Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Dakwah Risalah

Kebudayaan Melayu Riau (Pantun, Syair, Gurindam) Akmal Akmal
Jurnal Dakwah Risalah Vol 26, No 4 (2015): December 2015
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jdr.v26i4.1283

Abstract

Dalam budaya Melayu, ungkapan memegang peranan penting karena bentuk sastra ini lazim mengandung nilai-nilai nasihat dan tunjuk ajar yang kental dan bernas. Ungkapan-ungkapan dalam seni budaya Melayu biasanya dijalin dengan bahasa dalam seni budaya Melayu biasanya dijalin dengan bahasa yang indah dan sarat dengan makna serta simbol. Ungkapan-ungkapan tersebut dapat dituangkan dalam salah satunya berbentuk pantun, syair dan gurindam. Gurindam yaitu bentuk puisi lama yang terdiri dari dua baris, dengan bunyi akhir yang sama. Jadi semacam syair dua bait. Gurindam yang paling terkenal tentu saja Gurindam Dua Belas, karangan Raja Ali Haji, sastrawan Melayu terkemuka yang melegenda sepanjang zaman. Raja Ali Haji mengatakan bahwa gurindam yaitu perkataan yang bersajak juga pada akhirnya pasangannya tetapi sempurna perkataannya dengan satu pasangannya sahaja; jadilah seperti sajak yang pertama itu syarat dan sajak yang kedua itu jadi seperti jawab. Gurindam 12 ini lebih banyak bertemakan nasehat dalam bidang agama dan tata pergaualan masyarakat. Berikut ini beberapa penggalan dari Gurindam 12, yaitu dikutip dari Gurindam ke 8. Begitu juga hal dengan syair dan pantun biasanya digunakan sewaktu ada acara pernikahan danĀ  acara2 tertentu bagi masyarakat Riau, Gurindam, Syair dan pantun adalah symbol kebanggaan bagi kebudayaan Riau.