Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Sosialisasi Pentingnya Penerimaan Diri Bagi WBP di Lapas Perempuan Yogyakarta Eka Sari, Rini; Berliana Henu Cahyani; Flora Grace Putrianti; Andreas Yudha Fery Nugroho; Jatu Anggraeni; Syamsul Ma’arif
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i3.10639

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Lapas Perempuan Yogyakarta dilakukan untuk membantu mengurangi permasalahan psikologis tentang rendahnya penerimaan diri Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yang sering kali menghambat efektivitas program pembinaan. Penerimaan diri yang buruk menyebabkan WBP mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, rendahnya kepercayaan diri, dan perasaan isolasi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan penerimaan diri WBP melalui program sosialisasi berbasis edukasi dan interaksi aktif. Metode pelaksanaan mencakup observasi, dokumentasi, serta pre-test dan post-test yang melibatkan 18 WBP. Program sosialisasi dalam bentuk ceramah mengenai pentingnya penerimaan diri, cara mengenali kelebihan dan kekurangan diri, serta permainan interaktif untuk meningkatkan keterlibatan peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan rata-rata skor penerimaan diri dari 48,7 pada pre-test menjadi 54,8 pada post-test, mengindikasikan efektivitas kegiatan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa sosialisasi berbasis edukasi dan permainan interaktif dapat meningkatkan pemahaman, sikap, dan penerapan penerimaan diri pada WBP. Kegiatan ini memberikan kontribusi nyata terhadap pembinaan kepribadian di lembaga pemasyarakatan dan dapat dijadikan model untuk intervensi serupa.
Self-Acceptance Of Inmates In Terms Of Gender And Education Level Sari, Rini Eka; Nugroho, Andhi Dwi; Ramadhan, Bayu Jati
ANFUSINA: Journal of Psychology Vol. 7 No. 1 (2024): ANFUSINA: Journal of Psychology
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/00202472214000

Abstract

According to numerous views of self-acceptance, those who can accept themselves are aware of their traits and are not caught in anger, blaming others, or pitying themselves for their limitations. The goal of this study is to determine self-acceptance in inmates based on gender differences and level of education. The study hypothesizes differences in self-acceptance among inmates based on gender and educational level. This study involved 124 Class IIA Yogyakarta Correctional Facility inmates and Class IIB Women's Correctional Facility. The purposive sampling technique was employed to select the participants. The data collecting technique employed was a self-acceptance scale. The data analysis technique performed was the 2-way ANOVA. Hypothesis testing yielded a FoAB value of 0.991, with a significance level 0.000 (P <0.01). As a result, the study's hypothesis has been proven: there are differences in self-acceptance among inmates based on gender and education level. The researchers tested separately to see if there were differences in the self-acceptance of inmates based on gender and obtained a FoA value of 0.659 with a significance level of 0.000 (P < 0.01). There is no difference in self-acceptance based on education level where the FoB value is 0.000 with a significant level of 0.928 (P> 0.05).Keywords: Gender, Inmates, Self-Acceptance, Level of education
Building Optimal Employee Performance: The Strategic Role of Work Passion and Organizational Commitment Hasanah, Risna Nor; Sari, Rini Eka; Farida, Haniek
ANFUSINA: Journal of Psychology Vol. 8 No. 1 (2025): ANFUSINA: Journal of Psychology
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajp.v8i1.26485

Abstract

This study is motivated by the low employee performance. Employee performance is influenced by work passion and organizational commitment. This study aims to empirically test the relationship between work passion, organizational commitment, and employee performance. The main hypothesis proposed in this study is that work passion and organizational commitment are jointly correlated with employee performance. The minor hypotheses proposed are: 1) Work passion is positively correlated with employee performance, and 2) Organizational commitment is positively correlated with employee performance. This study involves 97 male and female employees, with a purposive sampling technique used to select participants. The characteristics of the subjects in this study are: 1) Employees of CV SP Aluminum, 2) Both male and female employees, and 3) Employees with more than 2 years of work experience. Data collection was carried out using employee performance scales, work passion scales, and organizational commitment scales. The analysis technique used was multiple linear regression with SPSS 22. The first minor hypothesis showed a t-value of -0.183 and a significance value of p = 0.855, indicating that this hypothesis was not statistically supported. This result shows that work passion has no significant relationship with employee performance. Interestingly, the negative beta coefficient indicates a potential reverse relationship, although insignificant. This negative contribution may reflect the complexity of the work passion dimension, including both harmonious and obsessive passion. Harmonious passion increases intrinsic motivation at work, while obsessive passion can lead to emotional exhaustion and decreased performance. These findings are consistent with previous research (e.g., Appienti & Chen, 2020; Kemie, 2020; Fawwaz, 2023), which shows that work passion does not always positively impact performance and, in some cases, can even be counterproductive. Therefore, it can be concluded that work passion does not correlate with employee performance. The second minor hypothesis, with a t-value of 3.157 and a p-value of 0.002, can be interpreted as supporting the second minor hypothesis. Therefore, it can be concluded that organizational commitment positively correlates with employee performance. The effective contributions of work passion and organizational commitment to employee performance are -0.07% and 9.77%, respectively. Keywords: Employees, Employee Performance, Organizational Commitment, Work Passion
Strategies applied by accommodation service business in west sumatera to overcome the crisis of covid-19 pandemic Sari, Rini Eka; Yanita, Novi
Journal of Business on Hospitality and Tourism Vol. 8 No. 1 (2022): June 2022
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/jbhost.v8i1.249

Abstract

This research aims to formulate strategies applied by accommodation service providers in West Sumatra in coping with the Covid-19 pandemic. The limitation in the mobilization or traveling that was imposed to break the chain of Covid-19 infection had brought the accommodation services on its knees in all regions including West Sumatra. Strategies formulated by means of SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) analysis; by minimizing the weaknesses and threat, and boosting existing strength and opportunities. The gathering of research data was conducted through interviews with several stakeholders in the acommodation services business by applying purposive sampling method. The gathered data was then descriptively analysed by considering the strength, weakness, opportunity, and threat owned by the accommodation services in West Sumatra in order to formulate strategies in coping with the Covid-19 pandemic. The results of the research indicated that several strategies were applicable for implementation by the accommodation services in West Sumatra, i.e. the short, medium, and long-term strategies for the sustainability of the business. 
Peran Psychological Well-Being dan Self Esteem dalam Meningkatkan Kepuasan Kerja PNS di Pemkot Yogyakarta Sari, Rini Eka; Putrianti, Flora Grace; Manurung, Yunisya; Laksana, Erlangga Fardan Satria
ILMU PSIKOLOGI Vol 12 No 2 (2025)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/jip.v12i2.6600

Abstract

Penelitian ini berangkat dari pentingnya pemenuhan kebutuhan psikologis individu dalam membentuk kepuasan kerja, terutama dalam konteks birokrasi yang menuntut kestabilan emosi serta profesionalisme tinggi. Tingkat self-esteem yang baik diyakini dapat memperkuat kepercayaan diri serta konsistensi individu dalam melaksanakan tanggung jawab. Sementara itu, psychological well-being mencerminkan kondisi mental yang sehat dan sejahtera dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis peran self-esteem serta kesejahteraan psikologis terhadap tingkat kepuasan kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Sebanyak 113 PNS yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta menjadi partisipan, yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui tiga instrumen, yakni skala kepuasan kerja, skala self-esteem, dan skala kesejahteraan psikologis yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan metode regresi ganda. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa self-esteem dan kesejahteraan psikologis secara simultan memberikan pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Secara terpisah, kedua variabel tersebut juga memiliki kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kepuasan kerja. Temuan ini menunjukkan bahwa PNS yang memiliki harga diri positif serta kondisi psikologis yang sehat cenderung merasakan kepuasan kerja yang lebih tinggi. Implikasi dari hasil ini menekankan pentingnya kebijakan pengembangan sumber daya manusia yang berorientasi pada intervensi psikologis di sektor publik.
Kemampuan publlic speaking pada mahasiswa program Kampus Mengajar Hapsari, Kintania Sura; Muti'ah, Titik; Sari, Rini Eka
JURNAL SPIRITS Vol 13 No 2 (2023): May 2023
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/spirits.v13i2.15311

Abstract

Progam Kampus Mengajar merupakan progam kerjasama antara Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Direktorat Jenderal Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan literasi dan numerasi pada siswa, Adaptasi Teknologi dan Administrasi Sekolah baik jenjang Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama yang dalam pelaksanaannya melibatkan mahasiswa di dalamnya. Keterlibatan tersebut tentunya membutuhkan kemampuan public speaking mahasiswa di dalam nya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dalam pengumpulan datanya menggunakan metode observasi partisipan dan juga wawancara. Sedangkan Pendekatan dalam penelitiaan ini menggunakan pendekatan studi kasus. Jumlah subjek penelitian ini berjumlah 3 orang mahasiswa peserta progam Kampus Mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Kemampuan Public Speaking Mahasiswa Progam Kampus Mengajar angkatan 2 di SMPN 3 Samigaluh. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa Kemampuan Public Speaking pada Mahasiswa Progam Kampus Mengajar yang menitikberatkan pada aspek kebahasaan yang terdiri dari pilihan kata, ketepatan ucapan juga sasaran pembicaraan serta aspek non kebahasaan yang terdiri dari sikap, mimik wajah, kenyaringan suara, kelancaran suara, kelancaran kata dan juga penguasaan topik. Dari kedua aspek tersebut, kemampuan public speaking mahasiswa progam Kampus Mengajar dapat dikatakan tidak seimbang karena beberapa indikator dari masing-masing aspek tidak terpenuhi sepenuhnya. Selain ditinjau dari segi aspek, peneliti juga menemukan faktor eksternal seperti pergaulan dan faktor internal seperti jenis pita suara yang ikut mempengaruhi Kemampuan Public Speaking Mahasiswa Progam Kampus Mengajar SMPN 3 Samigaluh
Workplace well-being reviewed from personal characteristic and job demands among lecturers Sari, Rini Eka
Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol. 24 No. 1 (2022): FEBRUARY 2022
Publisher : Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26486/psikologi.v24i1.2326

Abstract

Tingginya tuntuntan serta kewajiban yang harus di penuhi oleh seorang Dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya sebagai dosen dan mengingat pentingnya memperhatikan Workplace Well-being diberbagai aspek pekerjaan. Kesejahteraan dosen ini tidak hanya meliputi kesejahteraan dalam hal gaji (upah) yang diterimakan saja tetapi juga kesejahteraan yang dirasakan oleh dosen ditempat kerja nya, karena kesejahteraan yang di rasakan oleh sesorang sangat berkaitan dengan individu dalam menyelesasikan pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara Workplace Well-being yang dirasakan oleh Dosen ditinjau dari variabel Personal Characteristic dan Job Demands di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Teknik pengambilan subjek penelitian dengan menggunakan Purposive sampling, subjek pada penelitian ini adalah Dosen yang bekerja di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa baik dosen berstatus tetap maupun dosen kontrak, bgerjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Jumlah subjek sebanyak 147 orang dosen. Skala yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Skala workplace well being, personal characteristic dan job demands. Berdasarkn hasil analisis regresi untuk menguji hipotesis di peroleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,436 dengan nilai F=16,946 dan nilai R square sebesar 0,191, hal ini menunjukkan bahwa variabel Personal Characteristic dan Job Demands memiliki pengaruh sebesar 19,1% terhadap variabel Workplace well-being dan 80,9% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini. Hasil analisis regresi menunjukkan taraf signifikansi 0,000 (p<0,01),ini menunjukkan bahwa Personal Characteristic dan Job Demands berpengaruh terhadap Workplace well being pada Dosen di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, hal ini menjukkan bahwa tinggi rendahnya Workplace well being yang dirasakan oleh dosen sangat di pengaruhi oleh Personal Characteristic masing-masing dosen dan juga tinggi rendahnya Job Demands yang dirasakan. 
Teknik Journaling Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Siswa Sari, Rini Eka; Hartosujono, Hartosujono; Asriyatun, Karina; Sukmawati, Winda; Fatimatuzzuhroh, Hanifah Nurfika; Zakaria, Ibnu; El Mura, Zaid Ali; Listiyanto, Ridwan
Publikasi Pendidikan Vol 15, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/publikan.v15i3.74721

Abstract

Kecemasan dalam dunia pendidikan merupakan suatu hal yang umum dan setiap siswa pasti pernah mengalaminya ketika mereka bersekolah. Kecemasan menjadi berbahaya apabila dirasakan secara berlebihan sehingga berdampak terhadap psikologis siswa. kondisi emosi yang tidak menyenangkan yang dapat mengganggu proses belajar. Kecemasan pada siswa dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tuntutan berprestasi, interaksi sosial, dan perubahan hormon. Kecemasan yang dirasakan siswa harus dikelola agar tidak berdampak terhadap permasalahan psikologis dan belajar siswa. Salah satu cara mengelola kecemasan adalah dengan teknik journaling. Penerapan teknik journaling merupakan salah satu Teknik selfhelp yang dapat membantu individu mengatasi masalah psikologis yang dialami secara mandiri, membuat journaling merupakan aktivitas menulis yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal dan perasaan positif yang telah dialami individu. Pelatihan teknik manajemen kecemasan dengan penggunaan teknik journaling diharapkan dapat membantu siswa mengelola stres dan kecemasan secara lebih efektif. teknik journaling memiliki efektivitas yang signifikan dalam menurunkan tingkat kecemasan pada berbagai kelompok individu. Pada siswa anggota IPM SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta, penggunaan teknik intervensi jurnaling menunjukkan penurunan tingkat kecemasan dari kategori berat ke kategori ringan hingga sedang setelah diberi perlakuan Teknik journaling.
Between Symbols and Service: Inclusive Leadership in Faith-Based Hospitals, Identity Safety, and Interfaith Patient Trust in Yogyakarta Aini, Qurratul; Sari, Rini Eka
Academia Open Vol. 10 No. 2 (2025): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/acopen.10.2025.12859

Abstract

General Background: Faith-based hospitals in Yogyakarta operate within a pluralistic society where patient trust is shaped by both clinical competence and identity-sensitive service cues. Specific Background: Inclusive leadership is theorised to reduce identity threat and enhance fairness perceptions, yet empirical evidence on its effects for interfaith patients remains limited. Knowledge Gap: Existing studies have not clarified how leadership-driven identity-safe cues and justice perceptions jointly influence trust, affective comfort, and patient behavioural outcomes in faith-based healthcare. Aims: This study examines a structural model linking inclusive leadership, identity-safe religious cues, procedural/interactional justice, trust, comfort, satisfaction, and post-service behaviour. Methods: A cross-sectional survey of 114 outpatients from two urban hospitals was analysed using PLS-SEM. Results: Inclusive leadership strongly predicted identity-safe cues and fairness perceptions, which in turn significantly increased trust; trust enhanced comfort, driving satisfaction, revisit intention, and positive word of mouth. Novelty: This study reframes inclusive leadership as a consumer-facing signal of warmth, competence, and interfaith respect, advancing identity-safety theory into healthcare consumption. Implications: Hospitals should institutionalise inclusive cue architecture and transparent procedures to strengthen trust, elevate patient experience, and reinforce competitive advantage. Highlights: Inclusive leadership strengthens identity-safe religious cues and fairness signals. Trust and affective comfort act as key mediators toward satisfaction and loyalty. Identity-safe service design enhances interfaith patient experience and hospital competitiveness. Keywords: Inclusive Leadership, Identity-Safe Cues, Trust, Patient Comfort, Faith-Based Hospitals