Claim Missing Document
Check
Articles

KEBERHASILAN MAKAN TIGA JENIS KUNTUL DI SEKITAR CAGAR ALAM PULAU DUA SERANG: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Dewi Elfidasari
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 4, No 2 (2005): Biotika Desember 2005
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v4i2.305

Abstract

Degradasi Sorghum pada Rumen Kerbau dengan Suplementasi Probiotik BIOS-K2 secara In Sacco Irawan Sugoro; Nissa Kamila; Dewi Elfidasari
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 10, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.146 KB) | DOI: 10.17146/jair.2014.10.2.2708

Abstract

Tingkat kecernaan pakan ternak ruminansia dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan suplemen berupa probiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan adanya potensi BIOS-K2 sebagai probiotik secara in sacco dengan menggunakan substrat hijauan sorghum dalam cairan rumen kerbau. Penelitian ini dilakukan dengan 2 jenis perlakuan yaitu dengan pemberian probotik BIOS-K2 dan non-probiotik pada rumen kerbau. Probiotik dan sampel hijauan sorghum diberikan melalui fistula kerbau. Inkubasi sampel dilakukan sampai jam ke-48. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi cairan rumen setelah ditambah probiotik mengalami peningkatan kualitas dan terjadi degradasi pada pakan sorgum. Peningkatan kualitas cairan rumen ditunjukkan dengan nilai pH yang lebih stabil, konsentrasi ammonia yang menurun, VFA yang meningkat dan protein mikroba yang meningkat dibandingkan dengan non-probiotik. Degradasi pada pakan sorgum ditunjukkan dengan hasil kecernaan bahan kering, bahan organik, protein, lignin, selulosa dan hemiselulosa yang diberi probiotik lebih tinggi sebesar 25,75; 20,88; 52.68; 12,28; 59,52; dan 15,39% dibandingkan dengan non-probiotik. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka diketahui bahwa BIOS-K2 memiliki potensi sebagai probiotik ruminansia. Kata Kunci: Ruminansia, In Sacco, Sorgum, Probiotik, BIOS-K2
IDENTIFIKASI IKAN SAPU-SAPU (Loricariidae) BERDASARKAN KARAKTER POLA ABDOMENDI PERAIRAN CILIWUNG Fatihah Dinul Qoyyimah; Dewi Elfidasari; Melta Rini Fahmi
Jurnal Biologi Udayana Vol 20 No 1 (2016): Jurnal Biologi
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.282 KB)

Abstract

Ikan sapu-sapu (Loricariidae) merupakan invasive species yang terdapat pada beberapa negara, salah satunyaIndonesia. Ikan tersebut dapat ditemukan pada sungai Ciliwung. Bagian hilir dari sungai tersebut adalah Kota Jakarta.Ikan sapu-sapu yang terdapat di Indonesia termasuk pada Genus Pterygoplichthys. Genus Pterygoplichthys masihsulit dibedakan berdasarkan karakter morfologi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi ikantersebut adalah melihat pola abdomen. Sampel yang digunakan berjumlah 28 ekor. Identifikasi berdasarkan polaabdomen yang dapat dilakukan dengan melihat literatur yang ada. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkanterdapat 2 spesies ikan sapu-sapu pada sungai Ciliwung dan jenis inter-grade. Spesies tersebut adalah Pterygoplichthyspardalis dan Pterygoplichthys disjunctivus.
KONSERVASI TANAMAN KHAS CILIWUNG MELALUI EDUKASI KOMUNAL Riris Lindiawati Puspitasari; Arief Pambudi; Dewi Elfidasari
Bahasa Indonesia Vol 17 No 02 (2020): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.172.7

Abstract

Abstract As an area with unique biodiversity, the area around Ciliwung plays a major role in determining the sustainability of this role. One of the Ciliwung watershed parts of Jakarta, namely in Pejaten Timur Pasar Minggu, there is an area that is very well preserved. Based on the priority problems of the partners, the solutions offered are increasing public knowledge and transfer of science and technology regarding the conservation of typical Ciliwung plants. Increasing knowledge is deemed necessary and important because the community is an active actor in biodiversity. The methods for implementing the Ciliwung special plant conservation education are socialization, training and education, introduction of science and technology, mentoring, and monitoring. The partners involved are the Ciliwung Care Community (KPC) Gema Bersuci and people around KPC. The result of the activity is an increase in partners insights regarding the importance of conservation, recording and labeling of plants at partner locations, and planting of seedlings on the border. The conclusion of the activity is that there are around 100 types of plants that grow in partner locations, planting Moringa seeds along the border of the partner's area, labeling 100 types of plants, and the community plays an active role in conservation of Ciliwung's typical plants. Abstrak Sebagai wilayah dengan keanekaragaman hayati yang khas, wilayah sekitar Ciliwung berperan besar dalam menentukan sustainabilitas peranan tersebut. Salah satu DAS Ciliwung bagian Jakarta, yaitu tepatnya di Pejaten Timur Pasar Minggu terdapat wilayah yang sangat dijaga kelestariannya. Berdasarkan permasalahan prioritas pada mitra maka solusi yang ditawarkan yaitu peningkatan pengetahuan masyarakat dan transfer iptek mengenai konservasi tanaman khas Ciliwung. Peningkatan pengetahuan dianggap perlu dan penting karena masyarakat merupakan pelaku aktif kelestarian hayati. Metode pelaksanaan edukasi konservasi tanaman khas Ciliwung yaitu sosialisasi, pelatihan dan edukasi, introduksi iptek, pendampingan, dan monitoring. Mitra yang terlibat adalah Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Gema Bersuci dan masyarakat. Hasil kegiatan adalah adanya peningkatan wawasan mitra mengenai pentingnya konservasi, tercatat dan terlabelnya tanaman di lokasi mitra, serta penanaman bibit di sempadan. Kesimpulan kegiatan adalah terdapat sekitar 100 jenis tanaman yang tumbuh di lokasi mitra, penanaman bibit kelor di sepanjang sempadan wilayah mitra, pelabelan terhadap 100 jenis tanaman, dan masyarakat berperan aktif dalam kegiatan konservasi tanaman khas Ciliwung.
Konsentrasi Logam Berat Cd, Hg, Pb pada Produk Pangan Olahan Berbahan Dasar Pterygoplichthys pardalis (Castelnau, 1855) asal Sungai Ciliwung Wilayah Jakarta Dewi Elfidasari; Haninah Haninah; Handhini Dwi Putri; Irawan Sugoro
BIOEDUSCIENCE Vol 6 No 1 (2022): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.824 KB) | DOI: 10.22236/j.bes/618708

Abstract

Backgrounds: Heavy metal that pollutes the river area affects living organisms which reside in it. Contamination of heavy metal in Ciliwung River leads to the presence of heavy metal elements (Cd, Hg, and Pb) inside the body of the plecos (Pterygoplichtys Pardalis) which inhabits that area. Hence, the utilization of plecos flesh and bones as a raw material in processed food products (e.g. shredded fish, shumai, and fish flour) might be harmful for human. Accumulated load of heavy metal in human's body would likely trigger health problems. Insufficient data on heavy metal concentration in Ciliwung River plecos-based food products underlies this research, with the aim to calculate the concentration of heavy metal Cd, Hg, and Pb on the previously mentioned plecos-based shredded fish, shumai, and flour. Methods: Heavy metal Cd, Hg, and Pb concentration analysis using X-Ray Fluoresence (XRF) methods conducted on PAIR Batan. Results: Value of Cd on shredded fish <0.5 mg/kg, shumai 0,7 mg/kg, head+tailbone and body skeleton flour <0.3 mg/kg. Value of Hg on shredded fish and shumai <0.7 mg/kg, head+tailbone flour 0.3 mg/kg, body skeleton flour 0.4 mg/kg. Value of Pb on shredded fish 1.3 mg/kg, shumai 0.8 mg/kg, head+tailbone flour 2.3 mg/kg, body skeleton flour 1.6 mg/kg. Conclusions: Heavy metal concentration on Ciliwung River plecos-based processed food products (shredded fish, shumai, and flour) has exceed maximum limit of Cd, Hg, and Pb determined by SNI, BPOM, and FAO.
THE EFFECTIVENESS OF LIME (Citrus aurantifolia) SOLUTION ON QUALITY OF Pterygoplichthys pardalis FLESH FROM CILIWUNG RIVER, JAKARTA, INDONESIA Nanda Vindi Aini; Dewi Elfidasari; Irawan Sugoro
International Journal of Biosciences and Biotechnology Vol 9 No 2 (2022): INTERNATIONAL JOURNAL OF BIOSCIENCES AND BIOTECHNOLOGY
Publisher : Central Laboratory for Genetic Resource and Molecular Biology, Faculty of Agriculture, Udayana University in cooperation with Asia-Oceania Bioscience and Biotechnology Consortium (AOBBC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/IJBB.2022.v09.i02.p02

Abstract

Rivers play an important role in life, but they are highly polluted by increased activities in the surrounding. For example, Ciliwung River is experiencing heavy metal pollution which has affected aquatic organisms including the pleco fish widely used by local communities as food ingredients such as dumplings, dimsum, and otak-otak. This element’s content rises in pleco fish flesh yearly and the accumulation after entering the human body interferes with health. Even though the usage of citric acid-containing lime reduces heavy metals, currently, no information explains the fruit’s effectiveness on metal content in pleco fish. Therefore, this research aims to prove the effectiveness of lime solution on pleco fish flesh quality. It was conducted by soaking the fish flesh with control and the lime solution at different concentrations, namely 0, 50, 75, and 100% for 10 and 30 minutes. Proximate analysis was performed followed by metal and mineral content testing through the XRF method. Based on the results, soaking the sample object with a higher concentration of lime and at a longer time caused a decrease in ash content, while water, protein, and fat increased. After soaking, Pb and Hg content had chelation in each treatment but still exceeded the SNI threshold value, while Sn was in accordance with the SNI. The content of macrominerals (K, Cl, Mg, and P) and microminerals (Cu, Zn, and Se) became different.
KANDUNGAN NUTRISI ABON IKAN SAPU-SAPU (Pterygoplichthys pardalis) ASAL SUNGAI CILIWUNG, INDONESIA Handhini Dwi Putri; Haninah; Dewi Elfidasari; Irawan Sugoro
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v7i1.62

Abstract

Ikan merupakan bahan baku pengolahan makanan dengan kandungan nutrisi berupa protein, lemak, mineral dan vitamin yang baik bagi manusia. Salah satu ikan yang belum dimanfaatkan dengan baik adalah ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis) yang populasinya melimpah di daerah Sungai Ciliwung. Ikan sapu-sapu memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu lebih dari 20% dan kandungan lemak yang rendah yaitu kurang dari 5%. Hal tersebut membuat ikan sapu-sapu berpotensi menjadi bahan baku pengolahan makanan seperti abon. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan nutrisi berupa kadar abu, air, protein dan lemak dari abon daging ikan sapu-sapu. Metode yang digunakan berupa analisis proksimat berupa pengukuran kadar abu, kadar air, protein menggunakan metode Kheldahl dan lemak menggunakan metode ekstraksi. Hasil kandungan nutrisi diperoleh kadar abu 5,47%, kadar air 2,24%, protein 39,08% dan lemak 30,59%. Kadar abu, air dan protein memenuhi persyaratan mutu abon SNI 7690.1 2013. Sedangkan, lemak tidak memenuhi persyatan abon sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Reproductive Biology Pleco (Pterygoplichthys pardalis Castelnau 1855) in Ciliwung River Dewi Elfidasari; Farah Carolina Puspaningtias; Melta Rini Fahmi
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus Juli 2022
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v8i2.2642

Abstract

Pterygoplichthys pardalis is a type of fish that is widely used by people around the Ciliwung River as raw material for food production. In addition, P. pardalis has not been cultivated. The process of fish farming requires a number of information and data on fish such as reproductive biology. Therefore, the research aimed is calculating the reproductive aspects of P. pardalis. The result for this research can be applied for fish farmers to start P. pardalis bredding process. The methods used are P. pardalis sampling, measurement of total length and weight, dissection of samples, calculation of gonad weight and liver weight, egg diameter, fecundity, calculation of gonad maturity stages (GMS), gonadosomatic index (GSI), hepatosomatic index (HSI), relationship of fecundity with gonad weight, relationship of egg diameter with gonad weight, relationship of fecundity with total weight, and length-weight relationship. GMS calculation results showed most male fish found in GMS I, while females were most found in GMS IV. The smallest GSI value was found in GMS I and the highest was in GMS IV both in male and female and the fecundity was 737-3820 eggs with egg diameters ranging from 1.571 mm-4.310 mm. Both male and female P. pardalis have negative allometric growth patterns
Seroprevelensi Virus Avian Influenza SubTipe H5N1 Pada Unggas Domestik Peliharaan Masyarakat di Kawasan Cagar Alam Pulau Dua Serang Provinsi Banten Agrydzadana Frisa; Dewi Elfidasari
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v4i2.263

Abstract

Abstrak - Unggas domestik di sekitar kawasan Cagar Alam Pulau Dua (CAPD) banyak berinteraksi dengan burung air liar yang terinfeksi virus H5N1. Oleh karena itu perlu diperoleh informasi terkait keberadaan Virus AI pada unggas domestik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi serologi Avian Influenza (AI) H5N1 pada unggas peliharaan masyarakat yang dipelihara dengan sistem backyard di sekitar kawasan CAPD. Pengamatan terhadap habitat dan perilaku bebek, ayam dan mentok dilakukan untuk menganalisa adanya interaksi dengan burung air liar di kawasan CAPD. Sebanyak 49 sampel serum yang terdiri dari 15 sampel serum bebek, 14 sampel serum mentok dan 20 serum ayam diperiksa keberadaan antibodi terhadap AI subtipe H5N1 melalui uji hambatan aglutinasi (Haemaglutination Inhibition). Hasil pengamatan menunjukkan presentase seroprevalensi mencapai 100% dengan nilai Geometric Mean Titer sampel yang diperiksa sebesar 27,9 untuk mentok, 24,6 untuk bebek dan 277 untuk ayam. Terdapatnya antibodi membuktikan unggas peliharaan masyarakat di kawasan CAPD pernah terpapar virus AI subtipe H5N1. Kata Kunci - Avian Influenza, CAPD, Unggas Domestik, Haemaglutination Inhibition Abstract - Domestic birds around Pulau Dua Nature Reserve area (CAPD) interact with wild water birds infected with H5N1 virus. Therefore it is necessary to obtain information related to the presence of AI virus in domestic poultry. This study aims to determine the prevalence of Avian Influenza serology (AI) H5N1 in community poultry maintained by backyard system around CAPD area. Observation of habitat and duck, chicken and stuck behavior was done to analyze the interaction with wild water birds in CAPD area. A total of 49 serum samples consisting of 15 serum duck samples, 14 serum serum samples and 20 serum chickens examined the presence of antibodies against AI subtypes H5N1 through an agglutination inhibition test (Haemaglutination Inhibition). The observation result shows that seroprevalency percentage reaches 100% with Geometric Mean Titer value of examined sample is 27,9 for stool, 24,6 for duck and 277 for chicken. The presence of antibodies proves that community poultry in the CAPD region has been exposed to AI virus subtype H5N1. Keywords - Avian Influenza, CAPD, Unggas Domestik, Haemaglutination Inhibition
Variasi Pola Mencari Makan Tiga Jenis Kuntul di Sekitar Cagar Alam Pulau Dua Serang, Propinsi Banten Dewi Elfidasari
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v1i2.27

Abstract

Variasi pola mencari makan dari tiga jenis kuntul yang menghuni Cagar Alam Pulau Dua telah diamati selama 12 bulan. Penelitian dilakukan di lokasi makan dari ketiga jenis kuntul yang berada di sekitar kawasan Cagar Alam Pulau Dua. Metode penelitian yang digunakan adalah pengamatan langsung dengan didukung oleh pengambilan gambar menggunakan Handycam dengan metode Focal Observation. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola mencari makan pada Casmerodius albus adalah sebanyak 30 pola, variasi pola tertinggi dijumpai pada sawah di waktu pagi (17 pola), dan pola mencari makan yang paling sering dilakukan adalah PCa1. Pola mencari makan Egretta garzetta meliputi 160 variasi tertinggi dijumpai pada lokasi makan dataran lumpur pada waktu pagi (47 macam pola), dan macam pola dengan frekuensi tertinggi adalah PEg1. Sedangkan pada Bubulcus ibis, pola mencari makan yang ditemukan adalah sebanyak 65 jenis, dengan variasi tertinggi dijumpai pada sawah di waktu pagi (33 pola) dan pola mencari makan dengan frekuensi tertinggi adalah PBi15.AbstractForaging pattern variation of  three herons species living in Pulau Dua Nature reserve Serang, Banten Province was observed to 12 months. Research was conducted  done at feeding area of three species of herons around Cagar Alam Pulau Dua. The research method was a combination of direct observation and “focal sampling” method using videotape (handycam). The result showed that foraging pattern of Casmerodius albus were as much 30 kinds, supreme pattern variation was found on the rice-field in the morning (17 type pattern), and the coming foraging pattern was PCa1. Foraging patterns in Egretta garzetta were 160 types, supreme variation to be met on mudflat in the morning (47 type pattern), and pattern type with supreme frequency was PEg1. However on the Bubulcus ibis , the number of foraging pattern were as much 65 types, with supreme variation found on rice-field in the morning (33 type pattern) and pattern type with supreme frequency was PBi15.
Co-Authors Afina Putri Shabira Afini, Irsyah Agridzadana Frisa Agrydzadana Frisa Aishah Feroza Alifandi Rahmatul Ilmi Analekta Tiara Perdana Analekta Tiara Perdana Angelia Yulita Anita Mirasaraswati Annisa Sabrina Sekar Langit Anwar Mujadin Arief Pambudi Bimo Saputro Claudya Larisha Dina Nabilah Donny Gunaryadi Donny Gunaryadi Ekaristi Pratiwi Ekowati Chasanah Etyn Yunita Farah Carolina Puspaningtias Farida Ariani Fatihah Dinul Qoyyimah Fatihah Dinul Qoyyimah Fatkhurokhim Fatkhurokhim Fitriani Nurhasanah Frenzysca Yuliani Gayatri Atmadi Gintung Patantis Handhini Dwi Putri Handhini Dwi Putri Handhini Dwi Putri Haninah Haninah Haninah Haninah Haninah Haninah, Haninah Hidayat Yorianta Sasaerila Imam Rosadi Imam Rosadi Imsar Gunawan Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Isep Herdiana Iskandar, Ratih Ratna Ismi, Laksmi Nurul Kun Mardiwati Rahayu Laksmi Nurul Ismi Laksmi Nurul Ismi Lusi Anindia Rahmawati Melta Rini Fahmi Melta Rini Fahmi Melta Rini Fahmi Muhammad Luthfi Muhammad Qeis Tsal Sabil Mukh Syaifudin Mukh Syaifudin Mukti Ageng Wicaksono Musthofa, Siti Zuhriyah Nadhilah Sabila Ghaisani Nanda Vindi Aini Ninditasya Wulandari Nissa Kamila Nita Noriko Nurul Robbi Sepang Pairah, Pairah Putri, Handhini Dwi Rahmadara, Gemilang Rena Riana Anita Resti Aulunia Retno Damayanti Soejoedono Riris Lindiawati Puspitasari Senjaya Mercusiana Shabira, Afina Putri Sheren Nur Amalia Siti Fauziah Canadianti Siti Zuhriyyah Musthofa sri murtini . Syafitri Jumianto Syafitri Jumianto TARUNI SRI PRAWAST MIEN KAOMINI ANY ARYANI DEDY DURYADI SOLIHIN Toufan Gifari Tutik Kadarini Tutik Kadarini Widhi Wijayanti Yunus Effendi Yus Rusila Noor Yus Rusila Noor Zakia Ulfa Zakia Umami