Bangunan menghasilkan 40% dari emisi gas rumah kaca global dan menggunakan 33% dari sumber alami termasuk sumber-sumber non-terbarukan. Sehingga bangunan memiliki potensi besar dalam mengurangi itu. Dianjurkan untuk mencegah 20 C suhu meningkat dan mengurangi emisi CO2 sebesar 70% pada tahun 2030. Untuk mendukung ini, penggunaan energi terbarukan harus lebih ditingkatkan sebagai pengganti sumber energi non-terbarukan. Optimasi dalam hal ini adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan energi untuk kenyamanan yang lebih baik di ruang dengan memanfaatkan energi matahari. Secara global, matahari menyediakan 10.000 kali energi manusia, energi ini dapat digunakan secara bebas dan tidak terbatas. cerita multi bangunan dipilih dengan pertimbangan ruang terbatas tanah di masa depan. Langkah awal adalah untuk menganalisis orientasi bangunan dipelajari (gedung kelas universitas di Jakarta Timur) di samping orbit matahari di lokasi terkait. Langkah selanjutnya adalah menghitung lebar kemungkinan daerah untuk panel surya untuk ditempatkan. pemanfaatan energi surya dilakukan oleh Usulan instalasi panel surya. Usulan instalasi panel surya dilakukan dengan menganalisis posisi yang optimal sebagian besar panel terhadap posisi matahari dengan panas maksimal tapi masih mempertimbangkan penampilan estetika bangunan. Pemasangan panel ini dapat mengurangi penggunaan listrik energi dari sumber terbarukan. Kata kunci: bangunan, comfort , pencahayaan,