Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Overview of HIV, Syphilis and Hepatitis B Screening for Pregnant Women at the Selemadeg Community Health Center, Tabanan Regency, 2019-2021 Luh Gede Erawati; Made Widhi Gunapria Darmapatni; I Nyoman Wirata; Gusti Ayu Marhaeni
Jurnal Ilmiah Kebidanan (The Journal Of Midwifery) Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Midwifery Department of Health Polytechnic, Ministry of Health, Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jik.v11i2.2559

Abstract

Transmission of HIV, Syphilis, and Hepatitis B from mother to child is a vertical transmission. Transmission occurs during pregnancy, during childbirth and during breastfeeding. A strategy is needed to prevent the transmission of HIV, Syphilis and Hepatitis B from mother to child. To overcome this, the government makes PMTCT policy in an effort to eliminate the transmission of triple elimination. The purpose of the study was to determine the description screening of HIV, Syphilis and Hepatitis B in pregnant women at the Selemadeg Health Center. This type of research is descriptive. The research was conducted at the Selemadeg Health Center in May 2022. The type of secondary data, the instrument of collection with data collection sheets. The characteristics of pregnant women are 82.1% aged 20-35 years, 53.1% working mothers, 50.8% have high school education, 49.3% have one child. The results of the screening in pregnant women are one person (0.2%) HIV reactive, six persons (1%) Syphilis reactive, and two persons (0.3%) Hepatitis B reactive.  Pregnant women with HIV reactive results are 100% in the age group 20-35 years,100% housewife,100% high school education, and 100% primipara. Syphilis reactive results are 83.3%, in the age group 20-35 years, housewife (66,7%), high school education (66.7%) and multipara (66.7%). Hepatitis B reactive results are 50% in the age gruop 20-35 years, 50 % in the age group 35 years, 50%, 50% housewife, 50% working mom, 50% high school education 50% and overall multipara. For primary health center to optimize health promotions regarding Prevention of Mother to Child Transmission (PMTCT) at the Selemadeg Health Center.
EDUKASI TENTANG KANKER PAYUDARA MENINGKATKAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI Marhaeni, Gusti Ayu; Suindri, Ni Nyoman; Arneni, Ni Putu Gita; Habibah, Nur; Dewi, Ni Nyoman Astika
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i2.1438

Abstract

Kanker payudara merupakan penyebab kematian akibat kanker paling umum pada wanita di negara-negara berkembang. Kanker payudara dapat dideteksi dengan metode Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Deteksi dini oleh wanita disebut dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Partisipasi perempuan dan remaja putri dalam program skrining kanker payudara masih rendah. Hal ini disebabkan rendahnya kesadaran akan manfaat melakukan deteksi dini kanker payudara dan rasa malu. Pengetahuan remaja tentang kanker payudara dapat mempengaruhi perilaku remaja dalam melakukan deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan payudara sendiri. Dengan rendahnya cakupan SADANIS maka salah satu cara yang mungkin dilaksanakan adalah melatih masyarakat tentang SADARI. Salah satu kelompok berisiko untuk terjadinya tumor pada payudara adalah remaja putri. Anggota kelompok sasaran adalah remaja putri sejumlah 60 orang di SMA Negeri 1 Rendang. Media pembelajaran yang digunakan adalah modul dan leaflet dengan alat bantu berupa LCD dan laptop. Sebelum penyuluhan dilakukan penggalian pengetahuan, sikap dan keterampilan remaja putri terlebih dahulu melalui kuesioner (pretest) dan setelah mengikuti penyuluhan dilakukan evaluasi terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan remaja putri (posttest). Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat tingkat pengetahuan, sikap dan praktik remaja putri setelah diberikan intervensi berupa penyuluhan menunjukkan 80% responden memiliki pengetahuan baik, dan 20% memiliki pengetahuan cukup. Pada variabel sikap 98,3% bersikap positif dan hanya 1,7% yang bersikap negatif. Pada variabel praktik 80% responden telah melaksanakan praktik SADARI dengan benar dan 20% melaknakan praktik dengan salah. Hal ini menunjukkan peningkatan tingkat pengetahuan, sikap dan praktik remaja putri setelah diberikan intervensi pendidikan kesehatan. Pendidikan dasar kepada remaja putri perlu diberikan untuk memberikan informasi tentang SADARI untuk memperluas pengetahuannya tentang SADARI, memberikan panduan cara melakukan pemeriksaan SADARI dengan benar, dan mempengaruhi keinginan remaja putri untuk melakukan SADARI secara mandiri.
MANFAAT PENDIDIKAN KESEHATAN INDIVIDUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT UMUM KARANGASEM TAHUN 2023 Ekawathi, Ni Luh; Wirata, I Nyoman; Marhaeni, Gusti Ayu
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 10 No 3 (2023): Desember 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ACH.2023.v10.i03.p04

Abstract

ABSTRAKPendidikan kesehatan merupakan proses perubahan perilaku yang dinamis dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain dan pula seperangkat prosedur, sehingga ibu hamil dengan sukarela dan berdasarkan kesadaran, penuh perhatian, akan menerima perilaku tersebut (mengubah perilaku) tentang Hepatitis B pada ibu hamil. Tujuan penelitian mengetahui manfaat pendidikan kesehatan metode individual terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Hepatitis B studi dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Karangasem tahun 2023. Desain Penelitian pre-experiment one group pre-test-post test, intervensi dengan pendidikan kesehatan metode individual. Besar sampel 25 orang diambil secara purposive sampling. Analisa dengan Wilcoxon. Hasil rata-rata pengetahuan sebelum diberikan intervensi 54,8, rata-rata setelah diberikan intervensi 64,8. Hasil uji Wilcoxon p value 0,001. Kesimpulan pendidikan kesehatan metode individual terhadap bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang Hepatitis B di Rumah Sakit Umum Daerah Karangasem tahun 2023. Saran tenaga kesehatan agar meningkatkan promosi kesehatan secara individual khususnya yang berhubungan dengan Hepatitis B.Kata kunci : Hepatatis B, Pengetahuan , Pendidikan kesehatan
GAMBARAN AKSEPTOR KB TIDAK MENGGUNAKAN MKJP (METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG) DI DESA DAWAN KALER KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2023 Sutasning, Ni Wayan; Marhaeni, Gusti Ayu; Ayu Novya Dewi, I Gusti Agung
ARCHIVE OF COMMUNITY HEALTH Vol 10 No 3 (2023): Desember 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Berasosiasi Dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ACH.2023.v10.i03.p08

Abstract

ABSTRACTThe still high population increase is an important problem faced by Indonesia in the Population Sector. The family planning program intends to control the population. Long- Term Contraception (MKJP) is a long-acting contraceptive drug used to prevent pregnancy, delay pregnancy, and overcome infertility. The purpose of the study was to determine the factors that I influence in the low coverage of the use of long-term contraceptive methodsI (MKJP). The data used is primary data, the type of research used is descriptive. The study was conducted in all mothers using non- MKJP family planning in Dawan Kaler Village, Klungkung. The study sample was 77 people using simple random sampling. The results of the study were the age factor of the majority aged 36 – 45 years (33.77%), the work factor was not working (48.52%), the education factor was mostly high school (41.56%), the largest knowledge factor was sufficient (44.16%), the attitude factor was mostly positive (75.32%) and the majority of husband support factors were not supportive (68.83%). The conclusion of this study was that most respondents were aged 36-45 years, did not work, had a high school education, sufficient level of knowledge, were positive and their husbands were not supportive.Keywords: Overview of KB Acceptors Not Using MKJP
Pemberdayaan Kesehatan Ibu Hamil Melalui Edukasi Gentle Prenatal Yoga dengan Media Video di Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas Kuta Selatan Kabupaten Badung Provinsi Bali Astiti, Ni Komang Erny; Marhaeni, Gusti Ayu; Wirata, I Nyoman
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 5 (2024): JAMSI - September 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1346

Abstract

Perubahan musculoskeletal kehamilan menyebabkan hiperlordosis, pelebaran dan peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka dan simpisis pubis sehingga timbul ketidaknyamanan seperti low back pain (LBP), nyeri pinggir bawah simpisis dan kram. Ketidaknyamanan tersebut dirasakan mengganggu aktivitas ibu. Prenatal gentle yoga yang dilakukan secara benar dan rutin, efektif mencegah dan mengatasi ketidaknyamanan muskuloskeletal. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Kuta Selatan tidak dapat melaksanakan secara rutin prenatal gentle yoga di setiap desa karena keterbatasan jumlah fasilitator dan belum adanya media pembelajaran bagi ibu hamil untuk melakukan prenatal gentle yoga secara mandiri di rumah. Metode Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat (PKM) berupa demonstrasi dan pemberian video prenatal gentle yoga meliputi pengertian, manfaat, persiapan dan langkah-langkah prenatal gentle yoga dari pemanasan, gerakan inti dan relaksasi. PKM melalui edukasi prenatal gentle yoga sebagai upaya meningkatkan kebugaran dengan metode demonstrasi dan media video menyebabkan peningkatan skor sebelum dan setelah kegiatan secara signifikan dengan positive ranks 30 dan ρ=0.000. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan kesehatan dan kebugaran ibu hamil dapat dilakukan dengan prenatal gentle yoga secara teratur, sehingga sebaiknya fasilitas kesehatan memenuhi kebutuhan tersebut dengan menyediakan layanan prenatal gentle yoga dengan menggunakan media video.
EDUKASI ANEMIA DAN PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI Habibah, Nur; Dewi, Ni Nyoman Astika; Kurniawan, Bayu Surya; Marhaeni, Gusti Ayu; Sri Dhyanaputri, I Gusti Ayu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 6, No 1 (2024): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v6i1.1408

Abstract

Adolescents are individuals with an age range of 10-19 years and are in the phase of life between childhood and adulthood. Growth and development during adolescence are associated with physical, physiological, psychological, behavioral, and social changes. The transitional conditions of growth and development during adolescence cause an increase in the need for nutritional intake and other essential nutrients, making adolescents more prone to anemia. This community service activity was carried out with the aim of increasing knowledge about anemia and hemoglobin levels in the target group, as many as 100 adolescent girls at SMP 1 Ubud, Gianyar.  This activity was carried out through several stages, namely: socialization, coordination and preparation of activities, pretest, presentation of material, posttest, checking hemoglobin levels, and evaluation of activities. The results of the activity showed that there was an increase in the knowledge of adolescent girls about anemia from poor to very good knowledge. Based on the results of laboratory examinations, it was found that 14% of respondents were anemic with hemoglobin levels <12 g/dL. Counseling activities and examination of hemoglobin levels need to be carried out continuously by involving various related institutions so that decreasing incidence of anemia can be achieved.
Riwayat Asfiksia Dengan Hiperbilirubinemia Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cahaya Bunda Tabanan Friyati, Ni Luh Gede Mei; Suindri, Ni Nyoman; Suarniti, Ni Wayan; Marhaeni, Gusti Ayu; Astiti, Ni Komang Erny
Journal of Borneo Holistic Health Vol 7, No 2 (2024): JOURNAL OF BORNEO HOLISTIC HEALTH
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borticalth.v7i2.5572

Abstract

Latar belakang: Hiperbilirubinemia adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin mencapai suatu nilai yang mempunyai potensi menimbulkan kern ikterus kalau tidak ditanggulangi dengan baik. Survei Kesehatan Demografi Indonesia (SDKI) 2022 mengatakan terdapat 16,9 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah hiperbilirubin. Pada tahun 2022 di Rumah Sakit Ibu dan Anak Cahaya Bunda terdapat peningkatan kasus hiperbilirubin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan riwayat asfiksia dengan hiperbilirubinemia di RSIA Cahaya Bunda.  Metode: Jenis Penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pelaksanaan Bulan Maret 2024 dengan teknik Conseccutive sampling. Berdasarkan rumus maka sampel minimal dalam penelitian ini adalah 85. Pengumpulan data dengan tabel pedoman pengumpulan data yang berisi variabel yang diteliti. Hasil: Analisis data menggunakan analisis univariat dalam bentuk distribusi frekuensi didapat hasil 36 responden dengan asfiksia dan 64 responden yang mengalami hyperbilirubinemia. Analisis bivariat menggunakkan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p0.05. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara asfiksia (p=0,002) dengan hiperbilirubinemia. Simpulan: Bayi yang mengalami asfiksia saat baru lahir berpotensi mengalami hiperbilirubinemia. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa mengembangkan hasil penelitian ini dengan menambahkan  kasus kontrol agar penelitian ini menjadi lebih sempurna.
Pelatihan Dan Pemberdayaan Ibu-Ibu Pkk Untuk Pencegahan Stunting Di Desa Sekardadi Kabupaten Bangli Tahun 2024 Arini, NI Wayan; Gama, I Ketut; Marhaeni, Gusti Ayu; Wiardani, Ni Komang; Rusminingsih, Ni Ketut; Widhya HS, Cokorda Dewi
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 7, No 2 (2025): APRIL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v7i2.3976

Abstract

Short toddlers (stunting) is a chronic nutritional problem caused by a lack of nutritional intake over a long period of time which results in factors that provide food that does not meet the nutritional needs of children. The occurrence of stunting in toddlers is caused by various factors. The direct cause is a lack of food intake and the presence of infectious diseases. Other causes are lack of maternal knowledge, wrong parenting patterns and poor hygiene and sanitation. The objectives of the Sustainable Regional Development Program are to: Increase knowledge about nutrition, especially nutrition for pregnant women to prevent stunting and Improve skills in making nutritious food using local ingredients available in the area.The results of this community service were that the percentage of PKK women's knowledge level before education had the most adequate criteria 48 people (90.57%). After education, the most are in good criteria 45 people (84.90%). The average knowledge score of PKK mothers before being given education was 66, including sufficient criteria. After education, the average score increased to 77.3, including good criteria. There was an increase in knowledge and skills after training. So that the knowledge and skills gained during the training can be applied in everyday life. Tempe Labu Siam Nugget and Lato Dimsum, can be made in various ways such as making crispy nuggets so that children don't get bored
Pelatihan Dan Pemberdayaan Ibu-Ibu Pkk Untuk Pencegahan Stunting Di Desa Sekardadi Kabupaten Bangli Tahun 2024 Arini, NI Wayan; Gama, I Ketut; Marhaeni, Gusti Ayu; Wiardani, Ni Komang; Rusminingsih, Ni Ketut; Widhya HS, Cokorda Dewi
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 7, No 2 (2025): APRIL
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v7i2.3976

Abstract

Short toddlers (stunting) is a chronic nutritional problem caused by a lack of nutritional intake over a long period of time which results in factors that provide food that does not meet the nutritional needs of children. The occurrence of stunting in toddlers is caused by various factors. The direct cause is a lack of food intake and the presence of infectious diseases. Other causes are lack of maternal knowledge, wrong parenting patterns and poor hygiene and sanitation. The objectives of the Sustainable Regional Development Program are to: Increase knowledge about nutrition, especially nutrition for pregnant women to prevent stunting and Improve skills in making nutritious food using local ingredients available in the area.The results of this community service were that the percentage of PKK women's knowledge level before education had the most adequate criteria 48 people (90.57%). After education, the most are in good criteria 45 people (84.90%). The average knowledge score of PKK mothers before being given education was 66, including sufficient criteria. After education, the average score increased to 77.3, including good criteria. There was an increase in knowledge and skills after training. So that the knowledge and skills gained during the training can be applied in everyday life. Tempe Labu Siam Nugget and Lato Dimsum, can be made in various ways such as making crispy nuggets so that children don't get bored
Peningkatan Kepatuhan Bidan dalam Menerapkan Standar Asuhan Persalinan Menggunakan Kalender Asuhan Persalinan Normal pada Tempat Praktik Mandiri Bidan di Kabupaten Buleleng Budiani, Ni Nyoman; Marhaeni, Gusti Ayu; Lindayani, I Komang; Tirtawati, Gusti Ayu
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v3i2.258

Abstract

Jumlah kematian ibu di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 7.389 orang, di Bali sebanyak 125 orang, dan di Kabupaten Buleleng sebanyak 27 orang. Sebagian pertolongan persalinan normal di fasilitas pelayanan primer dilakukan oleh bidan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan bidan dalam menerapkan asuhan persalinan normal (APN) dengan menggunakan kalender Asuhan Persalinan Normal pada tempat praktik mandiri bidan (TPMB) di Kabupaten Buleleng. Metode pengabdian adalah pendampingan bidan dengan menggunakan kalender APN, pendampingan maksimal 2 kali, sasaran bidan di TPMB, berjumlah 24 orang. Hasil pengabmas: sebelum dilakukan pendampingan, seluruh bidan belum patuh menerapkan standar APN. Setelah pendampingan, seluruh bidan patuh menerapkan standar APN. Simpulan: kepatuhan bidan di TPMB meningkat setelah pendampingan menggunakan kalender APN. Rekomendasi: IBI PC Kab Buleleng untuk melanjutkan pendampingan bidan sewaktu-waktu.