Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

The water quality monitoring of vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) ponds in East Tanete Riattang District, Bone Regency, Indonesia Harlina Harlina; Ilmiah Ilmiah; Andi Hamdillah; Dewi Virgiastuti Jarir; Ahmad Darul Salam
Depik Vol 11, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.11.1.21663

Abstract

The monitoring of water quality is an essential process of shrimp production. This study aimed to evaluate the water quality based on physical, chemical, and biological parameters in a vannamei shrimp pond, which is managed by an intensive system in East Tanete Riattang District, Bone Regency. The sampling of parameters was conducted from March to April 2020 at the ponds in three villages, which include Waetuo (station A), Panyula (station B), and Toro (station C). The water quality was evaluated at each sampling site based on certain factors, such as dissolved oxygen (DO), temperature, salinity, pH, ammonia, and bacterial population. The results showed that the temperature, salinity, pH, DO, and bacterial populations ranged from 26 to 30 °C, 25 to 35 ppt, 5.5 to 7.0, 5.5 to 7.0 ppm, and 3.5 × 101 to 2.1 × 103, respectively. According to the National Standard of Indonesia for shrimp culture, the range of these water quality parameters was suitable for vannamei shrimp life. Meanwhile, the level of ammonia was 1.7 to 1.8 ppm, which exceeded the normal range that supports the vannamei shrimp life-cycle.Keywords:Water quality, Ponds, Litopenaeus vannamei,Ammonia,Vibriosis
Antibacterial Activity of Piper betle Linn Extract Against Vibrio parahaemolyticus Causes of Disease in Vaname Shrimp (Litopenaeus vannamei) Harlina, Harlina; Ibrahim, Azizah; Hamdillah, Andi; Ilmiah, Ilmiah
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 17 No. 1 (2024): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/agrikan.v17i1.2072

Abstract

Betel leaf (Piper betle L.) is a medicinal plant that has antibacterial properties. Betel leaves contain various chemical ingredients, including essential oils, phenols, terpenoids, tannins, polyphenols and steroids. This study aims to determine the inhibitory power of betel leaf extract (Piper betle L) on the growth of Vibrio parahaemolyticus which causes disease in vaname shrimp (Litopenaeus vannamei) and determine the minimum concentration of betel leaf extract that can inhibit growth and the minimum concentration that can kill V. parahaemolyticus internally. vitro. This research was carried out at the Integrated Biology Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Indonesian Muslim University. A total of 500 g of betel leaf was extracted using the maceration method to produce 39.90 g of thick extract. Next, various concentrations of betel leaf extract were tested for their antibacterial effect on the growth of V. parahaemolyticus using the double layer method. The results of this research show that betel leaf extract is able to inhibit the growth of the bacteria V.parahaemolyticus. The minimum inhibitor concentration (MIC) value is at a concentration of 0.78 mg/mL and the maximum bactericidal concentration (MBC) at a concentration of 1.56 mg/mL, so it can be concluded that sirh leaf extract (Piper betle L) has the potential to be developed as an antibacterial for V. parahaemolyticus.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PROBIOTIK UNTUK BUDIDAYA IKAN LELE DI PONDOK PESANTREN WIHDATUL ULUM DESA BORISALLO Hamdillah, Andi; Tang, Beddu; Harlina, Harlina; Jayadi, Jayadi; Rustam, Rustam
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH Vol 2 No 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jamka.v2i2.374

Abstract

Desa Borisallo merupakan wilayah yang sebagian penduduknya berprofesi sebagai pembudidaya lele. Masalah utama yang dihadapi oleh kelompok pembudidaya perikanan di desa ini adalah pertumbuhan lambat, daya tahan tubuh rendah dan kolam berbau. Oleh karena itu perlu pendampingan agar produktivitas lele dapat optimal. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pelatihan tentang probiotik dalam meningkatkan produksi budidaya ikan lele. Kegiatan PkM dilakukan dalam bentuk pendampingan kepada mitra yaitu Pondok Pesantren Wihdatul Ulum. Kegiatan pengabdian yang dilakukan yaitu pemberian materi tentang probiotik serta pelatihan dan pendampingan pembuatan probiotik untuk ikan lele. Bakteri probiotik yang digunakan dalam pelatihan yaitu Bacillus subtilis. Metode pelaksanaan yang dilakukan yaitu partisipatif. Metode ini menekankan keterlibatan anggota kelompok secara langsung. Hasil dari kegiatan pengabdian ini diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta motivasi mitra dalam menjalankan usaha budidaya ikan lele sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian pangan anggota kelompok.
Pelatihan Penerapan Teknologi Pembuatan Pakan Organik Untuk Pencegahan Penyakit Pada Udang Windu Di Desa Tamangapa Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkep Harlina, Harlina; Syahrul; Hamdillah, Andi; Kamaruddin
Window of Community Dedication Journal Vol. 2 No. 2 (Desember, 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wocd.v2i2.1765

Abstract

Masalah utama yang dihadapi kelompok tani pembudidaya udang windu adalah tingginya angkakematian udang windu di tambak akibat serangan penyakit antara lain Vibrios sp. Cara yangumum dilakukan untuk pencegahan maupun pengendalian vibriosis ini masih tetapmengandalkan bahan kimia dan antibiotik. Penggunaan bahan kimia dan antibiotik yang terusmenerus dan tidak terkontrol berdampak resistensi pada bakteri, adanya residu di tubuh udangdan mencemari lingkungan, sehingga alternatif lain yang lebih ramah lingkungan pemanfaatanbahan alami sebagai antibakteri alami dalam pakan. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuanuntuk memberi pengetahuan dan keterampilan kelompok tani melalui pelatihan danpendampingan agar mampu membuat pakan udang organik secara mandiri yang berbahan bakulokal, mudah diperoleh dan murah, yang dapat digunakan dalam pencegahan penyakit padabudidaya udang windu. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan partisipatif, yaitumelibatkan sebanyak mungkin peran serta mitra dalam kegiatan ceramah, diskusi, dan praktekpembuatan pakan. Hasil kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan danketerampilan dalam penerapan teknologi pembuatan pakan organik berdasarkan hasil tanyajawab, diskusi. Selain itu, kelompok tani sangat antusias dan berperan aktif dalam mengikutipelatihan, dan optimis akan membuat pakan organic secara berkelompok. Kesimpulan, terdapatpeningkatan pengetahuan dan kemampuan petani tambak dalam hal membuat pakan udangdengan benar, sebagai salah satu cara penanggulangan kematian massal akibat penyakit padaudang. Disarankan agar petani dapat menjaga kesinambungan produksi pakan organik secaramandiri.
Clinical Symptoms, Total Hemocyte Count, and Differential Hemocyte Count of Vaname Shrimp Infected with Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) Harlina, Harlina; Hadijah, Siti; Hamdillah, Andi; Saenong, Muhammad; Astari, Siti Aisyah
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 17 No. 2 (2024): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/agrikan.v17i2.2357

Abstract

This study aims to analyze changes in clinical symptoms, Total Hemocyte Count (THC), and Differential Hemocyte Count (DHC) in healthy vannamei shrimp and those infected with AHPND. The research was conducted in May 2024 at the Biota and Environmental Engineering Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Muslim Indonesia. The method used was sampling with two treatments (T1 and T2) observed at seven time intervals: 0, 3, 6, 12, 24, 48, and 72 hours. The results showed that clinical symptoms of AHPND-infected vannamei shrimp included reddening of the body, red swimming legs, pale hepatopancreas, and abnormal tilted swimming patterns. THC values obtained in both treatments (T1 and T2) across all time intervals showed no significant differences (P>0.05). DHC analysis revealed that the highest hyaline cell count in T1 occurred at 6 hours (64.59%), while in T2, it occurred at 0 hours (65.97%). The highest granular cell count in T1 was observed at 3 hours (29.17%), while in T2, it was at 72 hours (47.67%). The highest semi-granular cell count in T1 was recorded at 0 hours (27.38%), while in T2, it was at 48 hours (54.38%).
PELATIHAN PENGAPLIKASIAN PROBIOTIK UNTUK IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI PONDOK PESANTREN WIHDATUL ULUM YAYASAN WAKAF UMI KABUPATEN GOWA Hamdillah, Andi; Auliyah, Andi Nur; Jayadi, Jayadi; Karima, Imanda; Jumarli, Andi; Asra, A. Andriyani
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH Vol 3 No 2 (2025): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jamka.v3i2.563

Abstract

Pembudidaya ikan di Desa Borisallo menghadapi masalah utama dalam budidaya ikan nila, yaitu tingginya angka kematian ikan. Penyebab utama masalah ini adalah penurunan kualitas lingkungan akibat penggunaan pestisida yang berlebihan di tambak, yang mengurangi populasi bakteri pengurai dan menyebabkan ketidakstabilan kualitas air. Tujuan dari program pengabdian ini adalah: 1). Memberikan edukasi kepada santri dan masyarakat setempat mengenai pembuatan dan penggunaan probiotik dalam budidaya ikan nila; 2). Meningkatkan produktivitas budidaya ikan nila melalui penerapan probiotik yang mendukung kesehatan ikan dan kualitas air; 3). Mendorong kemandirian masyarakat pondok pesantren dalam budidaya perikanan yang ramah lingkungan dan berbiaya rendah. Program ini dilaksanakan pada bulan September 2024 di Desa Borisallo, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa. Metode yang digunakan adalah metode partisipatif, yang menekankan keterlibatan langsung anggota kelompok. Diharapkan, hasil dari kegiatan ini akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta motivasi mitra dalam menjalankan usaha budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus), dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan kemandirian pangan bagi setiap anggota kelompok.
Penerapan Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok pada BUMDes Bumi Paccelekang Sejahtera di Desa Paccelekang Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan: The Implementation System of Biofloc Catfish Farming at BUMDes Bumi Paccelekang Sejahtera in Paccelekang Village, Gowa Regency, South Sulawesi Jayadi, Jayadi; Rosada, Ida; Nursyahran, Nursyahran; Hamdillah, Andi; Hasri, Hasri
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 3 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i3.8357

Abstract

Pattallassang District is a Mamminasata Metropolitan development area for urban settlements with an area of 5,983 Ha as an eastern Satellite City in Panaikang Village and Paccelekang Village, Pattallassang District. To improve the welfare of the people of Pacellekang Village, BUMDes Bumi Paccellekang Sejahtera (BUMDes BPS) was established, an agro-complex-based integrated tourist destination program. This Community Service activity aims to introduce innovative biofloc technology for catfish farming and provide technical guidance to catfish farming groups in Paccelekang Village through the biofloc system. The Community Service Program (PKM) was conducted in September 2024 in Paccelekang Village, targeting members of the BUMDes Paccelekang Sejahtera catfish farming group. The approach model used in this PKM program is Participatory Rural Appraisal (PRA). The results of the PKM activities, through counseling and training programs, show that on average, partners had a low level of knowledge and skills regarding biofloc catfish farming techniques, with 70% (21 members) categorized as low, and only 10% (3 members) and 20% (6 members) categorized as good and fair, respectively. However, after the counseling and training, the knowledge level of the partners improved, with 10% (3 members) still in the low category, and 10% (3 members) and 80% (24 members) now categorized as good and fair, respectively. Quantitatively, there was a significant improvement in partner knowledge after the counseling and training. Continuous assistance will be provided until the partners become proficient in managing and cultivating catfish using the biofloc system.
Optimasi Kewirausahaan Melalui Pelatihan Abon Rumput Laut dan Pembelajaran Pemasaran Digital pada Perempuan Pengikat Rumput Laut Adam, Andi Maslia Tenrisau; Husain, Tsalis Kurniawan; Hamdillah, Andi; Fitri, Nurul; Wardani, Arini Dwi
Abdimas Galuh Vol 7, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i1.16735

Abstract

Industri pangan global menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan protein yang terus meningkat seiring pertambahan populasi. Salah satu solusi potensial adalah rumput laut, yang kaya akan nutrisi seperti protein, mineral, vitamin, dan serat makanan. Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan memberikan pelatihan pembuatan abon rumput laut, pembelajaran pemasaran digital dan pembelajaran pembukuan sederhana pada perempuan mengikat rumput laut. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, pelatihan pembuatan abon rumput laut, pendampingan dalam pemasaran digital dan pembukuan sederhana serta evaluasi. Proses produksi terdiri dari dua tahap utama yaitu pembuatan bubur rumput laut dan pengolahan menjadi abon, dengan tambahan ikan bandeng dan tempe untuk meningkatkan kandungan protein. Pengabdian kepada Masyarakat ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam memproduksi abon rumput laut sebesar 88,83% dan membuat pembukuan sederhana sebesar 87,33% serta pemasaran digital melalui Instagram Ads efektif dalam memperluas jangkauan pasar. Abon rumput laut merupakan solusi inovatif yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat. 
PEMERIKSAAN PENYAKIT DAN IDENTIFIKASI PARASIT PADA UDANG WINDU (Penaeus monodon) DI TAMBAK TRADISIONAL KABUPATEN PANGKEP Ilmiah Ilmiah; Amrah Husma; Andi Hamdillah; Ma'ruf Ma'ruf
JURNAL AKUAKULTUR, TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP, ILMU KELAUTAN Vol 5 No 1 (2022): JOINT-FISH - Jurnal Akuakultur, Teknologi Dan Manajemen Perikanan Tangkap, Ilmu K
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar, Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/joint-fish.v5i1.98

Abstract

Shrimp farming in Indonesia was initially dominated by Windu Shrimp, but along with the decline in tiger shrimp production due to disease, one of the things that determines the success of shrimp farming businesses, both traditional and intensive, is pest and disease control. Diseases generally occur due to parasitic infections that cause parts of the shrimp's body to be injured, so that other diseases such as fungi, bacteria, and viruses will be more easily exposed to shrimp that have been infected by parasites. This study aims to examine diseases and identify the types of parasites that are cultivated in traditional ponds in Kabba District, Pangkep Regency. There are 15 shrimps with an average size of 14.7 grr and a length of 21.6 cm. This research was carried out in October 2021 - March 2022, the samples were tested at the Integrated Biological Laboratory of the Faculty of Fisheries and Marine Sciences UMI Makassar, South Sulawesi. Ectoparasite examination is carried out on the walking legs, swimming legs and on the tail. The results of the study found 3 (three) types of parasites that infect tiger shrimp, namely Zoothamnium, Vorticella, and Epistylis, all three of which are included in the Ciliata class The prevalence value of the three types of parasites is 50% with the general category (ordinary infection) and an intensity of 41 ind / tail with a moderate category.
ANALISIS PENGGUNAAN KEONG EMAS SEBAGAI PAKAN UNTUK MENSUBTITUSI PELLET PADA IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) Siti Hadijah; Jumianti Abubakar; Andi Hamdillah; Muhammad Yunus
JURNAL AKUAKULTUR, TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP, ILMU KELAUTAN Vol 5 No 1 (2022): JOINT-FISH - Jurnal Akuakultur, Teknologi Dan Manajemen Perikanan Tangkap, Ilmu K
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar, Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/joint-fish.v5i1.119

Abstract

White Snapper (Lates Calcarifer) has a fairly complete nutritional content, is favored by the community and has high economic value. The success of white snapper cultivation is determined by the availability of feed during maintenance. This study aims to analyze the use of gold snails as a substitute for pellet feed on the growth and survival of white snapper, by feeding gold snails, pellets and a combination of both. The research took place from July to November 2021 at the Pond and Field Laboratory of FPIK, Indonesian Muslim University in Kalibone, Pangkep. The method was a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 3 replications; namely Treatment A (pellets), Treatment B (conch Emas) and Treatment C (pellets and snails Emas). Parameters measured were growth rate of fish body weight and length, Specific Growth Rate (SGR), Survival, Feed Conversion Ratio (FCR). The data were analyzed using analysis of variance value (ANOVA) and further test of Least Significant Difference (LSD) was performed if the ANOVA was significant using SPSS 22 software. The results of this study showed that the treatment used had no significant effect on all parameters measured except for absolute length growth. This shows that the use of golden snails for barramundi feed can be used to substitute pellet feed which is relatively more expensive. Even in the growth parameters, the use of golden snails was better than pellet feed, although the difference in growth was not statistically significant.