Claim Missing Document
Check
Articles

Analisa Cross-Infection Virus AI Subtipe H5N1 Berdasarkan Imunoserologi pada Burung Air di Cagar Alam Pulau Dua Dewi Elfidasari; Riris Lindiawati Puspitasari
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v2i2.133

Abstract

Abstrak - Imunoserologi adalah cara mengidentifikasi terbentuknya antibodi yang diproduksi oleh sel darah putih sebagai respon terhadap masuknya antigen. Salah satu teknik Imunoserologi yang lazim digunakan untuk mendeteksi keberadaan antibodi di dalam darah adalah uji hambatan hemaglutinasi (Hemagglutination-inhibition/HI). Pada uji ini digunakan antigen yang homolog sehingga akan terjadi ikatan antigen-antibodi. Titer antibodi merupakan salah satu indikator dalam menentukan respon imun organisme terhadap suatu infeksi, seperti infeksi Virus Avian Influenza (VAI) subtipe H5N1. Interaksi yang terjadi antara burung air liar dengan unggas domestik dapat menyebabkan cross-infection, baik dari unggas domestik ke burung liar maupun dari burung liar ke unggas domestik. Salah satunya cara yang dapat dilakukan untuk menentukan  pola penularan dan penyebaran VAI subtipe H5N1 pada kawasan CAPD adalah melalui analisa cross-infection berdasarkan imunoserologi dengan melihat titer antibodi yang terbentuk pada unggas (ayam, bebek, mentok) dan burung-burung air liar penetap di kawasan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cross-infection tidak terjadi pada penyebaran virus VAI subtipe H5N1 di kawasan CAPD. Penularan terjadi hanya satu arah, dari unggas domestik ke burung-burung air liar penetap di CAPD. Abstract - Immunoserology is a method to identify the formation of antibodies that produced by white blood cells as a response to agains the antigen. One of Immunoserology assays technique that commonly used to detect the presence of antibodies is hemagglutination test (Hemagglutination-inhibition/HI). In this study we used homologous antigens to observed the antigen-antibody binding. The antibody titer is an indicator to determining the immune response for the infectious microorganism, such as Avian Influenza Virus (AIV) subtype H5N1. Interactions between wild water birds and domestic poultry can lead the cross-infection mechanism. The analysis of cross-infection by imunoserologi is one of the ways to find the patterns of transmission and spread of the AIV subtype H5N1 in CAPD. The results of this study was indicate that cross-infection did not occur in the spread of AIV subtype H5N1 in the CAPD. The mechanism of transmission was occurs by one direction, only from domestic poultry to wild water birds resident in CAPD.
Kualitas Air Situ Lebak Wangi Bogor Berdasarkan Analisa Fisika, Kimia dan Biologi Dewi Elfidasari; Nita Noriko; Yunus Effendi; Riris Lindiawati Puspitasari
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v3i2.193

Abstract

Abstrak - Situ Lebak Wangi merupakan situ yang berada di daerah Bogor, dan awalnya dimanfaatkan sebagai tempat penampungan air saat musim hujan untuk peningkatkan persediaan  air tanah.  Saat ini, Situ Lebak Wangi dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan limbah oleh masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan perubahan kualitas baik fisik, kimia dan biologi  perairan situ. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap kualitas fisik, kimia dan biologi perairan Situ Lebak Wangi agar diperoleh informasi mengenai kualitas perairannya sehingga dapat disosialisasikan kepada masyarakat di sekitarnya nilai penting konservasi, pengelolaan dan pemanfaatan situ tersebut. Hasil pengukuran sifat fisik dan kimia air menunjukkan bahwa suhu di perairan Situ Lebak Wangi masih memenuhi baku mutu air kelas 1, nilai total padatan terlarut perairan Situ masih di bawah ambang batas baku mutu yang dipersyaratkan, nilai kecerahan di perairan Situ Lebak Wangi berkisar antara 67,17 – 80,83 cm dengan nilai rata-rata 74,46 cm, nilai pH perairan danau lebih rendah dari perairan sungai, yaitu berkisar antara 6,60–8-80. Pengukuran DO menunjukkan bahwa di perairan danau konsumsi oksigennya lebih tinggi, sedangkan hasil BOD5 menunjukkan bahwa perairan Situ Lebak Wangi sudah tercemar oleh bahan organik mudah urai (BOD5). Nilai daya hantar listrik berkisar antara 112,0 – 118,0 µhos/cm. Hasil analisa kualitas air Situ Lebak Wangi secara keseluruhan menunjukkan bahwa perairan tersebut tidak layak untuk dijadikan sebagai air baku, karena mengandung bakteri patogen Salmonella-Shigella yang merupakan penyebab thypus dan kolera.                                                           Keata Kunci  - kualitas fisik, kimia dan biologi; Situ Lebak Wangi; Perairan; Baku mutu air Abstract - Situ Lebak Wangi is a place located in the Bogor area, and was originally used as a water reservoir during the rainy season to increase groundwater supply. Currently, Situ Lebak Wangi is used as a waste disposal site by the community. This can lead to changes in the quality of both physical, chemical and biological waters there. Therefore, research on the physical, chemical and biological qualities of waters of Situ Lebak Wangi to obtain information about the quality of the waters so that it can be socialized to the community around the importance of conservation, management and utilization of the site. The result of measurement of physical and chemical properties of water shows that the temperature in Situ Lebak Wangi waters still meet the water quality standard class 1, the total dissolved solids of waters Situ is still below the required quality standard threshold, the brightness value in Situ Lebak Wangi waters ranges between 67, 17 - 80.83 cm with an average rating of 74.46 cm, the pH value of the lake waters lower than river waters, which ranged from 6.60-8-80. Measurements of DO indicate that in lake waters oxygen consumption is higher, whereas BOD5 results show that waters Situ Lebak Wangi already contaminated by organic material easily explained (BOD5). The electrical conductivity values range from 112.0 - 118.0 μhos / cm. The result of Situ Lebak Wangi water quality analysis as a whole shows that the water is not feasible to serve as raw water, because it contains Salmonella-Shigella pathogen bacteria which is the cause of thypus and cholera. Keywords - physical quality, chemistry and biology, Situ Lebak Wangi, Waters, Water quality standards
Pengabdian Kepada Masyarakat Pelatihan Daur Ulang Sampah pada Siswa Sekolah Dasar di SDN 03 Cempaka Putih, Ciputat, Tangerang Selatan Riris Lindiawati Puspitasari; Irawan Sugoro; Dewi Elfidasari; Analekta Tiara Perdana
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v4i2.269

Abstract

Abstrak - Telah dilakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan daur ulang sampah bagi siswa sekolah dasar. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan tentang sampah dan daur ulang sampah kepada anak-anak. Manfaat kegiatan ini yaitu dapat berkontribusi pada pengurangan sampah tidak yang tidak membusuk dan memberikan pengetahuan dalam penanganan sampah sejak dini sehingga terwujud generasi yang peduli terhadap sampah. Kegiatan berlokasi di SD Negeri 03 Cempaka Putih Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Siswa yang terlibat yaitu kelas 4 dan 5, berjumlah sekitar 60 orang. Metode yang dilakukan yaitu sosialisasi program, peningkatan pemahaman siswa, dan monitoring. Sosialisasi program dilakukan dengan memberikan materi di kelas secara interaktif. Pemahaman siswa dapat diketahui dengan mengadakan lomba daur ulang sampah yaitu melihat produk kreativitas siswa untuk mengubah sampah menjadi benda yang berguna. Kegiatan monitoring dilaksanakan setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai, dengan mengamati perubahan perilaku siswa untuk memanfaatkan sampah di sekitarnya. Berdasarkan pengamatan di lokasi didapatkan bahwa pemahaman siswa untuk mendaur ulang sampah dan mengembangkan ide kreatif mengubah sampah menjadi benda yang bermanfaat meningkat.Kata Kunci – Siswa Sekolah Dasar, Daur Ulang, SampahAbstract - Socialization and recycling training for elementary school students has been carried out. The aim of activities were to improve insights on garbage and recycling waste to children. The benefit of this activity was that it can contribute to the reduction of non-decaying waste and provide knowledge in the handling of garbage from an early age so that we could have generation who cares about the waste. The activity was located at SD Negeri 03 Cempaka Putih Ciputat Timur, South Tangerang. The students involved were 4th and 5th grade, about 60 children. The methods used were the socialization of the program, improving students understanding, and monitoring. Socialization of the program was done by giving the material in the class interactively. Understanding students could be known by holding waste recycling contest that looked at student’s creativity products to convert waste into useful objects. Monitoring activities were carried out after the entire series of activities had been completed, by observing changes in student behavior to utilize the surrounding waste. Based on on-site observation it was found that student’s understanding to recycle garbage and develop creative ideas transformed waste into useful items increased.Keyword - Elementary students, recycle, garbage
Rancang Bangun Alat Ukur Viskositas Dalam Rangka Pengembangan Modul Praktikum Fisika Dasar Syafitri Jumianto; Anwar Mujadin; Dewi Elfidasari
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v2i1.98

Abstract

Pengukuran viskositas metode bola jatuh menggunakan sensor proximity sebagai detektor pencatat waktu jalannya bola tersebut. Sensor diantarmukakan (interfacing) dengan mikrokontroler dihubungkan ke tampilan LCD dan dapat pula dihubungkan ke komputer melalui kabel USB yang kemudian diolah menggunakan program Labview. Komputer akan menampilkan hasil pencatatan waktu awal dan akhir perjalanan bola. Dengan memasukan data rumus, monitor komputer akan menampilkan nilai viskositas fluida yang di uji.
Development Of Larvae Rainbow Fish Boesemani (Melanotaenia boesemani): Phase Depreciation of Yellow Egg, Forming Eyes and Opening of Mouth Dewi Elfidasari; Frenzysca Yuliani; Tutik Kadarini; Siti Zuhriyyah Musthofa
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v3i1.184

Abstract

Abstract – One of the factors that caused larval mortality is the availability of food which is not in accordance with the mouth opening. At the same time the larvae require considerable energy to the development of organs. The Completeness of organs used in feed searching as the eyes is also becoming important. The larvae use eyes to see the feed material in their surrounding waters. This study aimed to measure the volume of egg yolk, eye diameter and wide mouth opening during larval development rainbow fish boesemani (Melanotaenia boesemani). The stages of the research include larval maintenance, depreciation egg yolk observations, calculate the size of the increase in larval eye and mouth openings. The results of this study showed that newly hatched rainbow boesemani larvae have egg yolks, eyes and mouth. The newly hatched larvae have a yolk volume average of 0.053 mm3. Egg yolks will expire at the time of 2 days old larvae. The formation of the eye, has occurred inside the eggs and newly hatched larvae have an average diameter of eye of 0.459 mm. The newly hatched larvae have a wide mouth opening average of 0.229 mm. An larvae older than 21 days and 30 days has a wide mouth opening average of 0.82 mm and 1.725 mm. Keywords – Rainbow fish Melanotaenia boesemani, larval development, egg yolks, eyes, mouth
Struktur Vegetasi dan Karakteristik Habitat Peneluran Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Kawasan Konservasi Penyu Pangumbahan Sukabumi Yorianta Sasaerila; Dewi Elfidasari; Muhammad Qeis Tsal Sabil
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v4i1.249

Abstract

Abstrak - Penurunan populasi penyu hijau yang terjadi secara terus menerus dari tahun ke tahun, menyebabkan penyu termasuk dalam daftar CITES Appendiks I plus zero quota of wild capture for commercial trade saat ini. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya konservasi yang baik untuk menjaga kelestarian penyu hijau. Salah satu proses yang penting diketahui bagi kelangsungan sirkulasi hidup penyu adalah proses bertelur. Oleh karena itu perlu diketahui kondisi pantai yang menjadi habitat penyu bertelur. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap jenis dan struktur vegetasi, serta karakteristik habitat bertelur penyu hijau di kawasan konservasi penyu pangumbahan sukabumi. Analisa kuantitatif yang dilakukan berupa penghitungan indeks nilai penting vegetasi dan analisa fisik lingkungan sekitar habitat bertelur penyu. Berdasarkan letak sarang telur penyu, ditemukan sebanyak 12 spesies vegetasi yang terdiri dari 4 jenis berupa pohon besar, 3 jenis berupa pohon kecil, 3 jenis berupa perdu, 3 jenis berupa herba, 1 jenis berupa semak. terdapat lebih dari 3 jenis vegetasi yang sangat penting di pangumbahan yaitu Callophyllum inophyllum, Terminalia catappa, Ipoemoea pes-caprae. Karakteristik fisik pantai pangumbahan juga masih mendukung proses bertelur penyu hijau. Pantai Pangumbahan memiliki rata- rata suhu 20 oC-30 oC, intensitas cahaya rendah (0) dan kecepatan angin 2,2 knots serta komposisi pasir yang sesuai. Kata Kunci - Habitat Bertelur, Penyu Hijau, Vegetasi, Pantai Pangumbahan, Karakter Fisik Abstract - The decline in green turtle populations that occur continuously from year to year, causing turtles to be included in the list of CITES Appendix I plus zero quotes of wild capture for commercial trade today. Therefore it is necessary to do a good conservation efforts to maintain the sustainability of green turtles. Therefore it is necessary to know the condition of the beach that turtles laying habitat. This study aims to identify the type and structure of vegetation, as well as the green turtle nesting habitat characteristics in turtle conservation area Pangumbahan sukabumi. Quantitative analysis is done by calculating the index of vegetation important values and physical analysis of the environment around turtle nesting habitat. Based on the location of turtle egg nest, found 12 species of vegetation consisting of 4 types of large trees, 3 species of small trees, 3 types of shrubs, 3 types of herbs, 1 species of shrubs. There are more than 3 important vegetation types in pangumbahan namely Callophyllum inophyllum, Terminalia catappa, Ipoemoea pes-caprae. Physical characteristics of pangumbahan beach also still support the process of laying green turtle. Pangumbahan Beach has an average temperature of 20oC-30oC, low light intensity (0) and wind speed of 2.2 knots and suitable sand composition. Keywords - Habitat lay eggs, Green Turtle, Vegetation, Pangumbahan Beach, Physical Character
Studi Kasus Terhadap Zat Pewarna, Pemanis Buatan dan Formalin pada Jajanan Anak di SDN Telaga Murni 03 dan Tambun 04 Kabupaten Bekasi Nita Noriko; Ekaristi Pratiwi; Angelia Yulita; Dewi Elfidasari
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v1i2.26

Abstract

Bekasi merupakan salah satu kota yang memiliki angka signifikan terhadap kasus keracunan makanan, sebanyak 197 kasus pada tahun 2008 dan 115 kasus pada tahun 2009, dimana 23.04% dari kasus-kasus tersebut disebabkan oleh zat-zat kimia. Berdasarkan fakta tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa terdapat zat pewarna makanan, pemanis buatan, dan formalin pada berbagai jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh anak-anak. Sampel diambil dari SDN Telaga Murni 03, Cikarang Barat dan SDN Tambun 04, Tambun Selatan. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar sampel tersebut mengandung pewarna makanan, pemanis buatan, dan formalin. Hasil penelitian ini kemudian disosialisasikan kepada 90 murid SDN Telaga Murni 03 dan SDN Tambun 04. Kami menginformasikan kepada siswa-siswa tersebut mengenai bahaya dari zat-zat kimia tersebut dalam makanan dan memberikan saran kepada orang tua mereka untuk lebih berhati-hati.Bekasi is one of country which has a significant value in poisonous food, 197 cases in 2008 and 115 cases in 2009, which 23.04% of the cases were caused by chemical agents. Based on the fact, this research has a purpose to reveal if there are any food coloring, artificial sweetener, and formaline in various kind of food which usually are consumed by children. The Samples were taken in SDN Telaga Murni 03, West Cikarang and in SDN Tambun 04, South Tambun. The result showed that in almost samples we took, contained food coloring, artificial sweetener, and formaline. This research then followed by socialized the result to 90 students in SDN Telaga Murni 03 and SDN Tambun 04. We informed them the dangerous of such chemical agents in food and we suggest to their parents to be more aware.
Perbandingan Kualitas Es di Lingkungan Universitas Al Azhar Indonesia dengan Restoran Fast Food di Daerah Senayan dengan Indikator Jumlah Escherichia coli Terlarut Dewi Elfidasari
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v1i1.14

Abstract

Escherichia coli (E. coli) is bacteria that usually be an indicator of faecal contamination in the beverages test. This study was conducted to determine the level of hygiene or the purity of ice that is consumed by people in the surrounding of University of Al Azhar Indonesia (UAI) and Senayan, South Jakarta. In this study, E. Coli serves as an indicator. Performed several laboratory tests with the test sample contained ice in sampling three points from UAI food court, street vendors around the UAI, and fast food restaurants in the area of Senayan. Totally we have 24 samples whereas 5 samples from the food court UAI, 12 samples from vendors around the UAI, and 7 samples from fast-food restaurants in the area the Senayan. We culture bacteria samples on MacConkey media orders, then the bacteria identified by macroscopic morphology and microscopy to determine the presenc of E. coli. From this study, most samples contain E. coli, with the highest percentage found from street vendors around the UAI (98%), then from the food court UAI (87.20%), and the lowest (18.40%) came from fast food restaurants in the area the Senayan.
Identifikasi Khamir Patogen pada Kulit dan Telinga Anjing Peliharaan Zakia Ulfa; Dewi Elfidasari; Irawan Sugoro
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 3, No 4 (2016)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v3i4.236

Abstract

Abstrak - Anjing adalah hewan kesayangan bagi manusia. Kesehatan anjing harus diperhatikan, terutama kebersihan kulit dan telinga hewan. Tingkat kebersihan yang rendah akan menyebabkan infeksi pada kulit dan telinga. Salah satu penyebab infeksi ini adalah pertumbuhan ragi yang tidak terkontrol. Pencegahan infeksi bisa dicoba dengan mengetahui jenis ragi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Identifikasi ragi dilakukan dengan metode Tape Strip Test, metode Ear Staining, dan kultur ragi. Identifikasi faktor yang mungkin mempengaruhi pertumbuhan ragi diidentifikasi dengan menyebarkan kuesioner kepada pemilik anjing. Studi ini menunjukkan bahwa ragi ditemukan pada sampel kulit dan telinga. Ragi yang ditemukan pada sampel kulit adalah Malassezia sp., Sedangkan di sampel telinga adalah Candida sp., Malassezia sp., Dan Cryptococcus sp. Faktor yang paling mempengaruhi pertumbuhan ragi pada kulit anjing atau telinga anjing adalah jenis kelamin, jenis kelamin, usia, keadaan tempat tinggal dan taman bermain, intensitas perawatan, dan frekuensi anjing dibawa ke luar. Kata Kunci: Anjing, Pewarnaan telinga, Malassezia spp, Uji Strip Tape, Ragi Abstract - Dogs are favorite pet for humans. Dog’s health must be considered, especially the hygiene of the skin and ear of the animal. Low levels of hygiene will cause infections on the skin and ears. One cause of these infections is the uncontrolled growth of yeast. Prevention of infection can be attempted by knowing the type of yeast and factors affecting its growth. Identification of yeast was done using Tape Strip Test method, Ear Staining method, and yeast culture. Identification of factors that may affecting the growth of yeast was identified by distributing questionnaires to dog owners. This study shows that yeast was found on the sample of skin and ears. Yeast was found on the skin sample is Malassezia sp., while in the ear samples are Candida sp., Malassezia sp., and Cryptococcus sp. The factors that most affect the growth of yeast on the dog’s skin or dog’s ear are sex, breed, age, circumstance of residence and playground, intensity of care, and the frequency of the dogs are taken to the outside. Keywords: Dogs, Ear Staining, Malassezia spp., Tape Strip Test, Yeast.
Perilaku Makan Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) Di Taman Margasatwa Ragunan Rena Riana Anita; Dewi Elfidasari; Donny Gunaryadi
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 4, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v4i4.311

Abstract

Abstrak - Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan subspesies dari gajah Asia yang hidup di Pulau Sumatera, Indonesia. Gajah merupakan spesies kunci sehingga harus dijaga kelestariannya. Oleh karena itu diperlukan adanya konservasi terhadap gajah. Taman Margasatwa Ragunan (TMR) merupakan salah satu kawasan konservasi eksitu. Pengamatan perilaku makan gajah di kawasan eksitu penting dilakukan untuk mengetahui mekanisme adaptasi gajah di kawasan eksitu yang bukan merupakan habitat aslinya karena sebagian besar aktivitas makan gajah dihabiskan untuk aktivitas makan. Pengamatan perilaku makan bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku makan gajah sumatera di TMR. Penelitian dilakukan dengan pengamatan perilaku makan empat ekor gajah yang terdiri dari dua ekor gajah dewasa dan dua ekor gajah anakan yang meliputi: waktu aktivitas makan, jenis makanannya, perilaku makan, dan interaksi yang terjadi selama aktivitas makan. Metode pengamatan dilakukan dengan focal observastion. Analisis data yaitu menggunakan analasis deksriptif dan dengan membandingkan hasil presentase perilaku makan gajah yang terlihat. Hasil yang diperoleh adalah terdapat tiga perilaku gajah yaitu mengambil, memotong dan mengunyah makanan. Perbedaan perilaku gajah dipengaruhi oleh faktor umur dan jenis pakan gajah yang diberikan oleh perawat TMR.Abstract - Sumatran Elephants (Elephas maximus sumatranus) is one of Asian elephants subspecies that live in Sumatra Island, Indonesia. Elephants are a key species that must be preserved. Therefore, it is necessary to do a conservation about elephants. Taman Margasatwa Ragunan (TMR) is one of the ex-situ conservation area. An observation about elephant feeding behavior in ex-situ area is important to know the mechanism of elephant adaptation in the ex-situ area which is not their original habitat because most of elephant activity is spent on feeding activity. The purpose of this observation is to describe the feeding behavior of Sumatran elephant in TMR. This observation was conducted by observing the eating behavior of four elephants consisting of two adult elephants and two baby elephants which included: the time of feeding activity, the type of food, the eating behavior, and the interactions that occurred during feeding activity. Data analysis is using descriptive analysis and by comparing the percentage of elephant feeding behavior. The result obtained is there are three behaviors of elephants in TMR during feeding: taking, cutting, and chewing foods. Differences in elephant behavior are affected by age and type of foods.Keywords – Elephants, Sumatran Elephants, Eating behaviour, Ragunan Wildlife Park
Co-Authors Afina Putri Shabira Afini, Irsyah Agridzadana Frisa Agrydzadana Frisa Aishah Feroza Alifandi Rahmatul Ilmi Analekta Tiara Perdana Analekta Tiara Perdana Angelia Yulita Anita Mirasaraswati Annisa Sabrina Sekar Langit Anwar Mujadin Arief Pambudi Bimo Saputro Claudya Larisha Dina Nabilah Donny Gunaryadi Donny Gunaryadi Ekaristi Pratiwi Ekowati Chasanah Etyn Yunita Farah Carolina Puspaningtias Farida Ariani Fatihah Dinul Qoyyimah Fatihah Dinul Qoyyimah Fatkhurokhim Fatkhurokhim Fitriani Nurhasanah Frenzysca Yuliani Gayatri Atmadi Gintung Patantis Handhini Dwi Putri Handhini Dwi Putri Handhini Dwi Putri Haninah Haninah Haninah Haninah Haninah Haninah, Haninah Hidayat Yorianta Sasaerila Imam Rosadi Imam Rosadi Imsar Gunawan Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Irawan Sugoro Isep Herdiana Iskandar, Ratih Ratna Ismi, Laksmi Nurul Kun Mardiwati Rahayu Laksmi Nurul Ismi Laksmi Nurul Ismi Lusi Anindia Rahmawati Melta Rini Fahmi Melta Rini Fahmi Melta Rini Fahmi Muhammad Luthfi Muhammad Qeis Tsal Sabil Mukh Syaifudin Mukh Syaifudin Mukti Ageng Wicaksono Musthofa, Siti Zuhriyah Nadhilah Sabila Ghaisani Nanda Vindi Aini Ninditasya Wulandari Nissa Kamila Nita Noriko Nurul Robbi Sepang Pairah, Pairah Putri, Handhini Dwi Rahmadara, Gemilang Rena Riana Anita Resti Aulunia Retno Damayanti Soejoedono Riris Lindiawati Puspitasari Senjaya Mercusiana Shabira, Afina Putri Sheren Nur Amalia Siti Fauziah Canadianti Siti Zuhriyyah Musthofa sri murtini . Syafitri Jumianto Syafitri Jumianto TARUNI SRI PRAWAST MIEN KAOMINI ANY ARYANI DEDY DURYADI SOLIHIN Toufan Gifari Tutik Kadarini Tutik Kadarini Widhi Wijayanti Yunus Effendi Yus Rusila Noor Yus Rusila Noor Zakia Ulfa Zakia Umami