terutama oleh wanita. Banyak individu yang, meskipun bukan profesional, suka membagikan aktivitas olahraga ini di platform media sosial. Sebanyak 85.5% partisipan dalam penelitian menyatakan bahwa mereka memiliki kebiasaan mengunggah momen berolahraga di media sosial, dengan platform yang paling banyak digunakan adalah Instagram, WhatsApp, dan TikTok. Kebiasaan ini menciptakan pola perilaku media sosial yang menarik. Kegiatan Pound Fit dianggap memberikan pendekatan baru yang menyenangkan dalam berolahraga, yang memenuhi kebutuhan kognitif individu untuk memahami teknik dan manfaat olahraga ini. Ketertarikan terhadap Pound Fit berkaitan dengan keinginan untuk mengurangi stres dan berinteraksi sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan model analisis data Miles dan Huberman (2014) yang meliputi tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi untuk mendapatkan kesimpulan yang valid. Dengan menerapkan teknik triangulasi data yang melibatkan verifikasi melalui berbagai sumber, penelitian ini menemukan bahwa motivasi berperan penting sebagai dorongan sosiopsikologis yang mendorong individu untuk mengekspresikan diri. Hasil analisis menunjukkan bahwa keberagaman aktivitas di media sosial, khususnya Instagram, berimplikasi pada peningkatan keterbukaan diri di antara pengguna. Dalam konteks ini, olahraga, termasuk kegiatan seperti Pound Fit, tidak hanya memberikan manfaat fisik tetapi juga berfungsi sebagai saluran untuk pelampiasan emosi dan pencarian kebahagiaan, serta meningkatkan interaksi sosial. Temuan ini menekankan pentingnya memahami motivasi di balik aktivitas fisik dan dampaknya terhadap kesejahteraan emosional individu. Kata Kunci: Motivasi, Sosial Media, Olahraga, Uses and Gratification
Strategi Komunikasi Kegiatan Corporate Citizenship Pt Krakatau Posco Dalam Membangun Kesadaran Stakeholder Sekunder Aini, Sheva Nada; Christin, Maylanny
eProceedings of Management Vol. 11 No. 4 (2024): Agustus 2024
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

As industrial operational risks increase which have an impact on the wider community socially, economically andenvironmentally, building awareness of secondary Stakeholders has become a necessity for companies. Goodawareness of the surrounding community will minimize the potential for conflict and resistance that could hamper thecontinuity of company operations. This research aims to analyze the communication strategies implemented by PTKrakatau Posco in Corporate Citizenship activities to build awareness of secondary Stakeholders, especially thesurrounding community. This research uses a descriptive qualitative method with a case study approach, analysis iscarried out based on the communication strategy stages according to Hafied Cangara, including determining thecommunicator, target audience, compiling the message, determining media channels, forming a work team, andconducting evaluations. The research results show that PT Krakatau Posco implements an effective communicationstrategy at every stage so that it is able to build awareness of the surrounding community regarding the company'scontribution and commitment to realizing inclusive and sustainable growth. This research provides theoretical andpractical implications for the development of Corporate Citizenship communication strategies in building secondaryStakeholder awareness in the future. Keywords-communication strategy, corporate citizenship, secondary stakeholders.
Etika Komunikasi Generasi Z Dan Generasi Milenial Dalam Media Sosial Tiktok Aulia, Muhammad Mirza Rizky; Christin, Maylanny
eProceedings of Management Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Problems often faced in the context of social media in Indonesia include the spread of fake news (hoaxes), hate speech,cyberbullying, and privacy violations. TikTok's popularity among Generation Z and Millennials makes it an idealplatform to study how these generations understand and apply communication ethics in the digital era. The researchmethod used is a descriptive qualitative research method. Overall, This study reveals the differences in views betweenMillennials and Generation Z regarding communication ethics on TikTok and its impact on social interactions.Millennials emphasize honesty, accuracy, and social responsibility, while Generation Z prioritizes authenticity andemotional connectedness, sometimes at the expense of accuracy. Both generations show a high awareness of theimportance of respecting individual rights and dignity. The impact of ethical violations includes a decline in reputationand quality of interactions. Awareness-raising efforts through education, creative campaigns, and effective contentmoderation are considered important by both. TikTok has a crucial role to play in supporting and enforcing ethicalcommunication standards on the platform. Keywords-communication ethics, generation z, millennial generation, TikTok
Presentasi Diri Influencer Jejouw Di Media Sosial Instagram Dalam Upaya Membangun Personal Branding Adywibawa, Rangga Aru Putra; Christin, Maylanny
eProceedings of Management Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi praktik personal branding dan manajemen kesan yang diterapkan oleh influencerJejouw di platform media sosial Instagram, dengan menggunakan pendekatan teori dramaturgi Erving Goffman.Jejouw digunakan sebagai subjek studi untuk mengungkap bagaimana ia membangun dan memelihara citra pribadinyayang konsisten. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, meliputi wawancaramendalam dan analisis konten Instagram Jejouw. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jejouw berhasil memainkanperan yang kompleks di depan umum (front stage), dengan mengelola kesan yang diinginkan melalui konten-kontenyang dipublikasikannya. Di belakang layar (backstage), Jejouw menunjukkan sisi yang lebih autentik dan pribadikepada pengikutnya. Studi ini memberikan wawasan tentang bagaimana influencer menggunakan media sosial untukmembangun hubungan yang kuat dengan audiens mereka, yang mempengaruhi opini dan perilaku pengikut. Denganimplikasi praktis dan teoritis, penelitian ini merekomendasikan pengembangan lebih lanjut tentang teori dramaturgidalam konteks digital, serta penerapan strategi manajemen kesan yang lebih terstruktur bagi influencer dan praktisipemasaran digital. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang dinamika interaksi sosial dan praktikpersonal branding di era media sosial yang terus berkembang. Kata Kunci-personal branding, influencer, Instagram
Strategi Marketing Public Relations Wellborn Company Melalui Instagram Guna Mendukung Kreativitas Konsumen Dalam Mengenakan Produk Fashion Lokal (Studi Kasus pada Akun Instagram @wellborncompany) Rahman, Isya Alif; Christin, Maylanny
eProceedings of Management Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gaya berpakaian <Hypebeast= serta viralnya jenis konten <Berapa Harga Outfit Lo?= dapat menjadi rintangan bagibeberapa masyarakat Indonesia untuk berkreasi dalam mengenakan produk-produk fashion lokal, karena tren gayaberpakaian yang sedang populer adalah mengenakan pakaian bermerek internasional dengan harga yang mahal.Wellborn Company sebagai salah satu produsen fashion lokal mencoba mengusung strategi marketing public relationskreatif dengan harapan menjadi solusi alternatif guna mendukung kreativitas konsumen untuk lebih berkreasi dalammengenakan produk-produk fashion lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi teori pull,push, and pass strategy dalam menarik perhatian publik, mendorong keberhasilan pemasaran, serta menciptakan opinipublik yang menguntungkan, yang dilakukan oleh Wellborn Company melalui akun Instagram @wellborncompanyguna mendukung kreativitas konsumen dalam mengenakan produk fashion lokal. Penelitian ini dilakukan secarakualitatif deskriptif. Pengambilan sumber data dilakukan melalui wawancara dan observasi dengan informan dalambidang kreatif, bagian marketing Wellborn Company, serta konsumen produk-produk Wellborn Company.Pengambilan sumber data juga dilakukan melalui dokumentasi pada data-data pendukung yang relevan untukmendukung data wawancara dan observasi sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa jenis kontenyang diunggah oleh Wellborn Company guna menarik perhatian publik. Tanggal-tanggal penting digunakan olehWellborn Company sebagai momentum untuk mendorong keberhasilan pemasaran. Campaign DIY Daily Bagmenjadi salah satu cara untuk menciptakan opini publik yang menguntungkan, sekaligus menjadi konten yangditujukan guna mendorong kreativitas konsumen dalam mengenakan produk fashion lokal. Campaign DIY Daily Bagsendiri menghasilkan impresi yang baik di benak konsumen.Kata Kunci-marketing public relations, kreativitas konsumen, pull, push, and pass theory
Orientasi Percakapan dan Konformitas Antara Orangtua-Anak Saat Pembelajaran Jarak Jauh Anshari, Ahmad; Christin, Maylanny
eProceedings of Management Vol. 11 No. 6 (2024): Desember 2024
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wabah COVID-19 membuat metode pembelajaran jarak jauh menjadi suatu keharusan oleh komunitas pendidikan.Dalam pelaksanaannya, hal ini menuntut para guru dan peserta didik untuk berinteraksi dan mentransfer ilmu secaraonline. Adanya kebijakan ini memungkinkan pula orang tua untuk memperkuat perannya dan menjadi pendidik utamabagi anak-anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai orientasi percakapan dan konformitasyang dibangun antara orangtua dan anak saat melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Metode penelitian yangdigunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dari hasilwawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi percakapan orangtua memiliki dampaksignifikan pada tingkat konformitas anak selama pembelajaran jarak jauh. Dukungan emosional, bimbingan akademis,dan keterlibatan aktif orangtua menjadi kunci dalam membentuk pengalaman belajar yang positif bagi anak. Hasilpenelitian juga menemukan bahwa faktor-faktor seperti ketersediaan sumber daya teknologi, dukungan emosionalorangtua, keterlibatan dalam proses pembelajaran, lingkungan belajar di rumah, dan pemahaman terhadap materipembelajaran memainkan peran penting dalam membentuk tingkat konformitas anak. Dapat disimpulkan bahwaKonformitas yang dibangun melalui orientasi percakapan yang positif dan faktor-faktor pengaruh tersebutmemberikan kontribusi positif terhadap prestasi belajar anak selama pembelajaran jarak jauh. Anak-anak yang merasadidukung cenderung menunjukkan progres yang lebih baik dalam pemahaman materi dan penyelesaian tugas. Kata Kunci-orientasi percakapan, konformitas, orang tua, anak
Comparison of Generation Z and Millennial Communication Styles on Social Media X in the Angry Community Guspita, Salsa; Christin, Maylanny
Jurnal Komunikasi Vol. 17 No. 1 (2025): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v17i1.33509

Abstract

The rapid development of social media has shaped the dynamics of social communication, especially among Millennials and Generation Z. This study aims to interpret the communication styles of the two generations on the social media platform X (formerly Twitter), focusing on their interactions in the "Angry Community" which is a place for expressing emotions and social issues. Using a qualitative approach with a constructivist paradigm, this study explores how social reality is expressed and shaped through digital communication patterns. The results show significant differences in communication styles: members of the Angry Community from the Millennial Generation tend to adopt a more careful, systematic, and reflective communication style, emphasizing information verification and maintaining politeness. In contrast, Generation Z shows a more expressive, spontaneous, and informal communication style, often using slang, sarcasm, abbreviations, and emojis to voice complaints and share authentic experiences, although sometimes lacking verification. This study identifies that six dominant issues (such as economic inequality, social pressure, and job discrimination) are expressed with the distinctive communication styles of each generation, making the Angry Community a reflection of the complexity of digital expression and intergenerational interaction that also highlights structural problems in society.