Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : MAJALAH ILMIAH GLOBE

PEMETAAN PERGERAKAN LALU LINTAS KENDARAAN DI KELURAHAN KUKUSAN KOTA DEPOK Kentjana, Nabila Hasna; Wibowo, Adi; Nurlambang, Triarko
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 18, No 2 (2016)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1216.493 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2016.18-2.386

Abstract

ABSTRAKPergerakan penduduk dari tempat asal ke tujuan sejalan dengan pergerakan kendaraan. Pergerakan penduduk dari Depok ke Jakarta berbeda di tiap daerah perbatasan, seperti di Kelurahan Kukusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan pergerakan lalu lintas kendaraan di Kelurahan Kukusan. Untuk menjawab tujuan penelitian digunakan analisis spasial-temporal dengan unit data segmen jalan dan data primer yaitu: lebar dan arah jalan, asal-tujuan, rute, kecepatan dan volume kendaraan. Hasil pemetaan pergerakan lalu lintas kendaraan di Kelurahan Kukusan menunjukkan bahwa model jaringan jalan dengan arah selatan, timur dan barat secara umum menuju ke utara untuk pagi hari dan sebaliknya untuk sore hari. Hasil analisis pola spasial menunjukkan pola pergerakan kendaraan di Kelurahan Kukusan memusat di Jalan K. H. M. Usman. Segmen utara lebih banyak dilalui oleh lalu lintas kendaraan dari Kelurahan Kukusan, segmen tengah lebih banyak lalu lintas kendaraan dari dalam dan luar Kelurahan Kukusan dan segmen selatan lebih banyak lalu lintas kendaraan yang datang ke Kelurahan Kukusan. Analisis Spasial-temporal menunjukkan bahwa segmen yang lebih banyak dilalui oleh lalu lintas kendaraan dengan pola pagi hari di Jalan K. H. M. Usman memiliki nilai volume kendaraan 1.409,05 smp/jam adalah segmen tengah. Segmen selatan yang memiliki nilai derajat kejenuhan 0,71 lebih tinggi dari segmen tengah. Pola sore hari yang memiliki volume kendaraan tertinggi adalah segmen selatan yaitu 1.251,8 smp/jam dengan nilai derajat kejenuhan 0,79. Hasil penelitian menunjukkan bahwa segmen jalan dengan jumlah Point of Interest (POI) terbanyak memiliki derajat kejenuhan yang lebih tinggi.Kata Kunci: jaringan jalan, lalu lintas, model spasial, pola spasial-temporalABSTRACTThe movement of people from origin to destination was aligned with the movement of vehicular. Movements of people from Depok to Jakarta had different spatialy like Kukusan Village. The aim of study to determine the traffic patterns of vehicle movement on Kukusan Village. To answer this research objective used spatial-temporal analysis with unit segments and primary data were: wide and direction of the road, origin-destination, routes, speed and volume of vehicular. The map of the movement of vehicular traffic in Kukusan Village by respondents shows a model of the road network to the south, east and the west generaly headed north in the morning and vice versa for afternoon. The results of the spatial patterns indicate that movement of vehicles in Kukusan Village centered on K. H. M. Usman northern segment with more impassable by vehicle traffic from Kukusan Village, the middle segment more vehicle traffic from within and outside Kukusan Village and southern segments more traffic vehicles come to Kukusan Village. Spatial-temporal analysis shows the northern segment more impassable by vehicle traffic in the Kukusan Village, the morning patterns at K. H. M Usman had value of vehicle volume 1,409.05 upc/hour in midle segmen, although the southern segment with value of degrees saturation 0,71 more than value of midle segmen.The afternoon pattern within highest volume on southern segmen with vehicle volume 1,251.8 upc/hour with degres saturation value 0,79. These results concluded that the road segment with highest number of POI had a highest degres saturation.Keyword: road networks, traffic, spatial modeling, spatial-temporal pattern
MODEL SPASIAL DENGAN SMCE UNTUK KESESUAIAN KAWASAN INDUSTRI Wibowo, Adi; Semedi, Jarot M
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 13, No 1 (2011)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.966 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2011.13-1.106

Abstract

SMCE (Spatial Multi Criteria Evaluation) menjadi suatu alternatif metode dalam analisis spasial. Beberapa software SIG seperti ArcGIS, IDRISI dan ILWIS sudah memasukkan aplikasi MCA (Multi Criteria Analysis) didalamnya. Software ILWIS termasuk dalam GOSS (GIS Open Source Software) yang dikembangkan oleh ITC Belanda (sekarang Twente University). Dalam perencanaan pembangunan MCA menjadi penting agar dapat dilakukan simulasi rencana sehingga beberapa pilihan wilayah berbeda dapat dianalisis untuk pengambilan keputusan. Kota Serang menjadi model penelitian karena termasuk di dalam pilot proyek Kajian Lingkungan Hidup Strategis Nasional. Berdasarkan faktor Akses, Hidrologi, Fisiografi dan Kenyamanan maka hasil simulasi A didapatkan wilayah yang sesuai, kemudian dilakukan uji ulang dengan simulasi B dan simulasi C sehingga didapatkan wilayah yang selalu muncul sebagai wilayah kesesuaian. Hasil penelitian diperoleh bahwa wilayah yang sesuai untuk kawasan industri di Kota Serang mencapai luas 789,25 hektar dan berada di Kecamatan Kesemen dan Kecamatan Serang. Hasil kesesuaian kawasan industri ini dapat dijadikan alternatif bagi para pengambil keputusan.Kata Kunci: SMCE, Perencanaan Wilayah, Kota Serang, Kawasan IndustriABSTRACTSMCE (Spatial Multi Criteria Evaluation) has become an alternative method in spatial analysis. Many GIS softwares like ArcGIS, IDRISI and ILWIS embedded MCA (Multi Criteria Analysis) application in their modules. ILWIS Software is one of GOSS (GIS Open Source Software) developed by ITC Netherlands (now Twente University). In development planning, MCA become important since that simulation can be carried out, besides offer more alternatives to different areas or/and location for decision making. Serang City selected as a model for this case study because it is one of the city included in National SEA pilot project. Base on factors: Accessibility, Hydrology, Physiography and Comfortability, with Simulation A resulted in area suitability, that then tested again using Simulation B and Simulation C, so those area that always selected in each simulation become the suitability area. Final result is the area suitability for industrial region in Serang City are 789.25 ha and this industrial region laid on District Kesemen and District Serang. This result can be used as an alternative for decision maker in Serang city for managing the specific industrial region.Keywords: SMCE, Spatial Planning, Serang City, Industrial Region
PETA SKALA BESAR (BATAS RW) DAN MANFAATNYA Wibowo, Adi; Sudarmadji, Bambang Wahyu
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 12, No 1 (2010)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.923 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2010.12-1.119

Abstract

Permasalahan di Indonesia hingga hari ini adalah bahwa batas administrasi kelurahansudah ada, tetapi batas administrasi Rukun Warga/Rukun Tetangga (RW/RT) belum ada. Pemda DKI sudah memiliki peta skala besar (1:1.000) untuk membuat peta batas administrasi RW. Pemetaan skala besar (Batas RW) bermanfaat untuk akurasi informasi data kejadian penyakit demam berdarah atau penyakit lainnya, sehingga menghilangkan bias informasi karena menggunakan peta batas kelurahan. Manfaat lainnya adalah untuk akurasi manajemen alamat pelanggan, misalnya pelanggan PDAM, memudahkan verifikasi data pelanggan dengan peta sekala besar terutama yang hanya mencantumkan alamat RT/RW, tanpa menyebutkan nama jalan dan nomor rumah.Kata Kunci: Peta Skala Besar, Batas RW, Verifikasi, AkuratABSTRACTA problem in Indonesia is the fact that village boundaries are already available, but the RW/RT boundaries (RT consists of several households, while RW consists of several RTs) are still not done until nowadays. Government of DKI Jakarta already has big scale maps (1:1.000) for delineating boundary of RW administration. Big Scale Mapping (RW Boundary) can help produce more precise data, such as dengue fever or other contagious diseases, in order to prevent bias information when using village boundaries. Another usage of the big scale mapping is to better manage customer addresses, for example PDAM (clean water provider) customers, so that it would be easier to find where the address of the customers are, especially when the customers did not mention street name and house number, but only mentioned RT/RW address.Key words: Big Scale Mapping, RW Boundaries, Verified, Accurate
Co-Authors Adi, Luwi Wahyu Aditya Ramadhan Alya Nisrina Zain Alya, Haura Hazema Alyudin, Dyah Rizky Anggara, Rifnaldi Bergas Arista, Faza Asri, Riyadul Ayu Handayani Ayu Handayani Ayu Mardalena Bambang Wahyu Sudarmadji, Bambang Wahyu Brenda Arham Brigita Maria R Brigitta Maria Damar Fauzan Bayuhasta Dedy Swandry Dedy Swandry Banurea Demi Stevany Demi Stevany Dewi Gafuraningtyas Dewi Gafuraningtyas Ekaputri, Diah Megakesuman Muhidin Eko Kusratmoko Evi Frimawaty Fani Setyawan Fathiyya Ulfa Ferdian Adhy Prasetya Glendy Somae Gusrianda, Ilham Handayani, Ayu Hanidya, Farah Satira Haura Zahro Heri Setiawan Hermawan Setiawan Hermawan Setiawan I Wayan Gede Krisna Arimjaya Imam, Mahmoud Zubair Indira, Indira Iqbal Putut Ash Shidiq Jarot M Semedi, Jarot M Junaid, Muhammad Kentjana, Nabila Hasna Khairulmaini Osman Salleh Kuncoro Adi Pradono Marhensa Aditya Hadi Marwah Noer Marwah Noer MASITA DWI MANDINI MANESSA, MASITA DWI MANDINI Muafiroh, Salsa Muhamad Khairul Rosyidy Musrah, Nur Auliya Nastiti, Afifa Ayu Niken Anissa Putri Noer, Marwah Nur Hikmah Nurlukman, Candra Perkasa Pamungkas, Fajar Dwi Parluhutan Manurung Pin, Tjiong Giok Prabandari, Amanah Anggun Pradana, Mohammad Raditia Pradono, Kuncoro Adi Prasetya, Ferdian Adhy Putra, I Kadek Yoga Dwi Putri, Nadya Paramitha Rakyan Paksi Nagara Rastika Widiastuti Ratna Saraswati Ratna Saraswati, Ratna Renita Purwanti, Renita Riyadul Asri Rizqi, Bayu Rofiatul Ainiyah Rofiatul Ainiyah, Rofiatul Rumondor, Brigitta Maria Safira Nur Aisyah Sani, Inuwa Sani Septianto Aldiansyah Setyanto, Yogyrema Sobirin Sobirin Suko Prayitno Adi Supriatna Supriatna Supriatna Supriatna Taqyudin, Taqyudin Tia Pramudyasari Triarko Nurlambang Yuli Purwaningsih Yulia Indri Astuty Yulia Indri Astuty Yuningsih Yuningsih Yuny Fikriyah Shofy Yuny Fikriyah Shofy