Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Pencegahan Bahaya Narkoba Bagi Siswa Sma Negeri I Ungaran Melalui Edukasi Pathway Game “Anti Narkoba” Sikni Retno Karminingtyas; Nova Hasani Furdiyanti; Rissa Laila Vifta
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.2 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.247 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i2.762

Abstract

Drug abuse is currently a global emergency problem. World Drugs Reports 2018 published by the United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), said that as many as 275 million people in the world or 5.6% of the world's population (aged 15-64 years) have used drugs. The number of drug abuse among students in 2018 (from 13 provincial capitals in Indonesia) reached 2.29 million people. One of the groups of people who are prone to being exposed to drug abuse are those in the age range 15-35 years or the millennial generation. The purpose of this service is to increase students' knowledge about the types and types of drugs circulating in the community, so that students recognize the signs, characteristics and symptoms of people who are dependent on drugs, prevention and provide information about treatment measures if they have experienced drug dependence. The service activity was carried out in 2 stages, before the participants were given a questionnaire as a pretest and given education about drugs after the participants filled out the questionnaire as a postest. There were 37 students involved in the activity from SMA N 1 Ungaran Semarang Regency. The pretest results show that students' knowledge about the symptoms and effects of drug dependence, as well as information about how to overcome addiction is still lacking. However, the average student can answer the examples and types of drugs very well. After being given education about Drug Abuse in Adolescents, there was an increase seen from the pretest and posttest scores in terms of knowledge about drugs, symptoms and adverse effects of addiction, prevention and ways of overcoming drug dependence.abstrakPenyalahgunaan Narkoba saat ini menjadi masalah kedaruratan global. World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 % dari penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi narkoba. Angka penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 (dari 13 ibukota provinsi di Indonesia) mencapai angka 2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial. Tujuan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai macam dan jenis Narkoba yang beredar di masyarakat, agar siswa mengenali tanda, ciri dan gejala dari orang yang mengalami ketergantungan terhadap Narkoba, pencegahan serta memberikan informasi mengenai tindakan penanganan bila sudah mengalami ketergantungan Narkoba. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam 2 tahap, sebelum kegiatan peserta diberikan kuesioner sebegai pretest dan diberikan edukasi mengenai Narkoba setelah kegiatan peserta mengisi kuesioner sebagai postest. Siswa yang terlibat dalam kegiatan sejumlah 37 orang berasal dari SMA N 1 Ungaran Kabupaten Semarang. Hasil Pretes menunjukkan bahwa pengetahuan siswa mengenai gejala dan efek ketergantungan Narkoba, serta info mengenai cara penanggulangan ketergantungan masih sangat kurang. Akan tetapi rata-rata siswa dapat menjawab mengenai contoh dan jenis Narkoba dengan sangat baik. Setelah diberikan edukasi mengenai Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja, terjadi peningkatan yang dilihat dari nilai pretes dan postes dalam hal pengetahuan tentang Narkoba, gejala dan efek buruk ketergantungan, pencegahan dan cara penanggulangan ketergantungan Narkoba.
Pencegahan Dini Bahaya Kolesterol dan Penyertanya Melalui Pengolahan Limbah Jelantah menjadi Waste Soap Serbaguna Sikni Retno Karminingtyas; Rissa Laila Vifta; Puji Lestari
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.3 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.96 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i1.890

Abstract

Coronary heart disease (CHD) is a disease that is very frightening and is still a problem, both in developed and developing countries. In developing countries from 1990 to 2020, the death rate from coronary heart disease will increase by 137% in men and 120% in women. This community service aims to provide insight and knowledge to the people of Lerep Village about the prevention of the dangers of cholesterol and provide soft skills on the use of used used oil waste to become versatile waste soap. The results of surveys and interviews with target partners, namely residents of Lerep Village by random sampling, stated that the use of used cooking oil in Lerep Village, especially in the RT 3 area, was still high. Housewives use bulk cooking oil more often than packaged cooking oil, and use this cooking oil repeatedly. Data and information from Lerep Village officials also stated that the increase in the death rate from stroke had increased in the last two years. The results of the evaluation of participant knowledge before being given socialization (pretest) were 22% good category, 42% adequate category and 36% poor category. While the knowledge of the participants after being given counseling (posttest) had increased. Knowledge related to cholesterol and its companions, changes in the behavior of using used cooking oil and healthy living behavior and processing of used cooking oil after being given counseling were very good category 94.44% and good or poor category 2.78% each. This Community Service Program can be continued and developed with outputs in the form of soap packaging and branding that further increase the promotional value and selling price.AbstrakPenyakit jantung koroner (PJK) merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan dan masih menjadi masalah, baik di negara maju maupun berkembang. Di negara berkembang dari tahun 1990 sampai 2020, angka kematian akibat penyakit jantung koroner akan meningkat 137 % pada laki-laki dan 120% pada wanita. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan wawasan serta pengetahuan masyarakat Desa Lerep tentang pencegahan bahaya kolesterol dan memberikan pembekalan softskill tentang pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi waste soap serbaguna. Hasil survey dan wawancara kepada mitra sasaran, yakni warga masyarakat Desa Lerep secara random sampling menyebutkan bahwa penggunaan minyak jelantah di Desa Lerep khususnya di wilayah RT 3 masih tergolong tinggi. Ibu rumah tangga lebih sering menggunakan minyak goreng curah dibandingkan minyak goreng kemasan, serta menggunakan minyak goreng tersebut secara berulang-ulang. Data dan informasi pejabat Desa Lerep juga menyebutkan bahwa kenaikan angka kematian akibat stroke meningkat dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Hasil evaluasi pengetahuan peserta sebelum diberikan sosialisasi (pretest) yaitu kategori baik sebesar 22%, kategori cukup 42% dan kategori kurang sebesar 36%. Sedangkan pengetahuan peserta setelah diberikan penyuluhan (postes) mengalami peningkatan. Pengetahuan terkait dengan kolesterol dan penyertanya, perubahan perilaku penggunaan minyak jelantah dan perilaku hidup sehat serta pengolahan minyak jelantah setelah diberikan penyuluhan yaitu kategori sangat baik 94,44% dan kategori baik maupun kurang masing-masing 2,78%. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan dengan luaran berupa pembuatan kemasan sabun dan branding yang lebih meningkatkan nilai promosi dan harga jualnya.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Tentang Antibiotik dan Pencegahan Resistensi di SMK Farmasi Putra Bangsa Salatiga Agitya Resti Erwiyani; Sikni Retno Karminingtyas; Istianatus Sunnah
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 4 No 2 (2023)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v4i2.1326

Abstract

Peningkatan penggunaan antibiotik pada manusia dan hewan mengakibatkan angka kejadian resistensi semakin meningkat secara signifikan. Upaya peningkatan pengetahuan masyarakat dilakukan untuk mendukung pengendalian resistensi antibiotik. Tingginya tingkat pengetahuan yang rendah pada masyarakat maka diperlukan adanya edukasi tentang penggunaan antibiotik dan bahaya resistensi antibiotik salah satunya siswa SMK sehingga nantinya dapat memberikan gambaran sejauh mana tingkat pengetahuan pada remaja. Sasaran kegiatan pengabdian adalah siswa SMK Farmasi Putra Bangsa sebanyak 41 siswa. Metode yang dilakukan memberikan edukasi tentang antibiotik dan pencegahan resistensinya serta mengukur tingkat pengetahuan siswa menggunakan kuesioner. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa tentang antibiotik dan pencegahan resistensinya termasuk kategori baik (87,8%).
Sosialisasi Penggunaan Antibiotik dan Pencegahan Resistensi pada Siswa SMK PGRI 1 Salatiga Agitya Resti Erwiyani; Istianatus Sunnah; Sikni Retno Karminingtyas
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 6 (2023): JAMSI - November 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.989

Abstract

Penggunaan antibiotik dalam menangani permasalahan terkait infeksi cukup tinggi dengan prevalensi berkisar antara 40 – 60%. Tingginya penggunaan antibiotik tidak seiring dengan tingginya tingkat pengetahuan tentang penggunaan antibiotik pada masyarakat. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait penggunaan antibiotik disebabkan karena kurangnya edukasi oleh tenaga kesehatan dan tingkat pendidikan yang rendah. Permasalahan mitra yang ditemukan pada tahapan analisis situasi adalah siswa SMK PGRI 1 Salatiga belum mengetahui pengetahuan tentang penggunaan obat antibiotik karena informasi terkait obat karena siswa tidak mendapatkan pelajaran tentang penggunaan obat. Sasaran kegiatan adalah masyarakat usia remaja dengan memilih salah satu sekolah SMK di kota Salatiga. Metode kegiatan dilakukan dengan pemberian edukasi atau materi yang disampaikan oleh tim pengabdi serta diskusi dan tanya jawab pada sesi akhir. Kegiatan dilakukan di SMK PGRI 1 Salatiga sebanyak 66 siswa jurusan asisten keperawatan kelas XII. Hasil sosialisasi yang disampaikan oleh tim pengabdi dapat meningkatkan pengetahuan siswa, hal ini terlihat saat kegiatan diskusi dan tanya jawab yang dilakukan setelah pemberian materi dapat dijawab baik dan benar oleh siswa.
Evaluasi Dosis Antibiotik Pada Pasien Demam Tyfoid Anak di Instalasi Rwat Inap RSI Sultan Agung Semarang dan RSUD Tugurejo Karminingtyas, Sikni Retno; Taufikarani, Adillina; Seralurin, Gabriel
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.329 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v1i1.30

Abstract

Latar Belakang : Demam tifoid adalah penyakit infeksi sistemik yang bersifat akut yang disebabkan oleh Salmonella Typhi. Demam tifoid merupakan salah satu penyakit infeksi yang pengobatannya memerlukan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang berlebihan dan pada beberapa kasus yang tidak tepat penggunaannya dapat menyebabkan masalah kekebalan antibiotic. Tujuan : Untuk mengetahui ketepatan dosis antibiotik pada pasien demam tifoid anak di instalasi rawat inap RSI Sultan Agung dan RSUD Tugurejo Semarang.Metode : Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian non eksperimental menggunakan pendekatan retrospektif. Teknik pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Analisa data dilakukan secara deskriptif. Hasil : Penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid anak adalah amoxicilline (23,08%), cefotaxime (28,67%) dan ceftriaxone (48,25%). Dari hasil evaluasi diketahui bahwa tepat dosis ( 67,13%) dan tidak tepat dosis (underdose)  (32,87%).  Simpulan : Evaluasi ketepatan dosis antibiotik pada pasien demam tifoid anak adalah tepat dosis sebanyak 67,13% dan tidak tepat dosis (underdose) sebanyak 32,87%.
Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama UPTD Puskesmas Ungaran Dan UPTD Puskesmas Ambarawa Dengan Intervensi Pemberian Home Pharmacy Care Hati, Anita Kumala; Karminingtyas, Sikni Retno; Devi, Dita Arisca; Damai Wati, Brian Resti
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.565 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v2i1.191

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis dengan pengobatan jangka panjang yang memerlukan kepatuhan. Salah satu intervensi yang komprehensif untuk penyakit DM adalah home pharmacy care untuk meningkatkan kepatuhan pasien. Kepatuhan minum obat pasien Diabetes Melitus yang dilihat dari parameter Modified Morisky’s Adherence Scale (MMAS-8), Gula Darah Puasa (GDP) dan pill count. Penelitian ini bertujuan melihat hasil intervensi Home Pharmacy care terhadap kepatuhan minum obat pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di UPTD Puskesmas Ungaran dan UPTD Puskesmas Ambarawa pada periode Mei hingga Juni 2018.  Hasil penelitian dengan uji T berpasangan ditinjau dari MMAS-8 didapatkan p value 0,118 pada kelompok kontrol dan 0,000 pada kelompok perlakuan. Sedangkans ditinjau dari GDP didapatkan p value 0,223 pada kelompok kontrol dan 0,000 kelompok perlakuan. Dan dengan uji T tidak berpasangan berdasarkan pill count didapatkan p value 0,000. Maka dapat disimpulkan pemberian home pharmacy care dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pasien DM tipe II di UPTD Puskeskmas Ungaran dan UPTD Puskesmas Ambarawa.Kata Kunci : Home pharmacy care, Diabetes Melitus Tipe 2, Kepatuhan.Diabetes Melitus is a chronic disease with long-term treatment that requires adherences. One of the most comprehensive interventions for DM patients is Home Pharmacy Care, that can monitor patient compliance. The study aims to determine the effect of Home Pharmacy Care DM against medication adherence which is seen from the parameter of Modified Morisky’s Adherence Scale (MMAS-8), blood glucose (GDP)  and pill count. This research was a quasi experimentpretest-posttest with control group design, the study conducted in Ungaran and Ambarawa public health center from May to Jun 2018. The sampling method was accidental sampling technique. Samples obtained were 62 people and divided into 2 groups of control group (31 people) and treatment group (31 people). The result of paired t-test indicated that p value of control group reviewed by MMAS-8 was 0,118 and treatment group was 0,000. Based p value glucose blood (GDP) of control group was 0,223 and  treatment group was 0,000. The result of independentt-test by p value of the pill count was 0,000. Home Pharmacy Care can improve medication adherence to Diabetes Melitus Type II patientsat the  Ambarawa public health center. Keywords  : Home pharmacy care, Diabetes Melitus Type 2, Adherence.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Praktik DAGUSIBU Obat pada Pengunjung Apotek Indobat Pakerisan Karminingtyas, Sikni Retno
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.536 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v5i1.1595

Abstract

Kesehatan merupakan hal terpenting bagi semua masyarakat. Berbagai masalah kesehatan khususnya terkait obat masih ditemui di masyarakat. Mulai penggunasalahan obat, penyalahgunaan obat, terjadinya efek samping obat dari yang paling ringan sampai berat dan sebagainya. Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang Obat (DAGUSIBU) merupakan program edukasi kesehatan guna mewujudkan Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan praktik DAGUSIBU obat pada pengunjung Apotek Indobat Pakerisan Kecamatan Denpasar Barat Bali. Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan pengumpulan data secara prospektif. Sampel penelitian adalah responden yang datang ke Apotek Indobat Pakerisan sebanyak 100 responden selama bulan Juli 2021 dengan teknik accidental sampling. Responden diberikan kuesioner yang sebelumnya sudah diuji validasi dan reliabilitasnya. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji gamma. Hasil penelitian tingkat pengetahuan tentang DAGUSIBU dengan kategori baik sebanyak 28 responden (28%), kategori cukup sebanyak 53 responden (53%) dan kategori kurang sebanyak 19 responden (19%). Praktik DAGUSIBU dengan kategori baik sebanyak 22 responden (22%), kategori cukup sebanyak 49 responden (49%) dan kategori kurang sebanyak 29 responden (29%). Berdasarkan uji gamma didapatkan nilai R sebesar 0,910 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Kesimpulan penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan DAGUSIBU dan Praktik DAGUSIBU dengan arah hubungan yang positif atau searah serta memiliki korelasi atau hubungan yang tinggi.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Indonesia Tentang Vaksin Covid-19: Profile of Public Knowledge Level in Indonesia About Covid-19 Vaccine Oktianti, Dian; Sikni Retno Karminingtyas; Nabila Hi Daud; Rina Suryati
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 7 No. 01 (2024): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijpnp.v7i01.3058

Abstract

The new coronavirus, known as Covid-19, is a highly contagious virus. Vaccination can be done to prevent the transmission of vaccination. This study aims to determine the level of public knowledge about the Covid-19 Vaccine so that it can increase public awareness to participate in vaccination. This research is an analytic descriptive research. The location of this study was Teluk Wetan Village and Saketa Village. Sampling was done by purposive sampling. The results obtained were that there were 4 questions that had criteria for a sufficient level of knowledge including the purpose of administering the vaccine, recognizing the Covid-19 vaccine, vaccine safety and the dose of vaccine administration. The other 10 questions fall into the category of insufficient knowledge level, which is indicated by a correct answer value of less than 56%. And the lowest percentage is knowledge about Post-Immunization Adverse Events (AEFI), namely Teluk Wetan Village with a result of 34.22% and 38.04% in Saketa Village. The conclusion of this study is the average level of knowledge about the Covid-19 vaccine in Teluk Wetan Village 53.89% and in Saketa Village 51, 37%. The average level of knowledge about the Covid-19 vaccine is in the category of less than 56%   ABSTRAK Virus Corona baru yang dikenal dengan Covid-19 merupakan virus yang sangat mudah menyebar dan menular. Vaksinasi dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan vaksnasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai Vaksin Covid-19 sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengikuti vaksinasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Lokasi penelitian ini adalah di Desa Teluk Wetan dan Desa Saketa. Pengambilan sampel dilakukan secara purpossive sampling. Jumlah responden yang ikut penelitian ini total adalah 160. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terdapat 4 pertanyaan yang memiliki kriteria tingkat pengetahuan cukup meliputi tujuan pemberian vaksin, mengenal vaksin Covid-19, keamanan vaksin dan dosis pemberian vaksin. Untuk 10 pertanyaan lainnya masuk dalam kategori tingkat pengetahuan kurang, yang ditunjukkan dengan nilai jwaban benar kurang dari 56%.dan yang memiliki persentase paling rendah adalah pengetahuan mengenai Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI), yaitu Desa Teluk Wetan diperoleh hasil 34,22% dan 38,04% di Desa Saketa. Simpulan penelitian ini adalah rata-rata tingkat pengetahuan mengenai vaksin Covid-19 di Desa Teluk Wetan 53,89% dan Desa Saketa 51,37%. Rata-rata tingkat pengetahuan mengenai vaksin Covid-19 masuk dalam kategori kurang kurang dari 56%.
Tingkat Pengetahuan Penggunaan Antibiotik pada Siswa SMK PGRI 1 Salatiga Sikni Retno Karminingtyas; Agitya Resti Erwiyani; Istianatus Sunnah
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, January 2024
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/proheallth.v6i1.2630

Abstract

Antibiotics are a class of drugs used to fight infections caused by bacteria. Antibiotics used inappropriately and wisely can cause resistance problems. Inappropriate use of antibiotics often occurs among the public. This is likely due to a lack of knowledge regarding the use of antibiotics. This study aims to analyze the level of antibiotic knowledge among students at SMK PGRI 1 Salatiga. This research is an observational study with a cross sectional and prospective approach conducted at SMK PGRI 1 Salatiga. The research sample is part of the population that meets the inclusion and exclusion criteria using a sampling technique, namely total sampling, and 66 respondents were obtained. Inclusion criteria include students of SMK PGRI 1 Salatiga class XII who are over 16 years old, willing to be respondents, able to write and read. Exclusion criteria include respondents who did not fill out the questionnaire completely. The data was tested using Chi-square and Gamma to determine the relationship between respondent characteristics and the level of knowledge of antibiotic use. Research shows that the gender of the students who took part in the research was 3 respondents (4.55%) male and 63 respondents (95.45%) female. The age of class as many as 2 respondents (3.03%). The level of good knowledge was 49 respondents (74.24%), sufficient knowledge was 13 respondents (19.70%) and poor knowledge was 4 respondents (6.06%). Gender and age are not related to the level of knowledge with significance values ​​of 0.282 and 0.564 respectively. ABSTRAK Antibiotik merupakan golongan obat yang digunakan untuk melawan infeksi yang diakibatkan oleh bakteri. Antibiotik yang digunakan tidak tepat dan bijak dapat menyebabkan munculnya masalah resistensi. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat tersebut banyak terjadi di kalangan masyarakat. Hal ini kemungkinan karena kurangnya pengetahuan terkait dengan penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengetahuan antibiotik di kalangan siswa SMK PGRI 1 Salatiga. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional dan bersifat prospektif yang dilakukan di SMK PGRI 1 Salatiga. Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dan didapatkan 66 responden. Kriteria inklusi meliputi siswa siswi SMK PGRI 1 Salatiga kelas XII yang berusia lebih dari 16 tahun, bersedia menjadi responden, dapat menulis dan membaca. Kriteria eksklusi meliputi responden yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap. Data diuji dengan Chi-square dan Gamma untuk mengetahui hubungan karakteristik responden dengan tingkat pengetahuan penggunaan antibiotik. Penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin siswa yang mengikuti penelitian yaitu laki-laki sebanyak 3 responden (4,55%) dan perempuan 63 responden (95,45%). Usia siswa kelas XII yang mengikuti penelitian yaitu usia 17 tahun sebanyak 25 responden (37,88%), usia 18 tahun sebanyak 31 responden (46,97%), usia 19 tahun sebanyak 8 responden (12,12%) dan usia 20 tahun sebanyak 2 responden (3,03%). Tingkat pengetahuan baik sebesar 49 responden (74,24%), pengetahuan cukup sebesar 13 responden (19,70%) dan pengetahuan kurang sebesar 4 responden (6,06%). Jenis kelamin dan usia tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan dengan nilai signifikansi masing-masing 0,282 dan 0,564.
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU-IBU PKK DALAM SWAMEDIKASI DAN ASUHAN KEPERAWATAN MANDIRI Karminingtyas, Sikni Retno; Oktianti, Dian; Haryani, Siti
Journal of Community Empowerment Vol 3, No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v3i1.24833

Abstract

Self-medication is an action taken by a person to treat a disease without a doctor's prescription. Apart from self-medicating with drugs, people often treat illnesses with non-pharmacological therapy. Non-pharmacological therapy such as lifestyle modification which includes various actions that can support healing such as fever, pain and others. The aim of this service is to provide knowledge to PKK mothers in carrying out self-medication, using medication and treating minor illnesses appropriately independently, such as treating high fever in children with tepid sponges. The service activity was carried out in Siroto RT 3 RW 1, Candirejo Village and was carried out with a target group of 25 PKK women. Before counseling is carried out, screening or data collection is carried out using a questionnaire regarding knowledge of self-medication, introduction to drugs and examples as well as independent nursing care as pre-test data. After that, education was provided and data collection continued as a post-test. After obtaining the pre and post test data, proceed with data processing. Based on the evaluation before being given education, PKK mothers' understanding was in the poor category as many as 4 respondents (16.00%), sufficient as many as 14 respondents (56.00%) and good as many as 7 respondents (28.00%). Evaluation after being given education, the understanding of PKK mothers has increased, namely in the very good category of 25 respondents (100.00%).