Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Konsep Zuhud Syekh Nawawi Al-Bantani dan Relevansinya dengan Pembentukan Moral Satria Satria; Bambang Qomaruzzaman
Jurnal Riset Agama Vol 3, No 1 (2023): April
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jra.v3i1.18263

Abstract

The purpose of the study is to analyze the zuhud Syekh Nawawi al-Bantani concept and its relevance to moral formation. The study uses a qualitative approach by positioning the researcher as a core instrument that then combined with the character's biographical approach. Then the littering study was used to collect data by excavating various relevant sources. In the study, it found that the concept of zuhud Syekh Nawawi al-bantani has almost in common with other sufi figures, the concept of zuhud Syekh Nawawi al-bantani also teaches people to be not passive but active in various aspects of worldhood only serves to bring sense and logic to the afterlife. Then, the concept of zuhud Syekh Nawawi al-bantani also relates to the process of moral formation in society, as well as the zuhud Syekh Nawawi al-bantani's relevant is consumed by various societies, as well as its practice of changing conditions or times.
Pemikiran Nursamad Kamba tentang Formulasi Tauhid Ahmad Hudatullah; Bambang Qomaruzzaman; Yumna Yumna
Jurnal Riset Agama Vol 3, No 1 (2023): April
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jra.v3i1.19562

Abstract

Tawhid according to the Sufis is different from the meaning of the Theologians. The purpose of this study is to discuss tawhid in Nursamad Kamba's thinking and the mechanisms for achieving it. This research methodology uses qualitative using literature research. The results of this study show that in Nursamad Kamba's view tauhid is an experience of manliness or mortal', mortal can be obtained through the makrifat mechanism which is divided into two ta'aruf and ta'rif. Tawhid is the result of the integration of three potentials in the human mind, namely intellectual, psychic and spiritual, so there needs to be further study of the sufistic psychoanalysis of Nursamad Kamba's perspective.
Kajian Antropologis atas Makna Tradisi Ritual 14 Mulud di Kampung Adat Dukuh, Cikelet, Garut Awis Resita; Bambang Qomaruzzaman
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 1 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i1.24275

Abstract

Kampung Adat Dukuh merupakan satu-satunya situs adat yang berada di wilayah Garut Selatan. Seperti kampung adat lainnya Dukuh juga mempunyai situs yang dikeramatkan yaitu makam Syekh Abdul Jalil yang merupakan pendiri sekaligus tokoh penyebar agama Islam di kampung Dukuh. Ritual atas pendiri di Kampung Dukuh adalah tradisi ritual 14 mulud. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menuangkan fenomena kebudayaan yang didapat dalam bentuk narasi. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dengan dilengkapi teknik pengambilan data melalui observasi dan wawancara. Penelitian ini menemukan makna dari tradisi ritual 14 mulud yaitu bentuk penghargaan terhadap roh para leluhur dan sebagai penyucian diri sekaligus hari lahir Kampung Adat Dukuh. Peneliti menemukan tiga kelompok yang memiliki makna yang berbeda dalam memaknai 14 Mulud, yakni: pertama, kelompok mistik. Kelompok mistik memakna 14 Mulud sebagai sebuah ritual yang memang membawa keberkahan mistis pada masyarakat yang mengikutinya, terkhusus bagi orang yang menggunakan air berkat tersebut. kedua, kelompok masyarakat luar. Masyrakat luar memaknai 14 Mulud tidak sebagai keberkatan mistik, akan tetapi sebagai ajang untuk memperoleh keuntungan material. Ketiga, kelompok Islam puritan. Merupakan kelompok yang menganggap 14 Mulud bukan sebagai pendatang keberkahan, karena jika dimaknai demikian akan bisa mendatangkan kemusyrikan.
Takhrij and Syarah Hadith about Chemistry: Content of Miswak for Dental Health Muhamad Rizki Muttaqin; Weni Luthfiani Fauziah; Citra Fitriani K; Dadang Darmawan; Bambang Qomaruzzaman
Gunung Djati Conference Series Vol. 5 (2021): Proceedings Conference on Chemistry and Hadith Studies
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.662 KB)

Abstract

The purpose of this research is to discuss the hadith of the Prophet SAW. about the content of miswak for dental health. This research method is qualitative through the takhrij and sharah hadith approaches with chemical analysis. The results and discussion of this research is that siwak has many ingredients that are good for dental health. The conclusion of this research is takhrij and syarah hadith of the Prophet SAW. about the content of miswak which is good for dental health that has been recommended by the Prophet SAW.
The Urgency of Curriculum Innovation: Implementation of the Independent Learning Curriculum at SMPN 4 Cikarang Utara in Bekasi Wahyudin Wahyudin; Qiqi Yuliati Zaqiah; Bambang Qomaruzzaman
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.6332

Abstract

This study describes innovation in the field of curriculum and implementation of the Independent Curriculum at SMPN 4 Cikarang Utara Bekasi. This study used a descriptive qualitative method, reinforced by library research. The author collects and analyzes data using articles, journals, and references related to the problem under study. Also, conducting surveys and interviews with educators and education staff who have practiced the Independent curriculum in schools.The results of this study indicate that the independent curriculum exists to answer the challenges of a dynamic era. Its manifestation is that it must support critical thinking skills in solving problems, have a creative and innovative spirit, and have 21st century communication and collaboration skills and be ready to welcome the Golden Era of 2045. An independent curriculum, makes educators creative in compiling teaching modules, so that they are able to teach students who have a strong character based on the Pancasila Student Profile with competencies to optimally strengthen character, literacy, and numeracy.
Analysis of Teacher and Student Understanding of Minimum Competence Asessment (AKM) Joko Setiono; Bambang Qomaruzzaman; Qiqi Yuliati Zaqiah
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33487/edumaspul.v7i2.6396

Abstract

The aim of this research is to analyze the understanding of teachers and students towards the Minimum Competency Assessment (AKM) as one of the instruments of the National Assessment. The urgency of teachers’ and students’ understanding of the Minimum Competency Assessment will determine the success of the implementation of new policies in the field of learning evaluation. This research uses a quantitative descriptive approach with a survey method through the distribution of questionnaires in the form of a Google Form to teachers and students of 11th grade at State Senior High School 62 in East Jakarta about the essence, competencies, components, format, and number of questions in the AKM. The collected data is then analysed using descriptive statistical techniques in the form of percentages. The results of this research show that 64.7% of teachers have understood the AKM, while 35.5% of teachers have not understood it. Meanwhile, 66.4% of students have understood the AKM, while 33.3% of students have no understood yet
Inovasi Pembelajaran Media Video Edukasi Sebagai Upaya Meningkatkan Efikasi Diri Pada Mata Pelajaran PAI Adi Rosadi; Bambang Qomaruzzaman; Qiqi Yuliati Zaqiah
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 9 No. 4 (2023): October-December
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v9i4.6222

Abstract

Penerapan media video edukasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di era digital saat ini memiliki dampak yang signifikan pada efikasi diri siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Inovasi Pembelajaran Dengan Bantuan Media Video Edukasi Sebagai Upaya Meningkatkan Efikasi Diri Pada Mata Pelajaran PAI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang penggunaan media video edukasi dan efikasi diri siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan guru dan siswa, serta dokumentasi dari proses pembelajaran dengan media video. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan triangulasi untuk memastikan validitas dan keakuratan temuan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan media video edukasi melibatkan persiapan yang matang, pemilihan video yang sesuai, dan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Hasil observasi menunjukkan peningkatan minat dan efikasi diri siswa dalam menghadapi materi PAI. Wawancara dengan guru dan kepala sekolah mengungkapkan pentingnya kerjasama antar guru dalam penggunaan media video edukasi. Efek positif juga ditemukan melalui peningkatan efikasi diri siswa dalam mengatasi tugas-tugas pembelajaran. Analisis data menunjukkan bahwa media video edukasi memiliki magnitude sebesar 80%, strength sebesar 78%, dan generality sebesar 85%, menunjukkan pengaruh signifikan dan generalitas efikasi diri siswa. Penerapan media video edukasi bukan hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi PAI, tetapi juga membangun keyakinan dan efikasi diri siswa dalam menghadapi tantangan pembelajaran.
Inovasi Pembelajaran Dengan Media Berbasis Prezi Untuk Meningkatkan Minat Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Adah Aliyah; Bambang Qomaruzzaman; Qiqi Yuliati Zaqiah
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 9 No. 4 (2023): October-December
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v9i4.6223

Abstract

Pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif, terutama dalam mata pelajaran Studi Kebudayaan Islam (SKI). Artikel ini membahas inovasi pembelajaran menggunakan media berbasis Prezi di MA Al Mustofawiyah Karangtengah. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang pelaksanaan inovasi tersebut. Melalui wawancara dengan guru, kepala sekolah, dan siswa, hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan Prezi dalam pembelajaran SKI berhasil meningkatkan minat siswa. Langkah-langkah pelaksanaan melibatkan identifikasi kebutuhan dan tujuan pembelajaran, perencanaan presentasi Prezi, dan pengenalan media Prezi kepada siswa. Guru dan kepala sekolah memberikan dukungan penuh terhadap inovasi ini, meskipun terdapat kendala teknis seperti keterbatasan perangkat dan konektivitas internet. Namun, penggunaan Prezi memungkinkan partisipasi siswa yang aktif, meningkatkan fokus, dan pemahaman mereka terhadap materi SKI. Hasil observasi menunjukkan bahwa Prezi menciptakan pembelajaran yang menarik, dinamis, dan interaktif. Siswa merasa lebih tertarik dan antusias dalam pembelajaran SKI, terutama dengan penggunaan elemen multimedia seperti gambar, video, dan audio. Dukungan penuh dari kepala sekolah menjadi kunci keberhasilan inovasi ini. Meskipun terdapat kendala teknis, implementasi yang berkelanjutan dan pelatihan terus-menerus bagi guru diperlukan untuk memaksimalkan potensi Prezi dalam pembelajaran SKI. Kesimpulannya, penggunaan Prezi dalam pembelajaran SKI efektif meningkatkan minat siswa, memperkuat partisipasi, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif.
Implementasi Inovasi Pembelajaran PAI Berbasis Multiple Intelligences di Sekolah Menengah Kejuruan Ani Ramayanti; Bambang Qomaruzzaman; Qiqi Yuliati Zaqiah
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 9 No. 4 (2023): October-December
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v9i4.6234

Abstract

Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memegang peranan strategis dalam membentuk karakter siswa. Namun, pendekatan pembelajaran yang konvensional seringkali tidak cukup menarik bagi siswa, terutama di SMK Ksatria Nusantara Pangandaran. Penelitian ini memperkenalkan dan menggali inovasi pembelajaran PAI berbasis Multiple Intelligences (MI) sebagai solusi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini, guru-guru melakukan analisis mendalam mengenai kebutuhan dan potensi kecerdasan siswa, menciptakan rencana pembelajaran yang inklusif dan bervariasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi inovasi pembelajaran PAI berbasis MI di SMK Ksatria Nusantara Pangandaran memberikan dampak positif. Siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran, memperlihatkan peningkatan pemahaman agama dan minat belajar yang tinggi. Pendekatan ini memberikan ruang bagi setiap siswa untuk mengembangkan potensi kecerdasannya melalui kegiatan kelompok, proyek kolaboratif, dan penggunaan media visual. Hasil observasi menunjukkan bahwa inovasi ini telah menciptakan lingkungan pembelajaran yang inspiratif, memotivasi siswa untuk belajar, dan meningkatkan penghayatan terhadap ajaran agama Islam. Penelitian ini tidak hanya menciptakan solusi konkret bagi SMK Ksatria Nusantara Pangandaran, tetapi juga memberikan kontribusi teoritis dengan mengembangkan paradigma pembelajaran PAI. Dengan memahami dan mengaplikasikan kecerdasan majemuk, pendidikan agama Islam di SMK dapat menjadi lebih inklusif dan relevan, menciptakan generasi yang berakhlak mulia dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi tuntutan zaman.
Fasilitas Belajar, Teknologi Pendidikan, dan Penerapannya dalam Pembelajaran PAI: Menuju Pendidikan 4 Muhammad Syauqi Mubarok; Nia Kurniasih; Bambang Qomaruzzaman
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 11 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/jiip.v6i11.3165

Abstract

Artikel ini membahas peran fasilitas belajar, teknologi pendidikan, dan penerapannya dalam konteks Pembelajaran Agama Islam (PAI) sebagai langkah menuju Pendidikan 4.0. Pendidikan 4.0 adalah konsep pendidikan yang mengintegrasikan teknologi digital dalam proses belajar-mengajar untuk meningkatkan efektivitas dan relevansi pendidikan. Kami menyoroti manfaat penggunaan fasilitas belajar dan teknologi pendidikan dalam pembelajaran PAI, termasuk penggunaan platform pembelajaran online, multimedia interaktif, aplikasi mobile, dan sumber daya digital lainnya yang relevan. Penggunaan fasilitas belajar dan teknologi pendidikan ini dapat meningkatkan interaksi, pemahaman, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran PAI. Namun, artikel ini juga mengidentifikasi tantangan yang mungkin muncul dalam menerapkan fasilitas belajar dan teknologi pendidikan dalam pembelajaran PAI, seperti keterbatasan akses, keamanan data, dan tantangan dalam melibatkan guru dan siswa dalam proses pengajaran yang menggunakan teknologi. Penting bagi pendidik untuk memahami tantangan ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi mereka. Melalui pemahaman yang mendalam tentang fasilitas belajar, teknologi pendidikan, dan penerapannya dalam pembelajaran PAI, artikel ini berkontribusi pada pengembangan Pendidikan 4.0 yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan masa kini. Artikel ini memberikan wawasan yang berharga bagi pendidik, peneliti, dan praktisi PAI yang tertarik untuk memanfaatkan potensi fasilitas belajar dan teknologi pendidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PAI. Diharapkan artikel ini dapat menjadi sumber inspirasi dan panduan praktis dalam merancang pengalaman pembelajaran PAI yang lebih baik di era Pendidikan 4.0.