Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Status Hematologis Ayam Ras Petelur yang Dipelihara secara Intensif dan Free-Range pada Musim Hujan Khatifah; Abdullah Syahid; Sahari Banong; Wempie Pakiding
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v4i1.2054

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil hematologis ayam ras petelur yang dipelihara secara intensif dan free range pada musim hujan. Sebanyak 54 ekor ayam ras petelur (Lohmann Brown) berumur 65 minggu dipelihara dengan sistem instensif, serta free-range pola rotational dan pola countinuous. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan (setiap ulangan terdiri dari 6 ekor ayam sebagai ulangan), penelitian dilaksanakan dengan tiga model pemeliharaan, pada akhir pemeliharaan dilakukan pengambilan sampel sel darah dari 18 ekor ayam. Hasil penelitian menunjukkan sistem pemeliharaan intensif serta free-range pola rotational dan countinuous tidak berpengaruh terhadap hematokrit (P > 0,05) namun berpengaruh terhadap jumlah eritrosit dan jumlah leukosit (P < 0,05). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemeliharaan ayam ras petelur dengan sistem free-range dapat memperbaiki tingkat kesejahteraan dan kesehatan ternak pada musim hujan dilihat dari status hematologisnya, sehingga dapat diterapkan dalam manajemen pemeliharaan ayam ras petelur.
Karakteristik Pertumbuhan dan Kandungan Bahan Kering Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum cv.Mott) pada Pertanaman Campuran dengan Legum Sentro A. Ni’mahtul Churriyah; Khatifah Khatifah; Putra Astaman
Media Agribisnis Vol. 7 No. 1 (2023): Mei
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v7i1.3221

Abstract

Sistem pertanaman campuran dapat menunjang pertumbuhan dan produktivitas rumput gajah mini sebagai pakan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem pertanaman campuran dengan komposisi yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi rumput gajah mini. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan yaitu ulangan yaitu : P0 = Kontrol 100% (hanya rumput gajah mini); P1 = Rumput gajah mini 60% + Sentro 40%; P2 = Rumput gajah mini 50% + Sentro 50%; P3 = Rumput gajah mini 40% + Sentro 60%. Variabel pengamatan yaitu pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah anakan, luas daun, klorofil daun, dan produksi berat kering rumput gajah mini. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa komposisi perlakuan P3 yang memiliki pertumbuhan dan produksi yang baik di bandingkan dengan perlakuan P0, P1 dan P2.
Pengaruh Penambahan Asam Amino Glutamin secara in ovo pada Periode Inkubasi terhadap Daya Tetas dan Berat Tetas Telur Ayam Kampung: Effect of in ovo Injection of Glutamine during Incubation Period on Hatchability and Hatching Weight of Native Chicken Khatifah; Djoni Prawira Rahardja; M. Rachman Hakim
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jaa.v7i1.591

Abstract

Availability of meat and egg among rural communities comes from native chickens. However, the productivity of native chickens is still relatively low. The aim of this research was to determine the effect of in ovo feed of glutamine on hatchability and hatching weight of native chicken egg. As many 300 fertile eggs used, which were injected with glutamine at day 7 of incubation period. The research was arranged as a Completely Randomized Design (CRD) of 5 treatments, 3 replications. As for the treatments consisted of P0 (negative control); P1 (injected 0,5 ml 0,9% NaCl); P2 (injected 0,5 ml 0,5% glutamine in 0,9% NaCl); P3 (injected 0,5 ml 1,0% glutamine in 0,9% NaCl); P4 (injected 0,5 ml 1,5% glutamine in 0,9% NaCl). The results indicated that hatchability of the eggs fed in ovo by 0,9% NaCl (P1) and 0,5% glutamine (P2) were higher compared to the control and the other treatments. Thus, in ovo feed of glutamine on the 7thday of incubation resulted in higher hatchability with the injection of NaCl without glutamine and the hatching weight tended to bee higher at the level of 1,5%.
Evaluasi Manajemen Pemberian Pakan Kambing Peranakan Etawa (PE) di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Ternak dan Pakan di Wilayah Kabupaten Majene Agni Ayudha Mahanani; Andi Sukma Indah; Irmayanti Irmayanti; Ruth Dameria Haloho; Adli Putra Ermanda; Nita Adillah Pratiwi; Jisril Palayukan; Weny Dwi Ningtiyas; Khatifah Khatifah
JURNAL TRITON Vol 14 No 2 (2023): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v14i2.463

Abstract

Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Sulawesi Barat mengadakan pengusulan pembetukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Ternak dan Pakan pada tahun 2016 untuk dapat mengolah dan mengembangkan industri peternakan di wilayah Sulawesi Barat khususnya Kabupaten Majene yang sedang mengembangkan bibit Kambing Peranakan Etawa (PE). Kambing PE merupakan kambing hasil persilangan Kambing Etawa (kambing jenis unggul dari India) dengan Kambing Kacang (lokal) yang relatif lebih baik mampu beradaptasi dengan kondisi iklim Indonesia. Penelitian lapangan ini yang bertujuan untuk memberi informasi dan gambaran mengenai tata laksana manajemen pemberian pakan pada ternak kambing di UPTD X. Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengetahui tata laksana manajemen pemberian pakan pada ternak kambing di UPTD X yaitu dengan cara mengikuti praktik secara langsung, melakukan pengumpulan data melalui wawancara, dan observasi langsung terkait data keadaan umum, sumber pakan, prosedur pemberian pakan, dan manajemen pemberian pakan kambing PE di UPTD X. UPTD X memiliki 24 ekor kambing PE yang dipelihara dengan sistem intensif. Pakan ternak yang diberikan di UPTD X terdiri dari hijauan segar, konsentrat dan mineral block. Namun, prosedur dan manajemen pakan belum sesuai dengan kebutuhan ternak, berdasarkan fase pertumbuhan dan produktifitas ternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemeliharaan di UPTD X terutama pada manajemen pemberian pakan kambing PE yang dilakukan belum cukup baik dan belum memenuhi kriteria pemberian pakan yang mengutamakan kuantitas dan kualitas yang dapat meningkatkan produksi, pertumbuhan juga mensejahterakan ternak.
PELATIHAN PEMBUATAN MINERAL BLOK SEBAGAI SUPLEMEN TERNAK RUMINANSIA DI UPTD PEMBIBITAN DAN PAKAN TERNAK DINAS PERTANIAN PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KAB. MAJENE Haloho, Ruth Dameria; haloho, ruth; yanti, irma; mahanani, Agni Ayudha; Indah, Andi Sukma; Ermanda, adli Putra; Ningtiyas, Weny Dwi; Pratiwi, Nita Adila; Palayukan, Jisril; -, Khatifah; nuraliah, siti
Jurnal Agro Dedikasi Masyarakat (JADM) Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jadm.v4i1.14456

Abstract

Pelatihan pembuatan mineral block sebagai suplemen ternak ruminansia di UPTD Pembibitan dan Pakan Ternak Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Kab. Majene bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petugas tentang inovasi pengolahan pakan ruminansia dan transfer teknologi pembuatan mineral blok sebagai pakan suplemen. Metode  yang dilakukan meliputi tahapan Sosialisasi pembuatan mineral block sebagai suplemen ternak ruminansia, selanjutnya tahap diskusi dengan peserta dan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi petugas di UPTD Pembibitan dan Pakan Ternak, dan terakhir  demonstrasi pembuatan mineral block. (daur ulang). Hasil kegiatan ini adalah peserta mengetahui pembuatan mineral block sebagai pakan suplemen ternak ruminasia. Pentingnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai inovasi dan teknologi pembuatan mineral block sebagai pakan suplemen ternak ruminansia.
Kualitas Fisik Silase Jerami Jagung dengan Pemberian Tepung Ubi Kayu (Mannihot Uttilissima) Sebagai Bahan Aditif Churriyah, A. Ni’mahtul; Khatifah, Khatifah; Astaman, Putra; Intan, Intan; Ramli, Salmiati
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 1 (2024): AGROVITAL VOLUME 9, NOMOR 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v9i1.4976

Abstract

Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas fisik silase dengan memanfaatkan limbah sisa hasil pertanian berupa Jerami jagung menggunakan teknik pengolahan silase dengan penambahan tepung ubi kayu (Mannihot uttilissima) sebagai bahan aditif. Metode Penelitian ini, yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan, dengan pengamatan warna, aroma atau bau dan tekstur silase. Hasil pengamatan di peroleh hasil kriteria warna silase yang paling baik di pilih panelis adalah A4 (3,73), A3 (3,60), A2 (3,20), dan A1 (3,07). Perolehan aroma atau bau yang di hasilkan silase yaitu perlakuan A4 (3,67), A3 (3,53), A2 (2,80), dan A1 (2,13). Hasil pengamatan kualitas silase berdasarkan tekstur yang menunjukkan kualitas terbaik yaitu perlakuan A4 (4,00), A3 (3,93), A2 (3,93) dan A1 (3,20). Berdasarkan Hasil Pengamatan dapat disimpulkan bahwa kualitas fisik silase Jerami jagung dengan penambahan bahan aditif tepung ubi kayu mempengaruhi warna, aroma atau bau dan tekstur silase pada perlakuan A4, A3 dan A2. Kualitas fisik jerami jagung dengan penambahan bahan aditif tepung ubi kayu mempengaruhi warna, aroma/bau dan tekstur silase pada perlakuan A4, A3 dan A2.
Peningkatan Populasi Ayam Kampung dengan Penerapan Teknologi Penetasan Modern Hamdan, Khatifah; Adli Putra Ermanda; Sintiya; Muhammad Salihin; Putri Addini Rizky; Nur Ina
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 7 Nomor 4 Tahun 2024
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v7i4.3669

Abstract

Kegiatan pengabdian bertujuan untuk memberikan pelatihan inovasi teknologi penetasan telur dengan menggunakan mesin tetas otomatis kepada masyarakat agar dapat meningkatkan populasi ayam kampung. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan melalui pelatihan, praktek dan pendampingan mengenai inovasi penetasan menggunakan mesin tetas otomatis. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan yaitu tahap persiapan survei awal, penentuan target mitra, pelaksanaan program kegiatan dan monotoring dan evaluasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian yaitu: terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai keunggulan teknologi penetasan telur dan cara mengoperasikan mesin tetas sebesar 80%. Sedangkam daya tetasnya mencapai 90%. Adapun kesimpulan yaitu penetasan menggunakan mesin tetas otomatis dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat serta dapat meningkatkan populasi ayam kampung. 
Morfometri Usus Halus Ayam Kampung Hasil Injeksi Asam Amino Glutamin dengan Pelarut yang Berbeda Khatifah; A. Ni’mahtul Churriyah; Andi Sukma Indah
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol. 6 No. 3 (2024): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v6i3.18

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi morfometri usus halus ayam kampung hasil injeksi asam amino glutamin dengan pelarut yang berbeda. Menggunakan 300 butir telur tetas dan 15 ekor ayam jantan. Pada hari ke tujuh periode inkubasi dilakukan candling dan injeksi. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga ulangan, P1 (tanpa injeksi); P2 (NaCl 0,9%); P3 (ringer laktat); P4 (glutamin 1,0% + NaCl 0,9%); P5 (glutamin 1,0% + ringer laktat). Hasil injeksi asam amino glutamin dengan pelarut yang berbeda dapat memberikan pengaruh nyata (P < 0,05) pada persentase panjang relatif doudenum, jejenum dan ileum. Sedangkan pada persentase bobot relatif segmen usus halus tidak menunjukkan pengaruh nyata (P > 0,05). Dapat disimpulkan bahwa injeksi larutan NaCl 0,9% (P2) dan ringer laktat (P3) dapat menambah persentase panjang usus halus, sedangkan persentase berat usus halus cenderung sama.
PENGGOLAHAN KOMPOS DENGAN METODE KOMBINASI MIKROORGANISME DAN VERMICOMPOS DALAM MENGURANGI LIMBAH BIOMASSA Mahanani, Agni Ayudha; Khatifah, Khatifah; Mayangsari, Riska; Miranda, Miranda; Nurfatimah, Nurfatimah; Safriadi, Safriadi; Triadi, Muhammad Yunus; Andika, Andika
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 3 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i3.2243

Abstract

Sebagian besar masyarakat Desa Onang menekuni pekerjaan bertani tanaman pangan dan buah-buahan, juga memelihara ternak kambing, sapi, dan ayam. Industri pertanian dan peternakan menyumbang produksi limbah hasil samping dan limbah kotoran yang tidak diolah, tidak dimanfaatkan hanya dibuang dan dibakar. Oleh karena itu, apabila limbah-limbah tersebut  tidak di olah akan menyebabkan pencemaran berupa bau busuk, dan dapat mengundang vector penyebar wabah penyakit baik pada bidang pertanian, ternak dan juga manusia. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada anggota kelompok tani/peternak dalam mengolah limbah biomassa menjadi kompos. Serta menambah keterampilan anggota kelompok tani/peternak dalam memanfaatkan limbah dengan kombinasi mikroorganisme dan vermicompos. Metode pelaksanaan meliputi survei lokasi kegiatan, sosialisasi, penyerahan alat dan pelatihan. Sosialisasi meliputi pemberian materi tentang limbah, manfaat dan pengolahannya menjadi produk penunjang hasil pertanian dan peternakan. Pelatihan pengolahan limbah biomassa menjadi kompos dengan metode kombinasi mikroorganisme (mikrobat) dan vermikompos. Kegiatan survei lokasi dilakukan dengan melakukan wawancara dan berkoordinasi dengan kepala desa Onang, sehingga didapatkan hasil bahwa permasalahan yang terdapat desa Onang adalah limbah yang melimpah. Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan memaparkan materi tentang pengenalan limbah, manfaat dan pengenalan teknologi sehingga timbul beberapa pertanyaan terkait pengolahan limbah menjadi kompos. Kegiatan selanjutnya yaitu penyerahan alat yang meliputi alat dan bahan yang dipergunakan pada kegiatan pelatihan. Kegiatan pelatihan ini yaitu sebelum melakukan pelatihan terdapat 25% peserta yang memahami pembuatan kompos dan setelah melakukan pelatihan pengetahuan peserta meningkat menjadi 75% yang memahami pembuatan kompos. Kesimpulan yang diperoleh yaitu setelah melakukan kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani/peternak dalam mengolah limbah menjadi kompos.
Effect of Raising Laying Hens in Intensive, Continuous and Rotational Free-Range Systems on Egg Production and Yolk Cholesterol Content Khatifah, Khatifah; Mahanani, Agni Ayudha; Salihin, Muhammad
Jurnal Agripet Vol 25, No 1 (2025): Volume 25, No. 1, April 2025
Publisher : Faculty of Agriculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v25i1.41609

Abstract

This study aimed to evaluate the effects of raising laying hens in intensive cage and various free-range systems on hen-day production (HDP), egg weight, egg mass, yolk cholesterol, and yolk protein content. A total of 80 Isa Brown laying hens, aged 15 weeks and with an average starting weight of 1.20 kg, were assigned to four different rearing treatments: P1 (intensive cage system), P2 (continuous free-range system), P3 (rotational free-range system with two relocations), and P4 (rotational free-range system with four relocations), each with four replicates. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA), and significant differences (P0.05) among treatments were further evaluated using Duncan's multiple range test. The results showed that the rearing system significantly influenced daily body weight gain (DBWG), daily feed intake (DFI), HDP, egg weight, egg mass, feed conversion ratio (FCR), and yolk cholesterol content (P0.05), but had no significant effect on yolk protein content (P0.05). In conclusion, continuous free-range systems led to higher HDP and egg mass, while the intensive cage system resulted in greater egg and body weight, along with higher feed intake. The continuous free-range system was associated with a lower FCR, and the rotational free-range system with four relocations yielded the lowest yolk cholesterol levels.