Claim Missing Document
Check
Articles

Pengabdian pada Masyarakat dalam Pemetaan Kondisi Sosial dan Potensi Desa Karimunting Kabupaten Bengkayang Afghany Jayuska; Ibnur Rusi; Neva Satyahadewi
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i2.1183

Abstract

Pemetaan sosial adalah suatu rangkaian kegiatan untuk mengidentifikasi kondisi sosial-ekonomi dan budaya masyarakat, sebagai informasi awal terkait dengan pelaku proses relasi sosial, kekuatan dan kepentingan termasuk masalah sosial yang banyak timbul di masyarakat, di antaranya adalah adanya  kelompok massa yang rentan, potensi alam dan sumber daya  manusia, kemampuan finansial, infrastruktur maupun modal sosial yang merupakan aset dari wilayah yang dipetakan. Kegiatan  dilakukan sebagai usaha untuk mendapatkan informasi awal yang dapat menjadi rekomendasi kebutuhan masyarakat dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud tanggung jawab sosial dari PT. Golden Concord Limited IndoTenaga yang disingkat dengan  PT. GCLIT (Pembangkit Listrik Tenaga Uap/PLTU Kalbar. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data konkrit dari kondisi sosial masyarakat dan potensi Desa Karimunting dalam usaha  mengembangkan dan mensejahterahkan masyarakat Desa Karimunting Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Mitra dari kegiatan ini adalah masyarakat desa Karimunting dan  pelaksana kegiatan PKM mandiri adalah sebagai fasilitator dibantu oleh kader-kader desa Karimunting. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tahapan observasi lapangan, pengambilan data dan terakhir adalah evaluasi dan monitoring selama kegiatan berlangsung. Analisis data adalah  dengan mengunakan metode deskriptif kualitatif yang didasarkan pada pendekatan partisipatif, melibatkan semua lapisan masyarakat yang terdiri dari 1200 kepala keluarga untuk mengidentifikasi seluruh aspek terkait kondisi sosial dan potensi yang dimiliki oleh Desa. Hasil kegiatan menunjukkan pendataan berlangsung dengan lancar, dan menghasilkan output berupa mapping desa Karimunting yang representatif untuk direkomendasikan sebagai program kerja dari CSR PT GCLIT.   Mapping the Social Conditions and Potential of Kerimunting Village, Sungai Raya Kepulauan Subdistrict, Bengkayang Regency Social mapping is a series of activities to identify the socio-economic and cultural conditions of the community, as initial information related to actors in the process of social relations, strengths and interests including social problems that arise in society, including the existence of vulnerable mass groups, potential natural and human resources, financial capability, infrastructure and social capital which are the assets of the area being mapped. The activity was carried out in an effort to obtain initial information that could become a recommendation for community needs in the Corporate Social Responsibility (CSR) program as a form of social responsibility from PT. Golden Concord Limited IndoTenaga, abbreviated as PT. GCLIT (Steam Power Plant/PLTU Kalbar. The purpose of this activity is to obtain concrete data from the social conditions of the community and the potential of Karimunting Village in an effort to develop and prosper the people of Karimunting Village, Sungai Raya Kepulauan Subdistrict, Bengkayang Regency, West Kalimantan. The partners of this activity are the community Karimunting village and implementers of independent PKM activities are as facilitators assisted by Karimunting village cadres.This activity is carried out with the stages of field observation, data collection and finally is evaluation and monitoring during the activity.Data analysis is by using a qualitative descriptive method based on the approach participatory, involving all levels of society consisting of 1200 heads of families to identify all aspects related to social conditions and potential possessed by the Village.The results of the activity show that the data collection went smoothly, and produced output in the form of a representative Karimunting village mapping to be recommended as a work program from CSR PT GCLIT.
IMPLEMENTATION OF SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD IN THE DETERMINATION SYSTEM OF THESIS SUPERVISOR Renny Puspita Sari; Ferdy Febriyanto; Ibnur Rusi
Jurnal Ilmiah Matrik Vol 23 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Matrik
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Pada Masyarakat (DRPM) Universitas Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33557/jurnalmatrik.v23i2.1425

Abstract

Majors are part of higher education institutions that a very important role determining the thesis student supervisor . At the Department of Information Systems, Faculty of Mathematics and Natural Sciences (MIPA) the determination of the thesis supervisor is carried out through a lecturer meeting based on its title in accordance with the competence of the lecturer who will guide, regardless of the number of lecturers' workload or the number of students being supervised. The results of the decision of the meeting to determine the supervisors will be announced to students after the meeting is held. This flow inefficient and may lead to ineffective determination of the supervisor . The final result of the system shows that the Simple Additive Weighting (SAW) method can be applied to determine the weight value of each attribute so as to produce a ranking of each alternative lecture who will be selected as a student supervisor for the thesis according to the result of computerized and accurate calculations.
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Siswa Berprestasi Menggunakan Metode TOPSIS (Studi Kasus: SMK Negeri 5 Pontianak) Avivah Avivah; Renny Puspita Sari; Ibnur Rusi
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 02 (2022): Edisi September 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i02.52844

Abstract

SMK Negeri 5 Pontianak merupakan sekolah yang peduli terhadap prestasi siswa, salah satunya dengan memberikan apresiasi kepada siswa yang berprestasi dalam bidang akademik. Apresiasi tersebut dapat memicu semangat siswa untuk meningkatkan semangat belajar supaya mencapai prestasi yang lebih baik. Penentuan siswa berprestasi yang dilakukan oleh SMK Negeri 5 masih bersifat manual tanpa adanya bantuan dari sistem dalam proses pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat menunjang kemudahan dalam menentukan siswa berprestasi menggunakan metode TOPSIS. Penentuan alternatif terbaik dalam perhitungan metode TOPSIS berdasarkan pada alternatif yang memiliki jarak terdekat dari nilai solusi ideal positif dan jarak terpanjang dari nilai solusi ideal negatif. Hal tersebut tentunya dapat mencegah terjadinya kesalahan, seperti kesalahan dalam perhitungan nilai siswa dan pengambilan keputusan yang tidak objektif. Data kriteria yang digunakan yaitu nilai rata-rata raport, nilai absensi, nilai ekstrakurikuler, dan nilai kepribadian. Pengambilan keputusan dilakukan oleh Wakil Kesiswaan. Hasil dari perangkingan metode TOPSIS merupakan rekomendasi penerima siswa berprestasi yang dihasilkan oleh sistem. Sistem ini telah dilakukan pengujian fungsional kepada pihak sekolah dan memperoleh hasil sesuai dengan rancangan serta dapat menunjukkan transparansi dalam penentuan siswa berprestasi. Sedangkan pengujian antarmuka sistem memperoleh presentasi sebesar 87.83%.
MODEL KESUKSESAN E-LEARNING MENGGUNAKAN IS SUCCESS MODEL DELONE AND MCLEAN DAN UTAUT (Studi Kasus: E-learning Universitas Tanjungpura) Bagas Hidayat Mulya; Nurul Mutiah; Ibnur Rusi
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 03 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i03.52898

Abstract

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan salah satunya ditunjukkan dengan penggunaan e-learning. E-learning membuat proses pembelajaran dapat dilakukan secara daring, tidak hanya dilakukan secara luring serta diharapkan dapat membuat proses transfer pengetahuan semakin cepat. Penerapan e-learning tidak selalu mendapatkan keberhasilan dalam implementasinya. Oleh karena itu, sistem yang telah digunakan perlu diukur untuk mengetahui kepuasan dari penerapan suatu sistem. IS Success Model merupakan model pengukur kesuksesan sistem informasi dan model UTAUT sebagai pengukur niat atau penerimaan pengguna pada penerapan sistem. Penggabungan 2 model ini dilakukan karena penerapan sistem dalam suatu organisasi selalu memiliki hubungan dengan respon atau penerimaan pengguna, yang tujuannya agar dapat mengetahui penerimaan dan pemahaman pengguna terhadap sistem yang telah diimplementasikan. Penelitian dilakukan terhadap 100 responden dengan 81 pernyataan. Proses analisis data penelitian pada PLS menggunakan tools SmartPLS. Sebanyak 6 variabel IS Success Model dan 6 variabel UTAUT ketika digabungkan menyisakan 8 variabel penyusun model penelitian baru, dikarenakan terjadi penyesuaian pada variabel yang beririsan. Pada pengolahan data menggunakan SmartPLS, terdapat 3 indikator yang dihapus karena tidak memenuhi standar loading faktor 0,7. Hasil dari 7 jalur hubungan variabel, nilai path coefficient dan t-test untuk semua jalur sudah memenuhi standar 0,1 dan 1,96.
Measurement of Mobile Banking Application User Satisfaction Using the Technology Acceptance Model (TAM) and Usability Method (Case Study: Bank Kalbar main branch of Pontianak) Alysha Puji Utami; Nurul Mutiah; Ibnur Rusi
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 01 (2022): Edisi April 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i01.51252

Abstract

This study aims to determine the level of user satisfaction with the Bank Kalbar Mobile application. Bank Kalbar's Mobile is important to measure to determine the level of satisfaction of Mobile Banking application users using the Technology Acceptance Model (TAM) and Usability methods. The Technology Acceptance Model (TAM) method can be a reference in determining various uses and uses of IT from the user's perspective on the benefits and the user's perspective on the use. The TAM method linked to 8 Usability perspectives which consist of learnability, understandability, operability, attractiveness, effectiveness, efficiency, satisfaction, and context of use to design research questionnaires from interrelated indicators. This research questionnaire was distributed to 98 Bank Kalbar‟s Mobile users with the results of measuring user satisfaction with Mobile Banking for the TAM (Perceived Ease of Use) and Usability perspective with an average value of 4.85 very satisfied categories, and TAM (Perceived Usefulness) and Usability perspective with an average value of 4.87 very satisfied category. Then for the results of the Usability calculation, the results of the TAM (Perceived Ease of Use) measurement are 95%, which means it has a very decent value, and the TAM (Perceived Usefulness) measurement results are 96%, which means it has a very decent value. This study also provides recommendations for improvements to the IT Bank Kalbar main branch of Pontianak in optimizing the performance of the Bank Kalbar Mobile application to increase user satisfaction using the action priority matrix.
ANALISIS DAN MANAJEMEN RISIKO KEAMANAN INFORMASI MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS (FMEA) DAN KONTROL ISO/IEC 27001:2013 (Studi Kasus : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sambas) Tutik Tutik; Nurul Mutiah; Ibnur Rusi
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 02 (2022): Edisi September 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i02.55082

Abstract

Penerapan teknologi informasi merupakan hal penting untuk menunjang proses operasional serta mencapai visi, misi dan tujuan organisasi. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sambas merupakan salah satu organisasi yang menerapkan teknologi informasi untuk melakukan berbagai proses bisnis. Proses bisnis pada Diskominfo menggunakan teknologi informasi tidak terlepas dari risiko dan belum adanya dokumentasi mengenai keamanan informasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi risiko aset keamanan informasi, mengidentifikasi, menilai serta memberikan rekomandasi mitigasi risiko pada Diskominfo. Metode Failure Mode and Effect Analysis digunakan untuk melakukan identifikasi proses bisnis, penyebab kegagalan, dampak kegagalan, dan pencegahan terjadinya kegagalan serta memberikan penilaian berdasarkan tingkat keparahann(severity), tingkat kejadiann(occurance) dan tingkat deteksii(detection). Sedangkan ISO/IEC 27001:2013 digunakan untuk memberikan rekomandasi mitigasi risiko berdasarkan dengan klausul objektif. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui wawancara dengan pihak Diskominfo Kabupaten Sambas yang diperoleh yaitu terdapat 23 risiko aset keamanan informasi dengan 11 potensi kegagalan pada perangkat keras, 4 potensi kegagalan pada perangkat lunak, 2 potensi kegagalan pada data, 2 potensi kegagalan pada sumber daya manusia, dan 5 potensi kegagalan pada jaringan. Hasil pengkategorian risiko tersebut didapatkan 1 risiko kategori tingkat tinggi (high), 4 risiko kategori tingkat sedang (moderate),  7 risiko kategori tingkat rendah (low), dan 11 risiko  kategori sangat rendah (very low). Serta rekomandasi mitigasi terdapat 6 klausul ISO/IEC 27001:2013 diantaranya yaitu Kebijakan Keamanan Informasi, Keamanan Sumber Daya Manusia, Kontrol Akses, Keamanan Fisik dan Lingkungan, Keamanan Operasional serta Keamanan Komunikasi.
ANALISIS TATA KELOLA DAN KESUKSESAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA BERDASARKAN TINJAUAN DELONE & MCLEAN IS SUCCESS MODEL DAN COBIT 5 Willson Willson; Nurul Mutiah; Ibnur Rusi
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 02 (2022): Edisi September 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i02.53085

Abstract

Implementasi Sistem Informasi saat ini masih banyak ditemukan kendala yaitu sistem yang yang ada belum mampu memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan pada suatu organisasi. Oleh karena itu, Sistem Informasi Akademik yang diimplementasikan di Universitas Tanjungpura perlu dilakukan pengukuran kesuksesan penerapan sistem informasi agar dapat memperoleh pengetahuan terkait bagian yang perlu diperbaiki maupun yang perlu dipertahankan terkait dengan sistem informasi yang ada. Dalam penelitian ini dikembangkan model pengukuran kesuksesan sistem informasi yang diadopsi dari dua kerangka kerja, yaitu Delone & McLean dan COBIT 5. Delone & McLean digunakan untuk mengukur kesuksesan Sistem Informasi Akademik berdasarkan perspektif pengguna akhir sedangkan COBIT 5 dimanfaatkan untuk mengukur level kapabilitas dalam penerapan Tata Kelola Teknologi Informasi pada UPT TIK Universitas Tanjungpura selaku pihak pengembang dan pengelola sistem. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa pengukuran kesuksesan Sistem Informasi Akademik berdasarkan perspektif pengguna akhir sistem, rata-rata keseluruhan indikator yang diperoleh adalah 3.81. Berdasarkan hasil pengukuran berdasarkan penerapan Tata kelola Teknologi Informasi pada UPT TIK Universitas Tanjungpura selaku pihak pengembang dan pengelola sistem, 81,25% dari proses yang diukur telah mencapai Level 1- Performed Process. Adapun masih terdapat 3 proses COBIT 5 yang masih berada pada Level 0 - Incomplete Process, seperti Kelola Perjanjian Layanan, Kelola Kualitas, dan Kelola Pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian, kekurangan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran kesuksesan Sistem Informasi Akademik Universitas Tanjungpura menggunakan metode Delone & McLean selaras dengan hasil pengukuran level kapabilitas menggunakan metode COBIT 5 yang menandakan bahwa tata kelola Teknologi Informasi yang baik akan meningkatan kesuksesan sistem berdasarkan perspektif pengguna akhir.
PENGUKURAN TINGKAT KEAMANAN INFORMASI MENGGUNAKAN METODE INDEKS KAMI Samsiana Firmayanti Rahayu; Dian Prawira; Ibnur Rusi
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 9, No 03 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v9i03.51126

Abstract

Teknologi informasi yang terus menerus berkembang pesat, Semakin majunya teknologi harus dibarengi dengan terjaminnya keamanan informasi yang sangat rentan terhadap ancaman. Sehingga diperlukan kesiapan keamanan dan teknologi informasi untuk menjaga data dan informasi dengan baik. Dengan menjaga keamanan informasi berarti pula diperlukan adanya usaha dalam memperhatikan faktor-faktor keamanan dari seluruh piranti pendukung, fasilitas serta jaringan dalam proses pengolahan keamanan informasi. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak, menggunakan metode Indeks KAMI. Indeks KAMI merupakan alat yang disusun oleh tim Biro Keamanan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengukur dan menganalisis kesiapan atau kematangan keamanan informasi suatu organisasi. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi perbaikan dan hasil akhir berupa pengukuran keamanan informasi menggunakan Indeks KAMI hasil yang diperoleh adalah tingkat kematangan keamanan  informasi pada DISKOMINFO Kota Pontianak untuk divisi SE memiliki nilai 33 dengan kategori Tinggi, Divisi II Manajemen Tata Kelola Keamanan Informasi memiliki skor 51 dengan tingkat kematangan I+, Divisi III Manajemen Risiko Keamanan Informasi memiliki skor 36 dengan tingkat kematangan II+, Divisi IV Kerangka Manajemen Keamanan Informasi memiliki skor 65 dengan tingkat kematangan II, Divisi V Pengendalian Aset Keamanan Informasi memiliki skor 87 dengan tingkat kematangan II, Divisi VI Teknologi Informasi dan Keamanan memiliki skor 61 dengan tingkat kematangan III+ dengan hasil tersebut maka tingkat kematangan keamanan informasi berada pada (level) I+ s/d III+. Dengan demikian keamanan informasi pada DISKOMINFO Kota Pontianak masih memerlukan perbaikan keamanan.Kata Kunci : Indeks KAMI, , Keamanan Sistem Informasi, DISKOMINFO Kota Pontianak.
Pengukuran Kualitas Layanan Sistem Informasi Perpustakaan Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode LibQual, WebQual 4.0, dan Importance Performance Analysis (IPA) Dian Lestari; Ilhamsyah Ilhamsyah; Ibnur Rusi
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 01 (2022): Edisi April 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i01.52134

Abstract

Sistem Informasi Perpustakaan Universitas Tanjungpura yang beralamatkan perpustakaan.untan.ac.id.  Merupakan sebuah website yang memudahkan untuk mengakses informasi terkait perpustakaan. Penerapan sistem ini belum dapat dirasakan manfaatnya secara optimal, karena terkendala dari kurangnya sosialisasi dan tenaga ahli yang menangani sistem. Hal ini menyebabkan tujuan dan isi konten didalam sistem tidak dapat berkembang dan berjalan dengan semestinya. Dikarenakan alat pendukung dan penanganan sistem yang belum optimal.Untuk itu perlu adanya pengukuran kualitas layanan sistem. Metode yang digunakan sebagai media indikator penilaian adalah gabungan metode libqual terkait kualitas layanan perpustakaan dan Webqual 4.0 terkait kualitas website. Penggabungan kedua metode ini dimaksutkan agar penilaian kualitas website bisa sejalan dengan latar belakang keberadaan website tersebut yaitu terkait website perpustakaan. kemudian data diolah menggunakan metode Importance Performance Analysis untuk mengetahui prioritas utama perbaikan dan Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengetahui nilai kualitas secara keseluruhan. Hasil penilaian CSI perpustakaan berada pada kategori puas dengan nilai 0,75%. Hasil analisis tingkat kesesuaian  91,66% berada pada kategori masih kurang, dengan hasil analisis kesenjangan negatif (-0,34) dibawah harapan pengguna. Secara keseluruhan terdapat 7 variabel yang menjadi prioritas utama perbaikan, yaitu Usability terkait desain Website. Information Quality terkait kualitas konten dan Service Interaction Quality terkait kualitas interaksi pengguna dan Website. Kata kunci : Webqual 4.0, Library Quality, Customer Satisfaction Index, Importance Performance Analysis.
PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN PADA APLIKASI MOBILE JKN MENGGUNAKAN METODE E-SERVICE QUALITY DAN MODEL KANO (Studi Kasus : Kantor BPJS Kesehataan Kota Pontianak) Thedriana Riri; Renny Puspita Sari; Ibnur Rusi
Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi Vol 10, No 03 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/coding.v10i03.47885

Abstract

Teknologi Informasi (TI) pada era global saat ini semakin berkembang pesat, dengan kebutuhan manusia yang semakin kompleks, organisasi pemerintah maupun non- pemerintah berlomba-lomba menciptakan suatu layanan yang bisa memberikan kepuasan bagi penggunanya, salah satunya adalah BPJS Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas layanan aplikasi mobile JKN dan atribut yang sangat berpengaruh pada aplikasi mobile JKN menggunakan metode E-Service Quality dan Model Kano. Metode E-Service Quality adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan, yang menghitung nilai gap, kualitas layanan dan nilai kepuasan pelangan. Model Kano adalah model yang digunakan untuk mengkategorikan atribut suatu layanan. Kategori Model Kano yaitu Must be requirements, One dimensional requirements, Attractive requirements, Indifferent, Questionable, Reverse. Dimensi E-Service Quality digunakan untuk pembuatan kuesioner yaitu dimensi Website design, Reliability, Responsiveness, Security, Fulfillment, Personalization, Information, Empthy. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 100 orang responden pengguna akhir aplikasi mobile JKN Kota Pontianak dengan nilai E-Service Quality pada nilai gap yaitu bernilai negatif (-) dan nilai kualitas layanan pada aplikasi mobile JKN bernilai 0,8287, artinya kualitas layanan masih dikatakan belum baik, sedangkan nilai kepuasan pelanggan bernilai negatif (-) dapat dikatakan belum memenuhi kebutuhan pengguna aplikasi mobile JKN. Hasil pada pengkategorian Model Kano yaitu terdapat 5 atribut Indifferent, 4 atribut Attractive requirements, 1 atribut Must be requirements dan 20 atribut One dimensional requirements. Atribut yang sangat berpengaruh pada penelitian ini adalah One dimensional requirements.Kata kunci— E-Service Quality, Model Kano, Kualitas Layanan, BPJS Kesehatan Kota Pontianak, Aplikasi mobile JKN.